Dengan langkah sedikit terpaksa namun memang karena Dannis yang baik Flo mau menonton pertandingan basket kali ini yang di adakan pihak kampus. Flo dan Pingky dan teman-teman lainnya sudah duduk deretan bangku penonton paling depan.
Dannis! Dannis! Dannis!
Teriakan itu membuat hati Flo malu sekali. Bagaimana tidak mereka meneriaki orang di tengah umum dengan ketawa - ketiwi ke sana kemari sangat menggelikan.
" Kalian! Kenapa membawaku di bangku bagian depan??? Lihatlah perempuan-perempuan ini mereka berteriak di dekat telingaku," protes Flo dengan kesal.
" Sayangku Flo ... Dannis berpesan agar kamu berada di barisan depan. Kata Dannis hari ini akan ada personil baru di teamnya," jawab pingky.
" Terus hubungannya denganku apa ping? Wah, sudah mulai menjalar kemana-mana," jawab Flo sudah mulai jengah duduk di depan.
" Supaya kamu ingat-ingat bahwa Dannis memilih kandidat terbaik setelah dia out dan satu lagi kata Dannis jangan sampai kamu naksir dia," jawab pingky asal. Flo jadi membeo.
" Gak mungkin Dia mengatakan hal seabsurd itu. Dannis orang paling bijak yang aku temui ping jangan ngadi-ngadi Loh," sergah Flo sambil menoyor pundak sahabatnya. Pingky terkekeh bahagia saat melihat Flo kesal.
" Gue denger-denger ada anggota baru Flo katanya sih tampan dingin pula dia anak teknologi," jawab pingky jujur.
" Terus? Loh mau gimana ping? Kenalan atau mau salto di depannya. Ya ... Allah temen gue norak amat sih," cerocos flo.
" Kali aja laku flo .... Gesrek loh! Gak mikiran gue yang jomblo bertahun-tahun," protes pingky. Flo menatap nanar Pingky.
" Terserah!" seru Flo pada akhirnya. Pingky hanya nyengir kuda dengan wajah kepo.
Flo berusaha tenang menikmati pertandingan basket di salah satu unit milik kampus ini. Flo sesekali fokus pada ponselnya dan matanya juga melihat aksi Dannis.
Tampan sih kamu Dannis. Tapi aku masih ragu aja jika harus berpacaran. Kamu juga baik, dewasa bahkan mandiri. Entahlah ... Batin Flo saat melihat Dannis beraksi di lapangan.
Saat Flo asik menatap Dannis semua perempuam juga meneriaki seseorang lagi termasuk sahabatnya pingky.
" Atha ! Atha! Atha !" teriak pingky membuat telinga Flo gedek.
" Diam gak loe ping! Telinga gue sakit Ping ... " teriak Flo kesal sekali.
" Tanggung Flo! Lihatlah pemuda itu sama tampannya dengan Dannis hanya saja dia lebih cool dan macho!" teriak pingky pada Flo. Manik mata tajam Flo segera mengunci pemuda yang di maksud pingky.
Deg.
Flo tercengang namun mencoba menguasai dirinya. Pasalnya manik mata elangnya pun membalas tatapan Flo.
Apakah dia pemuda tengil itu? Mirip sih tapi mana mungkin di ngampus di sini. Dia gak pernah mampir ke rumah. Seharusnya kan dia sering berkunjung jika memang berkuliah di sini. Sepertinya bukan dia mungkin hanya mirip. Batin Flo saat ini. Saat Flo asik melamun permainan pun di lanjutkan. Flo tanpa peduli yang terjadi di lapangan. Akhirnya pertandingan itu di menangkan oleh kampusnya. Gemuruh suara Dannis dan Atha menggema di ruangan itu. Di saat ramainya penonton terdengar suara Dannis yang menggunakan microfon sedang mengatakan sesuatu. Tapi Flo tak begitu memperhatikan karena dia mendapat pesan dari pihak laboraturium bahwa produknya sudah lulus uji kelayakan kosmetik.
" Flo ... Maukah kamu menjadi kekasihku?!" tanya Dannis sedikit berseru karena jarak yang tak begitu dekat.
Flo nampak melongo dengan fokusnya yang tadinya hanya pada ponsel kini malah di shoot di depan banyak orang membuat Flo menoleh ke pingky.
" Ping ... Ini ada apa?" tanya Flo. Pingky mengedikkan bahunya.
" Kali ini ... Aku tidak tahu Flo," jawab pingky.
Flo menghela nafasnya panjang. Ini di depan umum dan dia harus menjawab pertanyaan Dannis.
" Terima ... Terima .. Terima!" Gemuruh suara kemenangan kini berganti gemuruh suara untuk menerima cinta Dannis. Flo akui dia agak tertarik tapi apakah dia bisa menjalaninya. Secara dia tak pernah mencintai siapapun.
" Kemarilah Flo!" pinta Dannis. Flo pun bagaikan jadi sorotan akhirnya dia berjalan mendekati Dannis di tengah lapangan.
Skandal baru. Batin seorang pemuda.
Setelah Flo di depan Dannis pemuda itu menggamit tangan Flo dengan lembut.
" Flo ... Aku benar-benar mencintaimu. Maukah kamu menerimaku?" tanya Dannis untuk kesekian kalinya. Flo menghela nafas dengan panjang supaya mendapat ruang dalam dadanya.
" Hmmm .... Baiklah satu tahun ya Dannis. Aku memberimu kesempatan selama itu untuk membuatku jatuh cinta padamu. Selebihnya kita lihat ke depannya," jawab Flo. Dannis pun tersenyum. Suara sorak penonton pun ramai di sana. Hari ini juga merupakan hari patah hati baginkaum hawa yang mengagumi Dannis. Pasalnya dia telah memiliki kekasih.
Manik mata Flo tak sengaja bertemu dengan pemuda bernama Atha itu. Pemuda itu terlihat sangat dingin dan tak peduli dengan apa yang terjadi. Namun di tengah keramaian dia bergumam yang membuat Flo merasa hatinya tercubit.
Tidak Cinta kok ya memaksakan pacaran. Kayak halal saja pacaran. Yang bener tuh nikah bukan pacaran. Gumamnya sambil melangkah menjauhi lapangan.
.
.
.
Wihhh, udah ke bab 2 aja nih up-nya jangan lupa likeeeee-nya y sayangkuuu makasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
erinatan
Wokeh KK lanjuuuuttt
2025-02-24
0