BAB18

" Ada apa! Ma ,Apa semuanya baik baik saja ?"

" Iya, Rai. Rai, bisakah kamu pulang lebih awal hari ini nak. "

" Tentu saja ma. Kenapa! Ma, apa semuanya baik baik saja di rumah"

" Sebentar lagi mama dan papa harus pergi ke Bogor , mama khawatir harus ninggalin Salsa sendirian di rumah. '"Jelas mamanya dari balik telepon.

' Baiklah ma.'

' Ya udah, makasih Rai, Salammualaikum. '

' Iya, ma wa'alaikum salam.'

*******

Alam bawah sadar Salsa.

' Salsa, salsa, sa, salsa. '

Suara seorang pria terus saja menyebut namanya, terasa sangat akrap di telinganya, suara itu terdengar tak asing.

Perlahan ia membuka matanya, di hadapannya sudah berdiri laki laki berbadan tinggi dengan pakaian berwana putih. Samar samar terlihat tidak begitu jelas, dengan susah payah ia berusaha melihat wajah laki laki itu.

Saat bayangan itu sudah terlihat jelas, mata nya terbelalak, air mata mengalir tak terkira, Isak kan menyayat hati, terasa sesak tak terbayangkan.

' Kau bisa.... mengenaliku ? '

' Tidak masalah, selama aku bisa mengenaliimu, itu sudah cukup. '

Tatapannya tak teralihkan, ia ingin berteriak namun suaranya tak dapat keluar, hanya suara laki laki itu yang terus saja menggema.

' Kau. Tau siapa aku kan ?'

' Katakan padaku, siapa aku ?'

' Maaf, Sayang karena sudah meniggalkanmu sendirian. '

' Tataplah tersenyum, Sa. Kau tau kalau kau terlihat sangat cantik saat tersenyum.'

Salsa terbangun dari alam bawah tidurnya.

" Akk, akk, " Suaranya tertahan dengan isak tangisnya yang seakan mencekik lehernya. Isakan nya semakin lama semakin terdengar jelas.

" Aaaaaaa..... hikk hikk, akk, akk. " Teriakanya menggema seruangan. Salsa menggenggam sudut selimutnya dengan tubuh yang sudah bergetar di iringi tangisan yg sangat teramat pilu.

" Ka, kak, hikk hikk, kak Alex. " Salsa bangkit dan duduk di tepi tempat tidur dengan guyuran air mata yang sudah sangat membasahi wajahnya.

Ia mulai mengingat serpihan serpihan yang terjadi saat kecelakaan. Ia mengingat tatapan terakhir sang suami dan ucapan yang di lontarkan pada saat sata terakhir.

" Aku mencintaimu Salsa, jangan pernah lupakan itu. " bayangan dari ingatannya yang hilang. hal yang sangat amat terpenting.

Salsa turun dari tempat tidur. Ia berjalan keluar dengan langkah terhuyung huyung, seakan kakinya tak mampu menahan beratnya sang pemilik tubuh. Ia berjalan menuruni anak tangga tatapannya tak memiliki tujuan jelas.

Di Kantor Raihan.

Raihan berusaha menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin, namun begitu banyaknya pekerjaan menahannya terlalu lama di sana.

Raihan terus saja melirik Arloji nya. Saat ini waktu menunjukan pukul 06.30.

Rasa khawatir terus menyelimuti hatinya. Ia sudah tak bisa belanjutkan pekerjaannya, ini sudah sangat terlambat. Ia menutup semua berkas yang sedang di kerjakannya sejak tadi.

' Ada apa dengan hari ini, kenapa tiba tiba turun hujan !'

Terdengar gemuruh hujan di temani guntur dan kilat yang membelah angkasa. Namun itu tak menghentikannya untuk tetap kembali ke rumah, saat ini yang ada di pikirannya adalah sang istri.

Dengan kondisi hujan deras. Ia tak bisa melajukan mobilnya dengan cepat.

******

Salsa berjalan keluar dari rumah tanpa alas kaki, ia berdiri di halaman rumah di bawah guyuran hujan yang sangat deras, bahkan langit pun ikut bersedih saat ini. air mata yang keluar dari matanya bak hujan badai saat itu.

Ia tersungkur ke tanah. Salsa memeras dadanya isak tangis nya sudah tak terdengar karena deras nya suara hujan.

" Kak, maafin aku. Maafin aku." kata nya di sela sela isak tangis nya.

Berkali kali ia mengucapkan kata maaf, hingga akhirnya emosi itu meledak setelah teriakan yg begitu menggelegar bak suara gemuruh membuat Salsa jatuh pingsan.

Lima menit kemudian Raihan memasuki pekarangan rumah, matanya terbelalak saat melihat tubuh istrinya tergeletak di luar di bawah guyuran hujan deras.

Dengan cepat ia keluar dan membanting pintu mobil. Ia berlari menghampiri Salsa. Ia mengankat Salsa kepangkuannya.

" Salsa, ada apa denganmu, Sa, Salsa buka matamu, Sayang buka mata mu, Sa. "

Ia membelai wajah sang istri lalu sedik menggerak gerakkanya berulang ulang namun Salsa tak juga merespon panggilannya. Ia segera mengankat tubuh Salsa dan berlari membawanya ke dalam rumah.

Ia meletakkan Salsa di atas tempat tidur. Ia merapikan rambut yg menutupi wajah Salsa, Ia menggenggam tangan salsa yang terasa sudah sedingin es.

" Sa, Bangun Sayang, Maafin aku, ini adalah salahku, Maaf, tidak seharusnya aku membiarkanmu sendiri, Sa, tolong buka matamu" Kata maaf terus terlontar dari mulutnya.

rasa penyesalan yang begitu mendalam membuat dadanya sesak dan air matanya ikut mengalir dengan rasa pilu yang di rasakannya.

Ia berusaha membuat Salsa hangat dengan menggosok gosok tangan istrinya. Karena rasa panik. Ia sampai lupa menghubungi dokter.

Ia meraih telepon gengam Salsa yang berada di atas meja kecil di sudut tempat tidur, ia Mengamati nama dokter Evan di layar kontak.

.

.

.

.

BERSAMBUNG.....

Terpopuler

Comments

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

seperrtinya saksa mulai inget dgn alex

2023-07-11

0

futrikucantik

futrikucantik

nextttttt

2021-01-18

1

Toshio Inge

Toshio Inge

orang tua salsa gimana seh udah tau anak sakit d tinggal sendiri 🙄

2020-12-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!