Terlihat seseorang yang duduk di atas kursi namun membelakangi meja nya.
Hal ini membuat perasaan Moza jadi tidak enak saja, karena hawa ruangan itu terasa mencengkeram entah kenapa.
"Kalau bukan karena aku butuh pekerjaan aku tidak akan berani masuk ke perusahaan ini, ini bukan tempat ku."Batin Moza gemetar.
"Tu,tuan."Ucap Moza gugup.
Dia bahkan tidak tau bagaimana menyapa boss nya.
Mendengar suara Moza, orang yang duduk di kursi itu pun memutar balik kursi nya untuk menatap Moza.
Prang ...
Seketika map yang di peluk oleh Moza terjatuh dari tangan nya, alangkah kagetnya dia melihat sosok laki-laki yang kini duduk penuh wibawa di hadapan nya dengan wajah yang begitu Tampan namun tatapan dan senyum nya mengerikan.
"Kau sudah tiba?"Ucap laki-laki tersebut sambil tersenyum tipis.
"Aku, aku salah masuk ruangan."Ucap Moza hendak keluar dari ruangan tersebut namun dengan cepat si laki-laki berdiri dari duduknya dan menahan Moza.
"Mau ke mana? Pintu nya sudah terkunci, kau sekarang terlihat semakin cantik saja."Ucap laki-laki itu berisik ke telinga Moza sambil mengendus-endus leher Moza.
"Minggir! Menjauh dari ku atau aku akan berteriak!"Ucap Moza mendorong laki-laki tersebut untuk menjauh dari nya.
"Kau sama galak nya seperti dulu, tapi aku suka."Ucap si laki-laki sambil tersenyum.
"Samuel, kau sengaja menjebak ku? Untuk masuk ke perusahaan mu?"Ucap Moza kepada laki-laki yang berdiri di hadapan nya saat ini.
"Kau pintar."Jawab nya singkat.
"Samuel aku mohon, biarkan aku pergi dari sini, aku mohon jangan membuat ku dalam masalah, aku sudah punya banyak masalah."Ucap Moza menatap Samuel dengan mata berkaca-kaca.
"sssht, jangan menagis, aku melakukan ini malah untuk membantu mu, aku tau semua masalah yang kau hadapi saat ini, dan kau butuh aku untuk balas dendam kepada mereka yang sudah menyakiti mu."Ucap Samuel
"Tidak, kau tidak perlu membantu ku, aku bisa menghadapi masalah ku sendiri."Ucap Moza menolak.
"Bisa menghadapi masalah mu sendiri bagaimana? Lihat lah sekarang apa yang terjadi, kau di tolak oleh seluruh perusahaan yang ada di kota ini bukan? Itu adalah perbuatan Ferdi dan calon mertua nya." Ucap Samuel dengan senyum menyeringai.
"Dari mana kau tau semua ini? Dan apa tujuan mu dengan ku?"Tanya Moza.
Samuel Aidenio, dia adalah anak tunggal sekaligus pewaris satu-satunya perusahaan terbesar di kota itu, dan dia juga adalah mantan kekasih nya Moza saat SMA, dulu akibat salah paham, Moza memutuskan hubungan dengan Samuel karena memergoki Samuel yang berciuman dengan wanita lain, dia pun memgegap Samuel selingkuh dan pergi meninggalkan Samuel tanpa mendengar satu penjelasan apapun dari Samuel.
"Kau tidak perlu tau, dari mana aku tau semua ini, aku juga tau bagaimana kehidupan sulit ku dengar keluarga Ferdi, dan tujuan ku tentu saja mengambil kembali apa yang menjadi hak ku, ya itu adalah dirimu."Ucap Samuel kepada Moza.
"Tidak, aku tidak mau, kau dan dia adalah laki-laki yang sama, sama-sama tukang selingkuh, aku tidak akan pernah percaya lagi kepada setiap laki-laki, aku benci kalian!"Ucap Moza dengan air mata mulai mengalir membasahi pipi mulus nya.
"Aku tidak peduli apapun yang kau katakan tentang ku, aku sudah lama menunggu saat saat ini, ya itu saat kau berpisah dengan Ferdi dan kau kembali kepada ku, aku tidak akan melepaskan mu lagi."Ucap Samuel.
"Kau egois, dari dulu sampai sekarang kau adalah laki-laki egois, yang hanya memikirkan diri mu sendiri, ego mu sendiri, jangan mentang-mentang kau punya segalanya, kau bisa kembali mempermainkan aku seperti dulu, tidak Samuel aku tidak mau!"Ucap Moza.
Namun Samuel malah menarik nya dan mencium bibir Moza secara paksa, tak peduli seberapa kuat nya Moza memberontak, dia malah mencergram pingang Moza dengan kuat.
Plak ... Sebuah tamparan mendarat di pipi seorang CEO, Samuel Aidenio
"Keterlaluan!"Ucap Moza sambil mengelap bibirnya.
Penampilan Moza kini acak-acakan karena ulah Samuel yang mencium paksa dirinya.
Baru pertama bertemu saja, Samuel sudah melakukan hal ini, bagaimana bisa dia meluluhkan kembali hati Moza jika dia bersikap seperti itu.
"Tamparan ini, aku anggap tanda persetujuan dari mu untuk kembali bersama dengan ku Moza, aku pastikan kau tidak akan bisa meminta bantuan siapapun kecuali dengan ku."Ucap Samuel dengan senyum tipis nya.
Sebenarnya, Samuel sangat lah mencintai Moza, namun saat itu dia di putusi oleh Moza secara sepihak, tindakan gegabah Moza membuat nya sangat marah karena Moza pergi dari hidup nya tampa mendengar kan penjelasan nya sedikit pun.
Dan sekarang, dia sudah bertekad untuk kembali menarik Moza ke dalam hidup nya, setelah dua tahun menunggu Moza berpisah dengan Ferdi.
"Aku lebih baik menderita daripada harus berurusan dengan mu lagi, kau dan Ferdi sama-sama bajngan, tidak ada bedanya."Ucap Moza menujuk wajah Samuel.
"Kau yakin dengan perkataan mu itu Moza? Dengar baik-baik, Ferdi saat ini berdampingan dengan orang yang kuat, dan kau tau? Hanya aku lah yang bisa membantu mu, sebaiknya kau memikirkan itu baik-baik, menikah kah dengan ku, maka aku akan menjadi pelindung mu, aku juga akan membantu mu membalas semua yang mereka lakukan kepada mu."Ucap Samuel kepada Moza.
Deg ... Jantung Moza rasanya ingin berhenti berdetak, tak di sangka Samuel mengatakan hal itu kepada nya, dia bahkan belum bercerai secara hukum dengan Ferdi.
"Kau benar-benar sudah gila."Ucap Moza.
"Aku gila karena mu."Tutur Samuel lagi.
"Buka pintu nya Samuel, aku ingin keluar."Ucap Moza kepada Samuel.
"Baik lah, sebelum itu, ambil kartu nama ini, dan kau akan membutuhkan aku, saat kau tau tidak ada orang lain lagi yang bisa membantu mu."Ucap Samuel.
Moza mengambil kartu nama tersebut dan buru-buru pergi dari ruangan Samuel.
Dia berjalan cepat keluar dari kantor itu dengan suasana hati yang tidak baik-baik saja.
"Seperti nya tuan muda gagal."Batin Romeo asisten pribadi Samuel yang mengamati Moza.
Romeo pun berjalan masuk ke dalam ruangan Samuel untuk menerima tugas selanjutnya.
Bagaimana tuan muda?"Tanya Romeo sambil tersenyum.
"Apa yang kau senyumi?"Ucap Samuel terlihat kesal dengan pipi kiri yang merah akibat tamparan Moza.
"Em, tidak ada, apa aku memiliki tugas lain?"Tanya Romeo lagi.
"Selalu minta orang untuk awasi dia, dan katakan kepada ku, jika terjadi sesuatu."Ucap Samuel.
"Tuan muda, boleh kah aku menanyakan sesuatu?"Tanya Romeo lagi.
"Apa?"Ucap Samuel.
"Begitu banyak perempuan yang antri untuk mendapatkan mu, tapi mengapa kau memilih wanita itu? Apa ini karena nenek?"Tanya Romeo lagi.
Samuel memilih untuk diam dan tidak menjawab pertanyaan Romeo, cinta tak memiliki alasan apapun yang bisa di jawab.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
astaga Samuel,, tunggu lah kau dapatkan hati Moza bila sudah cair baru boleh cium...
2024-07-14
0
Sri Astuti
gmn mau petcaya sm laki" yg asal nyosor bgt.. hargai dong klo km cinta
2023-09-11
0
Faridah Fairah
samuel sabar dl dong in lngsung nyosor aja.gimn moza gk emosi klo tingksh mu gk ad lembutnta am moza.
2023-08-12
0