[SCHOOL SYSTEM No. 5] : Ada Hal Yang Mau Aku Tunjukan!

“TAK MUNGKIN! Ini adalah hal yang mustahil!” teriakan Tery langsung beranjak dari tempat duduknya. “Kalian pasti melakukan kecurangan!” lanjutnya dengan teriakan Kembali.

“Robot penjaga bahkan tidak mendeteksi kecurangan, bagaimana kamu bisa mengasumsikan itu? Kamu meragukan dia?” pertanyaan yang Damian balikkan untuk Tery.

Tery hanya diam, dia tak bisa menjawab pertanyaan dari Damian. Di lain sisi, dia masih tak percaya jika royal flush bisa di dapatkan dalam sekali permainan.

Posisi senang benar-benar Damian tampakkan, seolah tak peduli dengan apa yang di katakan oleh Tery. Tery merasa di permalukan, posisinya sebagai ketua kelas bahkan kalah dengan Damian yang hanya sampah di kelasnya. Kredibilitas dari kelas Dara di ragukan sekarang dengan kekalahan telak ini, entah dia harus senang atau sedih saat dia menang tapi kekalahan atas kelas sendiri.

Zoya yang merasa kesal mulai beranjak dari tempat duduknya. Dia yang semula banyak berbicara kini malah diam dengan leher yang mengeras tanda kemarahannya. Seketika Zoya melangkahkan kaki, rasa malu tak bisa dia sembunyikan lagi. Belum sempat Zoya melangkah, tangan kanannya malah di tahan Damian.

“Kamu akan kemana? Jangan pikir aku diam aku tak tau rahasia mu,” ucap Damian langsung membalikkan lengan kanan Zoya.

“DAMIAN CARDAIGA!” teriakan dari drone penjaga langsung melayangkan senjata pada Damian. “Silahkan lepaskan tangan Anda atau saya menggunakan kekerasan sebagai bentuk dari sebuah pelanggaran,” ucap drone itu.

“Heh? Kamu lihat saja mana yang lebih berat pelanggarannya,” ucap Damian dengan kekehan pelan. Tak berselang lama Damian menarik seragam Zoya hingga terlihat lengannya yang penuh akan kartu di sana. “Cara main mu kurang halus, *****,” ucapan Damian penuh dengan penekanan.

Sontak Drone yang semula menodongkan senjata pada Damian kini mulai melakukan scan pada Zoya. “CK! Aku gak akan melupakan ini!” ujarnya sembari keluar dengan cepat. Kelas dalam keadaan ricuh sekarang. Tery masih terdiam sedangkan Damian tersenyum puas. Sesaat Damian pergi dari sana, di ikuti oleh Dara dengan Langkah kecilnya.

“Damian! Damian!” panggil Dara berusaha untuk menyeimbangi Langkah kaki Damian. “Apa aitu kamu bilang jika Zoya berbuat curang tapi kita juga sama,” lanjut Dara.

“Ya, Dara jika kamu mau di keluarkan katakan saja, kamu benar-benar sepolos itu ya?”

“Cara kamu memperlakukan Zoya itu tidak pantas, dia akan di keluarkan. Lagipula, tadi itu apa Damian kamu mempertaruh saya, jangan lakukan itu lagi bagaimana ji-”

“Akhirnya kita menang, kenapa kamu secerewet itu Dara!”

Bentakan dari Damian jujur saja membuat Dara diam. Dia belum pernah di bentak sebelumnya. Beberapa langkah Dara mundur melihat Damian yang masih mengatur napasnya.

“Maaf, kamu hanya tidak tau Dara semuanya melakukan hal yang sama, mereka hanyalah para robot tentu saja memiliki titik buta. Kemarilah,” ucap Damian seolah ingin membawa tangan Dara.

Sontak Dara mundur begitu saja, melihat tangan Damian yang masih mengulurkan tangannya. “Apa?” tanya Damian Kembali saat Dara hany melihat tangan Damian yang masih mengulur tanpa di terima.

“Aaish! Ayolah kamu gak mungkin akan takut sama partner mu sendiri ‘kan,’’ lanjut Damian langsung menggandeng tangan Dara. “Aku akan tunjukkan sesuatu yang harus kamu tau, kedepannya kamu harus memenangkan permainan mu sendiri Dara,” jelas Damian.

‘Damian orang yang aneh, tapi kadang aku merasa tenang karena di sini saya melihat mereka dengan kepalsuan kecuali Damian,’ batin Dara saat melihat Damian mmebawa tangannya.

Mereka sesaat menyusuri Lorong. Lonceng bel berbunyi menandakan jika pelajaran telah di mulai. Lain hal dengan Dara yang tidak pernah melewatkan kelasnya, Damian seolah biasa aja.

“Damian?” panggil Dara saat dia akan Kembali ke kelasnya.

“Gak, kamu harus tau hal yang lebih penting untuk bertaha di sini,” jelas Damian.

Tetap sikap keras kepala Damian, membawa Dara di samping lapangan basket. Terlihat beberapa anak perempuan yang bermain di sana. Pakaian pendek membuat paha putih mereka terlihat jelas. Beberapa dari mereka juga berisi di Sebagian tempat membuat Damian terkekeh perlahan. Sesekali Damian mengeluarkan ponselnya, terdengar jepretan layar ponsel Damian.

Sebuah hal yang sangat tidak menyenangkan bagi Dara. Damian bilang jika ada hal yang lebih penting untuk dia tunjukan. Sesaat helaan napas dari Dara lantas memulai kaki untuk beranjak dari sana. “Saya pergi,” ucap datar Dara.

“Sini, aku belum menunjukkan hal yang terpebting,” sela Damian langsung mencegah Dara untuk pergi.

“Sungguh? Dengan foto pantat dan dada itu?” tanya Dara memastikan, mengarahkan tangannya pada ponsel milik Damian. Sesaat Damian langsung terburu-buru untuk memasukan ponsel miliknya. Helaan napas Dara melepaskan genggaman tangan Damian. “Aku pikir aku sudah gila, ternyata belum,” lanjut Dara.

“Benar! Ini bukan tentang ini, heheh ini Cuma buat koleksi,” jawab Damian dengan kekehan sembari tersenyum mesum. Jawaban itu malah lebih membuat Dara menatapnya ngeri.

Damian memang orang yang aneh. Sekalinya dia serius auranya sepertu William, jika saja dia bercanda seperti anak kecil, sesaat menjadi anak remaja yang mesum seperti sekarang. Dara melihat tangannya, genggaman Damian seperti seorang kakak. Ingatan akan kejadian saat dia takut, Damian terus berusaha untuk menenangkan.

Ekspresi juga berpengaruh dalam permainan, itulah yang Dara tau saat ini. Dia elihat Tery dengan Zoya yang tersenyum Bahagia saat mereka terpojok. Lain hal dengan Damian tenang jadi orang tidak mampu menebak alur mana mereka, menang atau kalah.

Akan tetapi, sekaranag Dara merasa aneh saat perasaan tadi dan melihat Damian yang tengah menikmati foto hasil jerpretannya. Kekehan pelan dengan rona di pipi membuat pikirannya sama saat bertemu damian di awal.

“Aku akan ke perpustakaan,” ucap Dara Kembali karena bosan.

“IH! BENTAR!” ucap Damian Kembali menahan Dara. “Kemana ya mereka, biasanya mereka ga- OH! Dar, lihat itu mereka,” jawab Damian langsung menunjukkan beberapa anak laki-laki yang tengah berjalan.

Semuanya berkumpul di sebrang lapangan basket. Dara masih kebingungan denga napa yang ingin Damian lakukan, dia malah meletakkan Dara tepat duduk di depannya lantas memeluk lehernya dengan salah satu menahan kepala Dara.

“Dara Caroline, jangan memalingkan wajah kelapa mu, meski hanya sekejap jangan. Lihat dan perhatikan apa yang mereka lakukan.

Tentu saja itu adalah posisi yang aneh bagi Dara. Apalgi sekarang mereka menjadi bahan tontonan. Kelas lain yang tengah berolahraga di lapangan basket, ataupun beberapa laki-laki yang tepat lurusan mereka hanya terbatas lapanga basket saja. Beberapa anak yang lewat juga melihat mereka, yang lainnya tertawa kekeh dan berbisik.

Perasaan tidak nyaman pada Dara. Damian! Ka-”

“Jangan bergerak, bukankah aku mint kamu untuk diam?”

Terpopuler

Comments

◌⑅⃝𖤐𝑘𝑎𝑧𝑢𝑚𝑖 [𝓗𝓲𝓪𝓽]𒈔

◌⑅⃝𖤐𝑘𝑎𝑧𝑢𝑚𝑖 [𝓗𝓲𝓪𝓽]𒈔

saya tunggu kelanjutannya ya kk 😊 tetap semangat up nya kk 💪

2023-06-21

2

lihat semua
Episodes
1 [SCHOOL SYSTEM, No. 1] : Awal Masuk Sekolah
2 [SCHOOL SYSTEM, No. 2] : Sang Ketua Naga, William Shakespeare
3 [SCHOOL SYSTEM, No. 3] : Seorang Pemimpin, Damian Cardaiga.
4 [SCHOOL SYSTEM, No. 4] : Permainan dan Taruhan.
5 [SCHOOL SYSTEM No. 5] : Ada Hal Yang Mau Aku Tunjukan!
6 [SCHOOL SYSTEM No. 6] :Tunggu dan Lihat Apa yang Mereka Lakukan.
7 [SCHOOL SYSTEM No. 7] : Rencana yang Sempurna
8 [SCHOOL SYSTEM No. 8] : Pelanggaran Ikrar, Zoya.
9 [SCHOOL SYSTEM No. 9] : Tepat di UKS, William dan Dara
10 [SCHOOL SYSTEM No. 10] : Semua Sudah Berakhir, Damian.
11 [SCHOOL SYSTEM No. 11] : Mr. Zeffran, Dia yang Akan Datang
12 [SCHOOL SYSTEM No. 12] : Rencana Jangka Panjang, Mr. Zeffran dan William.
13 [SCHOOL SYSTEM No. 13] : Menantang, Mrs. Elanor
14 [SCHOOL SYSTEM No. 14 ] : Permainan Dimulai!
15 [SCHOOL SYSTEM No. 15 ] : Dara Penghancur Pesta
16 [SCHOOL SYSTEM No. 16 ] : Aku Ini Seorang Pemimpin, Nelson.
17 [SCHOOL SYSTEM No. 17 ] : Damian, Kamu melakukannya Lagi?!
18 [SCHOOL SYSTEM No. 18 ] : Kepala Sekolah, Oscar Shakespeare.
19 [SCHOOL SYSTEM No. 19 ] : Dua Rival, Gerdaeric dan Oscar.
20 [SCHOOL SYSTEM No. 20] : Perasaan atau Keegoisan, Damian Cardaiga.
21 [SCHOOL SYSTEM No. 21 ] : Keadaan Dara Saat Ini
22 [SCHOOL SYSTEM No. 22] : Informan Sembilan Naga, Delia Amston.
23 [SCHOOL SYSTEM No. 23] : Apa yang Dia Inginkan, Sama Seperti yang Aku Inginkan
24 [SCHOOL SYSTEM No. 24] : Permainan Di Mulai! William dan Damian.
25 [SCHOOL SYSTEM No. 25] : Intelegent Children's of Society (ICS)
26 [SCHOOL SYSTEM No. 26 ] : Bukan Tanpa Alasan Memilih Perpustakaan.
27 [SCHOOL SYSTEM No. 27 ] : Tolong! Percayalah Padaku!
28 [SCHOLL SYSTEM No. 28] : Kamu Ingin Pergi? Aku Juga! –ICS FLASHBACK–
29 [SCHOOL SYSTEM No. 29] : Si Kembar, Ellon dan Elina –ICS FLASHBACK–
30 [SCHOOL SYSTEM No. 30] Sosok Ayah, Mr. Edward –ICS FLASHBACK–
31 [SCHOOL SYSTEM No. 31] : Ini Adalah Bunker! –ICS FLASHBACK–
32 [SCHOOL SYSTEM No. 32] : Merasakan Ujung Kematian –ICS FLASHBACK–
33 [SCHOOL SYSTEM No. 33] : Mimpi dan Ilusi -ICS FLASBACK-
34 [SCHOOL SYSTEM No. 34] : Tak Bisa di Batalkan, Damian –ICS FLASHBACK–
Episodes

Updated 34 Episodes

1
[SCHOOL SYSTEM, No. 1] : Awal Masuk Sekolah
2
[SCHOOL SYSTEM, No. 2] : Sang Ketua Naga, William Shakespeare
3
[SCHOOL SYSTEM, No. 3] : Seorang Pemimpin, Damian Cardaiga.
4
[SCHOOL SYSTEM, No. 4] : Permainan dan Taruhan.
5
[SCHOOL SYSTEM No. 5] : Ada Hal Yang Mau Aku Tunjukan!
6
[SCHOOL SYSTEM No. 6] :Tunggu dan Lihat Apa yang Mereka Lakukan.
7
[SCHOOL SYSTEM No. 7] : Rencana yang Sempurna
8
[SCHOOL SYSTEM No. 8] : Pelanggaran Ikrar, Zoya.
9
[SCHOOL SYSTEM No. 9] : Tepat di UKS, William dan Dara
10
[SCHOOL SYSTEM No. 10] : Semua Sudah Berakhir, Damian.
11
[SCHOOL SYSTEM No. 11] : Mr. Zeffran, Dia yang Akan Datang
12
[SCHOOL SYSTEM No. 12] : Rencana Jangka Panjang, Mr. Zeffran dan William.
13
[SCHOOL SYSTEM No. 13] : Menantang, Mrs. Elanor
14
[SCHOOL SYSTEM No. 14 ] : Permainan Dimulai!
15
[SCHOOL SYSTEM No. 15 ] : Dara Penghancur Pesta
16
[SCHOOL SYSTEM No. 16 ] : Aku Ini Seorang Pemimpin, Nelson.
17
[SCHOOL SYSTEM No. 17 ] : Damian, Kamu melakukannya Lagi?!
18
[SCHOOL SYSTEM No. 18 ] : Kepala Sekolah, Oscar Shakespeare.
19
[SCHOOL SYSTEM No. 19 ] : Dua Rival, Gerdaeric dan Oscar.
20
[SCHOOL SYSTEM No. 20] : Perasaan atau Keegoisan, Damian Cardaiga.
21
[SCHOOL SYSTEM No. 21 ] : Keadaan Dara Saat Ini
22
[SCHOOL SYSTEM No. 22] : Informan Sembilan Naga, Delia Amston.
23
[SCHOOL SYSTEM No. 23] : Apa yang Dia Inginkan, Sama Seperti yang Aku Inginkan
24
[SCHOOL SYSTEM No. 24] : Permainan Di Mulai! William dan Damian.
25
[SCHOOL SYSTEM No. 25] : Intelegent Children's of Society (ICS)
26
[SCHOOL SYSTEM No. 26 ] : Bukan Tanpa Alasan Memilih Perpustakaan.
27
[SCHOOL SYSTEM No. 27 ] : Tolong! Percayalah Padaku!
28
[SCHOLL SYSTEM No. 28] : Kamu Ingin Pergi? Aku Juga! –ICS FLASHBACK–
29
[SCHOOL SYSTEM No. 29] : Si Kembar, Ellon dan Elina –ICS FLASHBACK–
30
[SCHOOL SYSTEM No. 30] Sosok Ayah, Mr. Edward –ICS FLASHBACK–
31
[SCHOOL SYSTEM No. 31] : Ini Adalah Bunker! –ICS FLASHBACK–
32
[SCHOOL SYSTEM No. 32] : Merasakan Ujung Kematian –ICS FLASHBACK–
33
[SCHOOL SYSTEM No. 33] : Mimpi dan Ilusi -ICS FLASBACK-
34
[SCHOOL SYSTEM No. 34] : Tak Bisa di Batalkan, Damian –ICS FLASHBACK–

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!