BAB4

Sejak kecil ketiganya sangat dekat, tapi tak seperti hubungan Raihan dan Salsa keduanya seumuran jadi keduanya lebih dekat, karena Alex lebih tua dari mereka, Raihan bahkan selalu sekolah di sekolah yang sama dengan Salsa. Hubungan persahabatan itu berubah menjadi cinta, tanpa di sangka akhirnya kedua anak mereka memutuskan untuk menikah. Tapi bukan Raihan dan Salsa melainkan Salsa dan Alex.

" Nggak masalah Hen, kita juga ngerti gimana perasaan Intan sekarang ini, kita juga belum bisa menerima kenyataan harus kehilangan Alex secepat ini " ujar Om Anton

Raihan bersimpuh di hadapan tante Patimah dan memegang kedua tangannya sambil berkata

"Tante harus kuat, tante harus yakin kalau Salsa pasti bisa bertahan dan akan sadar lalu kembali lagi pada kita secepatnya. Jadi Raihan mohon tante setidaknya istirahat lah sebentar saja, Raihan gak mau kalau tante sampai sakit. " ujar Raihan.

melihat kondisi tante Patimah yang tidak jauh berbeda dengan Mamanya yang sudah terlihat sangat lemah. Membuat hatinya begitu hancur, Tanta Patimah sudah sama seperti Mamanya dalam hati Raihan.

Tiba-tiba air mata tante Patimah yang sebelumnya sudah mengering kini tertumpah kembali, saat ia melihat Raihan seakan ia melihat sosok Alex. Hatinya begitu teriris mengingat apa yang terjadi pada menantunya itu, di tambah lagi rasa khawatir dengan kondisi putrinya.

Saat Salsa bangun nanti apa yang harus dikatakannya pada putri satu-satunya itu, jika dia menanyakan keberadaan Alex.

"Rai, tante nggak akan sanggup memberitahu Salsa apa yang terjadi pada kaka kamu, dia pasti tidak akan bisa bertahan hidup, nak "

"Tolong selamatkan Salsa, Rai. " Raihan langsung memeluk wanita yang terlihat tak berdaya di hadapannya itu dan berkata.

"Raihan akan menyelamatkan nya tante, Raihan janji ".

"Benar kata Raihan, kita pasti akan melindunginya bersama ." tambah Papanya Raihan.

" Ton, hari ini aku datang kesini selain karena ingin menjenguk Salsa, aku juga perlu ngomong sama kalian." ujar Papanya Raihan

"Mau ngomongin apa, hen ?" tanya om Anton

"Aku mau, minta ijin sama kalian berdua, agar mau menikahkan Salsa dengan Raihan. " pinta Papanya

" Apa ?" Tanya Om Anton sedikit terkejut

" Maksud mas apa ?" tanya tante Patimah

"Kita harus melakukan apa pun untuk Salsa, Ton, harus ada seseorang yang mengisi tempat Alex untuk melindunginya. " ujar Papanya

"Tapi, Ton ! apa kamu gak merasa kalau ini salah, apa Salsa bisa menerima ini ?" Ujar om Anton

"Bener mas, belum lagi bagai mana dengan perasaan Raihan, apa dia benar-benar bisa menerima ini, kita tidak bisa mengorbankan dirinya ?" tambah mamanya Salsa

Raihan meraih tangan tante Patimah dan berkata.

"Raihan baik baik aja tante, selama itu bisa membantu Salsa dan Alex, Raihan tidak keberatan, jadi tante tenang saja, Raihan akan menjaga Salsa dengan baik." Ujar Raihan menjelaskan.

Karena sudah mendengar penjelasan Raihan dan Papanya akhirnya orang tua Salsa pun setuju menikahkan mereka.

" Baiklah, Ton kalau menurut kamu itu adalah jalan terbaik, karena aku juga tau betapa kalian juga sangat mencintai Salsa sudah seperti putri kalian sendiri." kata Om Anton

" Terimakasih, Sayang sudah mau melalukan ini semua demi Salsa dan juga kita semua. " Ucap Patimah sambil memeluk Raihan

Mereka sudah memutuskan akan melakukan pernikahan secepatnya, walau Salsa belum sadarkan diri namun mereka akan melaksanakan ijab kabul di rumah sakit Selsa kadarnya asal pernikahan mereka sah dimata Agama dan hukum.

Waktu bergulir dengan cepat, 1 bulan lebih waktu berlalu Salsa belum juga sadarkan diri dan mereka pun akhirnya akan melakukan ijab kabul di minggu ke sekian saat masa idah Salsa sudah lewat.