Bagaimana tuan muda?" tanya Romeo sambil tersenyum.
"Apa yang kau senyumi?" ucap Samuel terlihat kesal dengan pipi kiri yang merah akibat tamparan Moza.
"Em, tidak ada, apa aku memiliki tugas lain?"Tanya Romeo lagi.
"Selalu minta orang untuk awasi dia, dan katakan kepada ku, jika terjadi sesuatu."Ucap Samuel.
"Tuan muda, bolehkah aku menanyakan sesuatu?"Tanya Romeo lagi.
"Apa?"Ucap Samuel.
"Begitu banyak perempuan yang antri untuk mendapatkanmu, tapi mengapa kau memilih wanita itu? Apa ini karena nenek?"Tanya Romeo lagi.
"Kau tidak perlu tahu, pekerjaanmu adalah menuruti apa yang aku perintahkan, bukan malah menyoali ku seperti itu, dan kau tidak tau seberapa istimewanya dia."Ucap Samuel menatap wajah Romeo dengan tatapan dingin.
"A,aku keluar dulu, ada yang menelpon."Ucap Romeo seketika merinding dengan tatapan boss nya yang galak itu.
"Alasan."Gumam Samuel.
Sementara itu di sisi lain.
"Hikss, mengapa? Mengapa aku harus bertemu dengan nya lagi? Tuhan? Sebenarnya kesalahan apa yang telah aku lakukan di dunia ini? Sehingga kau memberikan aku ujian yang begitu berat, aku sampai tidak sanggup untuk menghadapi ujian ini, lepas dari lubang buaya aku malah masuk ke lubang singa? Pergi dari masa depan dan aku malah kembali ke masa lalu, apa ini sebenarnya!"Jerit Moza sambil menangis, air matanya sudah tidak lagi bisa dibendung, dia pun menangis sejadi-jadinya karena penderitaan hidup yang begitu besar ini.
Moza kembali mengingat bagaimana dia begitu mencintai Samuel, akan tetapi bayangan di mana dia melihat Samuel berselingkuh dan berciuman dengan perempuan lain di hari kelulusan sekolah mereka membuat Moza sangat membencinya, Samuel adalah cinta pertama nya dan orang yang menghancurkan hati nya, kini malah kembali dipertemukan dengan nya dan malah menawarkan bantuan.
Mana mungkin Moza akan menerima bantuan dari mantan kekasih untuk melawan mantan suaminya Ferdi.
Hal ini benar-benar membuat Moza frustasi.
"Aku bisa menghadapi ini sendiri, dan aku tidak akan membiarkan mereka berdua masuk lagi ke dalam hidup ku, mereka sama-sama bajngan yang memiliki tujuan kotor."Umpat Moza menyeka air matanya dan berusaha tetap tegar menghadapi situasi ini.
Seminggu kemudian.
Setelah satu Minggu berlalu, kini Moza tak lagi bertemu dengan Samuel atau asisten nya, dia merasa lega, dan Samuel pasti sudah menyerah pikir nya.
Namun terlepas dari Samuel, hari ini Moza harus pergi ke kantor pengadilan agama untuk melakukan pencarian dengan Ferdi, perceraian secara sah.
Setelah benar-benar mempersiapkan diri, Moza pun memesan taxi untuk pergi ke pengadilan agama siang itu.
Tidak butuh waktu lama, dia pun tiba di kantor pengadilan agama tersebut.
Di sana sudah ada Ferdi dan juga Naya, yang menunggu nya, terlihat Naya yang menatapnya dengan tatapan penuh kemenangan.
"Wanita itu selalu menggunakan pakaian sexy untuk menggoda laki-laki, masih sama seperti dulu."Batin Moza.
Setelah melewati beberapa proses persidangan perceraian, Moza dan Ferdi pun akhirnya resmi berpisah.
Rasanya sangat sakit bagi Moza karena dalam percintaan dia selalu menjadi orang yang dikhianati oleh laki-laki yang dia cintai.
Setelah selesai mengurus semua nya, Moza pun berjalan keluar dari kantor pengadilan agama tersebut sambil memegang surat perceraian nya dia berdiri di depan kantor tersebut sambil menunggu taxi yang dia pesan.
"Selamat ya, akhirnya kita resmi berpisah, dan aku akan secepatnya mengadakan pernikahan dengan Naya."Ucap Ferdi dan Naya yang saat ini berdiri di belakang Moza.
Moza menoleh ke belakang dan berbalik."Seharusnya aku lah yang berterima kasih kepada kalian, dan selamat atas kerja kerasku Naya kau berhasil benar-benar berhasil."Ucap Moza sambil tersenyum.
"Apa maksud mu berhasil?"Ucap Naya lagi.
"Wanita sepertimu, laki-laki sepertimu, sama-sama murahan, sangat cocok, aku pernah berfikir kau adalah sahabat terbaik ku, namun ternyata kau menusukku dari belakang, tapi tidak apa, karena sebentar lagi aku pastikan kau akan merasakan apa yang aku rasakan."Ucap Moza sambil tersenyum.
Naya dan Ferdi seketika saling pandang dan bingung atas ucapan Moza barusan, Ferdi juga tidak menyangka sekarang Moza memiliki keberanian untuk melawan nya.
"cukup Moza, kau sudah berani melawan ku rupanya?"Ucap Ferdi.
"Mengapa tidak? Dan aku katakan kau cukup pantas mendapatkan Naya, wanita ini, sama-sama penghianat!"Ucap Moza yang saat ini sengaja melampiaskan semua amarah nya, kekesalan yang selama ini dia tahan.
"Moza mulut mu!"Ucap Naya tidak tahan dan mengangkat tangan nya hendak menampar Moza.
"Hentikan!"Ucap seseorang yang kini berdiri di belakang Moza.
"Tu,tuan Samuel Aidenio."Ucap Ferdi kaget dengan kehadiran Samuel di kantor pengadilan agama tersebut.
"Siapa dia? Tampan dan penuh wibawa."Batin Naya yang menarik kembali tangannya yang hendak menampar Moza.
"Samuel."Ucap Moza menoleh dan sedikit mendongak ke atas menatap Samuel.
"Apa yang dia lakukan kepadamu?" Tanya Samuel kepada Moza.
"Mengapa kau kesini? Apa kamu mengikuti aku?"Ucap Moza lagi.
"Moza, beraninya kau berbicara tidak sopan dengan tuan Samuel."ucap Ferdi.
"Tuan Samuel, maaf, dia sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja, makanya emosi nya tidak bisa di kontrol."Ucap Naya sok akrab.
"Emosi ku atau emosi mu? Tak disangka pelakor sekarang bisa berbicara lemah lembut setelah ingin menampar mantan istri sah."Ucap Moza.
"Moza hentikan."Ucap Ferdi merasa malu.
"Moza, masuk lah ke mobil ku."Ucap Samuel tidak mempedulikan omongan Naya dan Ferdi yang dia lihat sedari tadi hanya lah Moza.
"Tidak perlu, aku sudah memesan taxi."Ucap Moza menoleh ke arah jalan dan terlihat Romeo yang memberikan sejumlah uang kepada pemilik taxi dan menyuruh nya pergi.
"Ayo masuk."Ucap Samuel membuka pintu mobil untuk Moza.
Moza yang kesal akan tindakan Samuel pun hanya bisa menatap wajah Samuel seperti ingin memakan Samuel saja, namun dia terpaksa masuk ke dalam mobil Samuel karena tidak ingin lagi berhadapan dengan Ferdi dan Naya.
Beberapa menit kemudian, mobil Samuel pun berlalu pergi dari kantor pengadilan agama tersebut
"Sial! Mengapa tuan muda Samuel sangat dekat dengan Moza? Apa hubungan mereka? Sejak kapan Moza memiliki tuan Samuel di samping nya?"Ucap Ferdi dengan wajah marah.
"Sayang, mengapa kau marah?"Ucap Naya kebingungan.
"Ah, tidak, ayo, aku antar kau pulang."Ucap Ferdi yang menahan emosi nya dan kemudian membawa Naya masuk ke mobil dan melaju meninggalkan kantor pengadilan agama tersebut.
"Kapan kita akan menikah?"Tanya Naya kepada Ferdi.
"Sabar sayang, aku masih belum berbicara dengan papa mu, apa sebaiknya kau mencoba membantuku lagi untuk bicara dengan nya?"Tanya Ferdi.
"Apapun itu, papa ku sangat suka pada mu, dan setelah aku bicarakan ini dengan papa ku,aku minta kau untuk membawa ku ke rumahmu dan berkenalan dengan ibu dan adik mu."Ucap Naya sambil tersenyum.
"Tentu saja sayang, aku akan membawa mu bertemu keluarga ku setelah papa mu setuju akan rencana pernikahan kita."Ucap Ferdi lagi.
Naya pun mengangguk setuju, dia puas karena sudah berhasil merebut Ferdi dari Moza, dan sekarang tinggal menunggu waktu untuk nya bisa menjadi istri nya Ferdi.
Bersambung ….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Sri Astuti
Naya.. tunggulah saat penyesalanmu
2023-09-11
1
Shuhairi Nafsir
Naya jangan sok percaya sama diri sendiri. Tahniah Dan selamat mendapat suami yang mandul
2023-08-09
0
◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾
menarik
2023-08-04
0