"Panjang umur, baru aja di omongin lo udah nongol bro!" Sapa Angga pada Revan. Saat melihat pria itu yang sudah berada di belakangnya Iqbal.
"Iya nih, katanya hari ini lagi ada urusan, kok cepat banget sih udah kelar aja urusannya lo!?" Cerocos Iqbal.
"Gak jadi!" Jawab Revan. Sembari mengambil kursi yang berada di antara Angga dan Iqbal, lalu duduk di situ.
"Ok, karena lo udah hadir di sini, gimana kalau latihannya kita mulai aja sekarang!?" Tanya Andra pada kedua temannya itu.
"Ok, gue gak keberatan," Jawab Revan menyetujui. Setelah itu, Andra pun sudah terlihat pergi dari sana, demi berbicara pada empunnya kafe, untuk meminta izin menyumbangkan sebuah lagu di sana. Tak lama setelah itu, dia sudah terlihat kembali, dan mereka bertiga pun sudah terlihat berjalan ke arah panggung, untuk memulai kegiatannya.
" Woahh,, Woah!" Teriak para gadis yang ada di kafe itu. Saat melihat ketiga cowok tampan itu yang sudah berdiri di posisinya masing-masing untuk melakukan pertunjukan.
Semua mata yang berada di dalam kafe itupun, sudah terlihat fokus menatap ke arah ketiga pria tampan itu. Saat Iqbal mulai memainkan gitarnya.
Ost.. ( Hijau daun, suara)
"Di sini aku masih sendiri!..." Ucap Revan mulai bernyanyi.
Merenungi hari-hari sepi....
Meski tanpamu....masih tampamu
Bila esok hari datang lagi, ku coba tuk hadapi semua ini, meski tanpamu oooohhh, meski tanpamu, bila aku dapat bintang yang berpijar, mentari yang tenang bersamaku di sini, ku dapat tertawa, menangis tersenyum, di tempat ini aku bertahan...
Suaraaaaaaa! dengarkanlah aku.. apa kabarnya, pujaan hatiku, aku di sini menunggunya, masih berharap, di dalam hatinya.
suara dengarkanlah aku, apakah aku selalu di hatinya, aku di sini menunggunya masih berharap di dalam hatinya.
Dan aku masih tetap di sini, kulewati semua yang terjadi, aku menunggumu ooohhh aku menunggumu.
Suara dengarkanlah aku, apa kabarnya pujaan hatiku.
aku di sini menunggunya, maish berharap di dalam hatinya. Suara dengaranlah aku, apakah aku ada di hatinya.
aku masih menunggunya, masih berharap di dalam hatinyaa.. Suara dengarkanlah aku, aa kabarnya pujaan hatikuu. aku di sini menunggunya masih berharap di dalam hatinya, oooohhhh.( Suara dengarkanlah aku).
Prokkk...prokkkk...prokkkk..
Tepuk tangan riuh langsung mengiringi, setelah lagu tersebut di akhiri.
"Suittt...Suitttt!" Ada pula yang memberikan siulan, karena menyukai pertunjukan tersebut.
"Kak Revan Andrinata kan?" Tanya seorang gadis cantik yang masih berseragamkan putih biru tersebut kepada Revan.
"Bukan," Dalih Revan
"Bohong! kalau gak mau ngaku, aku bakalan teriak, kasih tahu semua orang di sin!"Ucap gadis tu mengancam.
"Terserah! lagi pula memangnya mereka percaya?" Ucap Revan menyerigai.
"Tentu saja akan percaya, setelah melihat sepatu dan jam tangan yang kakak kenakan," Ucap gadis itu sembari menyerigai.
Deggg...
Revan baru tersadar akan hal itu, seharusnya dia tak mengenakan kedua barang tersebut saat ingin bersosialisasi dengan masyarakat, takutnya akan mengundang perhatian para fansnya. Karena, barang dari merk tersebut, hanya ada satu-satunya di dunia.
"Gimana? mau di sebarin atau kasih kesempatan gue buat foto bareng?" Ujar gadis itu memberi pilihan.
Mau tak mau, Revan akhirnya memilih untuk memberi gadis itu kesempatan untuk foto bersamanya.
Ckrekkk...ckreekkkk...
Gadis itu pun langsung mengambil beberapa foto.
"Thank you, bang Revan Andrinata!" Ucapnya lalu pergi dari sana.
"Revan Andrinata?" Ucap salah satu gadis yang ada di sana.
Baru saja gadis yang meminta foto bareng tadi, pergi beberapa langkah, semua gadis yang baru saja tahu kalau pria itu adalah seorang Revan Andrinata yang begitu terkenal tersebut, karena wajah aslinya yang jauh lebih tampan, di banding di medsos itu pun. Seketika langsung menyerbu Revan, untuk meminta foto bareng.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
AnnAm
aku mampir thor
2021-09-02
1
Wati Simangunsong
kaburrrr
2021-08-11
3
vithree-rahayu
Q sampek ikut nyanyi thor😃😃😃
2021-04-10
6