Siang harinya, Aksa mengayuh sepedanya untuk pulang. Hari ini ia tidak menyangka kalau semua telur ayamnya terjual habis.
Itu karena ada beberapa wanita yang langsung mencobanya saat pulang ke ruang dan mereka memberitahu teman-teman mereka untuk membeli telur ayam milik Aksa.
Aksa memarkirkan sepedanya dan masuk ke dalam rumah. Setelah membasuh muka, ia kembali ke kamarnya dan masuk ke dalam peternakan game.
Ia memberi makan ayam-ayamnya dengan pakan ayam berkualitas yang ia beli dari toko game. Setelah itu, ia duduk di atas rumput dan memikirkan beberapa hal.
"Aku mendapatkan banyak untuk tapi jika aku hanya menjual telur, akan kurang efisien. Tapi mau bagaimana, kendala yang aku miliki adalah kekurangan uang."
"Beruntung peternakan ini seperti game, hewan ternak di sini tidak akan mati kecuali jika tidak diberi makan atau dibunuh sebagai sengaja."
"Tapi ada beberapa kekurangan, telur ayam tidak akan menetas menjadi anak ayam. Semua hewan ternak harus dibeli dari toko game."
Benar, semua hewan ternak harus dibeli dari toko game. Itulah mengapa Aksa harus membeli ayam dari toko karena telur ayam di sini tidak akan menetas menjadi anak ayam.
Tapi bisa jadi ini adalah kelebihan karena jika anak ayam bisa menetas, maka semua telur di sini akan menetaskan banyak sekali anak ayam dan mungkin kandang ayam tidak akan bisa menampung semua anak ayam.
Setelah memberi makan ayam, Aksa keluar dari peternakan game dan mulai belajar. Ia belajar bagaimana caranya mengelola peternakan dan hal-hal terkait peternakan.
Ia belajar sampai sore hari, kebetulan sekali Elvira dan Elvina baru pulang sekolah. Mereka berdua menaruh tas di atas kursi dan berlari menuju kamar Aksa.
"Kakak!" teriak Elvina setelah membuka pintu kamar Aksa tanpa mengetuknya.
"Woah! Kamu mengagetkanku saja, ada apa sampai berteriak begitu?" tanya Aksa sambil menepuk-nepuk dadanya karena terkejut dengan teriakan Elvina.
"Tadi pagi kami memakan telur yang ada di dalam keranjang. Kata Ibu, telur itu tidak dibeli oleh Ibu, jadi pasti itu dibeli oleh Kakak bukan?" Elvina bertanya dengan mata berbinar-binar bahkan Elvira juga sama.
Aksa ragu-ragu tapi ia mengangguk, "Eh, ya. Ada apa?"
"Itu sangat enak! Kakak beli telur itu di mana?" Elvina mendekat dan bertanya dengan mata berbinar-binar.
"Aku juga ingin makan lagi." Elvira juga sama, menatap Julian dengan mata berbinar-binar.
Aksa tidak menjawab, ia sedikit ragu apakah akan mengatakan yang sebenarnya atau tidak. Setelah berpikir sebentar, Aksa memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Sebenarnya, aku tidak membeli telur itu, tapi itu adalah telur yang aku jual," kata Aksa yang membuat adik kembarnya terkejut.
"Maksudnya, bisnis yang Kakak bicarakan adalah menjual telur ayam?" tanya Elvira dengan wajah bingung dan Aksa mengangguk.
"Lalu bagaimana dengan hasil penjualannya? Apakah laris? Apakah terjual sampai habis? Atau-" Elvina tidak bisa menyelesaikan ucapannya karena Aksa menyuruhnya untuk diam.
"Tenang-tenang, akan aku beritahu," kata Aksa dengan nada tak berdaya.
Elvira dan Elvina segera duduk di ranjang Aksa dan menunggu Aksa untuk memberitahu mereka. Aksa menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengatakan yang sebenarnya.
Kedua adik kembarnya itu sangat terkejut dengan hasil penjualan telur ayam Aksa, mereka tidak menyangka kalau hanya dengan menjual telur ayam Aksa bisa mendapatkan banyak sekali uang.
Normalnya memang tidak mungkin mendapatkan banyak uang dari menjual telur ayam. Tapi telur ayam milik Aksa itu diproduksi di peternakan game, jadi ia tidak perlu membayar biaya tenaga kerja dan yang lain.
Elvira mengedipkan matanya dan bertanya, "Apakah Kakak membutuhkan bantuan kami?"
"Yah, untuk sekarang jangan beritahu orang tua terlebih dahulu," ucap Aksa.
"Eh, mengapa?" Elvira dan Elvina bertanya secara bersamaan.
Aksa tersenyum tulus dan berkata, "Keluarga kita memiliki banyak hutang bukan? Aku ingin melunasi hutang kita sebagai kejutan untuk Ayah dan Ibu."
Elvira dan Elvina yang mendengar itu juga paham bagaimana perasaan Aksa. Mereka juga tahu kalau keluarga mereka memiliki banyak hutang kepada kerabat mereka.
Mereka ingin membantu namun apa daya karena mereka masih duduk di bangku SMA. Namun beda ceritanya jika mereka membantu Aksa untuk mendapatkan uang.
Aksa lalu melanjutkan, "Lalu, bisakah kalian mempromosikan telur ayamnya? Tapi jangan ke teman-teman kalian, mana ada anak muda yang mau membeli telur ayam, haha."
"Haha, aku paham. Aku akan berbicara kepada bibi kantin, semoga saja mereka mau membelinya," angguk Elvira sambil tertawa kecil.
"Aku juga akan membantu!" teriak Elvina dengan penuh semangat seperti biasa.
Setelah itu mereka berdua kembali ke kamar mereka yang terletak di seberang kamar Aksa. Mereka merencanakan bagaimana caranya agar telur ayam Aksa bisa terjual.
Sementara itu Aksa mengunci kamarnya dan masuk ke dalam peternakan game. Ia hanya berencana untuk memeriksa, tapi ia melihat kalau ada beberapa telur ayam yang berbeda.
[Telur ayam: Kualitas C]
[Keterangan: Telur ayam yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan kualitas D. Rasa +2, Kelelahan -2.]
"Ho? Kelelahan -2? Itu artinya dengan memakan telur ini, rasa lelah di dalam tubuh akan berkurang. Mari kita coba." Aksa mengambil sekitar lima telur Kualitas C.
Ia keluar dari peternakan game dan turun ke dapur. Kemudian ia menggoreng telur mata sapi dengan telur kualitas C itu dan memakannya saat sudah hangat.
"!!" Aksa merasakan kalau rasa lelah di tubuhnya karena berjualan dari pagi berkurang drastis.
"Tapi telur ayam kualitas C pasti hanya ada sedikit. Lebih baik aku berikan aja untuk keluarga dan tetap menjual telur ayam kualitas D," pikir Aksa.
...----------------...
Malam harinya, kedua orang tua Aksa pulang dari pabrik. Aksa yang melihat hal itu segera membuat makan malam untuk mereka berdua dan untuk kedua adik cantiknya.
Aksa membuat telur dadar dari telur ayam kualitas C untuk mereka berempat karena dirinya sudah makan satu tadi. Setelah menggorengnya, Aksa kemudian membawanya ke ruang makan.
Dikatakan ruang makan namun sebenarnya hanya area kecil di sebelah dapur dengan satu meja bundar dan enam kursi cukup sempit.
Kedua orang tua Aksa dan kedua adiknya segera memakan masakan yang dibuat oleh Aksa. Lalu mereka berempat terkejut karena merasakan rasa lelah akibat bekerja dan sekolah menghilang.
"Ada apa? Mengapa aku tidak merasa lelah?" Elvina bertanya-tanya apa yang sedang terjadi.
"Kamu merasakannya juga? Jadi bukan hanya aku," kaya Elvira yang terkejut.
"Tidak, Ibu juga merasakannya," kata Ani, ibu mereka.
"Sama," angguk Aji, ayah mereka.
"Kakak, apa yang terjadi?" Elvina bertanya kepada Aksa yang membuat makan malamnya.
"Hm? Tentu saja itu karena aku yang membuatnya!" Aksa berkata dengan nada bangga.
Tentu saja Aksa tidak akan mengatakan yang sebenarnya, ia hanya menjadi dengan candaan untuk mengalihkan topik agar mereka tidak terlalu memikirkannya.
"Hmph! Kakak bau!" kata Elvina dengan kesal yang membuat yang lain tertawa.
...----------------...
Satu minggu telah berlalu, Aksa saat ini sudah memiliki uang yang cukup banyak untuk membeli motor roda tiga bahkan yang baru, bukan yang bekas, dan menyewa sebuah gudang.
Selama seminggu terakhir, David selalu memesan 15 tray telur ayam setiap harinya dan terkadang bisa lebih karena ada pesanan yang cukup banyak.
Aksa juga sudah dikenal oleh wanita-wanita di sekitar pasar karena ia menjual telur ayam yang enak. Elvira dan Elvina juga berkontribusi untuk mempromosikan telur ayamnya ke bibi-bibi kantin di sekolah mereka.
Dan hampir setiap hari ada lima atau lebih telur ayam kualitas C dan tentu saja semuanya untuk dirinya dan juga keluarganya, tidak akan ia jual.
[Selamat kepada Host karena telah naik level menjadi level 3. Beberapa barang di toko sekarang sudah terbuka dan bisa dibeli.]
[Karena Host sudah bekerja keras untuk menjual hasil peternakan, Sistem menghadiahkan Host sesuatu yang menarik, silakan diperiksa.]
Suara sistem terdengar di benak Aksa saat ia sedang beristirahat di kamarnya. Ia langsung bangun dan masuk ke dalam peternakan game dan memeriksa toko.
Benar saja, ada beberapa barang yang terbuka di toko karena aja sudah naik level. Namun ia saat ini tertarik dengan hadiah yang diberikan oleh sistem.
Apa yang paling ia butuhkan adalah uang karena untuk membeli sesuatu membutuhkan uang dan Aksa membutuhkan banyak hal yang pastinya membutuhkan banyak uang.
[Hadiah dibuka, selamat! Anda mendapatkan kartu tanah gratis!]
"???" Ada banyak sekali tanda tanya di kepala Aksa saat ini setelah melihat hadiah yang diberikan oleh sistem.
Meskipun bingung, Aksa tetap percaya dengan sistemnya. Ia mengetuk pengenalan kartu tersebut dan tercengang saat membaca pengenalannya.
[Kartu tanah gratis]
[Keterangan: Kartu ini bisa digunakan untuk membeli sebuah tanah di dunia nyata! Namun harap diperhatikan kalau tanah yang bisa dibeli adalah tanah yang akan digunakan untuk peternakan.]
"Ini sangat menakjubkan!!!" Aksa berteriak dengan sangat keras karena tidak bisa menahan kegembiraannya.
Bagaimana bisa Aksa tidak gembira, ia berkeinginan untuk menjadi peternak setelah mendapatkan sistem ini. Namun ia dalam keadaan dilema karena tidak bisa membeli tanah untuk membuat peternakan.
Ia berpikir kalau akan membutuhkan beberapa tahun untuk membeli tanah karena harga tanah sangat mahal. Namun ia tidak menyangka kalau sistem menghadiahkannya sesuatu yang sangat ia butuhkan.
Hadiah ini bahkan lebih berharga dibandingkan dengan hadiah uang. Karena meskipun Aksa memiliki banyak uang, ia belum tentu bisa membeli sebuah tanah yang bagus karena tanah yang bagus pasti sudah dipesan oleh orang-orang kaya.
...----------------...
Aksa pulih dari kegembiraannya, setelah ia memalingkan wajahnya dari hadiah sistem, ia mulai memeriksa apa yang berbeda di dalam peternakan ini setelah levelnya meningkat.
Ia melihat kalau padang rumputnya bertambah luas sekitar 400m². Jadi sekarang total luas padang rumputnya adalah 1.200m².
Lalu Aksa juga melihat ada sebuah kolam di area yang baru dibuka. Kolam tersebut tidak besar namun tidak kecil, kira-kira hanya menempati 50m².
Namun karena sudah malam, Aksa memutuskan untuk memeriksa kolam tersebut besok. Ia keluar dari peternakan game dan melompat ke atas ranjang kesayangannya lalu tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
Piiic
mau jadi aksa pliss!!😆😆
2024-06-24
0
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2024-01-12
1
penjelajah
novel ini ceritanya sudah bagus tetapi untuk hadiah sistem seharusnya dapat membuka tanah baru di gamenya, kalo tanah di dunia nyata terlalu aneh. untuk barang barang seperti telur/ hewan yang bisa keluar dari game lebih dapat di terima pembaca..
2023-10-07
3