17

Joshua menyerahkan kartu ATM kepada pegawai kasir .untuk membayar belanjaan nya . Setelah selesai di bayar dan di masukan ke dalam paper bag mereka pun keluar dari toko .

"Ini buat kamu." Joshua menyerahkan dua buah paper bag ke tangan Angi .

"Ini apa ." tanya Angi . Bukan ia tidak tau apa isinya . Ia hanya ingin tau kenapa dia juga membelikan baju untuknya .

"Itu gaun pesta , suatu saat saya akan membutuhkan kamu menemani saya ke pesta kolegan atau klien perusahaan saya ." ucap Joshua .

"Pak , saya rasa kita tidak sedekat itu untuk bisa pergi bersama ."ucap Angi yang memang dia juga tidak pernah pergi ke sebuah pesta . Dan berpkkir untuk pergi .

"Kamu sudah sangat mengenal Jonathan ,dan aku juga sudah sangat mengenal kamu ." ucap Joshua sambil menggendong Jonathan yang terlihat mulai mengantuk .

"Tapi kita tidak mempunyai hubungan khusus pak ." ucap Angi tetap mencoba untuk menolak .

"Oh jadi kamu mau kita terikat hubungan dulu." tanya Joshua dengan nada serius .

"Bapak tau , bukan itu maksud saya ." kata Angi mendengus . Angi memalingkan pandangan nya untuk menyembunyikan rona merah di kedua pipinya .

"saya menangkapnya begitu ." ucap Joshua masih dengan nada seriusnya yang di tunjukan ke arah Angi .

"Terserah bapak saja lah ." ucap Angi pasrah , ia tidak punya kata kata lagi untuk menjawab perkatakan Joshua .

"Kalau begitu mulai sekarang , jangan panggil saya bapak lagi ." pinta Joshua .

"Bapak Atasan saya ." bantah Angi.

"Ok kalau kamu kekeh panggil saya bapak , maka mulai sekarang saya panggil.kamu Bunda biar cocok ." ucap Joshua .

"Bapak pasangan nya ibu ,pak ." jelas Angi .

"Jadi kamu mau saya panggil Ibu ? Angi diam berhenti .

"Saya tidak setua itu ." jawab Angi lesu .

"Ya udah kalau begitu mulai sekarang saya panggil Momy ...

***

Hari ini Joshua ada acara ke pesta ulang tahun kolegan nya dan Angi harus pergi menemaninya . Sehingga Joshua menitipkan Jonathan kepada Mama tirinya .

Kemudian Joshua pergi menjemput Angi ke rumah kontrakan nya . Joshua mengangkat alisnya melihat Angi keluar dari rumahnya dengan memakai baju sederhananya .

"Bukan nya saya sudah belikan gaun tempo lalu ." ucap joshua dengan alis yang terangkat satu . Angi menghela nafas dalam

"Aku tidak terbiasa dengan gaun seperti itu , terbuka sekali ." ucap Angi . Yang kini telah mengubah panggilan saya menjadi aku , setelah mendapat banyak protesan dari Jonathan . Dari pada menjawab pertanyaan yang belibet dari Jonathan .

"memang gaun kemarin sangat terbuka ." tanya Joshua . Dan Angi mengangguk mengiyakan .

"ya sudah kalau begitu kita pergi ke butik cari gaun dulu ." ucap Joshua dan melarikan mobilnya menuju ke butik yang sudah menjadi langganan keluarganya .

"bagaimana kalau aku tidak usah ikut saja pak ?." sebenarnya Angi tidak percaya diri untuk menghadiri pedta orang kaya .

"Kamu sudah setuju ikut kemarin ." ucap Joshua yang telah membujuk Angi sejak seminggu yang lalu . Dan baru kemarin menyetujuinya

"Aku tidak percaya diri ." jawab Angi .

"Kenapa kamu cantik . Kenapa harus tidak percaya diri " ucap Joshua bukan untuk memuji Anhi , memang menurut Joshua Angi memang sangat cantik . Tapi Angi masih saja merasa tersipu mendengar ucapan Joshua .

"Di sana , orang orang yang datang pasti orang orang kaya , sementara aku ? .."Angi ingat ucapan meremehkan Dilan seminggu yang lalu .

"Kamu datang sama saya , tidak akan ada yang merendahkan kamu ." ucap Joshua .

Angi tidak jadi menjawab perkataan Joshua yang sudah ada di ujung lidah . Karena tiba tiba mobil berhenti. mereka telah sampai di depan sebuah butik yang sangat megah dan besar . Di lihat dari luar Angi sudah bisa menebak . Kalau harga gaun gaun itu pasti jutaan .

Joshua tidak melihat kode keberatan dari wajah Angi , atau memang sengaja mengabaikan . Ia terus menarik tangan Anhi memasuki butik .

"Tolong carikan gaun yang cocok untuk dia ." ucap Joshua pada pelayan butik itu .

Angi telah memilih lima gaun , dan gaun ke lima yang di pilih dan di setujui oleh Joshua . Joshua segera membawa Angi ke salon untuk merias diri .

***

Joshua terus mencuri pandang pada Angi yang duduk di sebelahnya . Ia akui kalau dirinya terpana dengan kecantikan perempuan itu . Angi kelihatan cantik dengan gaun hitam yang pas di tubuhnya dan juga riasan yang tidak terlalu tebal , tapi dewasa dan seksi .

Sebenarnya Joshua benci membagi keindahan miliknya untuk di nikmati oleh orang lain . Tapi mau bagaimana lagi Joshua tidak punya waktu untuk merubah penampilan Angi .

Angi menoleh pada Joshua , ia merasa tidak nyaman di perhatikan terus seperti itu . " Ada yang salah dengan penampilan saya pak ." tanya Angi . Sambil memperhatikan penampilannya lewat kaca spion mobil Joshua .

Ia melihat tidak ada yang salah dengan penampilan nya .ia hanya terlihat berbeda dengan biasanya .

"Tidak ada yang salah ." jawab Joshua yang kembali fokus ke jalanan di depannya .

"pak ." panggil Angi .

"Ya ."jawab Joshua .

"Aku belum pernah menghadiri pesta sebelumnya , sebenarnya aku cuma takut hanya akan membuat bapak malu ." Angi bicara jujur .

Sudut bibir Joshua terangkat sedikit membentuk senyuman , mendengar kejujuran Angi .

"Ini hanya pesta biasa , kamu jangan khawatir ." ucap Joshua menenangkan Angi .

"tapi aku benar benar gugup ." ucap Angi lagi . Kemudian Joshua meraih tangan Angi dan menggengamnya dengan kedua tangan nya .saat Joshua merasakan tangan Angi yang dingin .

"Kamu cukup berdiri di samping saya , saya jamin tidak akan terjadi hal buruk ." ucap Joshua dan melepaskan genggamannya di tangan Angi karena mereka telah sampai di tempat pesta .

Joshua turun dari mobil , Angi mengikuti Joshua turun dari mobil dan menghampiri Joshua . Mereka telah sampai di sebuah hotel yang megah tempat pesta di laksanakan .mereka berjalan melangkah menuju lobby hotel Jishua menyusupkan tangan nya ke pingang Angi . Pria itu memeluk Angi posesif , matanya awas menatap siapa saja yang memandang mereka .

"Pak jangan seperti ini , aku tidak nyaman ." ucap Angi ingin menjauhkan tangan nya Joshua dari pinggangnya . Namun , sepertinya Joshua tidak memperdulikan protesan Angi .tangan nya kukuh tetap berada di pinggang perempuan itu .

"Jangan banyak protes kalau kamu tidak ingin di mangsa oleh laki laki hidung belakang di sekitar sini ." ucap Joshua . Sambil menunjuk segerombolan anak anak muda yang sedang menatap mereka .tepatnya ke arah Angi yang tampil memukau malam ini .

"Oh , sial.." umpat Joshua dengan pelan . Tapi masih terdengar oleh Angi dengan jelas .

"Apa umpatan itu untuk ku ." tanya Angi dengan nada kesal . Joshua kelihatan gelagapan mendengar pertanyaan Angi .

"Bukan , itu bukan untukmu , tapi untuk mereka yang punya mata tidak di jaga baik baik ." sungut Joshua , Angi hanya diam tidak lagi membalas ucapan Joshua . Dan mengikuti kemana Joshua akan membawanya .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!