Gemuruh lapangan basket masih terdengar sampai di telinga Atha yang sudah beranjak. Atha panggilan populernya di kampus sedangkan di rumah dan keluarga mereka memanggilnya Zafindra. Prasangka Flo tepat namun dia tepis. Zafindra pun tahu jika Flo adalah putri dokter Rangga. Ketika Zafindra sudah keluar dari ruang ganti.
" Atha ... Kenalan dong!" pinta gadis cantik di hadapannya. Gayanya yang sudah menarik membuat sudut bibir Atha tertarik.
" Bukankah sudah tahu namaku? Kenapa masih ingin berkenalan," tanya zafindra sedingin es balok. Gadis di hadapannya ini tersenyum.
" Kamu kan belum kenalan sama aku," jawabnya dengan melipat tangan di dada suapay dia mau berkenalan.
" Hmmm ... Aku belum tertarik. Minggirlah aku ada kelas 15 menit lagi," tolak Atha. Dia memang tak berbelit-belit. Ketika dia bilang A maka akan jadi A. Di buat tak serumit mungkin. Semua yang di lakukan sudah di luar logika orang lain tapi baik bagi perempuan. Menurut versi Zafindra. Tapi real-nya para perempuan- perempuan ini selalu menganggunya bak lalat kemana nempol mulu.
" Sombong ... Gak seperti kak Dannis. Baru juga gini doang udah gak hamble," gumam di gadis. Namun atha benar-benar tak mempedulikannya. Pendapat orang lain mah bebas bagi atha. Tak ada larangan bagi orang membencinya.
Hari ini cukup melelahkan bagi Atha. Seusai main basket dengan lelahnya masih harus melihat drama korea di hadapannya dan lanjut bertemu dengan perempuan entah siapa itu Atha gak paham karena memang tak tertarik bertanya. Fisik dan Otaknya lelah travelling kemana-mana gak fokus satu tujuan.
" Tha ... Kita ada proyek nih di sebuah rumah sakit bisa gak kita kerjain? Waktu kuliah loh padat gak?" tanya sahabatnya yang menjaga bisnisnya.
" Projek apa Rif?" tanya Zafindra dengan serius.
" Pembangunan IPAL fin," jawabnya dengan semangat. Zafindra diam sebentar dan menjawabnya.
" Nanti malam aku ke sana cek proposal ya," ucap Zafin serius. Arif mengiyakan ucapan zafindra.
Dengan langkah yang tegas Zafindra yang lelah itu harus berupaya lebih keras untuk hidup di kota. Bukan berarti orang tuanya tak mampu tapi dia tak ingin menyusahkan mereka. Dia ingin setelah menemukan jati dirinya dia telah siap dengan segala konsekuensi dalam kehidupannya.
Saat dia berjalan melewati anak-anak perempuan di kampus. Beberapa dari mereka menatap mengerikan seperti ingin menerkam ada yang lainnya seperti udah yanh mau nangis aja.
Sebenarnya mereka ini kenapa? Lebay banget aja mereka. Gimana kalau lihat ketampanan Nabi Yusuf. Lihat aku aja udah kayak gini. Batinnya melewati mereka. Tiba-tiba saja gadis tadi yany mengumpatnya sudah berada di hadapannya.
" Stop Atha!" serunya membuat Atha menge-rem langkah kakinya.
" Kenapa lagi?" tanya Atha menelisik ke arah gadis di hadapannya ini.
" Bagi nomor ponselnya. Ketika kami butuh tentang kampus biar kami muda terakses," jawabnya basa basi. Atha paham maksud gadis ini.
" Nona yang baik dan budiman. Jika membutuhkan tinggan contact team kita aja. Semua pasti beres," jawab Atha dengan entengnya. Namun gadis itu tak menyerah begitu saja.
" Ayolah Atha sekali ini aja," goda si gadis. Atha pun yang mau pergi dari sana malah di tabrak seseorang dari Arah belakang hingga gadis itu hampir terhuyung berkenalan dengan marmer kampus.
Aaaahhhhhhhhh.
Dengan sigap Atha menahan pinggangnya dengan lengan tanpa memeluk. Dia tak mau di anggap bersikap tak sopan jika memeluk tak melakukan hal lain. Bahkan waktu berasa slow motion membuat para oerempuan di sana saat Atha yang dingin itu terlihat memeluk si gadis.
" Maaf .. " lirihnya. Atha tersenyum tanpa menatap lawan. Mereka saling berpaling kemudian.
" Lain kali ... Hati-hati! Kalau nabrak aku masih mending tapi kalau nabrak lainnya entah bagaimana nasibmu itu. Minggirlah!" seru Atha dan beranjak pergi dari sono.
" Mulutnya pedas pisan ya? Kasar amat," tanya Flo masih terdengar walau samar di telinga Atha. Pemuda itu tak menaggapinya. Dia harus segera ke basecamp miliknya. Teryata gadis yang menabraknya adalah Flo.
" Hai! What is Yout name?" tanya pingky. Sempat-sempatnya bertanya. Tapi Atha malah tersenyum pada pingky membuat para gadis di sana kembali terbengong.
" Udah tahu dong harusnya tadi. Bukankah kamu berdiri di paling depan?" tanyanya membuat pingky tersipu malu.
" Tidak lega kalau gak langsung gini," jawab pingky manyun.
" Zafindra Athaya AQ ... Udah puas? Minggirlah aku harus segera pergi," jawabnya dingin sekali.
Zafin??? Ternyata beneran dia. Idih Soak Amat sih dia. Kayak yang anak konglomerat aja gayanya. Sok cool, sok jaim , sok yang paling kalem abis. Ngeselin banget. Masih sama kayak dulu. Gerutu Flo dalam diam sambil menatap kepergiannya yang hanya terlihat punggungnya yang berperawakan gagah.
Sedangkan Pingky malah senyum-senyum kek orang gila baru. Semenjak Atha mau senyum dan jawab. Sedangkan gadis cantik yang sedari tadi berkenalan benar-benar di cuekin habis sama Atha.
" Pingky!!!" teriaknya. Namun pingky malah melambaikan tangan seperti meledek.
Mereka semua terpesona oleh ketampanan Atha dan kejutekannya. Bak pangeran turun dari langit. Eh, malaikat dong ya heheheh.
Nah, author kasih 1 bab lagi sebagai pengantar tidur. Semoga mimpi indah bobok yang cantik ya maksih loh likenya. ^_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
erinatan
kok karyamu GK dikasih visual kk
2025-02-24
0
Anna Kusbandiana
semangat, thor...
aku padamu 🤭😅😅💪
2023-06-28
1