Keesokan harinya, Aksa bangun pagi-pagi buta. Ia mandi dengan cepat dan mengendarai sepedanya untuk pergi mencari tempat di mana ia bisa menjual telurnya.
Apa yang tidak dimiliki oleh Aksa adalah koneksi. Jadi ia harus bekerja keras untuk menemukan pelanggan dan menawarkan telur miliknya kepada mereka.
Aksa mengendarai sepedanya ke berbagai tempat namun tidak kunjung menemukan orang yang membutuhkan sesuatu atau mungkin memang Aksa yang tidak memiliki penglihatan yang bagus.
Namun, mungkin karena melihat kerja keras Aksa, Tuhan mengirimkan kesempatan untuknya. Saat Aksa sedang beristirahat karena ia lelah mengayuh sepeda, ia mendengar ada seorang pria yang sedang marah-marah di telepon.
"Bagaimana bisa stoknya habis!? Bukankah aku sudah memesan telur berhari-hari sebelumnya!? Hah!?" teriak pria itu dengan nada keras.
"Telur!?" Mata Aksa berbinar-binar mendengar kata itu.
Ia berdiri dan menunggu pria itu untuk menyelesaikan panggilannya. Setelah selesai, ia segera berjalan menghampiri pria tersebut.
"Permisi Pak, tadi saya mendengar kalau Anda membutuhkan telur? Kebetulan sekali saya memiliki banyak stok telur ayam," ucap Aksa dengan nada sesopan mungkin.
"Kamu?" Pria itu melihat Aksa dari atas ke bawah.
Aksa mengangguk dan memperkenalkan dirinya, "Nama saya Aksa, saya menjual telur ayam yang dijamin lebih enak daripada yang ada di pasaran."
Pria itu menatap Aksa dengan curiga lalu bertanya, "Benarkah? Apapun itu, berapa telur ayam yang kamu miliki? Aku sedang membutuhkannya sekarang."
"Berapa yang Bapak butuhkan?" tanya Aksa.
"Sekitar 200 butir. Bagaimana? Apakah kamu punya telur sebanyak itu?" tanya pria itu.
"200? Tentu saja saya punya Pak," angguk Aksa dengan cepat.
Pria itu menghela napa lega, "Bagus. Berapa harga satu tray?"
Tray atau yang biasa dikenal dengan tatakan telur merupakan wadah yang digunakan sebagai tempat meletakkan telur bagi peternak ataupun pengusaha telur agar tidak mudah pecah saat dibawa.
Satu tray telur biasanya dapat menampung sekitar 30 butir telur dan harganya lebih mahal dibandingkan dengan satu kilogram telur karena sistemnya adalah jumlah sedangkan kilogram adalah berat.
Aksa segera tersenyum dan menjawab, "Harga satu tray nya adalah 60.000 rupiah pak."
"Apa!? Itu lebih mahal dibandingkan dengan harga pasar yang harganya 55.000 rupiah!" teriak pria itu dengan nada tidak percaya.
"Saya tahu. Telur ayam yang saya punya lebih enak daripada yang ada di pasar, Pak. Bagaimana? Apakah Bapak ingin membeli telur ayam dari saya?" ucap Aksa sambil tersenyum.
"Anak muda, apakah kamu yakin telur ayam mu lebih enak?" tanya pria itu dengan serius.
"Saya yakin. Bagaimana jika begini, Bapak membutuhkan 200 butir telur ayam yang berarti akan membeli tujuh tray. Saya akan menggratiskan satu tray untuk Bapak agar Bapak percaya." Aksa memberikan tawaran yang menarik.
"Menarik, kamu ini bisa berbisnis ya. Baiklah, aku terima tawaranmu." Pria itu tersenyum dan menerima tawaran Aksa.
Aksa melebarkan matanya dan berkata, "Terima kasih banyak!"
Setelah itu Aksa memberitahu nomor rekeningnya kepada pria yang bernama David itu. Ternyata David adalah pemilik toko kue di dekat alun-alun Banyumas ini dan sedang membutuhkan banyak telur karena ia menerima pesanan.
David memberi Aksa uang muka sebesar 100.000 rupiah kepada Aksa. Aksa gembira mendengar notifikasi di ponselnya, ia segera kembali ke rumah dengan cepat untuk telur.
Sebenarnya telur ayamnya ada di dalam gudang penyimpanan di dalam game dan bisa dikeluarkan di tempat. Namun itu akan menimbulkan kecurigaan dan Aksa tidak mau membuat banyak masalah.
Ia kembali ke rumah dan mengeluarkan tujuh tray telur dari gudang penyimpanan game Lalu, ia pergi ke tetangga sebelah untuk meminjam motor roda tiga karena tidak mungkin membawa tujuh tray telur menggunakan sepeda.
Aksa mengendarai motor roda tiga ke toko kue milik David sesuai dengan alamat yang sudah diberikan. Setelah sampai, ia segera menurunkan tray telur dan memberikannya kepada David.
"Anak muda, jika memang telur ayam ini lebih enak, maka aku berjanji kalau aku akan berlangganan!" kata David setelah memberikan sisa uang kepada Aksa.
"Terima kasih banyak! Saya bisa menjamin kalau telur ayam yang saya jual akan lebih enak!" balas Aksa yang bahagia karena sudah menerima uang pembayaran.
Dengan total 6 tray yang ia jual, Aksa menerima uang sekitar 360.000 rupiah dan tentu saja ia sangat bahagia karena ia bisa langsung mendapatkan uang sehari setelah ia memutuskan untuk berbisnis.
Bersamaan dengan itu, suara sistem yang ia dengar kemarin terdengar lagi di benaknya dan muncul hologram sistem di depan matanya.
[Selamat karena telah menyelesaikan transaksi pertama. Level anda naik menjadi level 2 dan sekarang toko sudah bisa dibuka.]
"Toko!? Jadi tidak hanya berfungsi sebagai peternakan saja ya," pikir Aksa.
Setelah menyelesaikan transaksi pertama, Aksa segera kembali ke rumah dan mengunci pintu kamarnya. Setelah itu ia segera masuk ke dalam peternakan game. Lalu ia melihat kalau padang rumput menjadi lebih luas, dan sekarang kira-kira sudah mencapai 800m².
Setelah melihat-lihat, Aksa segera membuka toko dan hologram sistem muncul di depannya menampilkan beberapa daftar barang.
"Hm, masih terkunci. Mungkin untuk membukanya aku perlu naik level," pikir Aksa.
Mata uang untuk membeli barang di dalam toko game adalah poin. Cara mendapatkan poin adalah dengan cara menjual barang-barang yang dihasilkan di peternakan.
Aksa saat ini memiliki 360 poin, itu artinya poin didapatkan dengan perbandingan 1.000 rupiah yang di dapatkan banding 1 poin.
"Hm, mari kita beli ayam lagi dan kita perluas kandangnya. Kandang saat ini sudah terlalu kecil dan ayam juga membutuhkan kebebasan." Aksa memperluas kandang menggunakan 100 poin dan membeli 10 ayam lagi dengan 200 poin.
60 sisanya Aksa gunakan untuk membeli pakan ayam berkualitas. Sebelumnya pakan ayam didapatkan secara gratis tapi saat ini ia perlu membeli atau membuatnya sendiri.
...----------------...
Setelah membeli berbagai hal di toko game, Aksa memeriksa waktu. Hari masih pagi dan Aksa memutuskan untuk berkeliling lagi untuk mencari pelanggan yang akan membeli telurnya.
Kali ini Aksa berkeliling dengan motor roda tiga milik tetangga sambil membawa beberapa tray telur, timbangan, serta kantung plastik.
Aksa akan mencari pelanggan sambil berdagang telur. Jika ia hanya mencari saja, mungkin pelanggan tidak akan membeli telurnya karena harganya yang mahal.
Ada cukup banyak orang yang tertarik dengan telur ayam yang dijual oleh Aksa namun beberapa di antara mereka langsung pergi setelah mendengar harganya.
Sisanya membeli telur Aksa bahkan ada seorang wanita paruh baya yang membeli dua tray telur dan membayar tanpa mengedipkan matanya.
"Sepertinya wanita ini adalah orang kaya," pikir Aksa saat itu.
Dari 500 butir telur ayam yang ia peroleh hari ini, telah terjual sebanyak 350 butir lebih termasuk dengan 200 butir untuk David tadi pagi. Jadi keuntungan Aksa hari ini kira-kira adalah 720.000 rupiah.
...----------------...
Hari sudah sore saat ini, Aksa memutuskan untuk pulang karena ia juga sedang meminjam motor roda tiga milik tetangga.
Setelah ia pulang dan mengembalikannya kepada tetangga, ia masuk ke dalam rumah dan melihat kalau Elvira dan Elvina sedang menonton televisi.
Elvira dan Elvina adalah perempuan kembar berparas cantik bahkan mereka sudah cantik hanya dengan perawatan kulit sederhana.
Elvira adalah kakaknya dan ia memiliki sifat yang cenderung pendiam, sedangkan adiknya, Elvina kebalikannya. Elvina memiliki sifat yang periang sekaligus pengacau.
Maksud dari pengacau adalah karena Elvina tidak bisa diam dan sekali melakukan hal-hal acak karena ia termasuk ke dalam orang yang cepat bosan.
"Oh Kakak, kamu sudah pulang," ucap Elvina.
"Ya, aku pulang," angguk Aksa sambil melepas sandalnya.
"Kakak, Ayah dan Ibu menelepon tadi kalau mereka akan pulang larut malam," ucap Elvira.
Aksa mengerutkan keningnya dan menghembuskan napas panjang, "Mereka pulang larut malam lagi? Baiklah."
Aksa langsung ke kamarnya untuk mengambil pakaian, setelah itu ia mandi dan menonton televisi bersama dengan kedua adiknya.
Elvira dan Elvina juga menonton televisi sambil mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Kadang-kadang mereka berdua bertanya kepada Aksa terkait pertanyaan yang tidak mereka ketahui.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Piiic
yah 5 rebu tu lumayan berharga dengg..
2024-06-24
0
Nazrul
👍🏻👍🏻
2024-01-12
0
PHOENIX UNGU
aku yakin motor roda 3 nya adalah becak gitu
2023-12-03
1