HAPPY READING
.
.
.
.
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 pagi. Elleana sedang menatap cermin, memperhatikan penampilannya yang sudah sempurna. Ia tidak ingin ada celah sedikitpun dari orang lain yang akan mengomentari penampilannya nanti. Seorang Elleana Callista Miller tidak boleh di anggap remeh oleh siapapun itu, pikirnya.
Kemudian ia segera turun untuk sarapan, karena sedari tadi kakaknya sudah berulang kali memanggilnya.
"Selamat pagi kak.." Maaf aku terlalu lama berdandan.. hehe." Ucap Elleana terkekeh.
Edward yang melihatnya pun juga ikut terkekeh.
"Tanpa berdandan pun kau tetap cantik Elle." Edward memberikan pujian kepada Elle. Ya Elle pada dasarnya sudah cantik jadi tidak berdandan pun ia tetap terlihat cantik. itulah yang di pikirannya Edward.
"No kak.. hari ini aku tidak ingin ada satu orangpun yang memandang rendah seorang Elleana Calissta Miller. Jadi aku harus memperhatikan penampilanku. Ya walaupun memang aku sudah cantik." Narsis Elleana. kemudian ia memakan sarapannya. Edward hanya tersenyum menggelengkan kepalanya.
Hanya butuh waktu 15 menit mereka telah menyelesaikan makannya. Elleana maupun Edward bergegas memasuki mobil, dan akan di antar oleh supir pribadi.
Sepanjang perjalanan Elleana menatap ke luar jendela, sesekali ia menarik nafasnya lalu membuangnya. Ia memang sedang menetralkan dirinya agar tidak terlalu gugup. Edward yang menyadari itupun hanya tersenyum tipis lalu segera menggenggam tangan Elleana.
Setelah 30 menit di perjalanan mereka pun sampai di depan gedung mewah yang menjulang dengan tinggi. Gedung Miller Group yang terdapat 45 lantai.
"Kau sudah siap ?." Tanya Edward sambil tersenyum lalu Elleana menggangguk dengan percaya diri.
Lalu mereka berdua pun turun dari mobil kemudian memasuki gedung. Banyak mata yang melihat mereka, ada yang terheran CEO nya itu datang dengan siapa, mengingat sang CEO tidak pernah membawa wanita ke kantor. Banyak yang menatap Elleana dengan tatapan kagum karena kecantikannya, ada pula tatapan iri karena ia berjalan bersama CEO mereka. Ya mereka belum tahu saja siapa wanita cantik ini.
Elleana berjalan dengan anggun dan penuh percaya diri. Penampilannya kini sangat sempurna, memakai blouse cream berkerah V dan blazer berwarna hitam serta rok bahan hitam selutut, sepatu highheels hitam yang tidak terlalu tinggi, tidak lupa juga memakai lipstik merah merona miliknya dengan rambutnya yang tergerai indah. Sungguh penampilan yang simple dan sopan tetapi terlihat sangat elegan.
Mereka berdua menuju lift khusus. Hanya orang-orang penting yang bisa memasuki lift khusus, seperti CEO serta Presdir.
Sesampainya di depan ruang meeting mereka segera masuk dan ternyata sudah banyak yang hadir. Mereka terkejut dengan kehadiran seorang wanita cantik dan anggun itu. Kemudian Edward dan Elleana duduk di kursi yang telah di siapkan.
"Selamat pagi.. Sebelum kita memulai meeting nya saya akan memperkenalkan seseorang lebih dulu." Ucap Edward serius kepada para dewan komisaris juga rekan-rekan pemegang saham.
Lalu Edward menatap Elleana memberi isyarat dengan menganggukan kepala tanda ia sudah boleh memulai untuk memperkalkan dirinya. Elleana yang mengerti pun mengangguk lalu berdiri.
"Selamat pagi semuanya.. Perkenalkan nama saya adalah Elleana Callista Miller. Putri satu-satunya dari Tuan Gerry Thomas Miller dengan Meylin Emma Miller. Serta pewaris sah keluarga Miller. Yang berarti bahwa saya adalah Presdir di Miller Group. Sebelumnya terimakasih untuk waktunya dan sudah menyempatkan diri untuk datang. Mari kita memulai rapatnya." Ucap Elleana dengan lantang dan penuh percaya diri.
Seketika itu juga semua orang yang berada di ruangan rapat itu terkejut tidak percaya. Akhirnya mereka dapat bertemu dengan presdir yang baru setelah sepeninggalnya presdir yang lama yang tak lain adalah Gerry Thomas Miller.
Setelah melalui berdebatan sengit antara pemegang saham dengan dewan komisaris. Akhirnya mereka menyetujui keputusan yang di buat Elleana. Awalnya memang mereka tidak percaya sebuah perusahaan di bawah kepemimpinan seorang wanita. tetapi Elleana terus menyakinkan mereka.
Ya kedepannya Elleana akan selalu membuktikan bahwa dirinya memang layak menjadi presdir.
"Baiklah jika semuanya sudah jelas. Suka tidak suka kalian harus patuhi peraturan yang ada di perusahaan ini." Tegas Elleana dengan penuh penekanan.
"Dan satu hal lagi tidak ada yang boleh melakukan rapat tanpa sepengetahuanku ataupun CEO di perusahaan ini. Aku harap kalian sudah mengetahui konsekuensinya." Ucap Elleana lagi yang hanya di anggukkan oleh dewan direksi juga pemegang saham.
Elleana dan Edward memang mengetahui jika mereka melakukan rapat tanpa sepengetahuan CEO. Dan segera ingin mencari presdir yang baru.
Ya karena beberapa dari mereka sudah mengetahui bahwa Edward bukanlah putra kandung dari Gerry dan Meylin. Itu sebabnya beberapa bulan terakhir ini mereka sangat menyulitkan Edward karena tidak ingin Edward menjadi Presiden Direktur.
.
.
.
.
#FlashBackON
Tiga Tahun yang lalu di Center Hospital
"Mommy please jangan tinggalkan Elle.. Mommy pasti kuat. Elle tidak ingin kehilangan mom, mommy tidak boleh pergi seperti daddy." Ucap Elle yang terus menangis sambil memegang tangan Marry dengan kuat di ruangan rumah sakit.
Elle tidak ingin kehilangan mommy nya seperti ia kehilangan sang daddy. Ya daddy nya sudah lebih dulu meninggal sejak 1 jam yang lalu.
"Jangan menangis lagi sayang, momny tidak ingin melihatmu menangis seperti ini, Elle gadis yang kuat.
Dengarkan mom, kau harus bersama dengan kakakmu Ed, Ed akan selalu menjagamu. Kau harus mengetahui ini sayang, meskipun Ed bukan kakak kandungmu kau harus selalu bersamanya. Hiduplah berdua bersama Ed dengan bahagia. Mommy tidak ingin sesuatu terjadi kepadamu." Ucap Marry dengan terbata-bata, sesekali ia menarik nafasnya agar kuat untuk berbicara.
"Apa maksud mommy... " Sebelum Elleana melanjutkan perkataannya ia melihat mommy nya sesak nafas, ia menjadi panik kemudian berteriak. Edward yang mendengarnya segera memanggil dokter. Edward membawa Elleana ke luar ruangan dengan memeluk Elleana, Elleana semakin menangis histeris sambil berteriak memanggil mommy.
Tidak lama kemudian dokter pun keluar dari ruangan mengabarkan bahwa mommy nya tidak bisa di selamatkan lagi, mommy sudah tiada. Sungguh hanya dalam sekejap saja dunia Elleana terasa runtuh. Ia kehilangan kedua orangtuanya secara bersamaan. Menangis dan terus menangis. Itulah yang hanya bisa ia lakukan.
.
.
.
.
Setelah pemakaman Gerry dan Meylin selesai. Ed dan Elle kedatangan pengacara sang daddy yaitu Mr. Robbert.
Mengatakan bahwa ayahnya menuliskan wasiat. Yaitu perusahaan akan di wariskan kepada Elleana Callista Miller. Serta memberitahukan bahwa Edward Julio Miller bukanlah putra kandung dari Tuan Gerry dan Nyonya Meylin.
Edward pun menceritakan semuanya tanpa ada yang terlewat sedikitpun. Elleana yang mendengarnya hanya diam tanpa berkomentar. Sungguh ia merasa sesak mengetahui kenyataan ini. Kehilangan kedua orangtuanya dan kenyataan pahit bahwa kakaknya selama ini bukanlah kakak kandungnya.
.
.
.
.
#FlashBackOFF
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
.
.
.
.
.
.
Terimakasih🤗
Jangan lupa Like-nya 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Kuro
meskipun bukan kakak kandung tapi Ed baik,syg banget sm elle
2021-08-22
0
Bjq Res
sedihh..
2021-07-22
0
Ge
Untunglah Ed gk brkhianat ya, dan perihal perusahaan Rumanov group d London apakah ada hub dgn perusahaan Miller?
2021-02-01
2