Chapter 01 | Berburu

...Chapter 01. Berburu...

Nama ku Felix seorang budak korporat yang meninggal dunia karena kerja dari kantor dan bereinkarnasi menjadi Goblin di dunia lain.

Meski begitu, bagiku tidak masalah dan disini, aku bertekad untuk bertahan hidup di kehidupan kedua ini.

Tanpa kusadari, pertumbuhan dari ras Goblin begitu cepat yang mana baru saja tiga hari aku sudah mulai tumbuh yang sebelumnya aku seorang bayi, kini tubuhku sudah seperti murid sekolah dasar dengan tinggi sekitar setengah meter.

Walaupun begitu, aku sudah memiliki tenaga untuk berdiri bahkan sudah bisa berlari dengan kecepatan sedang dan hal itu membuat ku sangat senang.

Dan, sejak itu. Aku bisa bermain-main sendiri seperti memanjat pohon, membuat mobil-mobilan dan sebagainya. Meski, aku memiliki jiwa pria berumur 45 tahun namun, tekanan dari tubuhku yang masih kanak-kanak membuat ku ingin merasakan masa kanak-kanak kembali.

Selain itu, aku juga tidak membuang waktu dan mulai melatih tubuh kecil ini.

Aku sadar bahwasanya saat ini aku bukanlah manusia yang tumbuh tanpa khawatir diserang oleh musuh atau predator.

Berbeda dengan Goblin, mereka sejak lahir harus berurusan dengan perjuangan sengit untuk bertahan hidup karena itulah pertumbuhan manusia lebih lambat dibandingkan dengan Goblin yang hidup di dunia hukum rimba ini yang mana memaksa anak-anak mereka untuk tumbuh lebih cepat.

Memahami itu, aku pun terus-menerus melatih tubuh hingga sampai batas tubuh ini dan setelah beberapa lama, aku pun pingsan karena kelelahan.

Keesokan harinya, aku dibangunkan oleh salah satu goblin dan dia pun menawarkan makanan yakni ulat gemuk yang biasa menempelkan di pohon atau tumbuhan lainnya.

Jika, kupikir inilah pertama kalinya disungguhi makanan. Sebelum nya, aku hanya diberikan air minum.

Kejam memang, Tapi inilah pelatihan mereka kepada bayi Goblin yang baru lahir sampai dirinya bayi Goblin ini bisa makan.

Melihat itu, aku sontak senang dan bangun dari rebahan namun, makanan yang ada dihadapan ku hanyalah ulat mentah.

Aku sendiri tidak bisa menolaknya karena keterbatasan persediaan makanan untuk para Goblin lain nya. Maka dari itu, aku pun memakan nya.

Dan, ulat yang kupikir tidak lezat menjadi enak.

"Aku benar-benar tidak menyangka ulat ini begitu lezat."

Ditengah makan tiba-tiba ada tulisan aneh ditengah pandangan ku disertai suara pemberitahuan.

Ding!

[Anda mendapatkan Skill Creeping (Merayap).]

Ding!

[Anda mendapatkan Skill Low String.]

Melihat itu semua, aku pun terkejut dan membuat terbujur kaku.

"Apa ini?"

Meski aku bertanya seperti itu namun tidak ada yang menjawab nya. Maka dari itu, aku putus kan untuk mengabaikan nya.

Setelah makan, Goblin itu memberikan perintah kepada ku.

"Ikut dengan ku mencari makan!" seru Goblin.

Tanpa ada bantahan aku pun mengangguk kepala dan menjawab nya, "Baik."

Dan, aku pun beranjak diri dan ikut berburu untuk pertama kali nya di hari kelima.

Kelompok ku hanya ada berdua saja, Goblin yang memberikan ku makan dan aku sendiri. Lalu, didalam perjalanan aku mencoba berkenalan dengan nya.

"Maaf, kak. Nama kakak siapa?"

"Saya tidak memiliki nama. Terserah kamu mau panggil apa," jawab Goblin.

"Kalau begitu, aku akan memanggil mu Gosa dan panggil aku, Key!"

Nama Key merupakan nama karakter game yang sering kumainkan. Jadi, nama ini ku putuskan memakainya di dunia ini.

Setelah beberapa hari disini, aku menyadari bahwa Goblin merupakan ras yang bodoh dan lemah maka dari itu, aku memutuskan untuk terus bertahan hidup dan menjadi kuat.

"Baiklah, Key!" jawab Gosa.

Setibanya di tengah hutan, kami pun menghentikan langkah.

"Key, ada ulat."

"Iya, aku melihat nya."

"Ayo kita tangkap dan saya akan mengajarkan mu cara berburu!"

"Baik, mohon bimbingannya!"

Setelah itu, Gosa menunjukkan teknik berburu nya dan dia tidak segan-segan untuk membunuh ulat tersebut.

Seusai itu, Gosa menghampiri ku dengan membawa ulat yang dia buru.

"Key, sekarang giliran mu!" seru Gosa.

"Iya."

Lalu, aku menarik nafas dalam-dalam dan memulai pemburuan pertama ku. Hal hasil, aku berhasil membunuh ulat yang tidak jauh dari ulat sebelum.

Sesudah itu, kami pun kembali ke desa Goblin.

Dan, dalam perjalanan Gosa menjelaskan bahwa perkawinan Goblin sangat diharuskan akan tetapi Goblin wanita memiliki tingkat konsepsi yang rendah dan hal ini membuat para Goblin wanita sulit untuk hamil maka dari itulah para Goblin jantan menculik dan memperkosa wanita manusia yang mana mereka gunakan untuk berkembang biak.

Gosa yang ingin memperkuat penjelasan nya, dia pun membawa ku ke sebuah gubuk kayu yang mana didalam nya terdapat beberapa wanita manusia yang sudah dilucuti pakaian nya.

Diantara banyak wanita itu gubuk itu, aku melihat ada satu wanita cantik dalam kondisi yang sangat buruk. Seluruh tubuh nya dicemari oleh cairan keruh dan kondisi nya sangat lemah.

Melihat itu, aku pun tersadar bahwa wanita itu sudah berada di ambang kematian. Maka dari itu, aku pun menyatukan tangan ku dan memanjatkan doa.

"Aku harap kamu mendapatkan kehidupan yang lebih baik setelah kehidupan ini," gumam ku.

Lalu, tidak lama kemudian. Wanita itu pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Setelah itu, kami meninggalkan ruangan dan di gubuk itu, aku menduga salah satu dari wanita itu adalah ibu ku. Meski begitu, aku tidak peduli dan aku harus melangkah maju kedepan.

Seusai beristirahat sejenak, aku dan Gosa melanjutkan pemburuan kami di hutan.

Saat sedang mencari mangsa, tiba-tiba kami melihat ada kelinci bertanduk. Lalu, kami sontak bersembunyi di semak-semak.

"Kamu tunggu disini! Saya akan menangkap nya!" seru Gosa.

Aku yang mendengar itu hanya mengangguk kepala. Lalu, Gosa melangkah pelan mendekati kelinci bertanduk yang sedang makan.

Memahami situasi itu, aku teringat akan suara yang mana aku mendapatkan sebuah skill benang.

"Aku harap bisa mengunakan nya."

Berpikir hal itu, aku sontak meluruskan tangan dan mengarahkan nya ke kelinci bertanduk lalu, menyebutkan nama skill yang sebelumnya diberitahukan.

"Low String."

Sesaat merapalkan itu, dari tangan ku keluar jaring belang tipis yang melesatkan kearah kelinci bertanduk dan menempel ke tubuhnya.

Kelinci bertanduk yang menyadari akan benang itu, dia sontak hendak berlari kabur namun, aku berhasil menghentikan nya dan menarik nya kearah ku.

Lalu, saat kelinci itu terhempas di dekat ku. Aku sontak mengunakan pisau berkarat menusuk dan membunuh nya.

Dan, itulah mangsa kedua yang berhasil kudapatkan.

Melihat itu, Gosa sontak kembali dan melihat heran kearah ku.

"Key, memang hebat."

Mendengar itu, aku hanya memberikan senyuman kecil.

"Gosa, ayo kita nikmati daging ini bersama-sama!"

Gosa pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Lalu, aku pun menguliti nya dan makan bersama-sama.

Ditengah makan, aku pun mendapatkan pemberitahuan.

Ding!

[Anda mendapatkan skill Fast Step.]

Ding!

[Anda mendapatkan skill Low Sense.]

Melihat itu semua, aku hanya tersenyum dan melanjutkan makan karena lepas itu semua, daging ini sangatlah lezat.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

tambah skill karena berhasil bunuh monster jenis yang lain

2023-07-04

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!