HAPPY READING
.
.
.
.
Presiden Direktur Miller Group
"Bagaimana ruangannya ? Apakah kau menyukainya Elle ?" tanya Edward yang sudah lebih dulu masuk ke ruangan baru milik Elleana.
"Wooww ini luar biasa keren kak.." Sepertinya aku akan betah berlama-lama disini.." Elleana terkekeh lalu ia mencoba duduk di kursi kebesarannya.
"Baguslah kalau kau menyukainya.. aku memang meminta di desain seperti ini agar kau selalu nyaman." ucap Edward lalu tersenyum.
"Ah ya nanti akan ada sekretaris baru yang akan membantu.. hmm lebih tepatnya asisten pribadimu.."
Elleana yang mendengarnya mengerutkan keningnya.
"Lalu kau kemanakan sekretaris yang lama kak ?" tanya Elleana lagi.
"Sekretaris lama itu sekretaris daddy, ia nanti akan membantu pekerjaanmu, dan asisten pribadimu bisa membantu keperluanmu yang lain. Lebih tepatnya kau mempunyai dua sekretaris." ucap Edward yang di angguki oleh Elleana yang ber-oh-ria.
Tidak berselang lama terdengar suara ketukan pintu. Mereka adalah Martin Joe, dan Grace Thomson.
Tok.. Tok.. Tok
"Selamat pagi Bu Presdir.. Saya Martin dan ini adalah Grace. Saya dan juga Grace yang akan membantu Nyonya." ucap Martin sambil memperkenalkan Grace.
Martin dan Grace membungkukkan badannya secara bersamaan kepada Elleana.
Ini adalah Martin Joe.. Mantan sekretaris Gerry (daddy Elleana).
"Ah iya, tolong kalian tidak perlu terlalu formal kepadaku. Dan kau Kak Martin bukankah kita selalu bertemu dulu saat menjadi sekretaris daddy ku, panggil aku dengan nona saja." kata Elleana sambil tersenyum canggung.
"Tidak nyonya.. karena sekarang nyonya adalah Presdir di Miller Group jadi aku tidak bisa sembarangan memanggil nyonya.." ucap Martin tegas.
"Ya ya terserah kau saja.." Elleana pasrah karena tidak ingin perdebatan ini berlangsung lama.
"Kalau begitu saya permisi dulu nyonya. Dan Grace akan menemani nyonya di sini." Martin pamit untuk keluar ruangan kemudian membungkukkan badan kepada Elleana juga Edward dan Elleana hanya mengganggukkan kepalanya.
Sedari tadi Edward hanya memperhatikan mereka sambil duduk di sofa.
"Grace.. Kau keluar lah dulu, nanti aku akan memanggilmu jika membutuhkan sesuatu." Ucap Elleana yang di angguki oleh Grace.
Sekretaris serta Asisten Pribadi Elleana.. Grace Thomson.
"Baik nyonya.. Saya permisi dulu.." Ucap Grace lalu pamit juga kepada Edward.
"Saya permisi tuan.." Elleana dan Edward menganggukkan kepalanya.
Kemudian Grace meninggalkan ruangan.
"Kak.. mereka berdua sangat kaku.." Tiba-tiba Elleana berbicara lalu terkekeh.
"Apa mereka memang seperti itu ? Dan bukankah Kak Martin sudah mengenalku sejak lama, mengapa dia sangat formal kepada ku.." kata Elleana lagi.
"Mereka memang seperti itu Elle,, setelah lama mengenalnya kau nanti akan menyukainya. Mereka itu yang terbaik disini, dan daddy selalu mempercayakan mereka." Ucap Edward tersenyum lalu ia segera berdiri menghampiri Elleana, Elleana hanya mengganggukkan kepalanya tanda ia mengerti.
"Baiklah aku ke ruanganku dulu.. nanti jika sudah waktunya makan siang kau bisa ke ruanganku." Kata Edward lagi..
"Baiklah kak terimakasih.."
Kemudian Edward pergi meninggalkan Elleana yang sendirian di ruangan.
.
.
.
Sementara itu di A.X Romanov Group
"Apa kau sudah mengetahui dimana dia sekarang ?" tanya Xavier kepada Jack.
"Sudah bos, nona Elleana berada di kantor Miller Group sejak pagi..
"Baguslah.." ucap Xavier lagi sambil memegang dagunya lalu tersenyum.
Ya Xavier selalu mengutus seseorang untuk mengawasi aktivitas yang di lakukan oleh Elleana.
"Sekarang kau lakukan pekerjaanmu lagi Jack.. Bawa para penghianat itu keruanganku segera,, aku ingin bermain-main dulu dengan mereka sudah lama aku tidak melakukannya." kata Xavier lagi sambil meregangkan otot lehernya yang terasa kaku sejak tadi..
"Tapi bos ini di kantor.. Sebaiknya kita bawa mereka ke markas saja." Jack yang tidak percaya bahwa bos nya itu akan melakukan sesuatu di kantor. Oh No sebisa mungkin ia akan berusaha untuk mencegahnya..
Xavier yang mendengar perkataan Jack pun menaikkan sebelah alisnya. Ia tahu jika Jack pasti memikirkan yang tidak-tidak.
"Apa kau pikir aku akan mengotori tanganku sendiri kepada kedua penghianat itu ? Tidak Jack aku hanya ingin bermain-main secara halus saja. " ucap Xavier sambil tersenyum menyeringai.
"Jangan tersenyum sepertu itu bos.. senyuman mu itu sangat menakutkan." ucap Jack dalam hati.
"Baiklah bos, aku akan membawa mereka.. " Kemudian Jack berjalan keluar ruangan Xavier.
.
.
.
Tidak selang berapa lama Jack sudah membawa kedua penghianat. Mereka adalah GM Keuangan serta Manager Marketing. Lalu tiba-tiba terdengar suara merdu milik Xavier, suara parau itu sungguh sangat menakutkan di telinga mereka.. Bahkan Jack pun sudah merasa waspada kepada bos nya, khawatir jika Xavier akan lepas kendali.
"Sudah puaskah kalian bermain-main dengan perusahaanku ?" ucap Xavier dengan menatap tajam ke arah mereka.
Ia masih saja duduk tenang di kursi kebesarannya sambil menyatukan sela-sela jari kedua tangannya.
Mereka pun hanya terdiam dan tidak bergeming sedikitpun. Kaki mereka sudah gemetaran sejak tadi dan keringat telah bercucuran di kening mereka. Sungguh bodoh mengapa mereka berani bermain-main dengan keluarga Romanov, pikir mereka.
Braaakkkk
Xavier yang sudah berdiri menendang kursi yang ada di hadapan mereka.
"Sekali lagi aku bertanya, sudah puaskah kalian bermain-main dengan perusahaanku ?" ucap Xavier dengan marah kini tangannya sudah terkepal menahan emosi. Ya sejujurnya ia ingin menghajar mereka saat ini juga.
Mereka berdua segera bersujud sambil meminta maaf..
"Maafkan kami tuan, kami memang bersalah. Tolong jangan menghabisi kami tuan." ucap GM Keuangan yang sudah merasa ketakutan
"Iya tuan tolong maafkan kami.. Ampuni kami.. kami tidak akan mengulanginya lagi, kami janji tuan." timpal Manager Marketing.
Mereka tahu bahwa orang yang di hadapinya ini bukan lawan yang mudah..
"Cih,, kalian sudah tahu bukan bahwa aku orang yang tidak mudah memaafkan penghianat seperti kalian.
Kalian tenang saja aku tidak akan menghabisi kalian." Seketika wajah mereka berubah sedikit cerah, ketakutan mereka sedikit berkurang.
"Tetapi aku akan membuat kalian serta keluarga kalian jatuh secara perlahan.."
Duuaarrr. Bagaikan di sambar petir yang tadinya mereka sudah merasa lega tiba-tiba saja runtuh kembali.
"Bukankah aku sudah memberikan hukuman ringan kepada kalian.. Kalian seharusnya merasa senang tetapi kenapa wajah kalian masih terlihat kecewa seperti itu." ucap Xavier lagi dengan dingin.
"Jack segera bawa mereka pergi dari sini, aku muak melihat wajah mereka.. Dan pastikan mereka sudah tidak ada di perusahaan ini serta tidak di terima di perusahaan manapun." Seketika itu juga wajah mereka terlihat pucat.
"Baik bosss.." Tanpa menunggu lama Jack segera membawa mereka pergi."
"Kalian beruntung bos hanya memberikan hukuman ringan kepada kalian,, biasanya ia akan menghabisi penghianat hari itu juga.." ucap Jack di sela-sela mereka berjalan sedangkan mereka memasang wajah piasnya.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
.
.
.
.
Terimakasih 🤗🤗
Jangan lupa untuk Like serta Vote nya ya 🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Salim ah
jack kompor meleduk😁
2024-06-10
0
Alexandra Juliana
Kim Woo Bin..
2022-12-13
0
Nayla Sasa
thoer visualnya xaviar dn jaks gak bnget dechhh masa masih kerenan asistennya dn kakaknya elleana mereka ber2 keren bnget
2022-07-10
1