"Aksa, kami akan bekerja lembur untuk mengedit video dan foto ini sehingga diperkirakan besok sudah siap dan bisa langsung diluncurkan ke berbagai platform." Ivan menghampiri Aksa yang sedang berbicara dengan karyawan.
"Baiklah, kerja keras. Aku akan memberi kalian produk pertanian nanti," angguk Aksa.
Ivan dan timnya kembali ke studio di perusahaan mereka. Setiap tim memiliki studio masing-masing bahkan tim magang juga memilikinya meskipun ukurannya adalah yang paling kecil.
"Semuanya, ayo bekerja keras!" teriak Ivan dengan penuh semangat.
Yang lain juga tertawa dan mulai bekerja dengan penuh semangat sama seperti Ivan. Mereka tahu kalau iklan ini akan sukses karena Sajaya Farm sangat indah dan diperkirakan iklan ini akan berdampak besar.
Jika iklan ini sukses, maka status magang mereka bisa dicabut dan digantikan sebagai karyawan tetap. Tentu saja mereka akan bersemangat mengerjakan iklan ini.
...----------------...
Hari berikutnya, semua barang-barang yang diperlukan sudah siap. Area souvernir juga sudah penuh dengan barang-barang yang lucu yang bisa menarik perhatian pengunjung apalagi anak-anak dan gadis muda.
Di pintu masuk juga sudah digantung papan nama ukiran kayu yang artistik. Aksa menghabiskan banyak uang untuk papan nama ini.
Bisa dikatakan kalau Sajaya Farm sudah siap dan hanya tinggal menunggu iklan diluncurkan. Kebetulan sekali saat Aksa sedang berbicara dengan Sarah di kantor, Ivan mengirimkan pesan.
Ivan mengirimkan pesan bahwa iklan video Sajaya Farm sudah selesai dan ia juga mengirimkan video iklan ke Aksa agar Aksa bisa memeriksanya.
"Sarah, mari kita lihat iklan ini bersama." Aksa berdiri dan duduk di sebelah Sarah kemudian ia memutar video iklan 30 detiknya.
Aksa dan Sarah sangat puas dengan video iklannya, Ivan dan timnya mengedit video menjadi iklan yang menakjubkan. Aksa juga segera membayar sisa uang kepada Ivan.
Sekarang adalah masalah di platform mana Aksa akan menempatkan iklan ini. Sarah langsung memberi saran untuk menempatkan iklan di aplikasi video pendek yang sedang viral.
Sarah juga menyarankan untuk menyewa influencer terkenal untuk mempromosikan Sajaya Farm, namun bagian ini akan Aksa lakukan setelah Sajaya Farm dibuka.
Aksa segera menghubungi pihak terkait untuk memasang iklan dan tanpa tawar-menawar, Aksa langsung mengirimkan uang dan video iklannya.
Meskipun mahal, tapi aplikasi video pendek ini sangatlah viral dan memiliki jutaan pengguna aktif di seluruh Indonesia bahkan orang-orang luar negeri juga menggunakan aplikasi ini.
"Ngomong-ngomong, Aksa. Apakah kau akan mengadakan acara pembukaan Sajaya Farm?" tanya Sarah.
"Ah, aku tidak kepikiran hal itu. Sebenarnya aku membangun Sajaya Farm tanpa sepengetahuan keluarga karena aku ingin memberi mereka kejutan. Menurutmu bagaimana?" Aksa benar-benar melupakan acara pembukaan.
Di Indonesia sendiri biasanya akan diadakan sebuah acara makan-makan jika ada sesuatu yang membahagiakan. Acaranya tidak besar, hanya menggunakan tetangga, kerabat, dan orang terkait.
"Kalau begitu kita adakan saja nanti saat Sajaya Farm terkenal dan saat ini kamu bisa memberitahu keluargamu. Jadi ada dua kebahagiaan saat itu." Sarah memberikan saran setelah berpikir sebentar.
"Boleh juga, terima kasih." Aksa mengangguk setuju dengan saran yang Sarah berikan.
...----------------...
Setelah Aksa memberikan uang dan video iklan, pihak aplikasi video pendek segera menempatkan iklan tersebut ke dalam aplikasi mereka dan menaruhnya di beranda di posisi yang paling mencolok.
Aksa sudah membayar biaya yang mahal dan tentu saja sebagai pihak profesional, mereka tidak akan bekerja secara setengah-setengah.
Sebenarnya mereka juga terpukau saat melihat video iklan tersebut karena tidak menyangka ada lautan bunga matahari di kabupaten kecil.
Pada awalnya, iklan Sajaya Farm tidak ada yang memperhatikan karena mereka menaruh iklan saat siang hari dan saat itu orang-orang masih beraktivitas entah itu bekerja atau sekolah.
Tapi, saat sore menjelang malam di mana sudah waktunya orang selesai beraktivitas, mereka mulai melihat kalau ada iklan sebuah tempat wisata yang sangat indah.
Di dalam iklan tersebut ada lautan bunga matahari yang sangat indah dipadukan dengan langit berawan. Ada wanita cantik di dalam video yang sedang berinteraksi dengan tupai dan kelinci yang membuat penonton menjadi semakin tertarik.
Wanita tersebut adalah salah satu karyawan Sajaya Farm yang bernama Lisa. Dia adalah seorang model dulunya dan sekarang bekerja sebagai pemandu wisata termasuk model iklan.
Itulah mengapa Aksa mempekerjakan Lisa sebagai model iklan karena dia dulunya memang model dan selain parasnya yang cantik, Lisa juga tidak gugup di depan kamera.
Kembali ke topik, setelah lautan bunga matahari, penonton melihat ada peternak yang sedang memberi makan sapi, mengambil telur ayam, merawat bulu kambing, dan sebagainya.
Di akhir video, terdapat alamat lokasi Sajaya Farm dan alamat email. Namun, orang-orang yang berasal dari Kabupaten Banyumas sangat terkejut karena tempat mereka ternyata akan ada tempat wisata baru.
Bisa dilihat dari video iklan kalau Ivan dan timnya sangat bekerja keras dan saat malam hari sebelum pulang, Sarah menunjukkan komentar-komentar iklan Sajaya Farm kepada Aksa.
"Di mana tempat indah ini? Hatiku meleleh saat melihat wanita cantik di dalam video tertawa dengan tupai di pundaknya."
"Apakah ada yang tahu media sosial wanita cantik di dalam video itu?"
"Sajaya Farm? Aku belum pernah mendengarnya. Tapi aku rasa aku akan pergi ke tempat ini saat dibuka lusa."
Orang-orang meninggalkan komentar yang positif meskipun ada dua jenis komentar. Pertama adalah komentar memuji keindahan Sajaya Farm dan kedua adalah komentar memuji kecantikan Lisa.
"Keputusan yang tepat mempekerjakan Lisa." Aksa menyerahkan ponsel Sarah kembali.
"Yah, meskipun orang-orang itu sedikit melenceng dari topik, tapi responnya memang sangat bagus. Hampir tidak ada komentar negatif di sana." Sarah menyimpan ponselnya dan mengangguk.
Selain membuat iklan, Aksa juga sudah membuat website dan akun media sosial agar orang-orang bisa menerima informasi terbaru sekaligus bisa memberi kritik dan saran.
...----------------...
Lusa.
Hari ini adalah hari di mana Sajaya Farm menerima pengunjung. Meskipun saat ini masih jam enam pagi, para karyawan sudah datang dan menunggu pembukaan Sajaya Farm dengan gugup.
Area penjualan yang beberapa hari lalu kosong juga sekarang sudah penuh dengan produk-produk peternakan. Aksa menjualnya dengan harga yang sama saat ia menjual ke pelanggan sebelum membuat Sajaya Farm.
Aksa juga sudah menghubungi para pelanggan tetap jika ingin membeli produk peternakan bisa pergi ke Sajaya Farm karena Aksa akan berhenti menjual produk peternakan secara manual.
Namun ia juga sudah membentuk tim untuk mengirim produk peternakan ke beberapa pelanggan tetap yang selalu memesan banyak seperti David contohnya.
Lalu untuk tiket masuk Sajaya Farm, 25.000 untuk hari biasa dan 30.000 untuk akhir pekan dan hari libur. Lalu untuk anak-anak usia 4-8 tahun hanya perlu membayar setengah dan anak di bawah 4 tahun gratis.
Harga ini sudah didiskusikan dengan Bayu dan biro pariwisata agar terjangkau oleh masyarakat biasa. Namun tiket masuk hanya mencakup untuk masuk dan melihat saja.
Kecuali berinteraksi, jika pengunjung ingin merasakan bagaimana memerah susu, merawat hewan, memberi makan, dan sebagainya, maka pengunjung perlu membayar biaya tambahan yang cukup murah.
Selain hewan-hewan kecil di taman bunga yang gratis, hewan ternak seperti sapi dan yang lain harus membayar jika ingin mengalami pengalaman memerah susu dan yang lain.
Aksa dan Sarah berada di kantor milik Aksa, dari kantor mereka bisa melihat pemandangan sampai ke pintu masuk. Mereka ingin melihat berapa banyak orang yang mengunjungi Sajaya Farm hari ini.
Lalu, sebelum pukul sembilan pagi sudah ada banyak orang yang parkir di area parkir, dan saat pukul sembilan pagi di mana Sajaya Farm dibuka, orang-orang tersebut segera membeli tiket dan masuk ke dalam Sajaya Farm.
...----------------...
"Padahal masih pagi tapi aku tidak menyangka sudah banyak orang." Sarah melihat ada pilihan orang yang masuk dari pintu masuk.
"Ya. Kebanyakan orang lokal, jadi mereka bisa bergegas ke sini dengan cepat." Aksa mengangguk dan terus melihat keluar jendela.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Piiic
sukses ya sa😁👍
2024-06-25
0
Nazrul
👍🏻👍🏻
2024-01-12
0
Mohd Harmizi
aplikasi tiktuk
2023-10-05
1