...Chapter 07 - Evolusi....
Hari kelima belas ini, aku memimpin tujuh Goblin untuk pergi ke pegunungan untuk mencari mangsa baru.
Selain Gosa dan Mia, aku juga memberikan nama untuk kelima Goblin lain nya yakni;
Goda, Goblin yang memiliki fisik lebih besar dan berotot.
Goga, Goblin kurus dan sangat cepat dalam berlari.
Goem, Goblin kecil dibandingkan kami semua.
Lalu, ada juga dua Goblin wanita dan ku berikan nama
Mei dan Mi.
Jujur saja, aku kurang begitu pandai memberikan nama namun, mereka cukup puas dengan nama yang kuberikan.
Setibanya di Pengunungan, kami bertemu Orc. Sosok Demi human berkepala babi dan berjalan dengan membawa kapak besar. Dia memiliki kulit kecoklatan, memiliki perut yang buncit dan memiliki tinggi lebih dari dua meter atau lebih.
Lepas dari itu, Orc memiliki penampilan berpakaian lebih baik dibandingkan dengan Goblin dan aku sedikit iri dengan hal itu.
Sebenarnya aku memiliki beberapa pakaian yang kuambil dari petualangan namun, ukuran badan ku tidak bisa memakainya.
Seusai menganalisa Orc itu, kami pun lancarkan serangan terhadap Orc itu. Perbedaan kami sangat lah besar namun jumlah kami lebih banyak dan mengandalkan kerja sama.
Seperti pepatah mengatakan bahwa satu lidi bisa mudah di patahkan akan tetapi, jika beberapa lidi di satukan maka akan sekuat kayu.
Serangan diawali dengan lontaran batu dari Ketapel Mia, Mei dan Mi. Lalu, dilanjutkan dengan serangan Gosa, Goda, Goga dan Goem dengan gada mereka serta perisai nya.
Ditengah mereka mengalihkan perhatian Orc, aku pun mengeluarkan pedang dari Cincin penyimpanan.
Dengan ini persiapan telah selesai.
Lalu, aku terus memperhatikan pertarungan mereka seraya mencari celah dan tidak lama, aku pun menemukan celah.
"Sekarang, matilah kau!"
Saat berteriak itu, aku melesatkan Aero Dinamik dan melompat tinggi ke arah Orc lalu, dari atas aku melesatkan beberapa skill.
"Wind Blade."
Sabetan udara terbentuk dan menebas badan Orc meski begitu, Orc masih bisa berdiri. Namun, serangan ku tidak berhenti disitu.
Aku yang masih di udara melesatkan skill Aero Dinamik lagi dan melompat kearah Orc dengan udara sebagai pijakan nya.
Dan, gerakan ku yang cepat tidak mampu ditahan oleh Orc itu dan aku pun berhasil menusuk dahi Orc hingga dia terjatuh tidak bernyawa lagi.
Dengan ini pertarungan pun usai dan ketujuh anak buah ku sangat senang akan prestasi ini.
Setelah itu, kami pun membuat api unggun dan menguliti Orc. Lalu, kami makan bersama.
Ketujuh anak buah ku sangat menyukai nya begitu pun aku lantaran daging Orc memiliki rasa yang sama seperti daging babi dengan kualitas tinggi.
Setelah puas, aku pun menaruh sisa daging di cincin penyimpanan untuk persediaan makanan di Goa Goblin.
Meski Orc merupakan pemburuan pertama ku namun, aku tidak dapat mempelajari apapun lantaran aku pernah makan Orc sebelumnya
Selain jasad Orc, aku juga mengambil kapak yang mungkin saja akan berguna di kedepan nya nanti.
Sekembalinya ke sarang Orc, aku pun mengeluarkan jasad Orc dari Cincin penyimpanan dan para Goblin yang menetap di sarang sangat senang.
Goburi yang melihat cincin sihir ku, dia tidak terkejut dan terlihat senang lantaran aku bisa mengunakan senjata dari ras lain. Lalu, Goburi pun menjelaskan bahwa aku seorang Goblin cerdas.
Setelah lelah seharian berburu, aku pun memutuskan untuk beristirahat namun, ditengah itu muncul sebuah pemberitahuan ditengah pandangan ku.
Ding!
[Poin Evolusi anda sudah penuh dan memiliki izin untuk meningkatkan Ras menjadi Hobgoblin. Apakah anda ingin meningkatkan Ras?]
[Iya / Tidak.]
Melihat itu, aku sontak tersenyum lebar dan tanpa ada keraguan, aku memilih [Iya].
Ding!
[Proses Evolusi di mulai ...]
Sesaat tulisan itu muncul tiba-tiba seluruh tubuh ku sakit semua seperti patah tulang, mual dan sebagainya.
Dan, aku pun mengalami proses Evolusi menjadi Hobgoblin.
...****************...
Dihari keenam belas ini, aku bangun dari tidur ku sehabis merasakan sakit otot yang luar biasa dan saat bangun, aku melihat tubuhku yang telah berubah pesat dari sebelumnya.
Dan, aku pun memahami bahwa inilah proses evolusi karena aku yang sebelumnya manusia tidak pernah merasakan evolusi.
Lalu, aku bangun dari rebahan dan memeriksa diri yang mana aku memiliki fisik dan tinggi seperti manusia remaja kisaran manusia berumur 10 sampai 14 tahun dengan kulit hitam seperti manusia Negro.
Tidak hanya itu saja, kekuatan fisik, penglihatan dan seluruh Indra meningkatkan secara drastis bahkan aku bisa merasakan energi sihir ku yang meluap-luap juga
Dan meskipun tubuhku mengalami perubahan yang drastis namun, aku sama sekali tidak merasa ketidaknyamanan.
Setelah memahami itu, aku pun mencoba memeriksa anak buah ku yang mana seusai dugaan salah satu dari mereka ada yang berevolusi juga sebagai Hobgoblin yakni Gosa.
Akan tetapi, Gosa memiliki badan yang lebih besar, telinga runcing, berhidung bengkok serta memiliki otot yang kekar dibandingkan dengan ku. Dia terlihat seperti aktor gulat. Selain itu, Gosa masih tetap memiliki kulit hijau dan tidak seperti ku.
Lalu, aku yang penasaran dengan wajah ku ini bergegas pergi ke genangan air dan mengaca diri ku sendiri yang mana saat ini wajahku mirip seperti saat aku masih sekolah dan perbedaan nya hanya pada kulit dan hidung ku saja.
"Ini sungguh aneh, wajahku sama seperti saat aku masih muda."
Setelah itu, aku menenangkan diri dan pergi menemui tetua Goburi yang mungkin saja dia akan memberikan pelajaran. Lalu, aku pun mengajak Gosa untuk menemui nya.
Saat menelusuri Goa, semua arah pandang Goblin tertuju kepada ku terutama para Goblin wanita yang mana mereka terlihat terpesona dengan penampilan baru kami termasuk Mia, Mei dan Mi.
Setibanya di Goburi, dia terlihat senang dan bangga melihat ku dan Gosa.
"Key, dugaan ku benar. Kamu bukanlah Goblin biasa melainkan Goblin yang diberkati oleh Dewi Jahat."
"Terimakasih, tetua Goburi. Tapi, berikan kami arahan! Apakah perubahan ini bagus ataukah jelek bagi nasib kami?"
"Baiklah, saya akan menceritakan sesuatu kepada kalian."
Mendengar ucapan dari Goburi, aku dan Gosa pun duduk dihadapan nya. Tidak hanya kami berdua, beberapa Goblin yang penasaran dengan cerita tetua Goburi ikut mendengarkan.
Menurut cerita dari tetua Goburi, Hobgoblin merupakan wujud Goblin yang paling mendekati dengan sosok manusia bahkan ada beberapa Hobgoblin yang bisa hidup berdampingan dengan manusia dan tinggal di kota ataupun desa manusia.
Namun, tidak sedikit juga para Hobgoblin di jadikan budak oleh manusia bahkan untuk Goblin wanita yang berpenampilan cantik dijadikan budak ***.
Setelah itu, Goburi juga menjelaskan tentang kulit hitam ku yang mana kulit hitam itu merupakan warna simbolis dari Dewa kehancuran dan tergolong langka karena spesies Goblin hitam mampu menguasai sihir, memiliki ketangkasan tinggi dan kekuatan fisik yang besar.
Pengetahuan itulah yang menjawab rasa meluap-luap nya energi sihir yang ada didalam tubuhku.
Lepas dari itu, beberapa ras yang beriman pada Dewa Kehancuran. Mereka akan melihat ku sebagai objek pemujaan yang mana seluruh bagian tubuhku akan dijadikan bahan ritual untuk berkomunikasi dengan Dewa Kehancuran.
Selain sisi negatif nya ada juga sisi positif nya menjadi Hobgoblin yakni aku dan Gosa mendapatkan izin untuk secara bebas mengunakan wanita manusia di Goa sebagai bahan perkembangan biakan dan pelepas nafsu kami dan juga kami menerima hak untuk mengambil barang dari gudang dan mengunakannya dengan sesuka hati.
Setelah memahami itu, aku dan Gosa pergi berburu dengan Mia dan keempat Goblin lainnya.
Diwaktu luang, aku dan Gosa berlatih seni bela diri. Beruntung, sewaktu sekolah aku pernah mendapat sabuk hitam di beberapa seni bela diri seperti karate, taekwondo dan Aikido. Maka dari itu, saat ini aku bisa melatih Gosa.
Meski Gosa juga tidak begitu pintar namun, dia masih bisa memahami dengan apa yang ku ajarkan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
LastingLegacy
hijau tua yang terlalu gelap sampe hitam kali 💀💀💀
2023-07-21
0
Kelvin
Thor Ini Novel Mirip Novel Yg Im Goblin With System Ya, Kirain Beda
2023-07-09
2
John Singgih
berevolusi dan bertambah tampan
2023-07-04
1