Setelah 2 jam lamanya Zafin memberikan arahan pada meetingnya. Dia melihat bahwa Flo memgantuk. Karena asa satu sesi lagi dia harap Flo bisa mengikutinya zafin pun berpamitan menuju dapur sebentar. Niat hati membuatkan kopi supaya tidak mengantuk tapi saat sampai di ruang kerjanya malah dia melihat pemandangan tak biasa.
" Dia tidur??? Bisa gitu ya ampe ketiduran di rumah cowok. Gak takut apa dia," gumam zafin.
Dia pun merogoh ponselnya dan menelpon Om Rangga bahwa putri kesayangannya itu sudah terjun bebas di alam mimpi. Atha tak mungkin memindahkan atau pun mengusik. Dia tak berani jika tak ada ikatan apapun. Sebenarnya berdua saja dia tak berani tapi sudah terlanjur paman Rangga mengirimnya ke rumah mana mungkin dia usir begitu saja.
" iya Fin kenapa?" tanya paman rangga di seberang sana. Nampak sangat bising di sana.
" Paman ... Flo tertidur di ruang kerja Zafin," sesalnya karena tak menyuruhnya untuk pulang tadi.
" Boleh om nitip gak fin di sana?" tanya rangga dengan suara agak tinggi karena dia sedang dalam pesta kolega rumah sakit.
" Baik paman ... " jawabnya dengan susah payah. Sebenarnya dia ingin menolak tapi ini bagaimana. Dengan langkah gontai pun akhirnya Atha menuju ke kamarnya dan sebelumnya dia mengunci pintu gerbang dan menutup semua pintu.
Dia pun mencoba melelapkan mata yang sedari tadi lelah. Dia biarkan Flo tidur di saja dengan menggunakan bantal bulu kesayangan adik kembarnya. Iya dialah yang mengecoh rumah zafindra dengan dekorasi seperti ini. Supaya kekasih kakaknya betah.
" Ck. Ulahnya itu malah membuat seorang perempuan nyaman di ruangan itu sampai tidur pulas," Atha pun mulai terlelap setelah memikirkan saudari kembarnya yang sedang study di ilmu kedokteran. Namun karena dia seorang perempuan maka ummi meminta dia untuk tinggal di asrama.
Keesokan di pagi hari ....
" Zafin !" seru seseorang di kamarnya. Dia pun berusaha bangun. Betapa kagetnya dia melihat abi dan ummi di kamarnya dini hari.
" Abi ... Ummi ! Kok ada di rumah zafin kapan sampainya?" dia bertanya sambil menyalami orang tuanya.
" Baru saja ... Kami sengaja datang untuk membicarakan pernikahan kakakmu dengan Zahra. Kami khawatir jika kamu sakit hati dengan keputusan kami. Malah kami di buat kaget ada perempuan tidur di rumah kamu!" seru ummi tidak suka saat putranya hidup bebas seperti ini.
Zahrana Al - kautsar adalah gadis yang Zafindra sukai. Umur mereka terpaut 4 tahun itu artinya usianya di atas Zafin 4 tahun. Bukan perihal umur yang di perkarakan oleh umi dan abi tapi karena kematangan itu yang menyebabkan Zahra dan Azdkan di jodohkan. Zahra pun tak menolaknya sama sekali bahkan dia setuju. Zahra adalah seorang guru Madrasah di desa tempat tinggal Zafin dia sosok yang kalem keibuan cantik bajunya tertutup sopan dan ngajinya sangat bagus. Namun karena keputusan orang tualah yang membuat Zafin tak mau menetap di desa karena perjodohan sang kakak dengan orang yang dia cintai.
" Dia ... Putri klien Zafin mi. Semalam saat meeting dia ketiduran mana mungkin Zafin membangunkannya. Dia lelah karena seharian kuliah langsung meeting di sini. Tapi zafin sudah menelpon ayahnya malah titip dulu. Ya sudah zafin biarkan dia tidur sana," jawab Zafin dengan jujur.
Di saat hatinya tidak baik-baik saja saat ini dirinya hanya bisa menjawab sebaik mungkin pada orang tuanya. Flo bukanlah alasan apapun. Gadis itu memang lelah untuk apa dia permasalahkan.
" Tapi ... Ini tidak baik Zafin!" seru Abi.
" Menurut Abi yang baik seperti apa? Menikahkan aku dengan dia juga! Maka nikahkan saja. Temui paman rangga pinta paman menikahkan aku dengan gadis yang sedang tidur di sana!" seru Zafin yang sudah geram dan dia berdiri menuju kamar mandi.
Saat ini hatinya goyah, kembali rapuh saat kedua orang tuanya datang untuk memberikan kabar tentang pernikahan. Dia berupaya keras melupakan zahra di setiap waktunya namun pagi ini dia benar-benar akan kehilangan gadis itu.
Untuk apa mengabariku. Nikahkan saja mereka! Bukankah ijin dariku pun tidak perlu. Toh, tetap saja pernikahan itu akan berlangsung entah aku ada maupun tak ada. Dadanya terlalu sesak jika harus beehubungan dengan saudara sendiri bahkan abi dan umi.
Di luar kamar ...
" Mas ... !" lirih Wardah yang merasa jahat pada putra keduanya itu. Izdi menggeleng pada istrinya.
" Kita jahat bukan karena ingin yang terburuk. Putra kita masih bersekolah. Dia harus memapankan dirinya dahulu sebelum menikah," jawab izdi.
" Mas ... Tapi lihatlah putramu mampu membeli rumah ini tanpa bantuan kita. Dia rela kita tak mengiriminya uang kuliah demi ingin membuktikan bahwa dia pantas menikah juga," jawab wardah sampai berkaca-kaca.
" Sudahlah ... Jangan berpikir lagi. Jodoh Allah yang mengatur. Bukankah kita sudah menanyai zahra tentang hubungannya dengan Zafin? Dia mengatakan bahwa dia menganggap Zafin hanya sebagai sahabat bukan? Jadi sudahlah .... " ucap izdi sambil menenangkan istrinya. " Temuilah gadis itu yang tidur di sana. Tanyakan apakah memang dia putri sahabatku Rangga," jawab izdi kemudian berlalu ke mushola rumah putranya itu.
Di ruang kerja Zafin ....
" Nak !" liri wardah sambil membelai rambut gadis cantik ini. Flo yang merasa ada tangan menyentuh rambutnya jadi memanggil maminya.
" Mi ... Flo masih ngantuk nih. Zafin sudah membuatku berpikir keras. Lain kali jangan menyuruhku mengantikan papi. Dia nyebelin banget mi. Cuek," jawabnya kemudian tertidur lagi. Wardah tersenyum manis. Dari sini dia tahi bahwa gadis ini adalah Flo. Tak ada pergerakan lagi wardah pun membiarkan dia tidur pulas.
Menikahkan mereka juga apakah hal yang baik. Flo dan Zafin terlihat ada ikatan semenjak hari itu. Aku pernah melihat Zafin menatap ke arah Flo kala itu. Tatapan yang sulit di artikan. wardah menghela nafas panjang. Dia benar-benar tak ingin menyakiti putra-putranya.
" Maafkan umi anak-anak ... " lirihnya sambil menatap Foto keluarga yang di pajang zafin di ruang tamu.
Wah, sudah up 1 episode nih authorrr. Yukkkk kepoin kisahnya dan jangan lupa likeeee likeeee likeeee. Komennnnnnnn. Gasskuueeennnnn dong yaaaaaa. Makasihhhhh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments