015

Tentang Louis dan Luke

Louis Edgar Davis adalah seorang pria muda berusia dua puluh delapan tahun, pemimpin sebuah perusahaan bernama Davis Corp yang merupakan salah satu perusahaan yang cukup besar dan dikenal di kota itu.

Louis adalah putra pertama dari seorang pengusaha kaya bernama Kevin Edgar Davis dan istrinya, Aneeta. Ia juga merupakan cucu pertama dari sang pendiri Davis Corp yakni Tuan James Davis.

Louis adalah seorang pemuda yang memiliki saudara kembar identik. Adiknya bernama Luke Edgar Davis. Selain itu, ia juga memiliki seorang sepupu bernama Betrand Lefando Lincoln. Betrand sendiri adalah anak tunggal dari bibi Louis yang bersama Martha Davis dan suaminya, Steve Lincoln.

Sebagai seorang anak pertama sekaligus cucu pertama, Louis sejak kecil sudah digadang gadang sebagai calon pewaris perusahaan besar yang didirikan oleh kakeknya. Semua lantaran Louis memang lebih menonjol dibandingkan Luke, saudara kembarnya. Mulai dari kecerdasan, sopan santun, dan segala hal. Membuat Luke seolah tertutup oleh Louis yang memiliki segudang kelebihan. Itulah sebabnya, sejak kecil ia seolah sudah diistimewakan dibanding adik dan sepupunya.

Louis adalah seorang pria yang bertanggung jawab. Ia dikenal cerdas, rajin, cekatan, berdedikasi tinggi dan juga baik hati. Selain itu ia juga dikenal memilik hati yang lembut dan sangat menyayangi keluarganya. Terutama pada kakeknya yang kini sudah berusia senja.

Setelah meninggalnya ayah dan ibunya pasca kecelakaan kala usianya masih dua puluh satu tahun dulu, Louis menjelma menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Ia mulai mengambil alih kepemimpinan perusahaan besar milik keluarganya dengan bimbingan dari paman serta kakeknya. Meskipun masih perlu banyak belajar, perlahan ia mulai berusaha menjadi pengusaha muda yang sukses dengan terobosan terobosan baru yang digagasnya.

Louis pun seolah menjelma sebagai pria sempurna di mata banyak wanita. Parasnya yang tampan serta sikapnya yang dewasa dan lembut, sukses menjadi seorang pengusaha kaya di usianya yang masih cukup muda, meskipun hanya seorang pewaris, seolah menjadi magnet tersendiri dari seorang Louis.

Tak sedikit wanita yang tergila gila pada pria itu, namun sepertinya asmara bukanlah prioritas utamanya. Atau lebih tepatnya, ia tak punya banyak waktu untuk mengurusi masalah asmaranya. Ia sudah terlalu sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya yang besar sebagai pemimpin perusahaan. Bahkan hingga saat ini kala usianya sudah menginjak dua puluh delapan tahun, ia belum pernah sekalipun dikabarkan dekat dengan seorang wanita.

Berbeda dengan Louis yang sudah memiliki karir di usianya yang masih muda, Luke justru kebalikannya. Sifatnya sangat bertolak belakang dengan Louis. Luke dikenal sebagai seorang pria mata keranjang yang suka bergonta ganti pasangan, meskipun hanya di kalangan keluarga dan orang orang terdekat keluarga Davis. Ia adalah seorang pemuda yang justru memilih untuk merintis karir dengan membuka sebuah tempat hiburan malam di mana prostitusi dan minuman-minuman keras menjadi daya tarik utama tempat usahanya.

Hidupnya mewah. Pergaulannya bebas. Wanitanya dimana mana. "Benihnya" tercecer di puluhan rahim gadis gadis cantik di luar sana. Namun seolah semua tak pernah terendus khalayak ramai lantaran ia selalu menggunakan nama Louis dan Davis Corp pada setiap aksinya.

Ya, kepada para korbannya, ia selalu mengatakan bahwa ia adalah Luke, CEO muda perusahaan Davis Corp. Ia sering menggunakan alamat perusahaan milik kembarannya itu sebagai alamatnya ketika ia mengirimkan barang barang mewah untuk para korbannya. Membuat keberadaannya seolah tak terendus. Dan tak sedikit yang salah paham, mengira bahwa Louis si pemimpin perusahaan itu adalah Luke. Lantaran paras keduanya begitu mirip, nyaris tak ada beda.

Sama seperti yang ia lakukan pada si gadis malang, Adiba Anisa. Luke akan menimpakan semua masalahnya pada Louis. Ia kemudian pergi menghilang untuk beberapa waktu untuk bersembunyi. Lalu ia akan kembali setelah sang kakak membereskan semua keonaran yang diperbuatnya. Begitu, dan terus begitu selama bertahun tahun. Beruntung ia memiliki kakak yang cukup penyabar. Membuatnya yang begitu disayangi oleh Louis seolah kini perlahan menjadi semakin tak tahu diri. Ia terus memanfaatkan kebaikan Louis untuk aksi aksi tak beradab nya.

Kini, Louis harus kembali dihadapkan dengan masalah baru yang Luke perbuat. Ia dituduh menghamili Anisa. Gadis yang mengaku adalah karyawan dari kekasih Luke sendiri.

Entah benar atau salah, Louis tak tahu. Lantaran selama ini wanita yang datang padanya dan mengaku sebagai korban Luke rata rata adalah wanita yang cukup akrab dengan dunia malam. Terlihat dari cara mereka berpenampilan dan berperilaku.

Namun Anisa, wanita itu terlihat berbeda. Ia tidak seperti wanita wanita nakal pada umumnya. Ia terlihat lebih kalem dan sederhana. Sangat jauh berbeda dengan wanita-wanita yang pernah datang pada Louis sebelum-sebelumnya.

Hal itu pun membuat Louis seolah ragu untuk yang satu ini. Benarkah Anisa adalah wanita yang sama seperti para mantan Luke yang sebelumnya? Atau wanita ini memang berbeda? Jika memang wanita ini adalah wanita baik-baik yang dirusak oleh Luke, maka sungguh, adiknya itu benar-benar sudah keterlaluan.

...****************...

Hari berganti. Saat siang mulai mengambil alih dunia.

Di sebuah ruangan luas di sebuah bangunan tinggi bertuliskan Davis Corp, pria tampan berpenampilan rapi itu nampak sibuk dengan laptopnya. Seperti biasa, ia selalu disibukkan dengan berbagai pekerjaan dan aktivitas perkantoran yang seolah tak pernah ada habisnya. Ditemani secangkir kopi yang sudah mulai dingin, Louis begitu fokus seolah tak pernah menggeser arah pandangnya dari layar laptop walaupun sejenak.

Hingga tiba tiba...

Ceklek...

Pintu ruangan itu terbuka. Seorang pria tampan dengan jambang tak terlalu lebat menghiasi rahang tegasnya nampak masuk ke dalam ruangan itu tanpa mengetuk pintu.

Louis mendongak. Itu Betrand, sepupu sekaligus asisten dari Louis.

"Ada apa?" tanya Louis.

Betrand mendekat. Ia lantas menyerahkan sebuah flashdisk pada laki laki tampan itu.

"Itu data riwayat panggilan dan pesan dari ponsel Anisa. Nomornya udah gue sadap, dan gue udah minta log panggilan beserta rekaman suaranya ke pihak provider," ucap Betrand.

Louis menerima flashdisk itu.

"Ada yang mencurigakan?" tanya Louis.

"Nggak ada! Selama seminggu terakhir hanya ada satu nomor yang dia hubungi. Dan terakhir, semalam dia ngobrol dengan nomor itu selama dua jam," jelas Betrand.

"Dua jam?" tanya Louis.

"Ya," jawabnya. "Lu dengerin sendiri aja pembicaraannya. Semua udah ada di situ."

Louis diam mengamati benda kecil di tangannya itu.

"Ya udah, gue mau balik kerja," ucap Betrand kemudian.

Louis tersenyum simpul. "Oke, thanks, ya!" ucapnya.

Betrand tak menjawab. Ia hanya mengangkat tangannya seolah berkata "No problem".

Louis lantas mulai memasang flashdisk itu. Menghubungkannya dengan laptop di hadapannya dan mulai membuka semua data tentang aktivitas panggilan dan pesan yang Anisa lakukan.

...----------------...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***