008

"LUKE...!!!" Anisa berteriak sambil berlari mengejar pria yang sudah masuk ke dalam gedung tinggi itu. Sepertinya pria itu tidak mendengar suara melengking dari Anisa.

"LUKE...!!" teriak Anisa lagi. Wanita itu nampak ngos-ngosan lantaran jarak antara tempatnya berdiri dan pintu utama perusahaan itu cukup jauh.

Anisa sampai di depan pintu utama bangunan itu. Sedangkan pria yang ia kejar sudah tak nampak lagi. Anisa mempercepat langkahnya. Ia berlari hendak masuk ke lobby perusahaan itu sambil terus memanggil manggil nama Luke. Namun tiba tiba...

Sreeett..!

"Aww!!" Anisa memekik. Lengannya yang mungil di tarik dengan kasarnya oleh salah seorang security di sana. Anisa mendongak, menatap ke arah pria yang postur tubuhnya lebih tinggi dan besar daripada dirinya itu.

"Pak!" ucap Anisa sambil menggerakkan tangannya seolah minta dilepaskan.

"Kamu siapa? Mau ngapain kamu teriak teriak di sini?!" tanya si security.

"Pak, saya mau ketemu sama Luke!" ucap Anisa sambil terus berusaha melepaskan dirinya dari cengkeraman pria berseragam satpam itu.

"Siapa?!" tanya si security sambil mendekatkan telinganya. Seolah ingin mempertajam pendengarannya.

"Luke! Orang yang baru aja masuk tadi!" ucap Anisa.

"Siapa itu? Di sini nggak ada yang namanya Luke! Pergi kamu!!" hardik sang security.

"Nggak ada gimana? Orang tadi saya lihat, kok! Saya mau ketemu dia! Lepasin!!" Anisa terus berontak mencoba melepaskan tangannya dari cengkeraman satpam itu. Namun laki laki itu seolah tak mengizinkannya untuk pergi dan mengacau di bangunan kelas atas itu.

"Pak...!!"

"Heh! Kamu jangan bikin onar di sini, ya! Pergi kamu!"

"Nggak mau! Saya ada urusan sama dia, Pak. Lepasin dulu!" ucap Anisa ngotot.

"Kamu ini kok ngeyel dibilangin! Di kantor ini tidak ada yang namanya siapa itu yang kamu sebut tadi! Udah, pergi sana! Jangan bikin onar di sini! Ini tempatnya orang cari duit, bukan buat main main! Pergi kamu!!" bentak si satpam sembari mendorong tubuh mungil Anisa. Wanita itu di usir dengan kasarnya. Anisa memekik. Ia nampak memegangi perutnya. Meskipun tidak sakit, ia takut terjadi apa apa pada kandungannya.

"Pergi kamu! Jangan mengacau di sini!" bentak satpam itu lagi.

Anisa membuka mulutnya seolah hendak protes, namun ia urungkan. Sepertinya memang tak segampang itu untuk menemui Luke. Dia orang kaya dan berpengaruh, sudah pasti tidak sembarang orang bisa bertemu dengannya.

Anisa yang terlihat kecewa itu lantas menghela nafas panjang. Ia kemudian memilih untuk menjauh dari satpam galak itu dan menuju ke sebuah pohon rindang yang masih berada di area kantor itu.

Anisa menghela nafas panjang. Ditatapnya bangunan tinggi itu dengan sorot mata nanar sembari menggerakkan tangannya mengusap usap perut ratanya.

"Sabar ya, Nak. Bunda lagi berusaha menemui ayah kamu. Jangan rewel, ya." Anisa berucap sembari mengusap usap perutnya, seolah tengah berbincang dengan si jabang bayi yang berada dalam kandungan. Wanita itu kemudian mendudukkan tubuhnya di tanah berumput, tepat di bawah pohon besar itu.

Waktu terus berjalan. Jarum jam berputar cukup lambat bagi Anisa yang tengah hamil muda. Sepanjang hari Anisa tak beranjak dari tempat itu. Ia terus menunggu di tempat tersebut sampai Luke keluar dari bangunan tinggi disana. Ia seolah tak mau kecolongan. Ia harus bertemu Luke hari ini juga.

Meskipun sang security sempat mengatakan tidak ada karyawan bernama Luke yang bekerja di kantor itu, tapi Anisa begitu yakin, orang yang tadi masuk ke dalam bangunan itu adalah Luke, pria yang sudah menanamkan benihnya di rahim Anisa. Ya, ia masih sangat hafal wajah pria tampan itu.

Waktu terus berjalan hingga kini waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Pertanda jam kerja kantor itu sudah selesai. Sebagian karyawan sudah mulai keluar meninggalkan bangunan tinggi tersebut. Anisa yang berdiri di bawah pohon rindang itu sejak pagi nampak sesekali mengusap lelehan keringat yang membasahi dahinya sambil menyeruput es teh dalam kemasan plastik yang berada di tangannya. Wanita itu nampak berkacak pinggang menggunakan sebelah tangannya sambil mondar mandir di tempat itu. Sedangkan pandangan matanya sejak tadi tak beralih menatap ke arah pintu lobb6 bangunan tinggi itu, seolah tak mau kehilangan momen keluarnya Luke dari dalam kantornya.

Hingga...

Anisa membuka matanya lebar lebar. Sebuah mobil berjalan dari arah parkiran, berhenti tepat di depan pintu utama gedung tinggi bertuliskan Davis Corp itu. Menyambut keluarnya seorang pria tampan yang kini nampak keluar dari dalam gedung tinggi itu bersama seorang laki laki lain di belakangnya.

Itu Luke!! Akhirnya ia keluar juga...!

"Luke!!" teriak Anisa melengking. Laki laki tampan itu tak menjawab ataupun menoleh. Ia justru mengayunkan kakinya mendekati mobil mewah itu seolah tak mendengar teriakan wanita hamil itu.

Anisa terus berlari. Laki laki itu sudah masuk ke dalam mobilnya. Pria yang tadi di belakangnya juga sudah mengambil alih kemudi mobil itu. Kendaraan hitam mulus itu bahkan sudah bergerak. Mendekat hendak melewatinya untuk keluar dari area gedung perkantoran itu.

Anisa terdiam. Ia sepertinya tidak mungkin mengejar mobil itu. Ia pasti akan di acuhnya, atau bahkan dibentak bentak lagi.

Otak Anisa bekerja dengan cepat. Ia menalikan plastik es teh di tangannya, lalu dengan segera ia melempar es itu ke arah mobil yang ditumpangi Luke.

Plaakk!!

Berhasil. Es itu mendarat tepat di kaca depan kendaraan roda empat tersebut. Membuat mobil itu pun berhenti disana. Anisa tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Dengan segera ia berlari mendekati mobil tersebut. Seorang pria berjambang tak terlalu lebat yang berada di posisi kemudi nampak turun dari kendaraan itu dengan mimik wajah tak bersahabat.

"Shi*!!" umpat pria itu. Anisa tak peduli. Ia mendekati mobil itu dan segera menuju pintu samping di bagian kursi belakang mobil mewah tersebut dan mulai menggedor gedornya.

"Hei!!" bentak pria berjambang tak terlalu lebat itu pada Anisa yang tiba tiba nyelonong mendekati mobilnya. Dengan segera ia berlari mendekati wanita muda tersebut.

Dagh ... Dagh ... Dagh ....

"Buka!! Luke, buka!!" ucap Anisa sembari menggedor-gedor pintu mobil itu.

Seettt...

"Heh...!!" Sebuah tangan kekar menarik tubuh Anisa. Pria berjambang lebat yang diketahui bernama Betrand itu menarik lengan wanita hamil itu dengan gerakan yang cukup kasar. Membuat Anisa pun reflek menoleh ke arahnya. Pandangan mata keduanya pun saling bertemu.

"Siapa kamu?!" tanya Betrand dengan sorot mata tajam. Anisa tak menjawab. Ia menggerakkan tangannya berusaha berontak dari cengkeraman tangan pria itu.

Pintu mobil terbuka. Pria tampan berbadan atletis dengan paras kebarat-baratan itu keluar dari kendaraan mewahnya. Membuat Anisa kini menoleh ke arah pria yang dicari-carinya itu.

Degghh ... Degghh ... Degghh ....

Jantung Anisa seolah berdetak lebih kencang kala kembali berhadapan dengan pria itu. Wajah pria itu kembali mengingatkan Anisa akan peristiwa menyakitkan malam itu. Dimana Luke dengan kasar dan kejamnya menjamah tubuh suci itu tanpa ampun. Ia tertawa di atas tangisan Anisa. Ia merampas mahkota yang Anisa jaga dengan segenap jiwa dan raganya. Laki laki jahat! Laki laki biad*p yang tak memiliki hati nurani! Merusak gadis suci yang malang hanya demi kepuasannya semalam.

Anisa mengepalkan tangannya. Dadanya naik turun. Antara benci, muak, sedih, sakit hati, semua bercampur jadi satu. Ia benci laki laki ini. Ia benci pria di hadapannya ini!

Mata lentik itu mengembun. Setitik air mata jatuh di pipi mulusnya. Sesuatu yang dapat ditangkap dengan jelas oleh mata pria di hadapannya. Laki laki itu nampak mengernyitkan dahinya.

Anisa menghempaskan tangan Betrand. Wanita itu maju satu langkah mendekati pria di hadapannya.

"Kamu si...."

Plaaaakkk!!

.

.

.

Bersambung 😁

Terpopuler

Comments

Raudatul zahra

Raudatul zahra

thor,,, aku mau ikut teriak sama anisa.. tp aku bingung gimana ejaan nama Luke.. dibaca nya apasih thor??

2023-08-20

1

Riana

Riana

salam pertemuan kembali plakkkk🤭rasakan kamu luke

2023-07-30

1

Mr.VANO

Mr.VANO

ini la enakny baca ,,,sdh up bangak gak nunggu lg

2023-07-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!