"Lalu apa aku harus membela mu? Dari kakak ku? Tentu saja tidak, aku malah bahagia kakak ku akhir nya terbuka mata dan hati nua untuk memilih perempuan baru di bandingkan wanita mandul seperti mu!"Ucap Ayu.
"Ya, aku sependapat dengan Ayu, Ferdi, sudah seperti ini, sebaik nya kalian berpisah saja, daripada kau terus bertahan dengan perempuan yang tidak berguna ini."Ucap bu Yani.
"Kalian benar-benar Keterlaluan! Apa kalian yakin aku yang tidak bisa hamil?!"Ucap Moza dengan emosi berapi-api.
"Cukup! Jangan sesekali kau menginginkan nada suara mu di hadapan kami, Moza, sudah aku putuskan, sebaiknya kita bercerai saja. Aku juga sudah muak dengan mu, walaupun kau cantik tapi kau tidak bisa memberikan aku keturunan!"Ucap Ferdi yang mendengar kan hasutan ibu dan adiknya.
"Ya kak, keputusan yang bagus."Ucap Ayu.
"Benar Ferdi,kau adalah anak laki-laki di keluarga ini, kau juga harus meneruskan keturunan keluarga ini, mama lebih setuju jika kau dengar wanita di foto itu."Ucap Bu Yani lagi.
"Baik, baik jika itu yang kalian inginkan, secepatnya kita akan bercerai!"Ucap Moza yang kemudian masuk ke dalam kamar nya dan mengambil koper.
Moza pun mulai membereskan barang-barang nya dan kemudian kembali keluar dari kamar itu.
"Suatu saat, kalian akan menyesali perbuatan kalian!"Ucap Moza yang kemudian berjalan keluar dari rumah tersebut.
Bu Yani dan Ayu pun lega, akhirnya keinginan mereka tercapai, Moza sudah pergi dari rumah itu dan Ferdi akhirnya terbebas dari Moza yang menurut mereka adalah perempuan mandul.
Sementara itu Ferdi tak ada rasa menyesal sedikit pun, dia malah merasa lega atas kepergian Moza.
Hanya tinggal menunggu persidangan penceraian mereka, maka Ferdi akan secepatnya untuk melamar Naya.
Sementara itu di sisi lain.
"Nona, kau mau ke mana? Kita sudah berkeliling beberapa kali dan kau masih belum tau di mana tujuan mu?"Ucap sopir taxi kepada Moza yang sedari tadi hanya menagis di dalam taxi tersebut.
"Maaf pak,aku tidak punya tempat tinggal, dan aku juga tidak tau akan ke mana."Ucap Moza dengan sesenggukan.
"Astaga, begini saja, bagaimana jika aku mengantar kan mu ke sebuah kontrakan, aku tau kosan kosong di sekitar sini."Ucap sopir taxi tersebut prihatin, karena dia melihat saat ini Moza dalam masalah berat.
"Benar kah? Apa itu murah? Aku takut uang ku tidak cukup."Ucap Moza.
"Nona, seperti nya kau sedang mendapat masalah yang begitu besar, jangan khawatir, aku akan membantu mu, kemarin aku juga membantu seseorang untuk menyewa kontrakan di sini, karena kosan itu milik saudara ku jadi kau tenang saja, kau bisa membayar separuh harga dia adalah pemilik kosan yang baik."Jawab sopir taxi tersebut.
Mendengar itu, Moza pun sedikit terhibur, karena ada juga orang baik seperti pak sopir taxi yang peduli dengan nya.
Tidak lama kemudian, mereka pun akhirnya tiba di kontrakan itu, kontrakan nya agak sedikit kecil tapi lokasinya cukup nyaman dan bersih.
Setelah membantu Moza untuk nego dengan pemilik kosan, pak sopir itu pun ijin pamit.
"Pak, terima kasih, aku tidak akan melupakan kebaikan mu."Ucap Moza kepada sopir taksi itu.
"Sama-sama nona, semoga masalah mu segera teratasi, jangan bersedih, dan jangan sungkan dengan ku, kau mengingat kan aku dengan putri ku yang sudah meningal mungkin jika masih ada dia akan secantik diri mu, kalau begitu aku pergi dulu."Ucap pak sopir itu sambil tersenyum.
Moza lagi-lagi terharu dengan kebaikan sang sopir taksi tersebut, ternyata dia melihat Moza seperti anak nya yang sudah lama tiada, ternyata begitu besar rasa sayang orang tua kepada seorang anak, andai saja Moza bisa merasakan rasa sayang tersebut.
"Moza, nak, ayo masuk lah ke dalam, kosan mu, ini kunci kamar mu, kau bisa istirahat sekarang,ini sudah larut, ayo ibu antar.", Ucap pemilik kosan.
"Terima kasih Bu,aku berjanji, saat sudah mendapatkan pekerjaan aku akan membayar lunas uang kosan nya."Jawab Moza.
"Jangan pikir kan hal itu dulu, tadi adiku mengatakan jika di sepanjang perjalanan kau terus menangis apa masalah mu nak?"Tanya Bu kos tersebut.
"Pak sopir menceritakan hal ini kepada ibu?"Ucap Moza.
"Ya, kau jangan heran, dia adalah adiku, yang kehilangan anak perempuan satu-satunya, anak perempuan satu-satunya meninggal karena sakit. Mungkin dia melihat mu seperti anak perempuan nya jadi karena itu dia menolong mu."Ucap Bu kos sambil tersenyum.
"Pak sopir benar-benar berhati mulia Bu, aku berterima kasih sekali lagi, aku harap pak sopir tidak akan sedih lagi."Ucap Moza.
"Ya, sebaiknya sekarang kau istirahat ya, aku di sini juga sendirian anaku sedang sekolah di luar negeri dan jarang kembali aku harap kau betah kos di sini dan anggap aku seperti keluarga mu ya."Ucap Bu kos sama baiknya dengan pak sopir.
Moza mengangguk kan kepala nya sambil tersenyum.
Malam itu Moza tidur di kosan baru nya, rumah baru nya, tempat tinggal baru nya di sana lah dia akan memulai kehidupan baru nya, jauh dari keluarga Ferdi yang jahat, meskipun nanti mereka akan kembali bertemu di pengadilan agama, namun ini adalah malam pertama bagi Moza tidur dengan nyenyak di kosan tampa ada sindiran, omelan, pukulan dari Ferdi dan mama mertua nya serta Ayu adik ipar nya, lebih tepatnya mantan kelurga.
Keesokan harinya.
Moza bangun dari tidur nya dengan tubuh yang sedikit lebih segar dari biasanya, dia bahkan merasa malam ini tidur dengan nyaman tidak ada lagi air dingin di pagi hari yang di siram kan oleh Ayu atau Bu Yani ke wajah nya saat dia tertidur.
"Aku harus kuat, meskipun sekarang aku belum punya apa-apa, tapi aku harus bisa membuktikan kepada mereka, kalau aku bener-bener bisa merubah kehidupan ku, dan suatu saat giliran aku, yang akan membuat mereka menderita di dalam genggaman tangan ku."Ucap Moza dengan semangat berapi-api serta rasa dendam yang tertanam dalam diri nya.
Pagi itu setelah selesai mandi, Moza keluar dari kosan nya, untuk segera mencari pekerjaan, dia tidak ingin berlama-lama diam di dalam kos tampa melakukan pekerjaan apapun, karena dia juga butuh uang uang untuk menyambung hidup.
"Astaga, sudah berapa banyak perusahaan aku datangi? Tidak ada satupun yang mau menerima ku? Menyebalkan ini pasti ulah Ferdi dan juga Naya, dia pasti meminta papa nya untuk melakukan keinginan nya agar aku menderita."Batin Moza menyeka keringat nya.
Rasanya cukup kesal, hari ini Moza terpaksa harus pulang ke kosan lagi, karena jam sudah menujukkan pukul 05:20, dia akan melanjutkan nya besok saja.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
semoga Moza cepat mendapatkan pekerjaan
2024-07-14
0
Lina Suwanti
maaf sebelumnya author,,untuk menunjukkan waktu jika tdk 24 jam (13,14 dst) ada baiknya di perjelas dgn kata waktu seperti pagi,siang,sore,atau malam🙏🙏
2023-09-05
2
◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾
Moza ingat lagu D'Masiv "jangan menyerah,,,,,, jangan menyerah"
2023-08-04
0