[SCHOOL SYSTEM, No. 4] : Permainan dan Taruhan.

Keadaan hening seketika, tak ada balasan dari Dara ataupun Tery. Sesaat keduanya terkejut saat ada suara jendela yang terbuka tepat di sebelah meja Dara. Terlihat Damian dengan buku di tangan kanannya membuka jendela.

Kelas Dara sebenarnya ada di lantai dua dengan taman tepat di sebalah kelasnya. Sebuah pohon besar dengan dahan menghadap tepat di meja Dara. Damian dengan dengan santainya membuka jendela lantas tersenyum simpul ke arah Dara dan Tery.

“Da-Damian!” teriakan Dara langsung beranjak dari mejanya. “Apa yang kamu lakukan di sana!” lanjut Dara dengan nada yang meninggi karena terkejut.

“Aku hanya melihat partnerku sendiri memang gak boleh?” ucap Damian langsung masuk lewat jendela. Seketika dia mengibaskan bajunya, sesekali melihat sinis kea rah Tery. “Lagipula apa yang aku dengar tadi? Pemutusan kontrak?” lanjut Damian.

Aura yang tiba-tiba berubah dari Damian. Tatapannya seolah kasar pada Tery, hal yang sama dia rasakan seperti menatap William.

“Damian?” tanya Dara masih tidak percaya dengan aura yang di keluarkan Damian barusan. Pikirannya kosong saat ini, tatapannya tidak percaya Damian yang piker dia berbeda sama gilanya seperti Willam.

“Dara, hehe aku hanya bercanda, anak jelek ini menyarankan untuk kamu memutuskan partner dengan aku? Tentu saja aku marah, ini merupakan hal yang biasa ‘kan?” ucap Panjang Damian.

Dara masih belum yakin harus menjawab apa. Palingan wajah seperti tidak percaya. Dia tidak bisa membohongi diri jika ketakutan akan Willam kini beralih ke Damian.

“Damian, kamu datang ke kelas orang lain tanpa permisi. Sekarang pergilah!” spontan teriakan Tery menunjukkan jika itu adalah kawasannya.

Damian hanya diam menampilkan senyuman yang kasar.

Bukannya pergi dia malah duduk di kursi milik Dara. “Siapa kamu menyuruh ku untuk pergi?”

“Aku ketua kelas ini-”

“Oh, baguslah jadi kamu yang terkuat di kelas ini,” ujar Damian Kembali memberikan tatapan yang benar-benar datar. Sedikit simpul tercipta dari sana. Tiba-tiba Damian mengeluarkan kartu dari sakunya. “Kamu menginginkan dia? Aku akan berikan jika kamu memenangkan permainan dengan ku,” lanjutnya.

Cukup satu kelas itu terkejut. Damian yang merasa sangat tenang, berbanding terbalik dengan Dara yang cukup khawatir. “Damian! Saya bukan bara-”

“Cukup diam, dan duduk di sini.”

Dengan cepat Damian menyela ucapan Dara. Dirinya di dudukkan pada tempat duduknya. Tepat di hadapan Tery tangan Damian dan Dara saling di angkat. “Saya Damian Cardaiga ingin menantang kamu, saya mempertaruhkan pendamping saya Dara Caroline,” ucapan Damian seketika.

Mata Dara membulat. Damian tidak main-main dengan apa yang dia katakan sebelumnya. Jujur Dara ingi pergi dari sana sayang sekali dialah bahan taruhannya. Sesuai hukum sekolahg barang taruhan haruslah tepat di depan agar tidak ada kecurangan. Saat sudah di pertaruhkan benda itu akan terikat dan akan bebas saat permainan berakhir.

“Saya bukan barang, dengar,” ucapan Dara lirih sudah tak sanggup mengucapkan apapun lagi. Gertakan gigi Dara dalam saat dia melihat kedepan saat Tery masih melihat Damian tak percaya.

Tery menampakkan senyuman biasa seperti Damian. Perasaan aneh Dara muncul seperti hal buruk akan terjadi saat itu. Seketika Tery memalingkan wajahnya. Dia memberikan sebuah kode dengan tangannya, seperti memanggil seseorang. Seketika seorang anak perempuan datang, seorang yang Dara kenal. Dia adalah Zoya yang sengaja datang. Dara ingat jika Zoya adalah pendamping Tery, secara tidak langsung dia menerima tawaran dari Damian.

“Kadang kamu harus sadar posisi mu Damian,” ujar Tery menggengam tangan Zoya, seketika Zoya terikat pada permainan membuat dia menjadi barang taruhan.

“Kalian gila! Apa yang terjadi jika aku kalah nanti?!”

“Sudah aku bilang sebelumnya Dara. Ini adalah sekolah yang gila,” balas Zoya menampilkan senyumannya.

“Tenanglah aku akan memenangkan ini,” gumam Damian sembari mengusap kepala Dara.

Sedikit menenangkan, Dara tidak bisa bohong akan hal itu. OPHELIA! Itulah kata yang di ucapkan oleh Damian dan tery sebagai penanda jika mereka tengah melakukan permainan resmi.

Seorang pengawas robot datang.

Robot itu hanya berbentuk drone dengan kamera sebagai pengawasnya. Agar tidak ada kecurangan, kekerasan dalam permainan atau segala yang melanggar ketentuan ikrar. Tangan Dara gemetar saat drone itu mulai membagi kartu antara Damian dan Tery. Sesaat Dara melihatnya, Damian yang sesaat membuka kartu miliknya.

‘Jelek,’ batin Dara bergumam saat melihat kartu miliknya. “Ya, aku tau ini jelek,” balas Damian seolah tau isi hati Dara.

Sesaat Damian mengambil satu Kembali dari kumpulan kartu yang belum terbagi. Senyuman simpul tercipta dari Tery dan zora, sesaat mereka juga mengambil kartun yang sama. Mata jeli Dara tak bisa di bohongi saat dia melihat Zoya mengeluarkan kartu dari lengan seragamnya yang Panjang. Kecurangan terjadi di sini, tapi entah kenapa alaram dari pengawas itu tak berbunyi.

“TU-” ucapan Dara terhenti saat Damian langsung menutup mulutnya. Memeluk leher Dara dengan menunjukkan kartu mereka. Tidak ada yang berubah kartu buruk yang akan membuat mereka kalah telak. “Kamu jangan bilang apapun yang kamu lihat,” bisik Damian perlahan.

“Tindakan mu itu kasar Damian apalagi ke partner mu sendiri,” ucap Tery saat melihat apa yang di lakukan Damian pada Dara.

“Bagaimana ya, masalahnya dia terlalu polos jadi aku harus berjaga-jaga,” jawab Damian dengan santai.

Sesaat dia mulai menutup semua kartunya lantas Damian menghela napasnya kemudian terlihat kartu yang berbeda. Itu adalah trik sulap sederhana bahkan Dara tau akan hal itu. Kamera pengawas tepat ada di depan mereka. Tentu saja Dara panik, dirinya tak ingin di keluarkan saat baru beberapa hari sekolah.

Sesaat tangan Damian menahan kepala Dara, “Saat semuanya baik jangan bertingkah mencurigakan,” ujarnya.

Bagaimana Damian bisa setenang itu. Tatapan kemenangan terlihat jelas di tatapan Tery juga Zoya. Padahal mereka juga bisa melakukan hal yang sama. Gertakan gigi Dara saat rasa ketakutan ketauann juga di keluarkan. Melihat Tery dengan Zoya yang Nampak Bahagia membuat Dara semakin kesal, itulah yang membuat dia menyembunyikan wajah ketakutannya lagi.

“Jika semuanya sudah cukup, silahkan salinng menunjukkan kartu kalian masing-masing,” ucapan robot itu.

Tegukan sesaat Dara saat dia nanti kalah, memutuskan partner yang dia cari dengan susah payah, belum lagi dengan hukuman akan kecurangan yaitu di keluarkan.

“Flush….” Ucapan Zoya memperlihatkan kartu yang ada di tangannya. Lima bentuk hati sempurna membuat kartu yang tinggi untuk di kalahkan.

“Tinggi ya, tapi sayang sekarang Kamilah pemenangnya,” ujar Damian menunjukan kartu mereka. Royal flush, itu adalah urutan tertinggi dalam kartu bahkan sulit untuk di dapatkan.

Tentu saja Tery dengan Zoya menatap tak percaya. Itu seperti sebuah hal yang mustahil apalagi dalam satu permainan. Terutama Tery yang merasa di kalahkan sebagai ketua kelas.

“Tak mungkin! Ini adalah hal yang mustahil!”

Terpopuler

Comments

KL

KL

Good job Damian

2023-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 [SCHOOL SYSTEM, No. 1] : Awal Masuk Sekolah
2 [SCHOOL SYSTEM, No. 2] : Sang Ketua Naga, William Shakespeare
3 [SCHOOL SYSTEM, No. 3] : Seorang Pemimpin, Damian Cardaiga.
4 [SCHOOL SYSTEM, No. 4] : Permainan dan Taruhan.
5 [SCHOOL SYSTEM No. 5] : Ada Hal Yang Mau Aku Tunjukan!
6 [SCHOOL SYSTEM No. 6] :Tunggu dan Lihat Apa yang Mereka Lakukan.
7 [SCHOOL SYSTEM No. 7] : Rencana yang Sempurna
8 [SCHOOL SYSTEM No. 8] : Pelanggaran Ikrar, Zoya.
9 [SCHOOL SYSTEM No. 9] : Tepat di UKS, William dan Dara
10 [SCHOOL SYSTEM No. 10] : Semua Sudah Berakhir, Damian.
11 [SCHOOL SYSTEM No. 11] : Mr. Zeffran, Dia yang Akan Datang
12 [SCHOOL SYSTEM No. 12] : Rencana Jangka Panjang, Mr. Zeffran dan William.
13 [SCHOOL SYSTEM No. 13] : Menantang, Mrs. Elanor
14 [SCHOOL SYSTEM No. 14 ] : Permainan Dimulai!
15 [SCHOOL SYSTEM No. 15 ] : Dara Penghancur Pesta
16 [SCHOOL SYSTEM No. 16 ] : Aku Ini Seorang Pemimpin, Nelson.
17 [SCHOOL SYSTEM No. 17 ] : Damian, Kamu melakukannya Lagi?!
18 [SCHOOL SYSTEM No. 18 ] : Kepala Sekolah, Oscar Shakespeare.
19 [SCHOOL SYSTEM No. 19 ] : Dua Rival, Gerdaeric dan Oscar.
20 [SCHOOL SYSTEM No. 20] : Perasaan atau Keegoisan, Damian Cardaiga.
21 [SCHOOL SYSTEM No. 21 ] : Keadaan Dara Saat Ini
22 [SCHOOL SYSTEM No. 22] : Informan Sembilan Naga, Delia Amston.
23 [SCHOOL SYSTEM No. 23] : Apa yang Dia Inginkan, Sama Seperti yang Aku Inginkan
24 [SCHOOL SYSTEM No. 24] : Permainan Di Mulai! William dan Damian.
25 [SCHOOL SYSTEM No. 25] : Intelegent Children's of Society (ICS)
26 [SCHOOL SYSTEM No. 26 ] : Bukan Tanpa Alasan Memilih Perpustakaan.
27 [SCHOOL SYSTEM No. 27 ] : Tolong! Percayalah Padaku!
28 [SCHOLL SYSTEM No. 28] : Kamu Ingin Pergi? Aku Juga! –ICS FLASHBACK–
29 [SCHOOL SYSTEM No. 29] : Si Kembar, Ellon dan Elina –ICS FLASHBACK–
30 [SCHOOL SYSTEM No. 30] Sosok Ayah, Mr. Edward –ICS FLASHBACK–
31 [SCHOOL SYSTEM No. 31] : Ini Adalah Bunker! –ICS FLASHBACK–
32 [SCHOOL SYSTEM No. 32] : Merasakan Ujung Kematian –ICS FLASHBACK–
33 [SCHOOL SYSTEM No. 33] : Mimpi dan Ilusi -ICS FLASBACK-
34 [SCHOOL SYSTEM No. 34] : Tak Bisa di Batalkan, Damian –ICS FLASHBACK–
Episodes

Updated 34 Episodes

1
[SCHOOL SYSTEM, No. 1] : Awal Masuk Sekolah
2
[SCHOOL SYSTEM, No. 2] : Sang Ketua Naga, William Shakespeare
3
[SCHOOL SYSTEM, No. 3] : Seorang Pemimpin, Damian Cardaiga.
4
[SCHOOL SYSTEM, No. 4] : Permainan dan Taruhan.
5
[SCHOOL SYSTEM No. 5] : Ada Hal Yang Mau Aku Tunjukan!
6
[SCHOOL SYSTEM No. 6] :Tunggu dan Lihat Apa yang Mereka Lakukan.
7
[SCHOOL SYSTEM No. 7] : Rencana yang Sempurna
8
[SCHOOL SYSTEM No. 8] : Pelanggaran Ikrar, Zoya.
9
[SCHOOL SYSTEM No. 9] : Tepat di UKS, William dan Dara
10
[SCHOOL SYSTEM No. 10] : Semua Sudah Berakhir, Damian.
11
[SCHOOL SYSTEM No. 11] : Mr. Zeffran, Dia yang Akan Datang
12
[SCHOOL SYSTEM No. 12] : Rencana Jangka Panjang, Mr. Zeffran dan William.
13
[SCHOOL SYSTEM No. 13] : Menantang, Mrs. Elanor
14
[SCHOOL SYSTEM No. 14 ] : Permainan Dimulai!
15
[SCHOOL SYSTEM No. 15 ] : Dara Penghancur Pesta
16
[SCHOOL SYSTEM No. 16 ] : Aku Ini Seorang Pemimpin, Nelson.
17
[SCHOOL SYSTEM No. 17 ] : Damian, Kamu melakukannya Lagi?!
18
[SCHOOL SYSTEM No. 18 ] : Kepala Sekolah, Oscar Shakespeare.
19
[SCHOOL SYSTEM No. 19 ] : Dua Rival, Gerdaeric dan Oscar.
20
[SCHOOL SYSTEM No. 20] : Perasaan atau Keegoisan, Damian Cardaiga.
21
[SCHOOL SYSTEM No. 21 ] : Keadaan Dara Saat Ini
22
[SCHOOL SYSTEM No. 22] : Informan Sembilan Naga, Delia Amston.
23
[SCHOOL SYSTEM No. 23] : Apa yang Dia Inginkan, Sama Seperti yang Aku Inginkan
24
[SCHOOL SYSTEM No. 24] : Permainan Di Mulai! William dan Damian.
25
[SCHOOL SYSTEM No. 25] : Intelegent Children's of Society (ICS)
26
[SCHOOL SYSTEM No. 26 ] : Bukan Tanpa Alasan Memilih Perpustakaan.
27
[SCHOOL SYSTEM No. 27 ] : Tolong! Percayalah Padaku!
28
[SCHOLL SYSTEM No. 28] : Kamu Ingin Pergi? Aku Juga! –ICS FLASHBACK–
29
[SCHOOL SYSTEM No. 29] : Si Kembar, Ellon dan Elina –ICS FLASHBACK–
30
[SCHOOL SYSTEM No. 30] Sosok Ayah, Mr. Edward –ICS FLASHBACK–
31
[SCHOOL SYSTEM No. 31] : Ini Adalah Bunker! –ICS FLASHBACK–
32
[SCHOOL SYSTEM No. 32] : Merasakan Ujung Kematian –ICS FLASHBACK–
33
[SCHOOL SYSTEM No. 33] : Mimpi dan Ilusi -ICS FLASBACK-
34
[SCHOOL SYSTEM No. 34] : Tak Bisa di Batalkan, Damian –ICS FLASHBACK–

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!