Episode 04

"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Ternyata mereka benar-benar berniat untuk membuat aku kesusahan, Naya, Ferdi, suatu saat kalian akan membayar mahal atas perbuatan kalian, secepatnya aku akan mendapatkan pekerjaan," batin Moza setelah itu menyeruput mie instan yang baru saja dia seduh.

Karena tidak memiliki banyak uang, Moza pun hanya bisa makan mie instan saja.

Keesokan harinya.

Ini adalah hari kedua Moza untuk mencari pekerjaan, dia bahkan sangat bersemangat dari hari pertama, dan yakin bahwa hari ini dia pasti akan mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan.

Sudah dua perusahaan di datangi oleh Moza, namun hasilnya nihil, dia tetap saja ditolak oleh perusahaan tersebut.

"Huh, melelahkan sekali, kaki ku rasanya sudah mau patah, uang pun sudah tidak cukup untuk naik taxi," tutur Moza dengan gontai berjalan menyusuri jalan setapak pinggir jalan raya.

Sementara itu di sisi lain.

"Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan informasi tentangnya?" tanya seorang laki-laki yang saat ini duduk di sebuah kursi dalam sebuah ruangan tertutup.

"Ya, itu sangat mudah bagiku tuan, nona Moza, dia saat ini sedang mengalami kesulitan, suaminya berselingkuh dengan anak pemilik perusahaan xx dan tidak hanya itu, pemilik perusahaan xx juga memblokir semua kantor agar tidak menerima nona Moza bekerja," jelas asisten dari laki-laki tersebut.

"Cari dia, dan yakin kan dia agar mau bertemu denganku," ucap laki-laki tersebut sambil tersenyum tipis.

"Baik tuan muda, aku rasa perilaku mereka menguntungkan dirimu sekarang," ucap asisten tersebut.

"Jangan buang-buang waktu, segera cari Moza dan bawa dia kepadaku," ucap laki-laki itu.

"Baik tuan muda." Asisten itu berjalan pergi dari ruangan tersebut.

"Moza, sebentar lagi kita akan bertemu kembali, dan kali ini, kau akan menjadi milikku, hanya milikku," ucap laki-laki tersebut sambil memainkan ponselnya dan menatap foto seorang wanita yang menjadi wallpaper ponsel tersebut.

Sementara itu di sisi lain.

Terlihat Moza yang duduk di sebelah taman sambil meminum sebotol air mineral yang dia beli di minimarket tadi, rasa lelahnya berjalan membuat dia sangat haus.

"Apalagi yang harus aku lakukan sekarang? Mereka benar-benar rubah licik, lihat saja bagaimana aku membalas dendam," batin Moza sambil mencengkram erat botol air mineralnya dan kemudian ia pun kembali berdiri dan melanjutkan perjalanan.

Cuaca semakin panas, rasanya rambut Moza kini sudah jadi kerupuk saja.

Namun tiba-tiba saja ada sebuah mobil mewah yang berhenti di hadapannya, mobil itu memblokir langkah kaki Moza. "Astaga mengagetkan saja," ucap Moza sambil mengelus dadanya.

Terlihat seorang pria dengan pakaian serba hitam keluar dari mobil dan berjalan ke arahnya.

"Siapa dia? Apa dia mau menculikku? Sekarang ini banyak sekali modus penipuan yang penculiknya bawa mobil mewah, pakaian bagus tapi taunya mencuri orang untuk di jual," batin Moza ketakutan dan memutar balik langkahnya dan hendak pergi.

"Tunggu nona, jangan takut, aku bukan penculik," ucap laki-laki tersebut menghentikan Moza.

Mendengar itu, Moza pun berhenti dan kembali berbalik lalu menatap wajah laki-laki tersebut.

"Bagaimana aku bisa percaya denganmu?" tanya Moza ragu.

Inilah Moza dengan segala ke perfectan yang dia punya namun minusnya adalah pikirannya yang sedikit bodoh.

"Pantas saja tuan muda tergila-gila dengannya, dia cantik dan memiliki bentuk tubuh yang bagus, cocok jadi model dan juga eh, apa yang aku pikirkan," batin sang asisten kacau saat menatap Moza dari dekat.

"Hey tuan? Ada apa? Mengapa kau malah diam? Kau buang-buang waktuku," ucap Moza lagi.

"Eh, maaf nona, anu, apa kau sedang mencari pekerjaan?" tanya sang asisten dengan menunjuk sebuah map yang ada di tangan Moza.

"Oh iya, lalu apa urusan nya denganmu?" tanya Moza lagi.

Lagi-lagi Moza membuat sang asisten kebingungan, bisa-bisanya tuan mudanya itu suka dengan wanita semacam ini? Sudah galak, pikirannya singkat dan tidak ada sopan-sopannya.

"Diam lagi."

"Em, maaf aku agak sedikit bingung untuk mengatakannya, tapi sepertinya anda cocok menjadi seorang sekretaris, penampilan bagus, sangat cocok dengan tipe sekretaris yang diinginkan bosku, bagaimana jika anda ikut dengan saya ke perusahaan kami dan bertemu dengan boss ku," ucap asisten tersebut.

Moza terdiam, dia berpikir,dari manakah laki-laki ini bisa menilainya bisa jadi sekretaris seorang boss dengan tiba-tiba, mereka saja baru bertemu di jalan secara tiba-tiba malah menawarkan pekerjaan yang jabatannya tinggi pula.

"kau mempermainkan aku? Kita baru bertemu, maaf aku tidak bisa mempercayaimu, sekarang banyak orang yang melakukan trik-trik murahan untuk menculik seseorang dan di jual," bantah Moza tidak percaya.

Karena pusing untuk membujuk Moza, akhirnya sang asisten mengeluarkan dompetnya dan kemudian menunjukkan KTP nya, agar Moza percaya jika dia adalah orang-orang baik, dan bukan penculik atau penipu.

"Nona, jika aku ingin menculikmu aku tidak akan basa basi lagi, ini jalan yang lumayan sepi aku tinggal menyeretmu masuk ke dalam mobil saja maka tidak akan ada yang tau," ucap sang asisten.

"Emm, iya juga ya," jawab Moza.

"Lalu bagaimana? Apa kau bersedia ikut denganku?"T tanya asisten itu lagi.

"Baiklah, tapi ingat jika kau membohongiku, aku tidak akan tinggal diam," ancam Moza.

Sang asisten pun hanya diam, rasanya hampir gila membujuk Moza yang pikirannya sangat tidak masuk akal ini.

Moza pun dengan hati-hati masuk ke dalam mobil tersebut dan kemudian mereka pun melaju pergi dari sana.

Tidak butuh waktu lama, mereka pun berhenti di depan sebuah perusahaan yang cukup besar.

Perusahaan Xxxxx

"Astaga, ini kan perusahaan yang paling besar di kota ini? Perusahaan ini memiliki banyak cabang di mana-mana, aku saja tidak berani melamar pekerjaan di sini, karena tau skil kerja ku kurang bagus," batin Moza yang saat ini berdiri di depan pintu kantor dengan gemetar.

"Nona, ayo ikut aku," ucap asisten tersebut kepada Moza.

"Eh, i-iya," jawab Moza yang menahan malunya karena tadi sudah menuduh yang bukan-bukan kepada sang asisten.

Moza pun dengan kaki gemetar berjalan mengikuti asisten itu dari belakang, kantor yang cukup besar, begitu banyak karyawan di dalamnya menatap ke arah Moza dengan tatapan bingung.

"Nona, silahkan masuk, boss sudah menunggu anda di dalam," ucap asisten tersebut kepada Moza.

"A-aku masuk? Kau?" tanya Moza lagi.

"Urusan mu sekarang dengan bosku, ayo masuklah dia tidak akan makan orang,"jelas asisten itu kepada Moza.

Dengan mengumpulkan segenap keberaniannya, Moza pun melangkah kan kakinya untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.

Bersambung ….

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

semangat Moza

2024-07-14

0

Sri Astuti

Sri Astuti

Ferdi dan Naya serta krlg nya bkl nyesel

2023-09-11

0

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾

Ferdi tidak ada apa-apanya

2023-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode O2
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Reader wajib baca ya
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Episode 98
100 Episode 99 TAMAT
101 Salam Hangat & Promosi Karya Baru
102 Ada Cuplikan Karya Baru Nih
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Episode 01
2
Episode O2
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Reader wajib baca ya
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Episode 98
100
Episode 99 TAMAT
101
Salam Hangat & Promosi Karya Baru
102
Ada Cuplikan Karya Baru Nih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!