Angi tersenyum tipis lihat perubahan wajah Jonathan .
"Nanti kita bermain sama sama ya ." ajak Mira setelah menyelesaikan makanan nya .
"Boleh , kamu mau main apa ." tanya Jonathan tanda setuju deng!n ajakan Mira .
"Main kerajaan ." jawab mira dengan semangat , Jonathan mengangguk .
"Boleh ." jawab Jonathan membuat Mira semakin antusias .
"Di dalam istana kita kamu mau berperan sebagai apa ." tanya Mira .
"Kamu mau aku berperan sebagai apa ." Jonathan malah balik tanya . Membuat mira melebarkan matanya tak percaya , jonathan bukan menjawab malah bertanya .
"kamu jadi pangeran nya dan aku yang jadi tuan putri ." jawab Mira .
"Ok ." jawab Jonathan . Angi tersenyum menyaksikan mereka berdua berbincang bincang , seperti sepasang kekasih yang ingin menata masa depan .
***
Jam pelajaran telah selesai Angi mencangklong tasnya dan tangan kanan dan kirinya sedang mengandeng tangan Jonathan dan Mira . Merwka berjalan menuju ke gerbang sekolahan . Angi mengantar Mira pada sopir keluarga Bilyam yang menjemput Mira .
"Jo senang bermain dan berteman dengan Miranda ." goda Angi , Jonathan hanya mengangguk antusias .
"Jo suka , Mira ." jawab jujur Jonathan , dia tetap konsisten dengan perasaan sukanya pada Mira .
"Eh bu Angi , belum pulang bu ." sapa guru rekan kerja Angi . Yang datang menghampiri mereka yang sedang menunggu Joshua menjemput .
"Eh iya pak Agus ." jawab Angi sedikit canggung ,Angi tidak begitu dekat dengan pak Agus , karena dia mengajar di kelas lima sebagai guru sastra .
"Kebetulan saya juga sudah selesai mengajar , hari ini saya hanya ada dua jam mata pelajaran saja . Dan sekarang saya bisa antar bu Angi pulang , mari ."ucap Pak Agus .
"Tidak pak guru , terimakasih ." bukan Angi yang menjawab tetapi Jonathan . Jonathan menatap Agus dengan tatapan tidak suka .Dia Merasakan kalau guru itu punya niat tidak baik dengan Angi .
"keponakan ya , bu ." tanya pak Agus tidak menghiraukan penolakan Jonathan .
"Bukan pak , saya jagain dia setelah pulang sekolah , biasalah pak buat cari tambahan ." jawab Angi jujur .
"Sama dong bu , saya juga , habis ini saya juga ngajar les privat , lima anak sekolah SMP . Bayarannya lumayan besar ." ucap Agus membanggakan diri sendiri
"selain itu saya juga bisnis yang lain . Saya juga punya ternak ayam dan bebek . Jadi kalau di hitung hitung penghasilan saya satu bulan bisa mencapai tuju belasan juta lebih ." ucap Agus .
Angi juga tidak tau harus bicara apa .selain mengangguk kan kepalanya dan tersenyum kaku .
"Jadi bu Angi mau saya antar .saya baru saja beli mobil baru siapa tau bu Angi ingin mencicipi , mencoba naik mobil saya ." ucap pria itu lagi .
"Tidak usah pak , terimakasih kami sudah ada yang menjemputnya .
" tolak Angi , ia semakin tidak suka dengan gaya bicara Agus , yang terdengar sangat sombong ,dan wajah Agus kelihatan masam mendengan penolakan Angi .
"kalau begitu aku pergi dulu bu Angi ."ucap Agus .
"silahkan pak Agus ." jawab Angi dengan sopan .
Malam harinya setelah Angi di antar pulang oleh sang sopir tepat jam delapan malam , Jonathan mengeluh pada Dadynya .
"Dad masak iya tadi siang ada seorang guru yang mau mengajak Bu Angi pulang ." protes Jonathan .
"Oh iya ." tanya Joshua yang mengalihkan tatapan nya pada Jonathan . Jonathan mengangguk semangat .
"Iya namanya pak Agus , guru kelas lima , dia mengajar di bidang sastra . Katanya lagi , dad. Dia baru membeli mobil baru , penghasilan nya perbulan tuju belas juta lebih ." Jonathan menceritakan semua yang ia dengar kepada Dadynya .
"terus apa reaksi Bu Angi ." tanya Joshua penasaran dengan apa reaksi Angi .
"Sepertinya Bu Angi tidak suka Dad . Malah seperti nya Bu Angi jijik melihat dia begitu Dad ." Jonathan anak Genius biarpun dia belum cukup umur Tuju tahun . Tapi Jonathan telah mampu melihat ekspresi seseorang .
Joshua mengangguk pelan ." Katakan pada Dady kalau pria itu masih menganggu bu Angi, " dwngan koneksinya mungkin Joshua sangat mudah untuk menghancurkan pria itu menjauh dari kota ini .
"Dad , aku sudah ngantuk ."ucap Jonathan sambil menguap lebar lebar dan meletakan kepalanya di paha Joshua . Joshua mengangkat tangan nya dan mengelus kepala putranya . Tidak perlu waktu lama , Jonathan sudah tertidur .
Joshua meletakkan ponselnya di meja dan mengangkat putranya untuk ia pindahkan ke kamarnya . Joshua memasuki lift menuju kamar Jonathan pelan pelan Joshua membaringkan putranya , dan menyelimuti swbatas dada dan mengecup kening Jonathan sebelum peegi keluar dari kamar anaknya .
Joshua langsung masuk ke dalam kamarnya sendiri , setiap masuk ke dalam kamar ia selalu di sambut oleh sebuah Foto yang berukuran besar . Lama Joshua berdiri memandang senyum lebar mendiang istrinya dengan perut buncitnya .
"Sayang bagaimana kabarmu bersama putri kita ?." tangan Joshua mengusap wajah mendiang istrinya itu .
"sayang apa kamu tau , apa yang aku rasakan sekarang ." Tanya Joshua lagi tapi sama seperti sebelumnya . Pertanyaan nya tetap tidak mendapat jawaban .
"aku merasa kamu hidup lagi , namun di watak dan sifat yang berbeda , Apa kamu marah jika aku mengatakan kalau aku tertarik dengan perempuan yang mirip dengan kamu itu?." Joshua kembali membayangkan Wajah Angi lalu menatap kembali wajah mendiang istrinya .
Setelah merasa cukup Joshua naik ke atas ranjang untuk tidur .
"Selamat malam senjani ." ucap Joshua dan menarik selimutnya untuk segera tidur .
***
Hari ini hari minggu . Dan hari masih pagi Angi berdiri di depan jendela kaca rumah kontrakan nya .ia melihat laki laki yang berdiri di depan kontrakan nya itu .ia merasa aneh bentuk dari postur tubuhnya Angi seperrinya sangat mengenalinya . Laki laki itu berdiri membelakanginya .
Angi mengerutkan keningnya seingatnya mereka sudah tidak saling komunikasi semenjak kejadian di restoran waktu itu . Dan itu sudah berlalu tiga bulan yang lalu , lantas untuk apa Dilan datang ke kontrakan nya sepagi ini .
Angi ragu untuk membuka kan pintu tapi ia juga penasaran akhirnya dia pun keluar dari rumah . Dilan menoleh ke belakang saat mendengar suara pintu di buka . Dilan langsung mendekat dan menghampiri Angi .
"Aku minta maaf , karena waktu itu aku tidak percaya padamu ." kata itu langsung tanpa basa basi . Angi hanya diam membiarkan laki laki itu untuk melanjutkan perkataannya .
"Jadi Joshua itu sebenarnya siapa kamu ." Dilan langsung duduk di bangku tungal depan rumah Angi tanpa sungkan .
"Orang tua dari muridku ." jawab Angi engan . Entah apa yang ia sukai dari laki laki itu dulu. Lihat gaya duduknya , dia bahkan duduk dengan santainya , kaki kirinya menindih kaki kanannya kelihatan begitu sombong dan angkuh .
Angi kecewa telah menyia nyiakan waktu tiga bulan nya untuk mengagumi pria seperti itu .
Dilan mengangguk ," kamu bisa pertemukan aku dengan dia ? ." Dilan mengangkat wajah nya menatap Angi dengan dagu terangkat . Angi rasanya ingin melemparkan sandal jepitnya ke wajah pria itu .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments