Hai bertemu lagi, semoga sehat selalu dan selamat membaca...
____________________________________________
“Yuki— aku ingin berkunjung ke suatu tempat, apa kau mau ikut denganku?!” ucap Kimiko padaku.
Aku tersenyum jika mendengar Kimiko memanggilku hanya dengan sebutan nama saja. Terkadang aku terkekeh jika membayangkan Kimiko yang gelagapan karena aku suruh memanggil namaku saja tanpa embel-embel kakak atau nona.
Dia sempat meminta pertolongan pada ayah dan ibunya agar aku tidak memaksanya. Bahkan dia pun sampai meminta bantuan pada ibu Lili serta ayah Arata. Namun, aku tetap teguh dengan pendirianku, jika Kimiko ingin bersamaku maka dia harus memanggil aku Yuki. Meski umur kami berbeda 3 tahun lebih, aku tidak mempermasalahkan semua itu.
“Aku bertanya padamu? Mengapa kau diam saja?!” Kimiko bertanya kembali padaku sembari melambaikan tangannya di depan wajahku.
“Kau mau pergi ke mana? Aku akan menemanimu!” jawabku sekaligus bertanya kembali padanya.
Dia terlihat berpikir sejenak, aku pikir dia sudah menentukan tempat mana yang akan dia kunjungi selagi ada di Sapporo sebelum kembali ke Kyoto. Karena saat ini aku tinggal di Kyoto guna mencari keberadaan ayah.
Semakin aku dekat dengan paman Asamu, aku akan semakin dekat dengan keberadaan ayah. Entah mengapa aku merasa jika aku dekat dengan paman Asamu, aku merasa dekat dengan ayah Kenzo. Meski aku tahu jika paman Asamu menginginkan kematianku.
Namun, paman Asamu tidak akan bisa dengan mudah mencelakaiku. Karena dia masih membutuhkan aku, jika tidak ada aku maka seluruh perusahaan dan kekayaan milik ayah Kenzo akan hilang begitu saja dari tangannya.
“Gunung Moiwa!” ucap Kimiko padaku dengan semangat.
Foto diambil dari google.
Setalah mengetahui tempat yang akan kami kunjungi, aku menyuruh Kimiko untuk bersiap-siap. Mungkin akan menginap beberapa malam disana. Karena aku ingin mengunjungi tempat lain selain gunung Moiwa.
Kimiko bergegas menuju kamarnya untuk bersiap, begitu dengan diriku berjalan menuju kamar. Berjalan perlahan, entah mengapa aku teringat tentang ibu Lili. Dulu aku pernah di ajak ke gunung Moiwa bersama ayah dan Eitaro.
Aku menghempaskan semua itu, sekarang adalah bersiap dan pergi bersenang-senang bersama Kimiko sebelum menjalankan misi. Yang mungkin akan membahayakan nyawa kami tetapi apa pun yang terjadi aku akan selalu melindungi Kimiko.
Tok! Tok! Terdengar suara ketukan pintu, aku menyuruhnya masuk karena itu sudah pasti Kimiko. Benar saja saat pintu terbuka Kimiko masuk kedalam kamar.
“Aku sudah siap— apakah kau perlu bantuanku?!” tanyanya padaku.
“Tidak perlu, aku sudah selesai!” jawabku.
“Ok— ayo kita pergi!” ucapku.
Kami pun berjalan keluar menuju mobil, lebih baik kami menggunakan mobil saja. Itu terasa nyaman bagiku, lagi pula mobil Kimiko sudah berada di Sapporo.
“Nona, akan pergi?!” tanya paman Daichi padaku.
Aku mengatakan akan pergi bersama Kimiko ke gunung Moiwa, saat paman berkata ingin ikut. Aku menolaknya dengan lembut agar dia tidak ikut. Karena jika paman ikut maka aku tidak bisa bertindak sesuka hatiku begitu pula dengan Kimiko.
Dan Kimiko melirik padaku seraya berkata padaku agar tidak menyetujui paman Daichi ikut. Aku tahu dia bagaimana lalu aku tersenyum, melihat tatapan matanya padaku. Setelah mendapatkan penjelasanku akhirnya paman Daichi setuju untuk berada di rumah saja.
Kami pun memasukkan barang-barang yang hendak kami bawa ke dalam bagasi mobil. Setelah semuanya siap, Kimiko menyalakan mobilnya. Secara perlahan mobil berjalan keluar dari area rumah. Setelah keluar dari area rumah dia menambahkan kecepatan mobilnya. Sehingga mobil berjalan dengan kecepatan tinggi.
***
Tibalah kami di tempat tujuan yang sudah direncanakan tetapi aku memutuskan untuk beristirahat sejenak. Aku memilih menginap di sebuah hotel. Kami hanya memesan satu kamar saja karena itu lebih mengasikan bagiku.
“Yuki— apa kau sudah puas beristirahat?!” tanya Kimiko padaku.
Kimiko sepertinya sudah tidak sabar untuk bersenang-senang, jika seperti ini dia terlihat seperti seorang anak kecil. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari kamar hotel. Saat berjalan menuju pintu hotel, Kimiko mengatakan padaku untuk menunggunya di lobby. Karena dia hendak ke kamar mandi sebentar.
Aku anggukan kepalaku dengan arti aku menyetujuinya, kubuka pintu kamar lalu melangkah perlahan menuju sebuah lift. Kutekan tombol lift dan menunggu sesaat hingga pintu lift terbuka. Sembari menunggu pintu lift terbuka, aku merogoh saku jaket guna mengambil ponsel dan aku memainkan ponselku.
Ting!
Secara perlahan pintu lift terbuka, terlihat sepasang kekasih yang sedang bercumbu. Setelah melihatku, mereka menghentikan permainan mereka. Sebenarnya aku tahu apakah akan masuk kedalam lift itu atau menunggu lagi.
Pria itu tersenyum lalu mengatakan, “Silakan Nona!” dengan senyum mesumnya. Malas sekali jika aku harus berdekatan dengan pria seperti itu. Dan yang pasti mereka berdua tidak tahu posisi mereka ada di mana.
Aku pun terpaksa masuk dalam lift bersama mereka dan berharap akan ada tamu lain yang masuk dalam lift lalu aku memasukkan ponsel kedalam saku jaket. Dia masih menatapku dengan tidak tahu malunya, padahal di sampingnya ada seorang wanita yang sedang menatapku dengan tajam.
Mengapa waktu terasa lama, sehingga aku mendapatkan tatapan yang begitu mengesalkan. Yang satu menatapku dengan kemesumannya dan yang satu memancarkan hawa ingin menyerangku karena sudah mengalihkan perhatian prianya.
“Sayang, lihat sini!” ucap wanita itu dengan nada nakal.
Mendengarnya saja membuatku ingin muntah, lalu wanita itu mengecup sang pria. Dan akhirnya mereka kembali bercumbu di dalam lift. Aku menghela napas panjang, ingin rasanya aku meneriaki mereka 'Woiii ini lift— bukan kamar!'
Ting!
Suara pintu lift berhenti, rupanya akan ada yang masuk atau mereka berdua akan keluar dari lift. Pintu terbuka secara perlahan lalu terlihat tiga orang pria masuk ke dalam lift. Jika dilihat yang satu berpenampilan layaknya seorang pimpinan perusahaan dan dua orang yang berada di sisinya adalah asisten atau pengawalnya.
Kedua pasangan mesum ini memang tidak tahu diri, meski sudah ada orang lain di dalam lift mereka masih saja bercumbu. Aku semakin kesal saja dengan tingkah laku mereka, sabar— aku harus bisa menahan emosiku.
Brettt!
Ada yang menarik tanganku dengan kuat sehingga aku tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhku. Alhasil aku terjatuh dalam pelukan pria mesum ini. Darahku semakin mendidih dengan apa yang dia lakukan ditambah lagi dia tersenyum tanpa merasa bersalah.
Bug! Aku mengepalkan telapak tangan lalu memukul bagian perutnya dengan sangat kuat. Dia meringis kesakitan, lalu aku menjauhkan tubuhku dari tubuhnya.
“Kau pikir aku wanita apa hah! Berani sekali kau menyentuh tubuhku dengan tangan kotormu itu!” ucapku dengan nada marah dan berapi-api.
Ting!
Terdengar suara pintu lift berhenti, aku menatap pria itu dengan sorotan tajam dengan hawa ingin membunuhnya. Terlihat dia masih meringis tetapi dia kembali tersenyum padaku.
“Sungguh memuakkan— bertemu dengan pria sepertimu, begitu murah dan banyak di jalanan!” gumamku lalu aku keluar dari dalam lift.
Saat aku melewati ketiga pria itu terlihat jika salah satu pria dengan setelan jas berwarna biru dongker. Terlihat dia ingin terkekeh tetapi dia menahannya dengan sekuat tenaga. Huh mungkin dia juga sama dengan pria mesum itu, bercumbu dengan berbagai wanita tiap malam dan selalu dengan wanita yang berbeda.
Aku berharap dijauhkan dari para pria mesum yang tidak tahu diri.
Karena rasa kesal dalam hatiku membuat aku melangkah dengan sangat cepat dan masih menggerutu. Tidak peduli dengan orang-orang yang menatapku dan mengatakan aku wanita aneh.
Melihat sofa yang ada di lobby, aku memutuskan menunggu Kimiko. Ketika menunggunya, aku mengambil ponsel yang berada di saku jaket. Namun, hati ini masih kesal dengan sikap pria mesum itu.
Beberapa saat kemudian Kimiko tiba, dia langsung mengajakku ke mobil. Entah mengapa aku merasakan ada yang sedang mengawasiku sedari tadi aku duduk di atas sofa lobby hotel.
“Ayo Yuki!” ucap Kimiko padaku.
Mungkin itu hanya perasaanku saja, lebih baik aku tidak memikirkan hal-hal yang negatif. Sekarang waktunya bersenang-senang sebelum melakukan hal yang berbahaya.
____________________________________________
Sampai bertemu di bab berikutnya...
Jangan lupa jadikan favorit ya agar kalian bisa melihat update dari Yuki..
Beberapa lagi deh hahaha..., jangan lupa like, komentar yang membangun ya😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Marhaban ya Nur17
mungkin jodohnya yuki cowok" yg dilif
2022-08-31
0
☣ᴍᴀʀᷧɪᷞᴀɴᴀ☣
Nga tau malu bercumbu dlm lift
2020-11-24
0
imey
semangat terus outhor. dan untuk yuki kalau pelu di beri pelajaran yg gak bakalan dilupakan seumur hidup gitu . loh aku ikutan emosi.. lanjut thor ceritanya
2020-07-04
1