Chapter 12 | Budak (+21)

...Chapter 12. Budak (+21)...

Saat ini aku bersama dengan kelompok Goblin lainnya masih berada di sarang Orc yang mana kami berhasil memenangkan pertarungan dan mengalahkan lima Orc dengan satu Chief Orc.

Hal ini merupakan prestasi luar biasa untuk para Goblin lantaran mereka baru kali ini menang dalam penyerbuan sarang ras yang lebih tinggi dibandingkan mereka.

Setelah itu, aku dan lainnya melakukan penjarahan terutama menguliti kelima Orc untuk dijadikan makanan penyimpanan untuk kami.

Bicara Penjarahan, aku pun berhasil mendapat skill yang sangat berguna.

Slave Contract atau kontrak Budak.

Sebuah kemampuan untuk membuat target menjadi budak dengan meneteskan darah di dahi Target. Setelah itu, Target akan menjadi budak yang tidak dapat menentang Tuan nya.

Kemampuan yang menarik.

Beberapa saat kemudian, Gosa datang dengan membawa beberapa Goblin, Manusia dan kobold. Lalu, Gosa memaksa mereka berlutut dihadapan ku.

"Key, saya membawa para budak yang diperdagangkan oleh Orc dan mereka berjumlah 70 yang terdiri dari 30 Goblin, 20 manusia pria dan wanita juga 20 kobold. Apa yang harus saya lakukan?"

Mendengar itu, aku melihat semua budak yang berlutut dihadapan ku namun, mereka tidak ada yang berani menatap ku kembali.

"Para Goblin berdiri lah!"

Tanpa ada jawaban, ketiga puluh Goblin bangkit berdiri dan kepala mereka masuk di tundukkan.

"Para Goblin, sekarang kalian bebas dan aku akan berikan dua pilihan kepada kalian! Pergi dari sini atau bergabung dengan ku!"

Mendengar ucapan ku para Goblin saling melihat satu sama lain setelah itu, mereka bersujud dihadapan ku.

Meski mereka tidak bisa bicara. Namun, sikap mereka menunjukkan bahwa ingin ikut dan mengabdi kepada ku.

"Pilihan yang bagus! Terimakasih."

Lalu, aku menoleh kearah Gosa, "Gosa, tempat kan dia dibarisan!"

"Baik, Key!" jawab Gosa.

Setelah itu, salah satu anak buah Gosa menghampiri dan mengantarkan 30 Goblin ke barisan.

Masalah Goblin selesai, selanjutnya Kobold.

"Gosa, bagaimana menurut mu? apakah Kobold berguna untuk desa?"

"Key, saya rasa lebih baik anda mengunakan mereka. Ras kobold memiliki kecepatan yang tinggi jika dilatih bahkan lihai dalam mengunakan pisau dan mata-mata," jawab Gosa.

Saat mendengar itu, mereka cocok untuk ku jadikan agen mata-mata. Setelah berpikir itu, aku pun melihat kobold yang mana mereka juga menundukkan kepalanya kepada ku.

"Hei, para Kobold. Aku akan memberikan kesempatan untuk kalian. Mengabdi lah kepada ku! Maka aku akan mengampuni kalian!"

Tanpa ada keraguan kedua puluh Kobold bersujud dihadapan ku.

"Keputusan yang bagus. Terimakasih."

Dan, terakhir aku melihat kearah manusia. Aku tidak begitu yakin, apakah perkataan ku dapat di mengerti oleh mereka?

"Hei, manusia. Mengabdi dan bersujud dihadapan ku!"

Para Manusia itu saling menatap ragu. Lalu, salah satu pria manusia berdiri dan menentang ku.

"Aku lebih baik mati daripada harus mengabdi kepada Makhluk rendahan seperti kalian!" seru kesal pria manusia.

Manusia bersifat provokatif dan dua pria serta satu wanita ikut menentang ku.

"Bunuh kami!" seru pria.

"Lebih baik kami mati! Dasar Goblin jelek!" seru wanita.

Mendengar itu, aku sontak teringat akan rekan kantor yang suka meledek dan menghina ku.

Manusia di dunia sana dan sini sama saja. Selalu, memandang rendah seseorang yang lebih kecil dan jelek daripada dirinya.

Hal itu membuat ku geram dan sontak melangkah menghampiri pria yang menentang ku.

Semua manusia yang masih berlutut sontak memberikan jalan kepadaku.

Karena sosok nya yang memiliki badan yang besar disertai dengan otot yang kekar. Dia sontak memasang kuda-kuda bertarung.

"Kamu kira aku takut kepada mu, Goblin Bjingan!" seru pria manusia seraya melesatkan pukulan.

Lalu, aku pun sontak menahan serangan dengan menangkap kepalan tangan nya.

"Manusia level 22. Berani nya menantang ku!"

Mendengar dan melihat ku, pria besar terkejut dan berkeringat dingin lantaran dia sudah mengetahui bahwa aku memiliki level diatas nya.

"Tuan ku, ampuni ak- .. Augh!" sebelum menyelesaikan ucapannya. Aku menusuk dan merobek lehernya hingga darah membanjiri tanah dan baju zirah ku.

Setelah itu, aku melemparkan nya kearah Goblin yang diperbudak.

"Itu makanan membuka, makanlah!"

Mendengar perintah ku, ketiga puluh Goblin sontak menyantap jasad pria manusia tersebut.

Pemandangan itu, membuat para manusia dan kobold ketakutan namun, berbeda dengan wanita yang menentang ku.

"Dasar Goblin bodoh! Mati lah kalian semua!" seru wanita yang menentang ku seraya merapalkan sihir bola api yang sedang.

Bodoh nya wanita itu, dia belum melesatkan sihir sudah sombong ingin membunuh ku.

Namun, rapalan yang cukup panjang memberikan ku waktu untuk melakukan serangan balik dengan mengunakan sihir juga.

"Wind Blade."

Sesaat kemudian, sabetan angin muncul dan memotong kedua tangan wanita tersebut.

Sihir pun terbatal kan dan dia menjerit kesakitan serta terduduk.

"Aaaaaa ... siapa kamu sebenarnya? kenapa Goblin mampu sihir tanpa rapalan?!"

Melihat kemampuan ku, pria yang awalnya menentang ku jatuh terduduk dan bersujud dihadapan ku.

"Aku akan menjadi budak ku. Tolong ampuni kami!"

Para manusia yang lain juga ikut bersujud.

"Sekali menentang, tidak ada kesempatan kedua."

Lalu, aku pun melemparkan pisau dan mendaratkan tepat di kepala pria yang menentang ku sehingga dia mati seketika.

Wanita yang menentang ku semakin ketakutan melihat tindakan ku. Lalu, dia menahan rasa sakitnya berlutut dengan kepala nya.

"Tuan, ampuni aku! Aku mohon!" seru wanita yang menentang ku.

"Iya, tentu aku akan mengampuni mu namun, tugasmu status mu bukan sebagai budak melainkan larva."

Mendengar itu, dia terkejut dan menaikkan kepalanya dengan wajah yang ketakutan.

"Apa?! Tunggu!"

Saat mendengar perintah ku menjadikan dia larva beberapa anak buah ku sontak mengambilnya tindakan dan mengerumuni wanita yang menentang ku.

"Gigigigi..." tawa para anak buah ku.

Wanita itu pun ingin berontak namun, tidak bisa lantaran tangan dan kakinya sudah dipegang serta merobek seluruh pakaiannya.

"Tunggu, apa yang kalian lakukan? Jangan! ... Siapapun tolong aku!" teriak wanita itu kepada manusia yang lainnya. Tapi, mereka memalingkan wajahnya dan bersikap tidak peduli.

Setelah merobek semua pakaian, para Goblin memaksa nya untuk menghadap ke langit tanpa sehelai pun dan tangan serta kaki nya dipegang erat.

"Gosa, lakukan!"

"Baik, yang mulia!"

Gosa pun menghampiri wanita itu dan melepaskan celana zirah lalu, memasukan pen nya dengan penuh semangat hingga wanita yang menentang menjerit kesakitan.

Meski terlihat kasihan, namun ini adalah ulah nya sendiri yang merugikan diri nya sendiri.

Setelah itu, aku pun menjadikan para manusia lain nya sebagai budak dengan skill Slave Contract.

Para manusia itu terdiri dari 8 pria dan 9 wanita. Meski, ada wanita disana. Aku tidak selalu mengunakan mereka sebagai larva. Aku ingin mengunakan mereka untuk pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh wanita manusia.

Setelah mendapatkan banyak budak, aku pun menjarah banyak senjata, pakaian dan benda-benda sihir lainnya yang tersimpan rapih di reruntuhan.

Seusai menjarah habis reruntuhan kuil, kami pun kembali ke desa dan penjarahan ini membuat Goa Goblin menjadi kuat.

Seusai itu, kami semua kembali ke Goa Goblin.

...▲ ▼ △...

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

manusia selalu menganggap dirinya lebih baik tentunya pasti melawan ketika hendak dijadikan budak oleh goblin

2023-07-05

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!