BAB17

SEBERKAS sinar di pelupuknya terlampau menyilaukan untuk menjaganya tetap tidur. Salsa bangkit dan duduk di tepi ranjang. Telepon genggam yg terletak di meja kecil menjadi sasaran pertamanya. Angka penunjuk hari bertulis di 08.03. Angka penanda waktu berhenti di 07.30.

Ia berjalan keluar samar samar ia mendeteksi suara perbincangan antara pria dan wanita. perlahan ia menuruni anak tangga mendekati sumber suara.

Di hadapannya , ia menemukan dua sosok terkasihnya, papanya sedang duduk memandangi mamanya yang sedang menyiapkan sarapan, membelakangi Salsa.

" Selamat pagi pa! " Sapa Salsa.

Ia merangkul papanya dari belakang, lalu mendaratkan kecupan di sisi kiri pipi papanya. Seperti itulah hubungan anak dan ayah ini.

" Pagi, Sayang. " jawab papanya.

" Em, apa yang sedang di masak mama tersayang ku ini ?" rengek nya, alih alih mendekati sang mama dan sudah memeluknya dari belakang.

" Cuma mama aja tersayangnya. " Goda papa

" Tentu saja papa juga. "

Kebiasaan selama 22 tahun tidak juga berubah walau dia sudah menikah sekarang.

" Mama lagi buat nasi goreng kesukaan kamu. "

" Wuah mama ada lah yang terbaik, ini lah yang sangat ku rindukan di rumah ini. "

" Ayo duduk di kursi mu, biar kita bisa langsung sarapan. " kata mamanya.

Selama hidup nya 22 tahun tak sekali pun Salsa pernah memasak, ia bahkan tak tau caranya membuat mie instan, bersyukur keluarga nya dan keluarga suaminya orang yg berada. Jadi tidak sulit memiliki seorang pelayan, walau dirumahnya mamanya selalu memasak sendiri untuk keluarga, pelayan hanya datang 3 kali dalam seminggu untuk membersihkan rumah.

Salsa sudah tak sabar ingin menyantap nasi goreng yang ada di hadapannya saat ini.

" Papa kok jam segini belum ke kantor. ?" Tanyanya yang baru menyadari saat ini papanya masih mengenakan baju santai.

" Nanti siang papa dan mama harus ke Bogor, jadi papa nggak ke kantor hari ini. " ujar papa

" Bogor?"

" Iya, Sayang, akan ada penggalangan dana di Yayasan kita di sana, jadi kita harus kesana siang ini. "

" Tapi mungkin papa hanya pergi sendiri saja. " timpal mamanya

" Kenapa! Kok mama nggak ikut ?"

" Karena kita akan menginap satu malam di sana, jadi mama nggak bisa ninggalin kamu sendiri di rumah. " Jelas mamanya

" Kok gitu cih, Ma, Salsa nggak kenapa napa kok, lagian nanti Salsa kan bisa nyuruh Rai untuk nemenin Salsa. "

" Kamu yakin ! Sayang ?" tanya mama nya memastikan.

" Iya, Ma, mama pergi aja temenin papa, Salsa baik baik aja kok. "

Senyum lebar tersungging di wajah kedua orang tuanya. Mereka terkekeh merasa menang, walau ini adalah sedikit rencana keduanya ingin mendekatkan putri dan menantunya. Namun selama ini mama nya memang selalu menemani sang suami kemana pun ia pergi.

Sebelum berlalu. Salsa mencium pipi kedua orang tuanya, beranjak menuju kamarnya.

Salsa sedang mandi, pikirannya terus mengingat sesuatu.

Tatapannya memaku. Ia menatap balik pantulan wajahnya Di cermin yang tersedia di kamar mandi.

' Siapa dia, kenapa hatiku begitu sesak setiap bayangannya muncul di mimpiku! kenapa aku tidak bisa melihat jelas wajahnya ? '

Seketika terdengar dentingan keras di telinganya membuat kepalanya terasa sangat sakit, semakin ia berusaha untuk mengingatnya semakin terasa sakit di bagian otaknya.

" aaaaaa...." Teriak Salsa sambil memegangi kepalanya.

Teriakannya terdengar hingga ke lantai bawah, dengan segera mamanya berlari menaiki anak tangga satu persatu.

Ia menyikap daun pintu yang sedikit terbuka berlari ke arah kamar mandi.

" Kenapa, Sa?"

" Kepalaku serasa mau pecah. "

" Sa ! kamu kenapa ! Sayang ?"

" Ma, kepalaku sakit, sakit banget ma. " Teriaknya dari dalam kamar mandi.

Dengan cepat mamanya merogoh isi laci yang biasanya terdapat kunci serap.

" Sa, kamu kenapa ? Ayo bangun mama bawa kamu ke luar. "

Dengan susah payah ia mopong putrinya hingga ke tempat tidur.

" Ada apa ! Sayang ? Kamu kenapa ?"

Terlihat kecemasan di mimik wajah sang ibu.

" Nggak tau ! Ma, tiba tiba kepala Salsa sakit. "

" Mau ke rumah sakit aja, Sayang !"

" Nggak, ma, nggak usah, sekarang Salsa udah baik baik aja kok. "

" Kamu yakin, udah nggak sakit lagi?"

" Iya, ma. Salsa cuma butuh istirahat aja sekarang. "

" Atau, Mama nggak usah pergi aja! Mama benar benar khawatir sama kamu. "

" Jangan, ma, Serius kok, aku udah baik baik aja, mama pergi aja, dan sekarang Salsa ngantuk pingin tidur. "

Sebelum berlalu pergi, Ia mencium kening putrinya.

******

Raihan yang sedang bekerja di ruangannya. Tiba tiba telepon genggam yang berada di saku kiri nya bergetar mengganggu konsentrasinya saat ini.

Layar telepon memperlihatkan tulisan, Mama Patimah di layarnya. Dengan segera ia merespon.

" Halo, Assalamualaikum, Ma !"

" Wa'alaikum salam, Rai. "

.

.

.

.

BERSAMBUNG....

Terpopuler

Comments

Ciripah Mei

Ciripah Mei

masa sih saslsa masak mie rebus aja ga bisa jngn2 masak air jg g bisa kasian dong Rai y.

2021-10-01

1

futrikucantik

futrikucantik

next...

2021-01-18

1

Yahena

Yahena

lanjut jejak

2020-12-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!