Tiba tiba tenggorokan Joshua menjadi kering . Otaknya menjadi seret mendengar putranya mengatakan kamar , kamar bu Angi . Kelamaan hidup sendiri membuat pikiran nya menjadi kotor .
"Kamar bu Angi di mana ." tanya Joshua sambil berdiri .
"Itu Dad , pintu berwarna coklat ." ucap Jo menunjuk ke sebuah pintu kamar .
"Ini tehnya pak ." Angi keluar dari dapur membawa nampan berisi teh .
"Saya ijin ke kamar kamu ambil tas nya Jo ." ucap Joshua meminta ijin sebelum masuk kamar lebih dulu .Angi langsung berlari dan menghalangi langkah Joshua .
"Biar saya saja pak ." ucap Angi langsung masuk ke dalam kamar . Tidak mungkin ia membiarkan laki laki dewasa memasuki area privat miliknya . Terlebih laki laki itu belum lama ia kenal .
Angi menyambar tas Jonathan dan langsung keluar ." ini pak tasnya ." ucap Angi menyerahkan tas milik Jonathan .
Joshua menerima tas itu dan membantu Jonathan menganti pakaian nya . Sementara Angi menyiapkan makan malam mereka .Setelah selesai menganti pakaian nya .mereka menuju ke meja makan .
" Apa kita setelah makan ,akan langsung pulang dad ." tanya Jonathan .sebenarnya ia masih ingin tinggal lebih lama lagi di rumah itu. Biar kecil tapi Jo nyaman tinggal di dalam nya .
"Iya ." jawab Joshua pendek . Jonathanmenunduk lesu .
"Jangan sedih mulai besok Bu Angi akan selalu menemanimu ," ucap Joshua saat menyadari wajah putranya sudah di penuhi awan .Jonathan mengangkat kepalanya .
"Benarkah itu bu ." tanya Jonathan kepada Angi , Angi tersenyum sambil menganggukan kepalanya .
"ya bu Angi akan sering sering menemani mu ." ucap Angi meyakinkan Jonathan .
***
Hari ini kedua kalinya Angi masuk ke dalam rumah Joshua . Pertama kali datang hanya masuk sampai ruang tamu saja . Tapi kali ini Angi masuk ke dalam kamar Jonathan . Angi terpana melihat kamar Jonathan yang begitu luas untuk ukuran anak anak . Kamar Jonathan bahkan masih lebih besar di banding dengan rumah kontrakan nya .
Kamar Jonathan di lengkapi dengan ruang bermain yang hanya di batasi oleh sekat papan setinggi dada orang dewasa . Selain itu juga ada ruang santai sebuah sofa panjang dan televisi ukuran empat puluh dua inci .
Semenjak masuk ke dalam kamar Jonathan ia menahan diri untuk tidak bersikap norak . Karena semua benda benda yang ada di rumah Joshua adalah benda benda canggih .
Sebelum masuk ke rumah Joshua Angi harus scan sidik jari agar bisa keluar masuk rumah . Begitu juga saat akan masuk ke dalam kamar Jonathan juga harus scan sidik jari juga . Karena tidak swmua orang bisa masuk kamar bocah kecil itu .hanya orang orang yang di percaya Joshua yang bisa masuk termasuk dirinya .
"Bu Angi kita main ini dulu ya." ucap Jonathan .sambil menunjukan puzle yang masih berantakan di lantainya .
"Mau main nyusun puzle ." tanya Angi . Jonathan mengangguk .
"Boleh tapi setelah kerjakan dari sekolah sudah di kerjakan , baru ibu temani main ." ucap Angi . Mendengar itu Jonathan sempat ngeluh , tapi tak hayal ia tetap mengeluarkan buku tulisnya dari tas .
Angi tetap mendampingi Jonathan mengerjakan pekerjaan rumahnya .Sesekali Angi membantunya , dan mengoreksi juga tugas Jonathan dan menyuruh bocah itu mengulangi lagi pekerjaannya bila ada yang salah .
"Ok sudah benar semua ." ucap Angi membuat Jonathan sorak gembira .
"hore ...,sudah bisa main kan bu ." ucap Jonathan penuh semangat .
"iya boleh ." ucap Angi sambil mengelus kepala Jo . Jo sangat senang ia segera merapikan buku bukunya dan ia masukan ke dalam tas kembali .
Angi masih tetap setia menemani Jo bermain menyusun puzle . Mereka Asyik bermain hingga tanpa mereka sadari Joshua telah berdiri di abang pintu .
Pria itu telah berdiri di sana hampir lima menitan , ia menyaksikan mereka berdua dalam diam . Dan tidak ingin menganggu keasyikan mereka berdua . Dengan melihat kebersamaan mereka saja sudah bisa membuatnya bahagia .saat mereka berdua tertawa Jopun ikut tertawa .
" Dady ."teriak Jo yang menyadari keberadaan Joshua.
"lagi main apa Boy ." tanya Joshua pada putranya yang kelihatan begitu semangat .
"main puzle dan lego ,pa ." jawab Jonathan .Angi mengangguk kaku pada Joshua .
"Apa kalian sudah makan siang ." tanya Joshua lagi .
"sudah Dad." "sudah pak ." jawab mereka berdua kompak . Menyadari itu keduanya saling pandang dan tertawa bersama . Angi kemudian diam salah tingkah saat di tatap inten oleh Joshua .
"Ada yang salah dengan penampilan saya pak ." tanya Angi yang tidak tahan di tatap begitu lama oleh Joshua .
" kamu semakin cantik kalau tertawa ." ucap Joshua yang membuat Angi menjadi salah tingkah .
"Orang lain juga mengatakan begitu ." ucap Angi untuk menutupi kegugupan nya . Mendengar itu Joshua menjadi tidak suka . Ia mengeryitkan alisnya .
" o iya siapa orang itu ." tanya Joshua .
"Semua mantan pacar saya mengatakan begitu ." jawab Angi . Ia tidak bohong karena Dilan juga mengatakan begitu saat di taman kota waktu itu .
"memang mantan kamu ada berapa,." Joshua menjadi penasaran dan ingin tau , dia akui wanita itu cantik , sudah pasti banyak pria yang menginginkan nya .
"Dilan yang ke empat ." ucap Angi , ia sudah tidak sakit hatinya bila menyebut nama mantannya itu .ternyata satu minggu sudah cukup waktu untuk mengikhlaskan berakhirnya hubungan itu .
Terlebih saat melihat Dilan berjalan dengan wanita lain kemarin . Mungkin benar apa kata Joshua , Dilan tidak benar benar mencintainya .
"Apa saja yang kalian lakukan saat berpacaran ." tanya Joshua dengan suara dingin .
Angi mengangkat bahunya acuh ." sama seperti yang di lakukan orang orang yang sedang pacaran ." jawab Angi . Wajah Joshua semakin tidak enak di lihat , ia pergi begitu saja meninggalkan kamar Jonathan , mendengar ucapan Angi tanpa bicara apapun .
"Dady mau kemana ." tanya Jo yang baru saja keluar dari kamar mandi .
"Ruang kerja ." jawab Joshua pendek .
"Bu Angi , Dady marah karena apa ."tanya Jo setelah Joshua benar benar pergi .
"ibu juga tidak tau , dady mu tiba tiba begitu ." ucsp Angi dan menebarkan pandangan nya ke sekeliling ruangan kamar Jonathan .
"Di sini ngak ada hantukan ." bisik Angi karena ia merasa tengkuknya dingin .tapi bocah kecil itu tidak terpengaruh oleh ucapan Angi .
Hingga sampai sore ini Angi tidak melihat keberadaan Joshua . Mungkin dia sibuk dengan pekerjaan nya .tapi yang jadi masalah ia harus pulang , jadi ia harus pamitan dengan laki laki itu .
"Jo dimana tempat kerja Dady mu ."tanya Angi kepada Jonathan. Saat ini mereka berdua sedang berada di ruang keluarga ,Jonathan juga sudah mandi karena sebentar lagi mereka akan makan malam bersama . Jonathan mengangkat wajahnya menatap wajah Angi .
"Naik lift bu di lantai empat ,di sana ada dua kamar ,satu kamar tidur Dady dan satu lagi ruang kerja Dady .
"oke kalau begitu bu Angi panggil dulu Dady kamu ya." ucap Angi pada Jonathan . Jo mengangguk dan kembali menonton film kartun kesukaan nya .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments