Salsa berbaring di atas ranjang menikmati empuknya. Ia menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya.
Telinganya mencerna abjad yang bila di eja bernada namanya.
" Salsa !"
Wangi vanilla menyergap penciumannya. Parfum mama!
" Kamu nggak makan dulu sayang ? Jangan tidur dengan perut kosong nak, kamu bisa sakit nanti. "
" Salsa nggak nafsu ma. "
" Tapi kamu harus makan sedikit sayang, Salsa juga harus minum obat kan !"
Mamanya selalu berbicara dengan nada lembut pada sang putri. Tak pernah sekali pun ia marah atau bicara dengan nada tinggi padanya.
" Ma! "
" Iya sayang. "
" Apa Rai udah bosen sama Salsa ! dia bersikap aneh sejak Salsa Sadar. "
Hidup selama 22 tahun dengan putrinya membuat ia hapal tindak tanduk dan kebiasaan putrinya. Ia tau jika ada yang mengganggu pikirannya jika putri nya tidak ingin bicara maka ia tidak akan bertanya atau memaksanya utuk bicara.
Karena dengan sendirinya ia akan mengutarakan nya pada sang ibu.
" Apa Salsa berfikir begitu !"
" Hemm. "
" Kalau begitu, boleh mama tau alasannya ?"
Salsa menyingkirkan selimut. Alih alih duduk ia bersandar di bantalan ranjang. Sedangkan Mamanya duduk di pinggiran tempat tidur.
" Rai dia, mulai nggak perduli sama Salsa ma. "
" Kenapa Salsa bisa bilang gitu ?"
" Hari ini Salsa nyusul dia ke kantornya dan Salsa liat dia lagi asik ngobrol sama sekretarisnya. "
" Lalu !"
" Salsa minta penjelasan dari dia, walau dia tau Salsa lagi marah, tapi dia nggak berusaha ngasih penjelasan sama aku ma, bahkan dia nggak perduli jika Salsa pergi begitu saja dan nggak berusaha menghentikan Salsa. " Jelas nya panjang lebar.
" Mungkin karena Rai tau kamu lagi salah paham sayang. "
" Justru kalau memang itu nggak bener dan cuma salah paham seharusnya dia kasih penjelasan donk ma. "
Melihat air mata sang putri mengalir membuat hatinya menjadi pilu. Tanpa berkata apa apa, ia meraih Salsa kedalam pelukannya.
Belaian lembut di kepala Salsa menenangkan kemarahannya. Kecupan mama di rambutnya memicu rasa sesak di dalamnya. Salsa terisak.
" Malam ini mama temenin tidur ya sayang ?"
Salsa setuju. Ia tak sanggup lagi menahan kepedihannya saat ini.
Mama menyelimutinya. Rasa tentram tertular dari usapan tangan mama di punggungnya. lama kelamaan penglihatannya memberat.
Kesadaran Salsa tidak sepenuhnya lenyap ke alam mimpi.
" Kenapa, Ma ? Salsa selalu merasa sesak disini. " alih alih ia meletakkan telapak tangan di dadanya.
" Rasanya begitu kosong, seperti ada hal penting yang tersimpan jauh di dasar hatiku ! kenangan apa yang Salsa lupakam ma ? kenapa bagian itu menghilang ma ?" Salsa semakin terisak.
Mendengar perkataan sang putri hatinya menjadi sangat pilu, ia mencoba menahan air matanya, berupaya menjadi kekuatan untuk putrinya.
" Semua nya akan baik baik saja, Sayang ".
******
Raihan berdiri di bawah guyuran air yang keluar dari sower, Butiran cairan yang begitu sejuk meresap ke dalam kulit nya.
Pori porinya membesar mbentuk bulatan bulatan kecil yang menonjol. Rasa sesak membuat napasnya berpacu ada gumpalan besar yang menguasai hatinya.
' Apa yang membuat mu begitu yakin bahwa selama ini kau bisa merelakannya asalkan dia bahagia '
' Apa yg membuat mu sangat mencintainya, padahal terlalu banyak perbedaan yang membentang ?'
Apalah artinya rasa sakit yang di rasakan nya saat ini di bandingkan kepedihan sang istri yang suatu hari jika ingatan itu kembali, menyadari suami yang di anggap nya suami saat ini bukan lah suami yang ia cintai. Rasa bahagia yag ia rasakan adalah sebuah kepalsuan dan tak nyata.
" Apa salah ku ! hingga harus meraskan ini ? Ini terlalu menyakitkan. " kata Raihan sembari menatap balik pantulan tubuhnya di cermin.
Ia perlu menenangkan diri setelah cobaan hari ini. Raihan masih sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk ketika pintu di ketuk dari luar.
" Rai !" Suara sang mama.
" Iya ma. "
Raihan menyingkap pintu. Ketika terbuka ia melihat wajah cantik ibu tercintanya.
" Kenapa ma ?"
" Salsa dimana ! Sayang ?"
" Dia lagi di rumah Papa Anton. " alih alih Raihan duduk di sofa lalu di ikuti mamanya.
" Kamu nggak pa2, Sayang?"
Terlihat jelas di wajah putranya mengisaratkan betapa lelahnya dia, ia menyadari beban yang sedang di pikul puta tercintanya itu.
" Rai nggak tau ma ! Raihan...."
Mamanya mendekat. Tanpa mengatakan apa apa ia menarik kepala Raihan ke dalam dekapannya. ia membelai rambut nya sehingga memicu rasa sesak di dadanya.
" Ma, Ini Sangat menyakitkan. "
" Mama tau, Sayang. "
.
.
.
.
BERSAMBUNG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Alivaaaa
😭😭
2023-06-11
0
Ciripah Mei
nyesek bngt😭
2021-10-01
1
Elmia Febriyanti
sini kamu rai aku gak tega sama kamu😭😭😭😭raihan
2021-08-11
1