Tergoda Lagi

Saat Dimas pulang dari pesantren ia tak sengaja bertemu dengan fatimah dan imas di jalan. Dimas berhenti sebentar, lalu menghampiri fatimah dan imas.

"Assalamualaikum, ucap salam Dimas.

"Waalaikumsalam, jawab salam fatimah dan imas.

"Apa kabar fat?" tanya Dimas.

"Alhamdulilah sehat." ucap fatimah dengan wajah cuek.

"Aku boleh bertanya padamu fat?" tanya Dimas.

"Tanya apa?" ucap fatimah

"Kaka mendengar kabar dari santri, kalo kamu sudah memiliki kekasih yaitu hendrik, apa itu benar?" tanya Dimas tegas.

"Benar, memangnya kenapa? Kan kita udah putus, kamu juga sudah menikah." ucap fatimah dengan suara keras.

"Iyah ga apa-apa, emang aku yang salah aku sudah menikah dengan perempuan lain, tapi aku ga nyangka aja dengan semudah itu kamu mempunyai kekasih baru, sedangkan aku belum bisa melupakanmu. Sekali lagi maafkan aku ya. semoga kamu bahagia dengan hendrik dan semoga hendrik segera menikahimu. Ucap Dimas dengan wajah sedih.

"Sebenarnya di hatiku masih ada kamu mas, tapi kamu sudah membuat aku kecewa, jadi aku terpaksa terima cinta hendrik." fatimah mengungkapkan perasaannya yang tidak benar.

"Kamu masih sayang aku? aku tidak salah dengar kan?" tanya Dimas sambil tersenyum.

"Iyah mas, kalo kamu memang benar-benar sayang aku, kamu ceraikan istrimu mas, kalo kamu sudah cerai dengan istrimu baru aku akan putusin hendrik. ucap fatimah.

"Tapi fat, aku ga bisa ceraikan mumut dengan semudah itu, kasiyan dia.

"Ya udah berarti kamu tidak sayang lagi denganku dan jangan harap kita bisa kembali lagi." ucap fatimah dengan wajah marah.

"Sudah-sudah! ayo fat kita pergi jangan lama-lama di sini, nanti kalo ada pak kiai liat ga enak." ucap imas menghentikan perbincangan mereka.

"Memangnya kalian mau ke mana? tanya Dimas.

"Mau ke warung, mau beli bakso." ucap imas.

"Ya udah, sana pergi! ngapain masih di sini kamu?" ucap fatimah dengan ekspresi marah.

"Pergi ... pergi ... Pergi sana! titah Fatimah yang semakin marah.

"Iyah, aku pergi, assalamualaikum." ucap Dimas lalu pergi.

Saat mereka sudah pulang dari warung, fatimah dan imas lalu kembali ke kamar nya.

"Fat, kenapa sih kamu tadi bohong pada ka Dimas? padahal kan kamu sebenarnya tidak mencintainya, dan mengapa kamu suruh ka Dimas ceraikan istrinya? Kasian pat istrinya. Kamu juga jangan mainkan hati ka Dimas nanti kamu bisa karma. ucap imas.

"Terserah aku imas, kamu jangan banyak ngomong dan kamu jangan bilang masalah ini pada Rian!" titah fatimah.

"Tapi dengan berjalannya waktu, semuanya akan terbongkar fat, ingat pat ka Dimas laki-laki sholeh allah pasti akan tunjukan jalan padanya mana yang terbaik dan kamu pasti nanti akan menyesal. Lebih baik kamu bilang pada ka Dimas kalo kamu tidak mencintainya agar ka dimas tak berharap cintamu lagi dan ka Dimas pelan-pelan bisa mencintai istrinya. ucap imas tegas.

"Diam kamu imas! aku senang dengan mempermainkan perasaan laki-laki karena aku ga suka pada istrinya Dimas.

"Istrinya Ka Dimas salah apa fat?" tanya imas.

"Karena dia sudah berani merebut Dimas dari aku."

"Mereka kan di jodohkan pak kiai, dan kamu juga tak mencintai Dimas, jadi apa salah istri ka Dimas?"

"Sudah, Kamu diam jangan ngomong lagi! Titah fatimah lalu imas pun diam.

Sebenarnya imas ingin menyampaikan masalah ini pada Dimas agar Dimas tak mengharapkan cinta fatimah lagi. Tapi imas sebagai teman fatimah merasa serba salah karena ia juga di ancam fatimah supaya tak bercerita pada Rian atau Dimas.

***

Tiba di rumah, Dimas mengetuk pintu beberapa kali, tapi tak di buka juga, lalu ia membuka HPnya, ia melihat banyak pesan yang masuk dan panggilan gagal dari mumut. Dan mumut mengirim pesan terakhirnya jika ia menaruh kunci rumahnya di bawah lap deket pintu, karena mumut mau kerja.

"Banyak banget pesan yang masuk dan panggilan gagal, mumut pasti semalem nungguin aku." gumam Dimas.

Saat ia sedang santai sambil minum kopi, ia membayangi wajah fatimah yang sangat cantik, ia juga merasa kasiyan karena telah mengkhianatinya.

'Ternyata fatimah masih mencintaiku, bagaimana yang aku harus lakukan, tidak mungkin aku ceraikan mumut, aku takut dosa.' batin Dimas.

Dimas serba salah ia merasa kasian pada fatimah, namun ia juga tak tega menceraikan istrinya.

Jam 12 siang mumut pulang kerja, ia membawakan makanan untuk suaminya.

"Assalamualaikum," ucap mumut.

"Waalaikumsalam," jawab salam Dimas.

"Mas, kamu sudah datang, kamu semalam dari mana? Ko ga pulang? tanya mumut santai sambil mendekati Dimas yang sedang duduk di sofa.

"Aku semalem ngobrol dulu dengan Rian dan ga sengaja ketiduran di kamar Rian. ucap Dimas tanpa melihat wajah mumut.

"Oh, ya udah ga apa-apa, ini aku bawakan makan buat kamu mas, kamu makan belum?" tanya mumut.

"Belum mut, aku ga masak, aku lagi pusing."

"kamu pusing kenapa mas?" tanya mumut

"Ga apa-apa ko."

"Kamu sakit mas?" tanya mumut.

"Ga."

"Ya sudah mending kita makan, ayo makan mas." ucap mumut.

"Kamu duluan aja mut." ucap Dimas lalu pergi ke kamar.

Mumut akhirnya makan sendiri, padahal ia ingin makan bareng dengan suaminya.

"kenapa Dimas seperti itu ya? Kemarin kan ia sudah perhatian padaku, dan mengapa sekarang jadi cuek lagi padaku?" gumam mumut.

Usai makan, mumut memasuki kamar dan mendekati suaminya, ia memegang tangan Dimas, tapi Dimas malah melepaskannya dan pergi meninggalkan mumut. Dimas pergi ke depan rumah dan duduk di kursi.

Mumut penasaran lalu ia mengintip Dimas dari dalam jendela. Dan ternyata Dimas sedang menatap photo fatimah. Sungguh sedih hati mumut ternyata suaminya masih menyimpan poto fatimah di dalam HPnya.

'Ternyata Dimas masih menyimpan photo fatimah di HPnya, ya allah aku sedih.' batin mumut.

******

Rian membeli rokok ke warung, saat sudah sampai di warung ia melihat fatimah sedang berduaan dengan hendrik, lalu Rian mengintip mereka di bawah pohon yang dekat dengan warung itu. Padahal saat itu sudah malam jam 23:30 para santri sudah tidur keadaan pesantren juga sudah sepi, namun mereka sedang asyik berduaan di warung yang selalu buka 24 jam di belakang pesantren.

Rian kaget dengan keberadaan fatimah, ia melihat mereka sedang berpegangan tangan lalu hendrik mencium pipi fatimah dan fatimah merasa sangat senang.

Dimas sebagai mantan kekasihnya belum pernah memegang tangan fatimah, karena ia tau itu dosa. Sedangkan hendrik baru menjalin hubungan sebentar dengan fatimah sudah berani menciumnya.

Rian memutuskan tidak jadi beli roko, ia kembali lagi ke kamarnya. saat itu ingin rasanya ia bercerita pada Dimas tentang fatimah bahwa fatimah bukanlah wanita sholehah, fatimah tak bisa jaga kesuciannya, fatimah mau saja di cium hendrik yang bukan muhrimnya.

******

Mumut memasuki kamar ia menunggu suaminya, jam sudah menunjukan 01: 30 Dimas belum tiba masuk kamar. Mata mumut sudah ngantuk ia berharap Dimas akan segera masuk kamar. akhirnya Dimas masuk kamar dan mumut berpura-pura tidur.

Saat Dimas sudah di dalam kamar, ia tidak tidur di ranjang bersama mumut, tapi ia tidur di kasur lantai, padahal kemarin sudah mau tidur bersama mumut. Lalu mumut turun dari ranjang dan mendekati Dimas.

"Mas, kenapa kamu tidur di sini? ayo naik mas tidur di atas bersamaku! tatah mumut saat sudah berada di samping Dimas.

"Maaf mut, aku tidur di sini aja." Dimas sengaja masuk kamar sangat malam berharap mumut sudah tidur agar ia bisa tidur sendiri ia tak mau tidur dengan mumut malam itu. tapi ternyata mumut belum tidur.

"Kenapa kamu begini lagi mas? Katanya mau belajar mencintaiku, tapi mana buktinya mas?" tanya mumut.

"Maaf mut, tadi aku bertemu fatimah dan aku teringat dengannya, aku tergoda lagi padanya, dia sangat cantik." Celetuk Dimas.

"Oh ... gitu." ucap mumut tanpa banyak bicara lalu kembali menaiki ranjang dengan perasaan sedih.

Dimas merasa bersalah dengan ucapannya tadi yang keceplosan, dia serba salah dengan keadaannya.

'Ya allah, aku suami yang kejam pada istriku, aku telah melukai hati istriku, ya allah ampuni aku, ya allah tolong hilangkan fatimah dari pikiranku. ya allah bantu aku dari masalah ini.' Dimas membatin karena merasa bersalah pada mumut.

Mumut yang belum tidur, ia sedih mendengar ucapan suaminya, ia menangis tanpa bersuara sambil wajahnya di tutupi selimut agar Dimas tak mendengar dan melihatnya.

'Ya allah kuatkan aku, aku sangat mencintainya. ya allah tolong ubahlah hatinya agar bisa mencintaiku.' batin mumut.

Episodes
1 Ungkapan Rasa Cinta
2 Tergila-Gila
3 Kepikiran Terus-Menerus
4 Tidak Menduga
5 Bertemu Rian
6 Sampai Keluar
7 Tamu Istimewa
8 Senyuman Pertama
9 Dimas Sakit
10 Menghadiri Pernikahan
11 Salut
12 Pergi Malam
13 Panggilan Ceramah
14 Santai
15 Tergoda Lagi
16 Terungkap
17 Merasa nikmat
18 Kuat
19 Ceramah
20 Hadiyah
21 Rayuan
22 Memendam Rasa
23 Curiga
24 Kedatangan Woto
25 Makan bareng
26 Tugas Ke Luar Kota
27 Rezeki Nomplok
28 Alhamdulilah
29 Khusus Buat Istri
30 Manja
31 Karma
32 Berani
33 Di tabrak
34 Kabar Gembira
35 Tak mau
36 Tidak Di Temukan
37 Rahasia
38 Terpesona
39 Menikmati Secangkir kopi
40 Di Lempar Air
41 Panas
42 Ratu
43 Mumut Pergi
44 Ide
45 Mual
46 Dimas Bahagia
47 Bawa Rendang
48 Tak Di Undang
49 Syukuran
50 Fatimah Sedih
51 Tidak Percaya
52 Tidak Berhasil
53 Tidak Pulang
54 Dimarahi
55 Berhenti Kerja
56 Dimas Ngidam
57 Mumut Marah
58 Sprei Bagus
59 Pergi Ke Kampung Dimas
60 Kenangan Sedih
61 Bertemu Teman kecil
62 Tidak Bisa Tidur
63 pulang
64 Telor Tiga
65 Bayaran Besar
66 Kunci
67 Bingung
68 Es Kelapa Muda
69 Galau
70 Di Goda
71 Pingsan
72 Menunggu
73 Cantik
74 Teringat
75 Ga enak
76 Rayuan
77 Melahirkan
78 Pulang
79 Gembira
80 Marah
81 Aduhai
82 Gugup
83 Paksa
84 Nikah
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Ungkapan Rasa Cinta
2
Tergila-Gila
3
Kepikiran Terus-Menerus
4
Tidak Menduga
5
Bertemu Rian
6
Sampai Keluar
7
Tamu Istimewa
8
Senyuman Pertama
9
Dimas Sakit
10
Menghadiri Pernikahan
11
Salut
12
Pergi Malam
13
Panggilan Ceramah
14
Santai
15
Tergoda Lagi
16
Terungkap
17
Merasa nikmat
18
Kuat
19
Ceramah
20
Hadiyah
21
Rayuan
22
Memendam Rasa
23
Curiga
24
Kedatangan Woto
25
Makan bareng
26
Tugas Ke Luar Kota
27
Rezeki Nomplok
28
Alhamdulilah
29
Khusus Buat Istri
30
Manja
31
Karma
32
Berani
33
Di tabrak
34
Kabar Gembira
35
Tak mau
36
Tidak Di Temukan
37
Rahasia
38
Terpesona
39
Menikmati Secangkir kopi
40
Di Lempar Air
41
Panas
42
Ratu
43
Mumut Pergi
44
Ide
45
Mual
46
Dimas Bahagia
47
Bawa Rendang
48
Tak Di Undang
49
Syukuran
50
Fatimah Sedih
51
Tidak Percaya
52
Tidak Berhasil
53
Tidak Pulang
54
Dimarahi
55
Berhenti Kerja
56
Dimas Ngidam
57
Mumut Marah
58
Sprei Bagus
59
Pergi Ke Kampung Dimas
60
Kenangan Sedih
61
Bertemu Teman kecil
62
Tidak Bisa Tidur
63
pulang
64
Telor Tiga
65
Bayaran Besar
66
Kunci
67
Bingung
68
Es Kelapa Muda
69
Galau
70
Di Goda
71
Pingsan
72
Menunggu
73
Cantik
74
Teringat
75
Ga enak
76
Rayuan
77
Melahirkan
78
Pulang
79
Gembira
80
Marah
81
Aduhai
82
Gugup
83
Paksa
84
Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!