"Tan, Revan mau ijin ke Toilet nya boleh?" Ujar Revan pelan seraya menatap ke arah wajah calon mertuanya itu.
"Boleh dong sayang." Ujar Lena sembari tersenyum.
"Kamu lurus aja dari sini, terus belok kanan, di situ Toiletnya bersebelahan sama dapur rumahnya Tante," Ujar Lena memberitahu. Sembari mengisyaratnya tangannya ke arah yang di maksud.
"Iya tan, Makasih," Ujar Revan seraya langsung berdiri dari duduknya lalu berjalan ke arah Toilet yang di maksud oleh calon mertuanya itu.
Setibanya di dekat dapur.
""Eh cupu, lo ngapain ada di sini? oh atau jangan-jangan lo anak pembantu di rumah ini ya? pantesan muka lo rada-rada kaya ndeso, ternyata emang anaknya pembantu!" Ujar Revan seraya tersenyum mengejek ke pada Alisa. Karena saat ini Alisa tengah berada di dapur untuk mengambil es buah kesukaannya itu terlebih dahulu sebelum berkumpul dengan keluarganya. Dengan penampilan menjadi seorang Audry seperti yang Revan kenal.
"Terserah, apa kata lo, gue gak peduli!" Ujar Alisa cuek.
Seraya langsung berjalan ke luar dapur, menuju meja makan tempat keluarganya saat ini tengah bergabung.
"Setelah apa yang terjadi tadi siang, dia masih bisa kayak gitu?" Batin Revan.
"Ngapain tu cowok brengsek ada di sini? jangan bilang kalau dia itu keluarganya calon suami gue lagi," Batin Alisa.
"Akh terserahlah! asal bukan dia yang bakal jadi suami gue," Batinnya lagi. Lalu segera mempercepat langkahnya.
"Alisa, kenapa kamu berdandan seperti ini!?" Ujar Lena sembari menatap tajam ke arah anaknya itu.
"Ma, Alisa kan udah nurutin kata-katanya mama buat ngikutin perjodohan ini, dan Alisa juga make Dress yang mama berikan tadi sama Alisa, jadi sekarang giliran mama yang harus nurutin Alisa!" Ujar Alisa acuh.
"Ya udah jeng gak papa kok," Ujar Mirna demi menenangkan calon besannya itu.
"Lagian, cepat atau lambat, setelah mereka menikah nantinya, pasti Revan bakalan mengetahui identitas dia yang sebenarnya," Ujar Mirna lagi. Karena tak merasa keberatan dengan penampilan calon menantunya itu.
"Beneran gak papa jeng? anak saya kan udah gak sopan berdandan seperti ini menyambut kedatang Jeng dan keluarga?" Ujar Lena memastikan.
"Sudah lah gak papa, anak jeng pasti punya alasan sendiri kenapa berdandan seperti ini." Ujar Mirna, seraya tersenyum ke arah Alisa.
"Baik lah," Ujar Lena akhirnya.
"Sayang ayo duduk di sini! calon istri kamu sudah keluar dari kamarnya." Ujar Mirna seraya tersenyum saat melihat anaknya sudah kembali dari Toilet.
"Ap... Apa? ja.. jadi yang bakal jadi suamiku itu malah si cowok brengsek ini!" Umpat Alisa dalam hati. Wajahnya juga menunjukkan keterkejutannya.
"Mana Ma? calon istrinya Revan cantik kan Ma? gak bakalan ngecewain Revan kan?" Ujar Revan seraya celingak celinguk melihat ke sekeliling meja, namun yang dia lihat hanya lah orang tuanya dan juga calon mertuanya beserta Audry.
"Sayank, kamu ini gimana sih orang calon istri kamu di depan kamu, kok, malah menengok ke arah lain," Ujar Mirna memberitahu.
"Whatt! Revan gak salah dengarkan Ma? calon istrinya Revan yang super duper tampan dan paling banyak di minati oleh banyak wanita ini harus menikah sama cewek jelek hitam kaya gini, Oh No...No... Revan gak sudi!" Ujar Revan seraya melemparkan pandangannya ke arah lain dan melipat kedua tangannya di dadanya karena kesal.
"Sayang jangan ngomong kaya gitu dong! gak sopan tau, di sini kan ada calon mertuanya kamu!" Ujar Mirna memperingatkan.
"Ma, Mama gak lagi bercanda kan? mau nikahin Revan sama cewek jelek kaya gini, Ini tu sama aja mencoreng harga dirinya Revan Ma?" Ujar Revan angkuh, seraya menatapkan matanya nanar ke arah Audry. Sifat manis yang tadinya ia tunjukan pada calon mertuanya itu, sudah tak lagi bisa ia perankan saat menyadari siapa yang akan menjadi calon istrinya itu.
"Gila! ternyata gue tertipu sama penampilan rumahnya yang wah," Batin Revan. Dia juga tak menyangka kalau si cupu yang dia kenal tersebut, rupanya sangatlah kaya raya.
"Kenapa gak oplas aja sih ni cewek! kan mampu?" Batinnya lagi. Sembari terus menatap nanar ke arah gadis yang ada di depannya itu.
"Idih sok nya makin kelihatan," Batin Audry kesal. Namun hanya bisa terdiam karena malas menanggapinya.
"Eh, lo gak banyak komentar, karena lo bahagia kan bisa di jodohin sama cowok tampan kaya gue!?" Ujar Revan geram.
"Apa an sih? lo gak usah kepedean, siapa juga yang mau di jodohin sama lo, najis! gue aja gak nyangka kalau ternyata calon suaminya gue itu cowok bajingan kayak lo!" Maki Audry balik seraya menatap tajam ke arah Revan.
"Oh, No..No.. anak-anak mama gak boleh berantem kaya gini, kalian sebentar lagi bakal jadi suami Istri, jadi harus damai!" Ujar Mirna dan Lena berbarengan.
"Tapi Ma, Kalau Revan nikah sama Audry itu sama aja mama ngelemparin anak mama ke Tengah lautan, emang mama gak sayang lagi ya sama Revan? Revan kan anak mama satu-satunya!" Ujar Revan seraya menaikan nada bicaranya karena kesal.
"Revan, Diam kamu! di mana sopan santun kamu sama orang-orang yang berada di sini, atau kamu mau papa langsung menarik semua fasilitas yang papa berikan sama kamu!" Ancam Utomo pada anaknya.
Revan pun seketika tersadar saat mendengar perkataan papanya barusan.
Lalu hanya bisa menggerutu dan menyumpah nyerapahi Audry di dalam hatinya, karena kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Death angel
songongnya tuh anak 😒
2021-09-21
1
Wiek Soen
🤣🤣🤣 kena prank Revan
2021-09-03
1
re
Ngak ada foto keluarga yah
2021-08-26
3