orang tua mumut bernama Hasan dan Yati, mereka senang sekali memiliki menantu seperti Dimas. Hasan mengajak Dimas untuk makan siang. Makan siang hanya bertiga Hasan Yati dan Dimas. Mumut tidak ada di rumah, karena sudah berangkat kerja.
Dimas sangat menikmati makan siang itu, dia sangat lahap, karena dari pagi dia belum makan hanya minum kopi.
Selesai makan ia membereskan kamar mumut yang sangat berantakan. Mumut malas untuk bersih-bersih, dia kurang suka dengan pekerjaan rumah.
" Assalamualaikum, pak, bu, mumut datang," mumut mengucap salam lalu mencium tangan hasan dan yati.
" Waalaikumsalam, jawab salam hasan dan yati bareng.
" Ibu nginep lagi ya di rumah mumut, mumut kan masih kangen ibu dan ayah," ucap mumut manja.
" Iyah." ucap yati
" ye ... Makasih ya bu," mumut gembira mendengar ibu dan ayahnya akan nginap lagi di rumahnya.
Mumut memasuki kamarnya, dia kaget melihat kamarnya menjadi rapih dan bersih, lalu dia bertanya pada yati.
" Bu, kamarku jadi bersih dan rapih, siapa yang mengerjakan itu semua, Pasti ibu ya?" tanya mumut.
" Bukan ibu, tapi Dimas," jawab yati lalu tersenyum
" oh, Dimas, kirain ibu."
" Bukan."
Mumut memang jarang membersihkan rumahnya, karena setiap hari sibuk kerja, baru menikah satu hari dia langsung bekerja. Saat berangkat kerja tadi pagi dia tidak bilang pada suaminya, karena Dimas masih tidur, sudah sholat subuh Dimas tidur lagi.
Mumut mendekati Dimas yang sedang tidur di kamarnya, ia membangunkan suaminya.
" mas, bangun ini udah siang, ayo bangun! tatah mumut
" iyah, sebenarnya tadi aku sudah bangun, trus di ajak makan siang bareng sama ibu bapak, terus aku ga sengaja ketiduran."
" Oh, mungkin kamu cape sudah bersihin kamarku?"
" Aku ga bersihin kamarmu, ibu yang bersihin kamarmu," ucap Dimas bohong.
" Udah, jangan bohong, aku tau ko kamu yang bersihin kamarku, tadi ibu yang bilang."
" Iyah, aku yang bersihin, kamu dari mana jam segini baru pulang? Tanya Dimas santai
" Aku baru pulang kerja."
" Kamu kerja apa mut? Tanya dimas lagi."
" Pembantu rumah tangga di perumahan dekat sekitar kampung ini."
" Tapi ko bisa bolak-balik ke rumah? karena setau aku pembantu rumah tangga itu harus tidur di rumah itu juga."
" Ada yang seperti itu dan ada yang bisa bolak balik juga, kebetulan majikanku baik jadi aku di izinin tidurnya di rumah."
" Oh, Kamu kan kerja hanya jadi pembantu terus pas kemarin kita nikah siapa yang tanggung biaya pernikahan itu? aku kan ga ngasih uang sama sekali padamu?" tanya Dimas
" Sudahlah jangan tanyakan itu, yang penting kan, aku dan kamu sudah sah menikah," ucap mumut yang seperti menyembunyikan sesuatu.
Malam tiba, selesai mereka berdua menjalankan sholat isa berjamaah, mumut mendekati Dimas lalu tersenyum dan mencium tangan suaminya.
Malam itu hujan sangat deras di sertai kilat yang kencang, mumut ke kamar mandi dia membersihkan badan lalu memakai parfum, agar wangi ketika tidur dengan suaminya.
Usai dari kamar mandi, mumut mendekati Dimas dan mengajak bicara Dimas, karena dari tadi Dimas diam saja.
" Mas, kenapa kamu diam saja?"
" Aku tidak apa-apa."
" mas, kita sudah menikah, tapi kita belum melakukan hubungan intim,"ucap mumut sambil menatap wajah Dimas
" maaf mut, aku belum siap untuk melakukan itu."
" Tapi kapan kamu siapnya?" tanya mumut yang sedikit kecewa.
" kamu tau kan, kalo aku tidak mencintaimu, aku hanya mencintai kekasihku, memangnya kamu mau aku melakukan hubungan intim tapi dengan rasa yang tidak bahagia?" tanya Dimas.
" Tidak apa-apa, aku siap, walaupun kamu masih mencintai kekasihmu, karena aku ini istrimu, jadi aku harus bisa melayanimu meskipun kau tidak mencintaiku," mumut menantang Dimas untuk melakukan hubungan intim itu.
" maaf mut, aku belum bisa, maaf banget."
" Tapi aku ingin malam ini kau puaskan aku, kamu dosa besar sebagai suami tidak memberi nafkah bathin padaku."
" Dimas kebingungan mendengar ucapan istrinya yang ingin di puaskan hasratnya malam itu juga sedangkan dia tidak bisa melakukan itu. Lalu Dimas pergi meninggalkan mumut. ia pergi ke depan rumah, duduk di kursi dan terdiam.
Mumut sangat ingin berhubungan intim dengan suaminya, Dimas tega meninggalkan mumut sendiri di kamarnya. Tapi mumut tidak menyerah, ia masih menunggu suaminya agar kembali ke kamarnya lagi.
Mumut menunggu Dimas sangat lama sampe tiga jam, karena dia mulai ngantuk, ia mencoba menonton hiburan di HPnya agar tidak tidak tidur. Mumut yakin suaminya akan kembali masuk kamar lagi dan yang di tunggu-tunggu datang juga.
" Mas, lama amat, ayo sini tidur sudah malam!" tanpa malu-malu mumut mengajak tidur suaminya.
" Aku tidur di kasur lantai aja ya!" Dimas tak mau tidur bersama mumut.
" Jangan mas, ayo sini tidur denganku!"
" Iyah," Dimas terpaksa tidur dengan mumut karena kasiyan.
" Ayo sini mas!" saat Dimas sudah berada di samping mumut tiba-tiba mumut memeluk Dimas, mencium pipi Dimas dan memegang senjata Dimas.
" Jangan mut, jangan ... Aku belum siap, tolong jangan lakukan ini! aku minta maaf, aku belum bisa," Dimas ketakutan, ia mau bangun dari tempat tidur, tapi mumut memegang tanganya.
" mas, tatap wajahku! Aku ini istrimu, kamu jangan takut, aku tidak jelek banget kan? Mas aku sayang kamu," ucap mumut agar Dimas mau menatap wajah istrinya, karena Dimas tidak mau menatap istrinya dari tadi.
" Iyah, kamu cantik," lalu dimas menatap istrinya, namun ketika Dimas menatapnya, tangan mumut meraba-raba perut Dimas, lalu tangannya turun meraba senjata Dimas.
" Jangan mut," ucap Dimas pasrah.
" Aku akan buat kamu merangsang mas, agar kamu mau memasukan senjatamu ke dalam lubang milikku," mumut memainkan senjata Dimas dengan pelan-pelan lalu kencang.
" Ah ... Ah," Dimas keluar air mani dari \*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*, dia sudah terangsang oleh istrinya.
" Mas, akhirnya kamu terangsang juga, ayo mas naik ke atas badanku! Masukan mas ... Masukan cepat!" ucap mumut yang sudah tidak tahan menahan hasratnya.
" Em ... Em ... Ah," Dimas menjilati gunung kembar milik mumut dan menghisapnya.
" Ayo, terus hisap mas, enak sekali!" ucap mumut yang sangat menikmati hisapan suaminya.
Mumut sangat menikmati semua itu, tanpa ia sadari Dimas berhenti menghisap dua gunung miliknya, Dimas bangun lalu turun dari ranjang.
" mas, kamu mau ke mana? Kenapa berhenti? Ayo lanjutkan mas!" Mumut kaget saat suaminya sudah bangun dan telah berdiri.
" maaf mut, aku ga bisa melakukan itu, maaf," ucap Dimas lalu keluar dari kamar mumut.
Betapa sedihnya mumut yang tidak di hargai suaminya, dia menangis di dalam kamar.
' ya allah, mengapa suamiku seperti itu, padahal dia tau itu dosa? Aku sedih ya allah.
tolong kuatkan aku ya allah untuk menghadapi suamiku, aku yakin suatu saat nanti suamiku akan mencintaiku,' batin mumut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments