...Chapter 16. Desa Goblin yang lain....
Setelah semua nya berjuang untuk melatih diri, Gosa, Mia dan lainnya sudah terlihat mahir dan kuat bahkan mereka sudah bisa berburu sendiri tanpa bantuan dari ku dan melatih Goblin lain nya di desa ini.
Meski dibilang desa namun, nyata nya tempat ini jauh dikatakan desa lantaran para Goblin tidak memiliki keahlian dalam pembangunan tempat tinggal.
Beruntung! Aku masih memiliki pengetahuan dari kehidupan sebelumnya hingga aku bisa mengajari mereka.
Dengan tujuan, aku bisa membuat kerajaan sendiri dan tempat aman untuk para Goblin dari para predator terutama manusia yang hanya ingin mencari gelar dan kekuatan lalu, membiarkan jasad Goblin membusuk.
Beberapa hari kemudian di sarang tempat ku tinggal, datang beberapa Goblin hijau dengan senjata yang berkarat serta perisai kayu. Tidak hanya itu, penampilan mereka juga sangat kumuh.
Mereka dengan gelisah menghadap dan bersujud dihadapan ku.
"Ketua, tolong lah desa kami!" ucap salah satu Goblin.
"Bangun dan jelas kepada ku! Kenapa dengan desa kalian?"
Para Goblin sontak bangun dan bangkit berdiri.
"Desa kami di serang oleh segerombolan serigala hitam dan telah banyak membunuh para prajurit Goblin yang berjaga di desa termasuk pemimpin kami. Maka dari itu ..." Semua kelompok Goblin dari desa bersujud kembali di hadapan ku. "Ketua, aku mohon!"
Memikirkan itu, aku terpikir sesuatu yang menarik yang mana jika aku membantu desa maka aku bisa menguasai desa itu dan memimpin nya serta memiliki rencana untuk menciptakan Goblin rider yang mana kelompok itu belum pernah ada di dunia ini.
Satu batu kena dua burung.
Dan, aku pun memutuskan untuk membantu nya.
"Baiklah, aku akan membantu mu!"
Beberapa Goblin desa saling bertukar senyum dan mereka secara serentak mengatakan.
"Terimakasih, Ketua!"
Aku pun tersenyum dan mengangguk kepala.
Setelah itu, aku beranjak dari kursi dan memberikan perintah.
"Para Goblin di Horde Timur, Dengar kan perintah ku!"
Saat aku berseru itu, semua para Goblin Horde Timur menghentikan aktifitas nya dan menghadap serta memperhatikan ku.
"Saat ini, salah satu desa dari saudara kita telah mengalami musibah. Kita sebagai Goblin petarung harus membantu dan melindungi teman-teman kita yang lemah. Maka dari itu ..." Aku meluruskan tangan kanan dan memberikan perintah lanjutkan. "Kemas semua barang di sarang ini dan kita pergi ke desa!"
Lalu, semua Goblin serentak berlutut satu kaki dan serempak menjawab.
"Baik, Ketua."
Setelah itu, semua Goblin sibuk mengatur barang bawaan, senjata dan makanan yang ada di sarang. Seusai persiapan selesai, kami pun pergi meninggalkan sarang menuju ke desa Goblin.
Selama perjalanan, aku berpikir dan menganalisa yang mana dalam informasi Petapa Agung bahwa desa Goblin merupakan tempat para Goblin betina berkumpul dan tidak ada itu ada pun beberapa ras lain yang diculik dan bercocok tanam untuk menambah informasi.
Selain itu, aku juga memahami bahwa ada hukum Goblin yang melarang Goblin peringkat rendah untuk berstubuh dengan Goblin betina dan kupikir hukum itu menyebabkan Goblin muda terasingkan.
Lalu, Goblin yang tidak memiliki hubungan intim dengan Goblin mereka hanya bertugas untuk berburu dan mencari mangsa. Maka dari itu, banyak Goblin yang meninggalkan desa saat dia tidak memiliki pasangan dan hidup sendiri di luar desa termasuk kelompok ku yang membuat sarang dan kelompok sendiri.
Selama perjalanan juga, aku berbincang banyak dengan Goblin yang berasal dari desa yang mana aku mendapatkan beberapa informasi diantara nya.
Desa itu memiliki 60 prajurit Goblin namun, serangan Goblin membuat 40 Goblin prajurit terluka dan 19 Goblin mati termasuk ketua Horde mereka.
Dan, yang tersisa di desa hanya para Goblin tua, Goblin betina dan Goblin anak-anak berjumlah 40 Goblin.
Itulah Informasi yang kudapatkan selama perjalanan menuju desa Goblin.
Setelah berjalan beberapa mil, kami pun tiba di desa Goblin dan setibanya disana, aku terkejut melihat desa Goblin yang ternyata sangat kumuh, rumah mereka hanya terbuat dari batang kayu ataupun ada yang berbentuk rumah itu sudah terlihat rapih.
Lalu, dinding desa hanya diikat kawat yang sudah berkarat yang dililit kan ke batang kayu dengan jarak beberapa meter.
Melihat arsitektur nya, desa Goblin ini merupakan desa yang dahulu di huni oleh manusia. Lalu, desa ini ditaklukkan dan menjadi tempat tinggal para Goblin.
Melihat itu, aku pun menghela nafas panjang dan pantas saja desa Goblin mudah untuk di serang oleh segerombolan ras lainnya.
Setibanya disana, para Goblin yang berada di post penjaga sontak membuka pagar kayu duri.
Awalnya para penjaga mengangkat senjata nya namun, saat aku dan pasukan ku melepaskan helm penjaga gerbang menundukkan kepala lantaran dia tahu bahwa aku ketua Horde dan memiliki ras Goblin Bangsawan. Maka dari itu, dia mengambil kesimpulan bahwa aku adalah seorang ketua Horde.
"Ketua Horde, silahkan masuk!" seru Goblin penjaga.
Aku pun mengangguk kepala dan masuk kedalam desa. Setibanya disana, beberapa Goblin muda melihat aku dan pasukan ku dengan tatapan kagum lantaran baju zirah lengkap yang kami kenakan layaknya ksatria manusia.
Selain itu, aku melihat dari sisi pintu rumah. Goblin betina yang menatap kami dan saat melihat Goblin betina terlihat lah penampilan yang jauh berbeda dibandingkan dengan Goblin jantan yang mana Goblina betina memiliki hidup yang tidak begitu mancung, memiliki rambut dan memiliki kulit tubuh yang lebih halus.
Mereka melihat ku dengan tatapan kagum sehingga desa menjadi berisik dengan beberapa bisikan dan ucapan kagum.
Setelah beberapa langkah kedalam desa, kami didatangi oleh sosok Goblin merah yang memiliki tinggi satu meter dengan taring bawah yang besar. Dalam pengetahuan ku, dia merupakan Goblin Ras langkah, sang Goblin merah dan aku menduga dia ketua dari desa ini.
Adapun disebelah nya yang mengikuti Ketua Goblin itu, dia adalah Goblin tua dan ini terlihat dari kerutan di kulit serta rambut tipisnya yang sudah berubah putih.
"Terima kasih, ketua Horde Timur ada sudah datang dan menolong kami," ucap Goblin ras langka.
"Sebelum aku membantu kalian, ada hal yang harus ku pastikan!"
"Apakah itu, Ketua?" tanya Goblin Langka.
"Apakah kamu pemimpin dari desa ini?"
Goblin langka itu sontak terkejut hingga mundur satu langkah kebelakang. Lalu, dia sontak bersujud kehadapan ku dan sikap Goblin itu diikuti oleh Goblin tua dan Goblin lainnya.
"Iya, saya pemimpin dari desa ini. Meski begitu, saya tidak berkompeten dalam memimpin hingga menyebabkan banyak korban jiwa. Bunuh lah saya!" seru Ketua Goblin.
Mendengar itu, aku terharu saat melihat tanggung jawab Ketua Goblin yang ada dihadapan ku ini. Meski dia Goblin namun, sikap kepemimpinan nya jauh melebihi Manusia.
Aku tersenyum melihat sikap mereka.
"Hal itu tidak dibutuhkan. Aku hanya ingin jabatan mu dan mulai hari ini, aku juga ketua di desa ini!"
"Baik, Ketua. Terimakasih belas kasih anda," jawab Goblin langka seraya menundukkan kepala dalam posisi masih berlutut satu kaki.
Lalu, melihat Ketua mereka berlutut satu kaki dan memahami bahwa Ketua mereka berubah. Para Goblin yang ada di desa sontak berlutut dan serempak mengatakan.
"Ketua, yang berkuasa! Panjang umur!" ucap serempak para Goblin dan pasukan ku juga mengikuti nya.
"Aku berjanji tidak akan mengecewakan kalian dan melindungi kalian sampai titik darah penghabisan!"
Dan, sejak hari itu aku menjadi Ketua di desa Goblin tanpa ada harus pertumpahan darah.
...▼ △ ▼...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
John Singgih
menjadi ketua di tempat baru dengan mudah
2023-07-07
1