...Chapter 19. Informasi dari Manusia....
Duel mati antara pemimpin Horde berakhir dengan cepat dan kelompok dari Horde itu bergabung dengan ku.
Selain itu, para anggota Horde pendatang memberikan ku hasil buruan mereka termasuk lima gadis manusia.
Sesaat aku menghampiri mereka, para gadis itu ketakutan dan aku pun berbicara kepada mereka.
"Kalian tidak perlu takut. Aku Goblin yang baik hati. Percaya atau tidak. Itulah aku."
Para gadis itu pun terheran-heran dan bingung melihat ku lantaran ada seorang Goblin yang mampu berbahasa manusia.
Aku pun mengabaikan ekpresi itu dan membuka ikatan mereka seraya memberikan penawaran.
"Kalian bisa memilih. Pergi dari desa ini melewati hutan atau tinggal disini! Aku berjanji selama kalian disini tidak akan kubiarkan siapapun yang menyakiti kalian."
Setelah itu, para wanita lebih memilih tinggal di desa. Mereka lebih takut melewati hutan terlebih lagi trauma yang mereka derita.
Lalu, aku menempatkan mereka ke rumah yang berisikan manusia yang sudah tinggal di desa.
Beberapa jam kemudian, salah satu gadis yang terlihat seorang petualang memberanikan diri menghampiri ku.
Dia sosok gadis yang cantik dengan rambut pendek menyala merah.
"Tuan Goblin, bisakah kita bicara?"
"Dengan senang hati."
Lalu, aku pun mengajak gadis berambut merah itu ke tempat tinggal ku. Sebuah rumah kayu yang besar dan bersih. Sesaat disana, gadis rambut merah terheran-heran.
"Melihat rumah ini, aku tidak percaya bahwa Tuan seorang Goblin."
Aku yang sedang air putih hanya tersenyum kecil dan berjalan menghampiri gadis rambut merah tersebut.
"Duduk lah!" seru ku seraya memberikan segelas air kepada nya.
Gadis itu pun tersenyum kecil seraya menerima nya. "Terimakasih."
Gadis itu pun duduk dihadapan ku.
"Jadi, apa yang ingin kamu bicara kan?"
"Salam kenal, Tuan. Saya Ruka. Seorang petualang yang menjaga kelompok dagang," jawab gadis berambut merah bernama Ruka.
Ruka sendiri merupakan petualang kelas warrior yang dimana dia mengandalkan pedang untuk bertarung.
"Lalu, kenapa kalian bisa berakhir di tangan para Goblin?"
"Itu ..."
Ruka pun menjelaskan kronologis nya yang dimana kelompok mereka sedang melewati jalan raya menuju kota pertahanan bernama Trena.
Mereka pun disergap oleh kelompok Goblin dan ditembaki dengan mengunakan panah beracun.
Hal itu membuat pemimpin dagang dan anggota dagang pria terbunuh pada serangan pertama.
Adapun beberapa petualang yang mendampingi namun, mereka tidak mampu melawan para Goblin hingga membuat mereka kalah dan terbunuh.
Selain itu, mereka tidak mampu berhadapan dengan Hobgoblin yang membantu Goblin depan yang sedang melakukan serangan nya.
Hal hasil mereka kalah tanpa banyak perlawanan. Senjata dan barang-barang mereka dijarah, para pria dibunuh, gadis-gadis yang selamat dibawa pergi hingga tiba didepan ku.
Seharusnya aku bukan orang yang mengatakannya, tapi itu cerita yang sulit. Belum lagi semua orang telah dibunuh selain gadis-gadis ini.
Tidak ada pilihan selain menyebutnya kesialan.
Setelah mengatakan itu, Ruka tidak tahan lagi dan menangis. Melihat itu, aku pun memberikan sapu tangan kepada Ruka.
"Usap lah air mata mu!"
"Terimakasih, Tuan," jawab Ruka seraya menerima sapu tangan dan mengusap air matanya.
Memahami situasi itu, aku memahami bahwa mereka akan bisa menempatkan perasaan mereka tentang hidup bersama dengan Goblin yang membunuh teman-teman mereka. Jelas, itu ada adalah yang menyakitkan bagi Ruka dan lainnya. Namun, mereka lebih memilih tinggal di desa ini.
Setelah itu, aku beralih ke topik yang lain yaitu Job atau pekerjaan. Selain job, di dunia monster juga mengenal Rank up atau evolusi dan hal itu tidak berlaku untuk manusia.
Meski begitu, manusia juga memiliki penggantinya seperti berkah atau peningkatan bahkan Ruka juga menjelaskan ada nya Job pahlawan atau Hero.
Mendengar itu, aku pun merasa yakin bahwa aku telah reinkarnasi ke dunia pedang dan sihir mirip seperti pada novel-novel ringan.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
John Singgih
informasi yang berharga ya
2023-07-08
1