BAB10

Tiba di rumah seluruh keluarga sudah menunggu kedatangan mereka, termasuk orang tua Salsa.

" Selamat kembali kerumah sayang. " kata mama Intan. Salsa langsung memeluk mertuanya itu lalu mamanya, baru pada papa dan papa mertuanya.

Salsa memang sangat manja pada semua orang, karena intan mau pun Hendra selalu memperlakukan Salsa seperti purti mereka sejak kecil hingga akhirnya menjadi menantu mereka.

Tanpa segan segan dia akan mencium pipi Hendra seperti dia mencium pipi papanya.

" Ma, Salsa pengen makan soto ayam buatan mama seperti biasanya. " kata Salsa pada mama Intan.

" Tentu saja sayang, mama akan langsung membuatkannya untuk putri tercinta mama. " kata dengan senyum bahagia.

Bahagia rasanya bisa melihat kecerian di wajah salsa lagi, walau mereka semua masih khawatir dengan kondisi nya yang entah kapan akan kembalia normal.

" Oya Rai..? kamu bawa istri kamu ke kamar untuk istiraat, nanti saat makan malam baru kalian turun kita akan makan malam bersama. " Kata mama intan meminta pada Raihan.

" Baik ma. " jawab Raihan yang langsung merangkul Salsa dengan sebelah tangan.

Sampai di kamar mereka Raihan meminta Salsa untuk berbaring di tempat tidur.

" Aku nggak mau tidur Rai, aku udah capek tiduran terus di rumah sakit bahkan di rumah juga. " rengek Salsa

" Tapi Sa.. kamu itu memang masih harus banyak banyak istirahat, kamu inget kan kata dokter Alvin tadi. " kata Raihan.

" Tapi aku udah baik baik aja, eemm boleh ya, ya Rai." Inilah Salsa yang jika sudah punya keinginan harus selalu di turuti.

Raihan hanya bisa menghela napas dan menuruti kemauan istrinya itu.

" Kamu mau kemana. " tanya Salsa saat Raihan ingin pergi melangkah.

" Aku mau mandi. " jawab Raihan

" Tapi aku pengen di temenin nonton, nggak seru kalau nonton sendiri Rai. "

" Sa, aku gerah banget belum mandi sejak balik dari kantor tadi karna aku langsung jemput kamu ke rumah sakit. " kata Raihan memberi penjelasan.

" Jadi kamu nyalahin aku, karena jemput aku kamu jadi telat mandi. " kata Salsa yang tiba tiba jadi salah paham.

" Salsa kamu kok jadi nggak nyambung gini cih, bukan gitu maksud aku Sa..." kata Raihan yang bingung dengan sikap Salsa yang salah paham pada ucapannya.

" Ya udah kalau mau mandi pergi aja mandi sana." Salsa mematikan tv nya dan langsung berbaring membelakangi Raihan.

" Kapan cih kamu bisa berubah Sa." kata Raihan pelan.

" Kalau kamu nggak sesuka itu sama sikap ku kenapa kamu mau menikahiku. " kata Salsa.

" Salsa......" bentak Raihan

" Udah lah, aku lagi nggak pengen berdebat sama kamu, lebih baik aku mandi dan mendinginkan otak ku. " kata Raihan yang langsung menuju kamar mandi dan meninggalkan istrinya yang masih marah.

Selama ini hubungan mereka selalu di iringi dengan perdebatan seperti itu, hanya Alex yang tahan dengan sikap manjanya, Raihan sedikit keras kepala seperti Salsa karena itu keduanya sering tidak cocok dan selalu berdebat bahkan hanya karena hal hal kecil.

Saat ini Salsa sudah mulai menangis, walau terkadang dia tau kalau dirinya lah yang salah, tapi dia tidak akan pernah mengakuinya dan minta maaf terlebih dahulu, setiap perkelahian yang terjadi selalu Raihan yang akhirnya mengalah dan meminta maaf padanya.

Raihan yang sedang mandi di kamar mandi sedang mengusap wajahnya dengan kasar, dia mulai menyesali apa yang baru saja terjadi.

" Kenapa aku tidak bisa menahan emosiku, padahal dia baru saja keluar dari rumah sakit. " gerutunya pada diri sendiri.

Selesai mandi Raihan keluar dan melihat istrinya sudah tertidur memeluk bantal guling, dan terlihat ada sisa air mata di pipinya. Raihan memdekatinya dan duduk di samping Salsa lalu menghapus air matanya.

" Aku bahkan sudah membuatnya menangis, apa yang harus aku lakukan padamu Sa, bagaimana caranya agar aku bisa terus membuatmu tersenyum jika kau bahkan tidak ingat tentang kita. " katanya dengan suara pelan, karena takut Salsa terjaga.

Raihan memakai baju santainya, lalu masuk ke ruang kerjanya membaringkan tubuhnya di sofa untuk istirahat sebentar sebelum waktu nya makan malam. Raihan benar benar lelah hari ini karena kerjaan nya di kantor, karena itu emosinya juga jadi sulit di kontrol.

Tidak butuh lama Raihan pun sudah terlelap, dia tertidur hingga jam 7 malam.

" Rai bangun, bagun kita harus makan malam. " Salsa berusaha membangunkan Raihan.

Raihan membuka matanya dan melihat Salsa duduk di sampingnya jarak wajah mereka sangat dekat saat ini, Raihan menatap Salsa lalu menghela napas.

" Maafin aku, karena udah ngebentak kamu tadi." kata Raihan dan langsung bangun.

" Eemm. " jawab Salsa.

" Ayo turun semua orang sudah menunggu kita. " ajak Salsa.

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

Hmmmm

2022-02-09

1

Ciripah Mei

Ciripah Mei

aq g suka sikap salsa yg terlalu egois

2021-09-30

1

Iie Bae

Iie Bae

jgn di manja lah hrs di kasih pengertian

2021-04-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!