"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Ternyata mereka benar-benar berniat untuk membuat aku kesusahan, Naya, Ferdi, suatu saat kalian akan membayar mahal atas perbuatan kalian, secepatnya aku akan mendapatkan pekerjaan," batin Moza setelah itu menyeruput mie instan yang baru saja dia seduh.
Karena tidak memiliki banyak uang, Moza pun hanya bisa makan mie instan saja.
Keesokan harinya.
Ini adalah hari kedua Moza untuk mencari pekerjaan, dia bahkan sangat bersemangat dari hari pertama, dan yakin bahwa hari ini dia pasti akan mendapatkan pekerjaan yang dia inginkan.
Sudah dua perusahaan di datangi oleh Moza, namun hasilnya nihil, dia tetap saja ditolak oleh perusahaan tersebut.
"Huh, melelahkan sekali, kaki ku rasanya sudah mau patah, uang pun sudah tidak cukup untuk naik taxi," tutur Moza dengan gontai berjalan menyusuri jalan setapak pinggir jalan raya.
Sementara itu di sisi lain.
"Bagaimana? Apa kau sudah mendapatkan informasi tentangnya?" tanya seorang laki-laki yang saat ini duduk di sebuah kursi dalam sebuah ruangan tertutup.
"Ya, itu sangat mudah bagiku tuan, nona Moza, dia saat ini sedang mengalami kesulitan, suaminya berselingkuh dengan anak pemilik perusahaan xx dan tidak hanya itu, pemilik perusahaan xx juga memblokir semua kantor agar tidak menerima nona Moza bekerja," jelas asisten dari laki-laki tersebut.
"Cari dia, dan yakin kan dia agar mau bertemu denganku," ucap laki-laki tersebut sambil tersenyum tipis.
"Baik tuan muda, aku rasa perilaku mereka menguntungkan dirimu sekarang," ucap asisten tersebut.
"Jangan buang-buang waktu, segera cari Moza dan bawa dia kepadaku," ucap laki-laki itu.
"Baik tuan muda." Asisten itu berjalan pergi dari ruangan tersebut.
"Moza, sebentar lagi kita akan bertemu kembali, dan kali ini, kau akan menjadi milikku, hanya milikku," ucap laki-laki tersebut sambil memainkan ponselnya dan menatap foto seorang wanita yang menjadi wallpaper ponsel tersebut.
Sementara itu di sisi lain.
Terlihat Moza yang duduk di sebelah taman sambil meminum sebotol air mineral yang dia beli di minimarket tadi, rasa lelahnya berjalan membuat dia sangat haus.
"Apalagi yang harus aku lakukan sekarang? Mereka benar-benar rubah licik, lihat saja bagaimana aku membalas dendam," batin Moza sambil mencengkram erat botol air mineralnya dan kemudian ia pun kembali berdiri dan melanjutkan perjalanan.
Cuaca semakin panas, rasanya rambut Moza kini sudah jadi kerupuk saja.
Namun tiba-tiba saja ada sebuah mobil mewah yang berhenti di hadapannya, mobil itu memblokir langkah kaki Moza. "Astaga mengagetkan saja," ucap Moza sambil mengelus dadanya.
Terlihat seorang pria dengan pakaian serba hitam keluar dari mobil dan berjalan ke arahnya.
"Siapa dia? Apa dia mau menculikku? Sekarang ini banyak sekali modus penipuan yang penculiknya bawa mobil mewah, pakaian bagus tapi taunya mencuri orang untuk di jual," batin Moza ketakutan dan memutar balik langkahnya dan hendak pergi.
"Tunggu nona, jangan takut, aku bukan penculik," ucap laki-laki tersebut menghentikan Moza.
Mendengar itu, Moza pun berhenti dan kembali berbalik lalu menatap wajah laki-laki tersebut.
"Bagaimana aku bisa percaya denganmu?" tanya Moza ragu.
Inilah Moza dengan segala ke perfectan yang dia punya namun minusnya adalah pikirannya yang sedikit bodoh.
"Pantas saja tuan muda tergila-gila dengannya, dia cantik dan memiliki bentuk tubuh yang bagus, cocok jadi model dan juga eh, apa yang aku pikirkan," batin sang asisten kacau saat menatap Moza dari dekat.
"Hey tuan? Ada apa? Mengapa kau malah diam? Kau buang-buang waktuku," ucap Moza lagi.
"Eh, maaf nona, anu, apa kau sedang mencari pekerjaan?" tanya sang asisten dengan menunjuk sebuah map yang ada di tangan Moza.
"Oh iya, lalu apa urusan nya denganmu?" tanya Moza lagi.
Lagi-lagi Moza membuat sang asisten kebingungan, bisa-bisanya tuan mudanya itu suka dengan wanita semacam ini? Sudah galak, pikirannya singkat dan tidak ada sopan-sopannya.
"Diam lagi."
"Em, maaf aku agak sedikit bingung untuk mengatakannya, tapi sepertinya anda cocok menjadi seorang sekretaris, penampilan bagus, sangat cocok dengan tipe sekretaris yang diinginkan bosku, bagaimana jika anda ikut dengan saya ke perusahaan kami dan bertemu dengan boss ku," ucap asisten tersebut.
Moza terdiam, dia berpikir,dari manakah laki-laki ini bisa menilainya bisa jadi sekretaris seorang boss dengan tiba-tiba, mereka saja baru bertemu di jalan secara tiba-tiba malah menawarkan pekerjaan yang jabatannya tinggi pula.
"kau mempermainkan aku? Kita baru bertemu, maaf aku tidak bisa mempercayaimu, sekarang banyak orang yang melakukan trik-trik murahan untuk menculik seseorang dan di jual," bantah Moza tidak percaya.
Karena pusing untuk membujuk Moza, akhirnya sang asisten mengeluarkan dompetnya dan kemudian menunjukkan KTP nya, agar Moza percaya jika dia adalah orang-orang baik, dan bukan penculik atau penipu.
"Nona, jika aku ingin menculikmu aku tidak akan basa basi lagi, ini jalan yang lumayan sepi aku tinggal menyeretmu masuk ke dalam mobil saja maka tidak akan ada yang tau," ucap sang asisten.
"Emm, iya juga ya," jawab Moza.
"Lalu bagaimana? Apa kau bersedia ikut denganku?"T tanya asisten itu lagi.
"Baiklah, tapi ingat jika kau membohongiku, aku tidak akan tinggal diam," ancam Moza.
Sang asisten pun hanya diam, rasanya hampir gila membujuk Moza yang pikirannya sangat tidak masuk akal ini.
Moza pun dengan hati-hati masuk ke dalam mobil tersebut dan kemudian mereka pun melaju pergi dari sana.
Tidak butuh waktu lama, mereka pun berhenti di depan sebuah perusahaan yang cukup besar.
Perusahaan Xxxxx
"Astaga, ini kan perusahaan yang paling besar di kota ini? Perusahaan ini memiliki banyak cabang di mana-mana, aku saja tidak berani melamar pekerjaan di sini, karena tau skil kerja ku kurang bagus," batin Moza yang saat ini berdiri di depan pintu kantor dengan gemetar.
"Nona, ayo ikut aku," ucap asisten tersebut kepada Moza.
"Eh, i-iya," jawab Moza yang menahan malunya karena tadi sudah menuduh yang bukan-bukan kepada sang asisten.
Moza pun dengan kaki gemetar berjalan mengikuti asisten itu dari belakang, kantor yang cukup besar, begitu banyak karyawan di dalamnya menatap ke arah Moza dengan tatapan bingung.
"Nona, silahkan masuk, boss sudah menunggu anda di dalam," ucap asisten tersebut kepada Moza.
"A-aku masuk? Kau?" tanya Moza lagi.
"Urusan mu sekarang dengan bosku, ayo masuklah dia tidak akan makan orang,"jelas asisten itu kepada Moza.
Dengan mengumpulkan segenap keberaniannya, Moza pun melangkah kan kakinya untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.
Bersambung ….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
semangat Moza
2024-07-14
0
Sri Astuti
Ferdi dan Naya serta krlg nya bkl nyesel
2023-09-11
0
◡̈⃝︎➤N୧⃝🆖LU⃝SI✰◡̈⃝︎👾
Ferdi tidak ada apa-apanya
2023-08-04
0