Aku menunggu Riyu di tempat dia ingin bertemu di sebuah cafe yang masih sepi pengunjung. Kukira dia orang yang tepat waktu tetapi aku salah, dia membuatku menunggu cukup lama. Akan aku tunggu dia lima menit lagi, jika dia tidak kunjung jua aku akan pergi saja dari sini.
“Apa kau sudah menunggu lama?” tanya seorang pria padaku.
Suara yang aku kenal, aku mendongak untuk melihat siapa yang ada di belakangku. Pria yang sangat dingin dan sudah membuatku menunggu begitu lama. Wajahnya itu semakin membuatku kesal.
“Apa yang ingin kau sampaikan?!” tanyaku padanya dengan tanpa basa-basi.
Riyu dengan wajah datarnya duduk tepat di depanku, aku hanya diam sambil memperhatikannya. Dan menunggu apa yang hendak disampaikan olehnya. Aku penasaran semalam, dia menghubungi aku lalu meminta untuk bertemu.
“Kau harus berhati-hati dengan Riyoichi!” ujarnya padaku.
Dari mana dia tahu tentang Riyoichi, bukankah pria itu baru saja tadi malam ke rumahku.
“Mengapa aku harus berhati-hati padanya?” Aku bertanya pada Riyu.
Riyu terdiam sejenak ada yang dipikirkan olehnya dan aku tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya. Dia kembali menatapku dengan lekat, sepertinya dia sedang berusaha untuk memilah-milah kata yang akan diucapkan padaku.
“Intinya kau harus menjauhinya! Dia pasti akan membuatmu dalam bahaya!” ungkapnya padaku.
Jawaban yang diberikan tidak membuatku puas sebab masih ada hal yang belum dijelaskan olehnya, mengapa aku harus menjauhi Riyoichi. Masih banyak yang ingin aku tahu darinya mengapa dia mengatakan semua itu.
“Jika hanya itu alasanmu, aku tidak akan melakukannya sebab apa yang kau katakan tidak membuatku harus menjauhinya!” ujarku pada Riyu.
“Aku mengatakan ini untuk mengingatkan dirimu! Agar kau tidak terjebak olehnya,” timpalnya dengan nada sedikit meninggi.
Dia semakin membuatku kesal saja dan semua penjelasan yang dikatakan olehnya sama sekali tidak bisa membuatku puas. Sehingga aku akan menjauhi Riyoichi, aku akan tanya sekali lagi padanya jika dia masih saja berbelit-belit seperti ini maka aku akan pergi meninggalkan dirinya.
“Ini yang terakhir—aku tanya sekali lagi siapa Riyoichi dan mengapa kau menyuruhku untuk menjauhi dirinya?!”
Dia terdiam, tanpa berkata apa-apa lagi aku langsung beranjak dan melangkah pergi meninggalkan dirinya sebagai berkata, “Sudah tidak ada yang dibicarakan lagi bukan?”
Satu, dua, tiga langkah aku meninggalkan meja, terdengar suara Riyu memanggil namaku. Namun, aku tidak peduli dan terus melangkahkan kedua kakiku keluar dari cafe ini.
“Tunggu! Yuki Arsalan!” teriak Riyu masih terdengar jelas olehku.
Langkahku terhenti tatkala ada seseorang yang memegang tanganku, dengan cepat aku memalingkan wajah untuk melihat siapa yang sudah berani memegang tanganku.
“Lepaskan tanganku Riyu Ozora!” perintahku dengan nada penekanan.
Namun, dia tidak mau menuruti apa yang aku katakan padanya, dia masih saja memegangi tanganku. Dia menatapku, terlihat jelas jika dia tidak ingin melepaskan aku begitu saja.
“Aku tidak bisa menjelaskan dengan rinci tetapi yang aku inginkan adalah kau menjauhi Riyoichi! Ini semua demi keselamatanmu!” ungkapnya padaku.
Kata-kata ini lagi, kutipan tangannya sehingga tanganku terlepas dari genggamannya. Dan aku kembali melanjutkan langkahku meninggalkan dia yang masih tidak ingin mengatakan yang sebenarnya.
Mengapa dia begitu yakin jika Riyoichi adalah pria yang harus aku jauhi, sedangkan dia tidak memberikan alasan yang bisa membuatku melakukannya. Jika dia semakin membuatku menjauhi Riyoichi, maka aku akan semakin mencari tahu tentangnya dan akan semakin mendekatinya untuk mencari semua informasi yang aku perlukan.
Aku memasuki mobil yang sudah terparkir lalu memasuki mobil dan menyalakan mesinnya. Saat hendak menjalankan mobil ponselku berdering, nomor yang tertera tidak memiliki nama. Itu artinya yang menghubungi aku bukan orang yang aku kenal.
Mungkin ini paman Daichi lebih baik aku mengangkatnya, siapa tahu paman sudah menemukan di mana ayah dan juga aku ingin tahu apakah paman mengenal Riyoichi. Terdengar suara pria dan itu bukan suara paman Daichi atau orang yang aku kenal.
“Siapa kau?!” tanyaku pada orang yang ada di seberang telepon.
Pria itu mengatakan jika dia baru saja semalam bertemu denganku, itu artinya dia adalah Riyoichi. Bagaimana dia bisa mengetahui nomor ponselku, tidak ada yang tahu selain orang yang sudah benar-benar mengenal aku.
Dia mengatakan jika sore ini akan menunggu aku di sebuah taman dan aku harus datang. Jika ingin bertemu dengan ayah aku harus kerja sama dengannya, aku pun bertanya apa yang diinginkan olehnya. Namun, dia tidak mengatakan lebih lanjut lalu menutup sambungan teleponnya.
Sudahlah sekarang yang harus aku lakukan adalah ke perusahaan terlebih dahulu, tentang Riyoichi akan aku pikirkan setelah sampai di perusahaan. Kujalankan mobil secara perlahan keluar dari area parkir cafe.
Sedikit demi sedikit aku menambahkan kecepatan mobil setelah keluar dari area cafe. Dalam perjalanan menuju perusahaan Kimiko menghubungi aku dan bertanya keberadaanku. Aku pun mengatakan padanya sedang dalam perjalanan menuju perusahaan, dia pun memutuskan sambungan teleponnya setelah aku menjawab itu.
Beberapa saat kemudian aku tiba di perusahaan, saat dalam area parkir perusahaan aku melihat seseorang yang kukenal. Dia sedang bicara dengan paman Asamu.
Itu adalah Riyu, aku tidak mengira dia ada di sini dan itu sedang bicara dengan paman Asamu. Bukankah dia tadi bicara padaku di cafe dan mengatakan padaku untuk menjauhi Riyoichi. Namun, mengapa dia sekarang terlihat dekat dengan paman Asamu.
Sepertinya aku harus semakin berhati-hati terhadap Riyu, bisa jadi dia adalah mata-mata yang dikirim oleh paman untuk menghancurkan aku. Kita lihat saja Riyu, sampai kapan kau bisa terus membohongi aku.
Tidak begitu lama Riyu pun pergi meninggalkan paman Asamu lalu paman berjalan memasuki mobilnya. Apakah paman tidak akan masuk kerja hari ini, terlihat sekilas raut wajahnya kesal.
Itu semua membuatku merasa semakin ingin tahu apa hubungan antara mereka berdua. Dan apa yang terjadi dengan paman sehingga dia terlihat sangat kesal lalu bergegas pergi meninggalkan perusahaan.
Ponselku kembali berdering, Kimiko mengirimi aku sebuah pesan. Dia mengatakan agar aku segera ke ruang kerja karena ada beberapa berkas yang harus di tandatangani olehku.
Aku pun bergegas menuju ruang kerja, terlihat Kimiko yang sedang berdiri sembari memegang beberapa dokumen di tangannya. Dia terlihat cemas, aku berjalan mendekat padanya.
“Ada apa?!” tanyaku padanya.
Dia sedikit terkejut dengan pertanyaan yang aku layangkan padanya. Namun, dia dengan cepat mengubah raut wajahnya dan menjawab, “Tidak ada apa-apa.”
Kimiko langsung menyodorkan dokumen yang ada di tangannya padaku, aku pun duduk di kursi lalu membaca semua dokumen yang diberikannya. Semuanya tidak ada masalah dan aku langsung membubuhi tandatangan di dokumen tersebut.
“Kau merahasiakan sesuatu padaku, Kimiko?!” Aku kembali bertanya padanya dengan nada menyelidiki.
“Aku tidak menyembunyikan sesuatu itu,” jawabnya sembari pergi meninggalkan ruang kerjaku.
Namun, aku yakin jika dia menyembunyikan sesuatu dan aku harus mengetahui itu. Karena aku tidak ingin melihat Kimiko menderita atau mendapatkan masalah.
“Ada apa denganmu, Kimiko? Mengapa kau menyembunyikannya dariku padahal aku selalu mengatakan jika kau membutuhkan bantuanku maka aku akan membantumu!”
Dan aku pun masih bingung dengan hubungan Riyu dan paman Asamu lalu mengapa juga Riyu menyuruhku untuk menjauhi Riyoichi?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Marhaban ya Nur17
masih banyak yg belum terungkap
2022-09-01
0
🇬🇧⃟ ⃟Della Lf
Jan lama² thorrr up nyaa😭
2020-12-04
1