Di Mushola rumah putranya ....
Izdi menengadah datang menghadap kepada Robb-nya untuk yang kesekian kalinya. Tak hentinya dia berharap yang terbaik untuk putranya Zafin. Tak ada niat mendholimi putranya itu. Tapi izdi merasa sakit saat melihat putra plek-nya itu terpuruk karena seorang perempuan. Zahra memang cantik dan baik tapi tidak untuk menikah dengan Zafin. Bukan tidak setuju tetapi Zahra dan Adzkan memang sudah lama memiliki ketertarikan semenjak muda namun mereka menjaga dengan siap untuk hingga waktunya tiba. Namun dalam perjalanan itu Zafin muda menganggumi Zahra. Saat itulah Izdi mulai resah dengan putra keduanya itu.
Ya Allah ... Bukan aku mendholimi putraku. Tapi aku hanya menjaga dia dari rasa tersisihkan. Dia tidak tahu jika orang yang di cintai itu sangatlah mencintai kakaknya. Aku rela ya Robb ... Jika putra kesayanganku itu membenciku jika hal ini baik baginya. Pernikaham adzkan akan tetaplah berlangsung. Pun dengan pernikahan Zafin dia tetap menikah dengan gadis itu. Kami sudah merencanakannya. Tapi ... Jika putraku menolaknya kami tidak akan memaksa. Jodoh di tangan-Mu ya Robb. Kami berupaya dan mendoakan yang terbaik.
Di kamar ....
Apakah aku sudah keterlaluan pada orang tuaku??? Lihatlah dirimu zafin karena seorang perempuan kamu membentak kedua orang tuamu. Apakah hal yang seperti ini patut di namakan cinta? Cinta apa Hawa Nafsu? Hah ...
Dia menangis dalam sujudnya. Tak ada sedikit pun dalam hatinya niat untuk menyakiti orang tuanya. Rasa menyesal menyeruak dalam kalbu Zafin. Dia yang selalu menjaga dirinya untuk apa jika berkata pada orang tua saja sudah tak benar seperti ini.
Seusai sholat shubuh berjamaah ...
Zafin nampak menyalami ummi dan Abi. Dia duduk di sebelah Abi. Dia sangat menyayangi Abinya. Abi adalah contoh baginya hidup dalam sebuah kemandirian. Tak ada alasan baginya untuk terlalu membenci sang Abi. Tak berselang lama ...
" Nak .... Percayakah kamu dengan keputusan Abi?" tanya Izdi pada putra yang amat dia sayangi.
" Tentu saja zafin percaya pada Abi," jawabnya dengan menunduk. Izdi mengelus pundak putranya itu.
" Menikahlah dengannya!" seru Abi yang sontak membuat Zafin melihat ke arah Abinya.
" Menikah dengan siapa? Bukankah Abi sudah memutuskan untuk menikahkan zahra dengan kakak?" tanya Zafin ketar ketir.
" Nikahilah Flo nak," ucap sang Abi dengan menghela nafas. Khawatir putranya kembali murka.
" Hanya karena tidur di rumah Zafin Abi memutuskan agar kami menikah???" tanya Zafin tidak suka jika hal itulah yang menjadi alasan keputusan abinya. Namun izdi menggelengkan kepalanya.
" Bukan nak ... Tapi karena masa lalunya," jawab Abi. Zafin kini mencari jawaban dari tatapan Abinya.
" Dia butuh seseorang yang baik untuk mendampinginya," jawab Abinya lagi.
" Dia sudah memiliki kekasih yang baik Bi," jawab Zafin mengalihkan pandangannya.
" Kekasih yang baik seharusnya tak merubah kebiasaan baiknya dengan pulang malam dan Cipika Cipiki di pinggir jalan. Sebenarnya sah-sah saja karena hanya sebatas itu tapi paman Rangga sudah mulai Risau ingin menceritakan sesungguhna khawatir Flo merasa kecil. Ada rahasia tidak menyenangkan di balik kelahiran Flo," cerita abi Zafin yang tak utuh. Zafin menghela nafasnya panjang.
" Zafin menerima bukan karena mencintai dia tapi asalkan bukan alasan tidur di sini yang jadi penyebabnya. Terserah Abi saja asalkan baik bagi kalian para orang tua zafin pun ikut. Tapi setelahnya biarkan kami mengurusinya sendiri jangan mencampur adukkan segalanya," jawab Zafin kemudian segera berdiri.
Sedangkan sedari tadi umi Zafin hanya diam menyerahkan semuanya. Izdi tersenyum dan mengangguk.
" Semua akan baik-baik saja selama dia mau menerima," jawab izdi menoleh kepada istrinya.
Sedangkan di ruang kerja ...
" Mi ... " lirihnya namun dia yang sudah tersadar bukan di rumah sendiri langsung berdiri. " Ya Allah aku di rumah Atha," dia pun segera berlari keluar dan memanggilnya.
" Tha!!!! Bukain pintunya keluarnya dong udah shubuh nih aku harus pulang," paniknya saat jam sudah menunjukkan pukul 4.10.
Atha keluar dengan wajah juteknya. Dia yang tak pernah melihat Atha seperti anak Rumahan jadi melongo saat melihat Atha pakai sarung, koko dan kopyah putih.
Tampan. Blussshhhh
" Jangan berisik masih gelap! Mau kemana pagi buta?" tanya Atha dengaj dingin.
" Pulanglah kalau gak gue beneran di nikahin nih sama Papi. Tolongin gue Tha," rengeknya seperti anak kecil. Dia melihat Flo dari sisi yang tidak dewasa sama sekali karena panik akan di nikahkan.
" Apa hubungannya sama aku? Nikah ya nikah saja sana sama si Dannis! kenapa bawa-bawa aku," Atha cuek sambil membuka pintu rumahnya. Flo udah yang kayak mau nangis ke Atha.
" Tha ... Aku udah janji sama papi buat gak pulang malam lagi," ucapnya sambil keluar.
" Kan bener udah gak pulang malam lagi. Ini masih pagi buta malah," jawab Atha dengan tenang.
" Gak asik loe yah! Gue serius gak becanda anak kemarin sore," kesalnya sambil memasang sepatu. Atha hanya menggelengkan kepala. Tanpa menjawab sama sekali amukan Flo.
Di atas kedua orang tua Zafin hanya memperhatikan kedua anak manusia itu. Mereka tersenyum saat melihat perhatian putranya itu pada Flo. Meskipun dia bilang tak cinta tapi sedari kecil tatapan Atha berbeda pada Flo.
" Gue gak bakal mau ke sini lagi! Malas," cebik Flo pada Atha.
" Terserah ... " jawab Atha singkat.
Flo pun keluar dari halaman rumah Atha dengan buru-buru. Atha pun nampak menaiki motor sport yang jarang di gunakan ke kampus. Dia menggunakannya untuk mengikuti mobil Flo. Karena tidak mungkin dia membiarkan putra paman Rangga pulang sendirian. Itu sama saja membuat dirinya dalam masalah jika terjadi sesuatu.
" Lihatlah! Dia tanpa sengaja mengantarkan gadis itu pulang sayang. Hatinya Care sama Flo. Menikahkan mereka mendadak mungkin adalah pilihan yang tepat," ucap Izdi.
" Kalian berdua licik sekali. Ingin menikahkan mereka saja perlu trik," kesal wardah sekarang.
" Karena mereka terlalu pandai untuk di jodohkan begitu saja sayang," jawab izdi tersenyum.
" Ngeles aja bisanya kamu mas! Baru sadar kalau putraku hebat," Cibir istrinya dengan melirik. Izdi jadi di nuat terkekeh saat ini.
Di sisi lain ....
Flo yang sudah sampai di rumah sudah di tunggu papinya di depan rumah. Flo kali ini merasa takut bukan pulang malam malah pulang pagi. Benar-benar bodoh. Kalau tadi malam pulang mungkin papi maklum karena ada meeting dengan Atha kalau pulang pagi begini gimana.
Mana Athanya gak mau bantuin gue. Pasrah deh gue kalau mau di jodohin sama papi. Maafin gue ya Dannis kita pasti berakhir pagi ini. Batinnya sudah tak karuan.
" Baru pulang Flo??? Sudah siap berarti menikah dengan pilihan papi," ucap papi dengan tanpa senyum. Flo menghela nafas panjang.
" Flo tertidur pi di rumah Atha," jawabnya sambil menunduk. Namun panggilan papi kembali di layangkan pada Rangga membuat hatinya sangat bahagia.
" Tapi ini sudah pagi Flo. Kita memiliki perjanjian yang harus di tepati," jawab sang papi begitu gemas pada putrinya.
" Baiklah Flo akan menikah dengan pemuda pilihan papi," jawabnya lemas. Dia berjalan ke dalam untuk segera sholat.
Sedangkan di luar gerbang Atha mendengarkan perbincangan itu dengan seksama. Dia pun segera membalikkan sepeda sportnya. Ke arah jalanan pulang.
Mereka kompak sekali menipu putra putrinya hanya demi pernikahan. Ck. Persahabatan yang saling support. Batik Atha entah memuji entah mengejek.
Sedangkan di teras Rangga melihat Atha yang mengantar putrinya jadi tersenyum.
" Makasih Tha! Sudah menjaga Flo dengan baikk," gumamnya saat melihat Atha berlalu dari rumahnya.
Haiiiii .... Happy reading ya guys. Alhmdulillah udah kelar ini bab berikutnya jangan lupa Vote ya untuk karya Mom 3f ini heheh. Likeee sebanyak-banyaknya buat karya ini ya biar episodenya makin hari makin menyenangkan. Heheheh butuh vitamin like komen mom authornya guys.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Nova Nurdin
keren yah hahahah .....
2023-10-14
1