Sore harinya, setelah Aksa menjual telur ayamnya, ia segera kembali ke rumah dan menyalakan komputer di kamarnya untuk mencari tempat yang cocok untuk membangun peternakan.
Dengan kartu tanah gratis, Aksa tidak perlu khawatir dengan harganya dan dengan kartu ini ia juga bisa memilih tempat yang luas dan strategis.
"Tapi dengan hasil peternakan berkualitas dari peternakan game, aku tidak bisa hanya membuat sebuah peternakan, itu akan menyia-nyiakan manfaat yang dibawa oleh hasil peternakan berkualitas."
"Hm, mungkin aku bisa membuat sebuah wisata peternakan? Nanti pengunjung bisa mengalami bagaimana merawat hewan, memberi makan, dan lain sebagainya."
"Aku juga bisa menjual produk hasil peternakan game di tempat wisata peternakan ini, jadi aku tidak perlu mencari pelanggan tapi pelanggan yang mencariku."
Tiba-tiba Aksa kepikiran sebuah ide untuk membuat sebuah tempat wisata peternakan yang bisa mendatangkan lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan peternakan biasa.
Dan kebetulan sekali Aksa menemukan sebuah tempat milik pemerintah yang bagus di pinggiran kabupaten. Meskipun dipinggir, itu terletak di dekat jalan raya utama, jadi tempatnya sangat strategis.
Karena terletak di pinggir, tempat itu memiliki kualitas udara yang lebih bersih dan tidak ada gedung tinggi atau pabrik industri di sekitarnya.
Tempat itu adalah sebuah lahan yang sangat luas sekitar 35km² dan tidak ada harganya karena tanah itu tidak dijual untuk umum.
Aksa tahu kalau tanah seluas itu pasti akan dijual kepada orang-orang kaya. Oleh karena itu pemerintah tidak mematok harga di website resmi karena akan membuat orang awam pingsan dengan harganya.
Setelah ditelusuri, lahan luas ini pernah dibangun sesuatu. Pemerintah ingin membuat tempat wisata di sana namun dana yang diperlukan sangat besar dan kabupaten tidak bisa mendanainya.
Oleh karena itu pemerintah kabupaten memutuskan untuk menghentikan pembangunan dan mengosongkan lahan ini sebentar dan akan menjualnya jika tidak ada kesempatan untuk membangun sesuatu.
"Masalahnya adalah bagaimana aku akan menjelaskan ini kepada keluargaku nanti." Aksa menyentuh dagunya dan berpikir alasan apa yang harus ia pakai.
Karena ia adalah seorang pemuda pengangguran dari keluarga miskin dan tidak mungkin ia bisa membeli sebuah tanah kosong dengan harga miliaran rupiah kecuali dia mendapatkan sebuah warisan dari leluhurnya.
Seolah-olah mendengar pikiran Aksa, sistem muncul dan memberitahu Aksa sesuatu yang membuatnya menghela napas lega.
[Host tidak perlu khawatir, ketika Host menggunakan kartu tanah gratis ke tanah yang Host inginkan, maka secara otomatis ingatan seluruh manusia akan diedit oleh Sistem yang hebat ini.]
"Kau bisa melakukan hal seperti itu, Sistem!?" Aksa benar-benar terkejut dengan ucapan Sistem yang bisa mengedit ingatan orang-orang.
Meskipun Aksa sedikit terdiam ketika mendengar Sistem menyombongkan dirinya sendiri. Ia berpikir kalau Sistem ini seperti mesin namun tidak menyangka kalau sistem ini bisa berpikir sendiri.
[Ya, sepertinya Sistem kepikiran ide bagus. Setelah Host menggunakan kartu tanah gratis, Sistem ini akan mengedit ingatan orang-orang dan membuat mereka percaya kalau tanah yang Host inginkan adalah tanah warisan.]
"Keren!!! Tapi, tanah ini adalah milik pemerintah dan keluargaku tidak memiliki hubungan dengan pemerintah." Aksa sedikit ragu-ragu dengan itu.
[Mengapa Host ragu-ragu? Semua ini dilakukan oleh Sistem, jangan terlalu banyak berpikir yang malah membuat kepala Host meledak.]
Sistem malah meledek Aksa dengan candaan dan Aksa lagi-lagi terdiam dengan Sistem karena merasa kalau Sistemnya semakin menyebalkan.
"Benar juga. Kalau begitu aku serahkan sisanya kepadamu, Sistem tercinta!" teriak Aksa dengan gembira bahkan sampai menyanjung Sistem.
Kemudian Aksa menggunakan kartu tanah gratis untuk membeli tanah milik pemerintah seluas 35km² itu dan Sistem juga segera mengedit ingatan orang-orang.
[Selamat, Host sudah memiliki tanah baru!]
Bersamaan dengan ucapan Sistem, tiba-tiba saja muncul setumpuk dokumen di atas meja komputer Aksa yang membuatnya terkejut setengah mati.
Aksa memeriksa dokumen tersebut dan ternyata itu adalah dokumen serah terima tanah milik leluhur Aksa kepada Aksa dan sudah ditandatangani oleh orang-orang yang bertanggung jawab.
"Hahaha!!!" Aksa tertawa terbahak-bahak dengan sangat keras yang membuat Elvira dan Elvina yang baru pulang sekolah menganggap Aksa gila.
Setelah pulih dari kegembiraannya, Aksa mulai memeriksa kondisi tanah barunya. Tanah tersebut bukan hanya tanah kosong, ada dinding di dekat jalan raya sebagai pembatas, ada juga bangunan besar yang seperti villa di dekat pintu masuk.
Selain tanah kosong, ada juga sebuah sungai di dalamnya, ada juga bukit kecil yang menjulang sedikit tinggi, dan lain sebagainya.
"Mari kita rahasiakan ini dari keluarga terlebih dahulu, aku akan memberi mereka kejutan nanti," pikir Aksa.
Setelah itu Aksa mulai membuat rencana untuk membangun sebuah tempat wisata peternakan yang bisa menghasilkan banyak keuntungan.
...----------------...
Aksa masuk ke dalam peternakan game dan memeriksa toko. Ia sedang bingung ingin membeli sapi perah atau sapi potong.
Setelah setengah jam berdiskusi dengan udara, Aksa akhirnya memutuskan untuk membeli sapi perah karena ia akan memanfaatkan susunya untuk dijual.
Harga sapi perah cukup mahal, 150 poin per ekor. Namun Aksa sudah mendapatkan banyak sekali poin dalam beberapa hari terakhir karena penjualan telur ayamnya yang laris manis.
Aksa membeli enam ekor sapi dengan total harga 900 poin. Ia juga membangun kandang sapi di peternakan game di dekat kandang ayam.
Melihat poinnya yang masih banyak, Aksa akhirnya membeli ramuan penguat tubuh yang ia idam-idamkan dari awal kemunculan toko game.
Ia membeli ramuan penguat tubuh itu lalu muncul botol kecil setinggi jari telunjuk dengan cairan berwarna oranye di dalamnya yang terlihat mencurigakan.
[Ramuan penguat tubuh: rasa jeruk]
[Keterangan: Ramuan penguat tubuh untuk manusia yang memiliki rasa jeruk!]
"..." Lagi-lagi Aksa terdiam dengan pengenalan sistem yang kurang profesional ini.
Aksa tidak terlalu peduli dengan keterangan ramuannya, ia membuka tutup botol dan meminum cairan penguat tubuh rasa jeruk.
"!!" Ia merasa panas di tubuhnya.
Setelah menahannya sebentar, rasa panas tersebut menghilang digantikan oleh rasa dingin yang menyejukkan. Lalu Aksa juga bisa merasakan kalau tubuhnya bertambah kuat.
Aksa keluar dari peternakan game untuk menguji kekuatannya. Tapi karena tidak ada sesuatu yang berat, Aksa memutuskan untuk mengangkat lemarinya.
"!!" Aksa terkejut karena ia bisa mengangkat lemari pakaiannya.
Lemari pakaiannya terbuat dari kayu, ditambah dengan pakaian yang ada di dalamnya, mungkin beratnya 40 kilogram lebih.
Aksa bisa mengangkatnya dengan mudah, itu artinya ramuan penguat tubuh yang ia minum bekerja dengan baik karena beban yang bisa diangkat oleh pria dewasa sekitar 25 kilogram dan dengan ramuan penguat tubuh, sekarang Aksa bisa mengangkat sampai 75 kilogram atau lebih.
"Fisik adalah hal yang diperlukan untuk setiap pria!" Aksa menunjukkan senyum ambigu.
Ia melepas bajunya dan berdiri di depan cermin. Kemudian ia melihat kalau perutnya memiliki delapan pack, bahu dan pundak yang lebar serta pinggang yang sempit membuat Aksa yang sudah tampak menjadi lebih tampan.
"Jika aku menunjukkan tubuh atletis ini, berapa banyak wanita yang akan tertarik?" Aksa menyentuh dagunya dan berpikir secara narsis.
Tapi karena hari sudah malam, Aksa tidak berpikir terlalu lama. Ia memakai bajunya kembali karena suhu udara cukup dingin. Setelah itu ia naik ke atas ranjangnya dan tertidur dengan lelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Piiic
haha biar kuat ya saa
2024-06-24
0
Piiic
jadi samson kalo bisa😁😁
2024-06-24
0
Piiic
Aksa! jadi lu manusia rasa jeruk👆😆
2024-06-24
0