"Permisi semuanya, malam ini nenek Salma meminta nona muda Moza yang membuat kan makan malam, jadi aku harap kalian berdua bisa membantu nya."Ucap pelayan yang menyandarkan Moza yang ternyata adalah ketua pelayan di villa tersebut.
"Baik lah kak senior, kami akan membantu nona Moza."Ucap dua pelayan itu dengan sopan nya.
"Silahkan nona Moza, kalau begitu aku pergi untuk menemani nenek dulu."Ucap sang ketua pelayan.
Moza hanya mengangguk kan kepala nya dan kemudian berjalan masuk ke dalam dapur itu.
" Selamat datang ke dapur villa nona muda."Ucap dua pelayan yang akan membantu Moza memasak dengan senyum bahagia masing-masing.
"Ya tuhan, baru kali ini, aku merasa bagaimana rasanya di hormati oleh orang-orang di sekitar ku."Batin Moza benar-benar tersentuh atas perlakuan seisi villa itu terhadap dirinya.
"Nona, nona bisa masak?"Tanya salah satu dari dua pelayan tersebut.
"Ya, aku bisa masak, tapi kalau boleh tau, nenek suka makan apa?"Tanya Moza kepada kedua pelayan itu karena dia memang tidak tau apa yang di sukai oleh nenek.
"Kalau nenek, dia sudah makan sup ayam, karena itu akan menambah nutrisi tubuh nya juga, dia juga suka memakan nya dengan bubur nona."Ucap pelayan kepada Moza.
"Dan kalau tuan muda, dia sangat suka makan ayam kecap manis, tapi tuan muda paling tidak suka makan sayur."Ucap pelayan satunya.
"Benar kah?"tanya Moza yang tiba-tiba memiliki ide cemerlang untuk menjahili Samuel.
"Ya, sekarang apa yang bisa kami bantu nona?"
"Kau bantu aku cuci sayur dan kau bantu aku cuci ayam, dan aku akan memasak bubur terlebih dahulu untuk nenek."Ucap Moza.
"Baik lah nona."Jawab keduanya pelayanan secara bersamaan.
Dua jam pun berlalu, akhirnya Moza pun selesai memasak bubur, dua macam lauk, sup dan juga beberapa macam sayuran dengan di bantu oleh para pelayan nya.
Setelah selesai masak ia pun berniat untuk kembali ke kamar agar untuk memanggil Samuel untuk makan malam.
"Nona, nenek bertanya apa makan malam sudah selesai!"Tanya pelayan peribadi nenek ketika melihat Moza yang hendak naik ke atas.
"Ya, nanti aku akan menjemput nenek, siap kan kursi roda untuk nenek aku ingin Pangil Samuel dulu."Tutur Moza.
"Baik nona."Ucap sang pelayan.
Pelayan itu sangat kaget dengan ucapan Moza, baru kali ini ada anggota dari villa ingin membawa nenek makan di luar dengan kursi roda, biasanya nenek selalu di biarkan makan di kamar dan tidak pernah keluar kamar meskipun nenek meminta berkali-kali.
"Nona Moza benar-benar wanita yang berbeda."Ucap sang pelayan dalam hatinya.
Sementara itu di kamar Samuel.
"Astaga, aku pikir dia sudah selesai mandi dan bersiap-siap untuk makan malam, ternak malah tidur."gerutu Moza yang melihat Samuel masih belum juga mandi dan malah ketiduran.
Karena kesal, Moza pun mengambil bantal dan melemparkannya ke wajah Samuel.
Samuel yang terkena bantal itu pun akhirnya terbangun dan kemudian dengan kaget menatap Moza yang terlihat kesal dengan dirinya.
"Apa yang kau lakukan? Kau mengangu tidur ku."Ucap Samuel.
"Kau masih belum mandi? Kau tidak mau makan malam? Kau ingin membuat nenek menunggu mu?"Kesal Moza.
"Aku, aku lelah."Jawab Samuel lagi.
"Aku tidak mau tau, sekarang turun dan makan malam, aku ingin ke kamar nenek."Ucap Moza dengan wajah marah kembali keluar dari kamar itu.
Sementara itu Samuel yang di omeli hanya bisa terpana akan kegalakan Moza."perasaan saat di kantor aku lah yang mengalaki nya sampai dia ketakutan berhadapan dengan ku? Tapi sekarang mengapa malah aku yang di tindas?"Tanya Samuel kepada dirinya sendiri.
"Yaelah Samuel, Samuel, Lo tuh cinta sama dia, awal nya doang galak, sekarang jadi mati kutu kan sama tu istri, haduh author jadi bingung."
Next.
"Nenek, sebaiknya nenek lebih sering-sering keluar kamar dengan kursi roda, menghirup udara segar, jangan terus-terusan di kamar itu akan memperburuk kesehatan nenek."Ucap Moza yang saat ini mendorong pelan kursi roda nenek mujuk ruang makan villa.
"Moza, hanya kau yang berfikir begitu jernih, namun yang lain nya, selalu menolak membawa ku keluar kamar, bahkan Samuel, dia takut aku akan tambah sakit, walaupun aku memohon dia tetap tidak akan setuju, dan mengatakan aku harus istirahat total di ranjang, bukan kah itu membunuh menurut mu?"Ucap sang nenek mengadu.
"Nenek, bukan begitu, mungkin dia terlalu khawatir sehingga timbul lah pikiran-pikiran buruk tentang kesehatan nenek."Ucap Moza.
"Hmm, nenek paham."Jawab sang nenek lagi.
Mereka pun akhirnya tiba di ruang makan, alangkah bahagianya nenek bisa makan bersama di meja makan itu, aroma masakan Moza pun sangat menggugah selera makan nenek untuk buru-buru mencicipi masakan Moza.
Tidak lama kemudian, Samuel pun datang ke ruang makan dengan keadaan yang masih belum mandi, dia kaget melihat nenek yang ternyata juga ada di meja makan tersebut.
"Nenek, mengapa nenek keluar?"Tanya Samuel yang duduk di sebelah nenek.
"Jika bukan Moza yang berani membawa ku keluar kamar siapa lagi? Kalian selalu mengurung ku, aku ini belum mati masih mau melihat dunia luar."Jawab sang nenek penuh percaya diri.
Sementara itu Moza sibuk menyiapkan bubur dan sup untuk nenek, tidak peduli mata Samuel menatap nya dengan tatapan aneh.
"nenek, ayo di makan, aku khusus membuat kan sup ayam dan juga bubur untuk nenek, agar lebih sehat."Ucap Moza kepada nenek sambil meletakkan mangkok bubur di hadapan nenek.
Nenek pun terlihat dengan begitu bersemangat nya menghirup bubur tersebut."Moza, bubur ini sangat enak, kau begitu pintar memasak."Ucap nenek terlihat suka dengan masakan Moza.
"Bagus lah jika nenek suka dengan masakan ku, ayo nek, makan lah yang banyak."Tutur Moza bahagia setelah nenek makan masakan nya dengan begitu lahap.
Sementara itu Samuel hanya menatap makanan yang terlalu banyak sayuran itu membuat dia mual dan ingin muntah.
"Samuel, ada apa dengan mu? Apa kau tidak mau makan?"Tanya sang nenek sambil menatap Samuel.
"Nenek, kau tau aku tidak suka sayur, aku tidak mau makan."Ucap Samuel seperti Anka kecil saja.
"Ayo makan lah yang banyak, nenek pasti akan sangat bahagia melihat mu makan sayur. Benar kan nenek?"Ucap Moza menaruh beberapa macam sayuran di piring Samuel.
"Samuel, lihat lah, Moza begitu memeprhatikan kesehatan mu, sampai sudah payah memasak bermacam-macam jenis sayuran, ayo makan lah."Ucap sang nenek menegur Samuel.
Karena ada nenek di sebelah nya, mau tidak mau Samuel pun terpaksa harus makan sayur, meskipun beberapa kali dia ingin memuntahkan sayur tersebut, namun tidak jadi karena ada nenek yang sedang mengawasi nya.
Setelah selesai makan malam, Moza dan Samuel pun kembali ke kamar setelah mengantar kan nenek untuk istirahat di dalam kamar nya.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
kena kau Samuel
2024-07-15
0
Sri Astuti
nenek bahagia bersama Moza
2023-09-11
0
◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾
Moza emang paket komplit
2023-08-31
0