02

"Biasa di rumah Jo suka main apa ." Tanya Angi mengalihkan pembicaraan .

"main robot robotan , mobil mobilan juga main bola dengan papa ." Angi menilai Jonathan sangat dekat dengan papanya , kalau di lihat dari berkas berkasnya tadi . Jonathan sudah tidak mempunyai ibu . Jadi sebisa mungkin Angi tidak mau menyinggung tentang ibunya .

"Jo suka main bola ya , bu guru juga dulu bu guru sering main bola dengan adik laki laki bu guru ." ucap Angi yang memang menyukai dengan bola . Dulu sering ia bermain bola dengan adik laki lakinya yang punya selisih umur dua tahun dengan nya , sekarang adik laki lakinya berada di jakarta menempuh study kuliah .

"Siapa nama bu guru kamu ." tanya Joshua sambil menemani putranya bermain sebentar sebelum ia kembali bekerja lagi . Bergelut dengan berkas berkas yang harus ia tanda tangani .

"Pelangi senja ." jawab Jonathan .Joshua menatap putranya yang sedang memasang lego lego yang ada di depan nya .

"Bu guru bisa main bola ." Jonathan bertanya dan menatap Angi dengan antusias .

"Bisa dong , kapan kapan kita main bersama ." ucap Angi semangat .

Tak lama kemudian sebuah mobil hitam mentalik berhenti di depan mereka , dan laki laki yang Angi lihat tadi pagi turun dari mobil masih dengan stelan jas yang sama .

"Dady ." seru Jonathan menghampiri papanya . Angi hanya mengangguk sopan saat di tatap oleh Joshua .

"Dady lama , untung di temani bu guru Angi , kalau tidak Jo akan sendirian ." protes Jonathan .

"Terima kasih bu Angi ." ucap Joshua dengan suara rendah .

"Sama sama pak , ini sudah menjadi tugas saya ." jawab Angi sopan . Angi mengangkat alisnya saat pria itu menatapnya sangat lama .

"Ada yang salah dengan saya pak ," tanya Angi .

Joshua menggeleng " kamu mirip dengan seseorang yang saya kenal ." ucap Joshua dan langsung pergi membawa jonathan setelah mengatakan itu .Angi juga mengeleng cuek karena mungkin wajahnya , wajah pasaran .hingga banyak yang mirip dengan nya .

Sekali lagi Joshua melirik Angi sebelum masuk ke mobil . Di dalam mobil pun Joshua masih melirik Angi lewat kaca spion dan ia menggelengkan kepalanya , saat tiba tiba sesuatu melintas di pikiran nya .

"jalan Pak ." perintah Joshua kepada sopirnya . Sopirnya mengangguk dan melajukan mobilnya .tak lama kemudian mereka pun tiba di kantor Joshua .

Josua menggandeng tangan Jonatan memasuki gedung perkantoran Joshua . Jonathan tidak selalu di bawa ke kantor setiap pulang sekolah . Karena Jonathan tidak betah tingal sendirian di rumah dengan pelayan . Susah bagi Joshua untuk dekat dengan orang yang baru di kenalnya .

"Selamat siang pak ." sapa resepsionis saat Joshua melintas di sana , Joshua juga mengangguk pendek membalas sapaan .

Joshua menggandeng tangan Jonathan masuk ke dalam ruangan kerjanya . Ia segera mengambil paper bag berisi makan siang untuk Jonathan yang telah di pesan oleh sekretarisnya .

Joshua mengambil satu kotak makan itu dan membukanya kemudian ia letak kan di meja sofa yang ada di ruangan kerjanya untuk Jonathan .

"Berdo'a dulu sebelum makan ." ucap Joshua , Jonathan yang sudah siap menyuapkan nasinya pun meletak kan kembali sendoknya . Jonathan mengikuti apa kata Dadynya .

Jonathan mengikuti Dadynya mengangkat kedua tangan nya di depan dadanya ." Bismillahirohmanirohkim Allohumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa adzaa banaar .Amin .." Jonathan dan Joshua menghapus mukanya dengan kedua telapak tangan nya .

Walau mereka keturunan tionghoa tapi mereka seorang muslim . Setelah berdo'a mereka menyantap makan siangnya tanpa berbicara . Setelah selesai makan siang Joshua ngobrol dengan putranya .

"Bagaimana hari pertama mu sekolah ." tanya Joshua .

"Seru dad , mereka semua baik dan menerima Jo sebagai teman teman mereka ." ucap Jonathan antusias .

"Bu guru Angi juga baik sekali ." ucap Jo sambil membongkar mainan nya yang sudah tersedia di dalam ruangan Joshua .

"Siapa nama Bu guru kamu ." tanya Joshua .

"Pelangi senja ." ucap Jonathan sambil merangkai lego lego yang ada di depan nya . Sesekali Joshua melirik putranya . Dan tatapan mata Joshua mengarah ke sebuah pigora kecil di atas meja kerjanya .

"Kamu lihat sayang , putra mu sudah besar , dia sangat pandai , menurut dan tidak banyak menuntut ." gumam Joshua dalam hati kepada foto almarhumah istrinya .yang tersenyum bahagia memangku anak kecil di atas perutnya yang besar .

Josua mengusap foto istrinya SENJANI , dia meninggal saat ingin melahirkan anak ke dua mereka . Mungkin istrinya tidak ingin kesepian sehingga membawa serta putri kecilnya yang masih dalam kandungan nya ke alam nirwana .

"Bu guru Angi mirip momy ya dad ." Tiba tiba Jonathan telah berada di samping Joshua ikut menatap foto momynya . Joshua mengalihkan pandangan nya pada Jonathan . Ternyata putranya juga menyadari kemiripan mereka .

"Momymu masih lebih cantik ." ucap Joshua sambil mengelus kepala putranya .

"Bu guru Angi juga tidak kalah cantik ." Ucap Jonathan ngotot .

"Ya Bu guru Angi tidak kalah cantik ." Akhirnya Joshua mengalah mengikuti ucapan putranya . Sejak melihat wanita itu tadi pagi membuat Joshua merindukan mendiang Istrinya . Wanita itu mengingatkan nya pada Senjani .

"Apa kamu tidak ada tugas rumah ." tanya Joshua mengalihkan pembicaraan .

"ada mengambar pemandangan ."jawab Jonathan .

"Kenapa tidak kamu kerjakan ." tanya Joshua .Jonathan hanya memamerkan cengiran nya saat di tanya .

"Nanti saja Dad , kalau sudah sampai rumah , sekarang Jo mau main dulu ." jawab Jonathan .

"Ada pekerjaan jangan di tunda tunda Boy . Sekarang ada waktu luang cepat kerjakan , mainnya bisa nanti lagi ." ucap Joshua mengingatkan putranya .akan berharganya sebuah waktu .

"Baik Dad ." jawab Jonathan menuruti apa kata Dadynya . Ia segera menuju ke sofa dan mengeluarkan buku gambar , pensil dan krayon dari dalam tas sekolahnya . Jonathan segera mengerjakan tugas dari sekolahan nya .

***

Sementara Angi sekarang dia sedang berada di sebuah restoran yang berada di dekat sekolahan tempat ia mengajar .Satu bulan yang lalu Angi baru jadian dengan pria pemilik restoran itu .

"Kamu sudah pesan makanan ." tanya pria itu dengan lembut . Pria yang gagah di mata Angi bernama Dilan . Mereka masih hangat hangatnya selayaknya muda mudi yang baru berpacaran .

"sudah , aku pilih menu terbaru di restoran kamu ." ucap Angi sambil menunjuk gambar menu di mejanya .

"Pilihan yang bagus , kamu tidak akan kecewa saat menikmatinya ,dan akan ketagihan ." ucap Dilan sambil mengacungkan kedua jempolnya kepada sang kekasih . Menu itu baru di luncur minggu ini sebagai menu favorit restoran itu .

"Mau pindah ke tempat kerjaku ngak? ,biar lebih privat ." tanya Dilan .

Angi menggelengkan kepalanya , ia tidak mau pindah ke dalam ruangan kerja Dilan ,yang ada dirinya akan di cuekin dan di duakan dengan pekerjaan nya .

"Ngak mau , yang ada kamu bukan temani aku makan , tapi kamu malah duakan dengan pekerjaan mu ." Dilan tersenyum dan minta maaf ingat kejadian satu minggu yang lalu . Demi mengeluarkan menu baru ia mengabaikan Angi yang ada di ruangan nya .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!