Bertemu Rian

Setelah menghubungi Rian lewat telepon, akhirnya Dimas bertemu Rian di belakang pesantren, Dimas memakai masker, kacamata, dan memakai topi agar tidak ada yang mengenalnya.

" Rian ... Rian!" sapa Dimas saat sudah melihat Rian.

" Siapa kamu? Kamu bukan sodaraku, sodaraku tinggi, sedangkan kamu tidak tinggi."

" Sust ... Sust ... Ini aku Dimas," ia mendekati Rian dan berbisik pada telinga Rian.

" Dimas, apa kabar? Ko malah ke sini? Kan, kamu pengantin baru!" Rian kaget dengan keberadaan Dimas

" Aku sangat rindu dengan fatimah, Aku tidak bisa tidur dengan istriku, aku tidak mencintainya yan."

" Ya allah, Dim, aku juga paham pasti kamu tidak mencintainya dan aku juga sebagai temanmu bisa melihat dari ekspresi wajahnya yang tidak bahagia."

" Yan, aku rindu fatimah, tolong pertemukan aku dengannya! Aku ingin bicara dengannya," Dimas meminta tolong pada Rian agar di pertemukan dengan fatimah.

" Aduh, bagaimana dim kalo aku ketahuan pak kiai ahmad? Bisa repot urusannya nanti, aku bisa di marahi."

" Kamu dekati fatimah sebentar saja, ini kan, jadwal piket dia dan imas membersikan pesantren, jadi tolong yan pertemukan aku dengannya!" Dimas terus meminta tolong agar di pertemukan dengan fatimah.

" Tapi , klo ketahuan bagaimana Dim?" tanya Rian dengan wajah aga takut

" Kalo ketahuan, nanti aku yang akan tanggu ng jawab."

" Ya udah Dim, aku akan cari fatimah, kamu tunggu di sini ya!" Rian langsung pergi untuk menemui fatimah

" Iyah, makasih ya."

Nekad Dimas menemui fatimah di belakang pesantren, kalo saja pak kiai ahmad tau pasti akan marah. Dalam 30 menit Rian berhasil membawa fatimah untuk bertemu Dimas. Akhirnya mereka berdua bertemu, Tapi masih tetap di dampingi Rian dan imas, karena takut menimbulkan pitnah kalo hanya berdua.

" Assalamualaikum, fatimah bagaimana kabarmu, sehat?" tanya Dimas

" Waalaikumsalam, alhamdulilah fatimah sehat ka, bagaimana kabar kaka?" tanya fatimah sambil tersenyum.

" Alhamdulilah, kaka sehat, kaka rindu fatimah, kaka ke sini mau minta maaf."

" Iyah, fatimah juga rindu kaka, kaka mau minta maaf apa?" tanya fatimah bingung.

" Maaf fatimah kaka sudah menikah, kaka di jodohkan dengan cara kaget oleh pak kiai ahmad," ucap Dimas dengan ekspresi wajah sedih.

" Oh, gitu, aku kecewa sama kaka! kenapa kaka tidak setia padaku? Sedangkan aku setia di sini," fatimah marah.

" Maaf sayang, aku minta maaf, tapi jujur hati ini hanya milikmu, kaka tidak mencintai wanita itu."

" Percuma kaka bilang seperti itu, kaka sudah menikahinya, jadi kaka harus bisa mencintainya, jangan menyakitinya!"

" Tapi kaka ga bisa, kaka hanya mencintai fatimah."

" Maaf ka, mulai detik ini, kita ga ada hubungan lagi, fatimah sudah kecewa sama kaka," ucap fatimah dan langsung pergi meninggalkan Dimas.

" Fatimah ... Fatimah ... Fatimah," Dimas mengejar fatimah, Namun fatimah tidak menghiraukannya.

" Maaf ka Dimas imas pamit," imas juga pergi menyusul fatimah

" Dim, kenapa kamu cerita pada fatimah secepat ini, dia pasti sangat sedih mendengarnya."

" Aku tidak ingin mengecewakannya terlalu lama, aku ingin dia segera tau."

" Terus bagaimana ini, fatimah sudah memutuskanmu?"

" Aku tetap akan kembali untuknya."

" Maksudnya bagaimana Dim?" tanya Rian bingung

" Aku akan datangi orang tua fatimah untuk melamarnya."

" Ya allah, jangan nekad gitu Dim!" Rian kaget saat mendengar ucapan Dimas yang akan mendatangi orang tua fatimah untuk melamarnya.

" Aku akan buktikan pada fatimah kalo aku sangat mencintainya."

" Terus kapan kamu akan datangi orang tuanya?" tanya Rian

" Insya allah secepatnya."

Beraninya Dimas untuk menemui orang tua fatimah, dia ingin membuktikan cintanya.

Rian tau saat Dimas menikah, karena di beritahu pak kiai ahmad untuk menemani Dimas di pernikahannya, Namun Rian tidak memberitahu fatimah.

Dimas kini bingung entah harus ke mana dia pergi, dia sebenarnya tidak mau ke rumah mumut, karena teringat janjinya untuk menuruti pak kiai ahmad lalu dia berpamitan pada Rian.

" Dim, terus kamu mau pergi ke mana ini?" tanya Rian

" Aku ke rumah istriku lagi yan."

" Ya sudah kamu sabar ya, aku yakin pak kiai ahmad menjodohkanmu dengan wanita itu pasti baik, ga mungkin seorang guru menjerumuskan muridnya, apa lagi kamu murid yang sangat di sayangi pak kiai."

" Iyah yan, aku pamit ya, assalamualaikum."

" Waalaikumsalam, hati-hati Dim."

Dimas kembali lagi ke rumah mumut, dalam perjalanan dia berhenti di suatu warung kopi. Dimas berhenti sejenak untuk memikirkan masalahnya sambil minum kopi. Namun tiba-tiba ada Rizal di warung kopi itu, sungguh aneh Rizal yang pesantren jauh, tapi berada di dekat pesantren pak kiai ahmad. Dimas ingin menyapa, tapi tidak jadi, karena mendengar pembicaraan Rizal yang tidak enak.

" Aku itu pergi jauh-jauh ke sini untuk menemui kekasihku fatimah," ucap Rizal

" Terus kapan kamu nikahi fatimah? Bukannya sudah lama menjalin hubungan dengannya?" tanya Rizki teman sekamarnya di pesantren.

" Nanti lah, aku kan belum lulus dari pesantren, kalo aku udah lulus baru aku lamar fatimah."

Dimas kaget saat mendengar percakapan mereka, karena ada nama fatimah, namun dia tetap berprasangka baik pada fatimah.

' Nama fatimah kan, banyak, jadi tidak mungkin itu fatimah kekasihku, selama ini kan, dia setia padaku, ' Batin Dimas yang tetap berprasangka baik pada fatimah.

Lalu Dimas menemui Rizal dan Rizki, ketika di temui Dimas, Rizal kaget, tapi Rizki biasa saja.

" Rizki ... Rizal, kalian ada di sini, sedang apa?" tanya Dimas santai.

" loh, Dimas, kamu ko ada di sini?" tanya Rizki.

" Iyah, aku tadi ada keperluan dan berhenti di sini karena pengen ngopi, kebetulan ada kaliyan." ucap Dimas sambil memperhatikan wajah Rizal yang seperti ketakutan.

" Dim, aku denger dari abah kiai kamu sudah menikah?" tanya Rizal

" lyah zal, aku sudah menikah."

" kamu di jodohkan ya?" tanya Rizal lagi.

" lyah."

" Selamat Dim, semoga pernikahanmu sakinah, mawadah dan warohmah," ucap Rizal lalu tersenyum

" Amin, makasih Zal."

" kenapa para santri tidak di undang ke acara pernikahanmu?" tanya Rizal lagi.

" Aku juga kurang tau."

" Selamat ya Dim, semoga kamu bahagia, aku doakan pernikahanmu bahagia selalu," ucap Rizki

" Terima kasih Rizki,".

" sama-sama Dimas."

Rizki tidak tau kalo Dimas adalah kekasih fatimah, tapi Rizal sudah tau dari fatimah, kalo Dimas sangat mencintai fatimah. Dan Rizal pun tau kalo Dimas hanya kekasih palsu fatimah, Rizal tau fatimah tidak mencintai Dimas. Namun fatimah dan Rizal tega tidak memberitahu Dimas. Dimas di biarkan mencintai orang yang salah.

Usai minum kopi, Dimas pamitan pada Rizal dan Rizki untuk pulang.

Sampai di rumah mumut, Dimas langsung di sambut oleh istrinya.

" Mas, kamu mau minum apa?" tanya mumut

" Ga usah mut, aku mau langsung istirahat," ucap Dimas

" Kamu dari mana mas ko lama banget, aku dari tadi nungguin kamu?" tanya mumut sambil melihat wajah Dimas

" Tadi aku jalan-jalan keliling di sekitar dekat kampungmu," Dimas bohong pada mumut, dia ingin menjaga perasaan istrinya.

" Oh." mumut percaya pada suaminya dan tidak banyak nanya.

Terpopuler

Comments

Okto Mulya D.

Okto Mulya D.

kasian kalau spek wanita nya tidak cantik apalagi tidak Sholehah, sedangkan Dimas spek komplit cerdas ganteng hafalan cepat Soleh banget..pak Kyai jodohin asal

2024-11-10

0

Alida

Alida

Ceritanya bikin aku merasakan banyak emosi, bagus bgt thor! 😭

2023-07-22

0

danisya inlvr

danisya inlvr

Wahhh!!

2023-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Ungkapan Rasa Cinta
2 Tergila-Gila
3 Kepikiran Terus-Menerus
4 Tidak Menduga
5 Bertemu Rian
6 Sampai Keluar
7 Tamu Istimewa
8 Senyuman Pertama
9 Dimas Sakit
10 Menghadiri Pernikahan
11 Salut
12 Pergi Malam
13 Panggilan Ceramah
14 Santai
15 Tergoda Lagi
16 Terungkap
17 Merasa nikmat
18 Kuat
19 Ceramah
20 Hadiyah
21 Rayuan
22 Memendam Rasa
23 Curiga
24 Kedatangan Woto
25 Makan bareng
26 Tugas Ke Luar Kota
27 Rezeki Nomplok
28 Alhamdulilah
29 Khusus Buat Istri
30 Manja
31 Karma
32 Berani
33 Di tabrak
34 Kabar Gembira
35 Tak mau
36 Tidak Di Temukan
37 Rahasia
38 Terpesona
39 Menikmati Secangkir kopi
40 Di Lempar Air
41 Panas
42 Ratu
43 Mumut Pergi
44 Ide
45 Mual
46 Dimas Bahagia
47 Bawa Rendang
48 Tak Di Undang
49 Syukuran
50 Fatimah Sedih
51 Tidak Percaya
52 Tidak Berhasil
53 Tidak Pulang
54 Dimarahi
55 Berhenti Kerja
56 Dimas Ngidam
57 Mumut Marah
58 Sprei Bagus
59 Pergi Ke Kampung Dimas
60 Kenangan Sedih
61 Bertemu Teman kecil
62 Tidak Bisa Tidur
63 pulang
64 Telor Tiga
65 Bayaran Besar
66 Kunci
67 Bingung
68 Es Kelapa Muda
69 Galau
70 Di Goda
71 Pingsan
72 Menunggu
73 Cantik
74 Teringat
75 Ga enak
76 Rayuan
77 Melahirkan
78 Pulang
79 Gembira
80 Marah
81 Aduhai
82 Gugup
83 Paksa
84 Nikah
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Ungkapan Rasa Cinta
2
Tergila-Gila
3
Kepikiran Terus-Menerus
4
Tidak Menduga
5
Bertemu Rian
6
Sampai Keluar
7
Tamu Istimewa
8
Senyuman Pertama
9
Dimas Sakit
10
Menghadiri Pernikahan
11
Salut
12
Pergi Malam
13
Panggilan Ceramah
14
Santai
15
Tergoda Lagi
16
Terungkap
17
Merasa nikmat
18
Kuat
19
Ceramah
20
Hadiyah
21
Rayuan
22
Memendam Rasa
23
Curiga
24
Kedatangan Woto
25
Makan bareng
26
Tugas Ke Luar Kota
27
Rezeki Nomplok
28
Alhamdulilah
29
Khusus Buat Istri
30
Manja
31
Karma
32
Berani
33
Di tabrak
34
Kabar Gembira
35
Tak mau
36
Tidak Di Temukan
37
Rahasia
38
Terpesona
39
Menikmati Secangkir kopi
40
Di Lempar Air
41
Panas
42
Ratu
43
Mumut Pergi
44
Ide
45
Mual
46
Dimas Bahagia
47
Bawa Rendang
48
Tak Di Undang
49
Syukuran
50
Fatimah Sedih
51
Tidak Percaya
52
Tidak Berhasil
53
Tidak Pulang
54
Dimarahi
55
Berhenti Kerja
56
Dimas Ngidam
57
Mumut Marah
58
Sprei Bagus
59
Pergi Ke Kampung Dimas
60
Kenangan Sedih
61
Bertemu Teman kecil
62
Tidak Bisa Tidur
63
pulang
64
Telor Tiga
65
Bayaran Besar
66
Kunci
67
Bingung
68
Es Kelapa Muda
69
Galau
70
Di Goda
71
Pingsan
72
Menunggu
73
Cantik
74
Teringat
75
Ga enak
76
Rayuan
77
Melahirkan
78
Pulang
79
Gembira
80
Marah
81
Aduhai
82
Gugup
83
Paksa
84
Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!