Raihan tiba di rumah jam 12 malam, dia terlihat begitu lelah, perlahan dia menaiki anak tangga menuju kamarnya bersama Salsa.
Dia menatap wajah istrinya begitu dalam sambil merapikan sisa anak rambut yang menutupi wajah cantik nya.
" Maaf Sa " Satu hal yg membuatnya terus mengatakan maaf setiap kali menatap Salsa yaitu rasa bersalah, karena telah membohongi istrinya itu.
Raihan melepaskan pakaiannya lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, Selesai mandi dia keluar dan dikejutkan oleh Salsa yang saat ini sidah berada di sofa sedang duduk dengan tatapan lurus ke depan.
" Maaf Sa, apa aku membangunkan mu. " Raihan yang masih menggunakan handuk berusaha membuka lemari untuk mencari pakaian tidurnya.
" Istirahatlah lagi agar kamu cepat sembuh, tidak baik untuk mu jika kau kurang tidur. " ujar Raihan yang tak ada respon dari sang istri.
Raihan mendekatinya dan duduk di samping Salsa.
" Sa, kau baik baik saja. "
" Apa aku terlihat baik baik aja. "
" Kamu marah padaku, Aku minta maaf soal panggilan mu yang tidak bisa aku angkat, tadi siang lagi ada rapat penting. "
" Apa dalam sehari bahkan tidak ada waktu untuk ku buat kamu ngasih kabar. "
Raihan tau berdebat dengan Salsa hanya akan berakhir buruk mengingat sifat mereka yang sama sama keras kepala.
" Sa, aku minta maaf, kita akan bahas ini besok aku lagi capek dan sebaiknya kamu tidur sekarang. " Raihan berjalan menuju ruang kerja lalu Salsa menghentikan langkahnya saat Salsa sudah menarik lengannya.
" Kamu mau kemana.?"
" Kenapa kamu tidak tidur bersamaku. "
" Kamu tidurlah lebih dulu, aku masih ada pekerjaan. " Dalih Raihan
" Bukankah kamu bilang tadi kamu udah lelah dan pingin tidur, jawab aku Rai, kenapa kamu nggak mau tidur denganku, apa kamu sengaja menghindar dariku. ?"
" Salsa, bukan gitu, kamu sekarang lagi emosi jadi kita ngomong besok lagi ok. "
Melihat Raihan yang terus berkelit membuat Salsa semakin merasa tak puas sebelum Raihan memberinya penjelasan.
" Tunggu dulu Rai, apa yg kamu lakukan seharian ini, apa yang membuat mu sampai pulang larut malam dan sampai lelah begini. " Salsa mulai memikirkan hal hal aneh di kepalanya.
" Kamu ngomong apa cih. " kata Raihan dengan nada yang terdengar mulai kesal.
Mata Salsa yang sudah berkaca kaca menatap Raihan dengan penuh amarah.
" Jawab aku dengan jurur, apa kau memiliki wanita lain. "
" Salsa...."
" Apa selama aku koma di rumah sakit, kamu mulai bermain main dengan wanita lain. "
" Cukup Sa, menurutku kamu kali ini sudah kelewatan, apa seburuk itu aku di matamu."
" kalau gitu.... kasih aku penjelasan yg bisa aku pahami, kita sudah menikah kan, lalu kenapa kamu tidak mau tidur di ranjang yang sama denganku ?." Salsa mencoba menahan isak tangisnya.
" Itu karena kamu masih belum sembuh Sa."
" Aku baik baik aja, berapa kali aku harus mengulanginya aku udah baik baik aja. " kata Salsa dengan suara semakin tinggi.
" Kalau kamu baik baik aja, apa kamu sudah mengingat segalanya. ? " ucap Raihan tanpa sadar.
" Apa itu alasannya, jadi kau benar benar sedang menghindariku karena itu. !"
" Udah lah Sa, tidurlah, jangan berdebat lagi. " Dalih Raihan lalu masuk ke ruang kerjanya meniggalkan Salsa.
" Raihan....." Salsa terduduk di lantai dengan tangisan yang sudah semakin menjadi, Raihan di balik pintu merasa sangat sesak mendengar tangisan istrinya itu.
Ingin rasanya dia membuka pintu itu dan memeluknya dengan erat, namun sebelum Salsa mengingat segalanya dia benar benar tidak bisa melakukannya.
Menurutnya mungkin dengan begini akan lebih baik, dengan sedikit menjauh.
Cukup lama Raihan mendengar suara tangisan Salsa hingga akhirnya suaranya sudah tak terdengar lagi, Raihan berpikir mungkin Salsa sudah tidur baru dia pun bisa tidur.
Jam 6 pagi Raihan bangun tidur dia berjalan keluar dari ruang kerja dan melihat Salsa masih tidur dengan memeluk bantal guling, Raihan tidak melihat wajahnya karena menghadap ke arah lain.
Tanpa berusaha membangunkan Salsa Raihan langsung bersiap siap untuk ke kantor, sejak tadi Salsa masih dengan posisi yang sama, karena berpikir sang istri masih tidur Raihan mencium kening Salsa seperti biasa.
" Selamat pagi Sa, maaf soal semalam aku benat benar nggak bermaksud buat kamu nangis. " Bisik Raihan lalu perjalan pergi meninggalkan Salsa.
Tanpa disadari ternyata Salsa sudah terbangun sejak tadi, perlakuan Raihan benar benar membuatnya sangat bingung, terkadang dia bisa sangat perduli padanya namun terkadang dia brubah sangat acuh pada padanya.
.
.
.
.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Pendi
crita yg sperti ini buat malasnya thor menampakan seorg laki2 pengecut
2023-08-15
0
Ratu Kalinyamat
sepeeti buah simalakama dong y jujur salah ga jujur hati skit
2023-07-11
0
Anonymous
sabarrr
2022-02-09
1