Episode tujuh.

"Ni cupu sengaja cari gara-gara sama gue ya?" Batin Revan. Semakin merasa marah saat mendengar ucapan gadis itu yang begitu memojokannya tersebut.

"Siapa pun yang berani duduk di belakang gue selain Audry, akan menerima akibatnya!" Ancam Revan.

Semua perempuan yang berada di situ pun seketika menjadi mati kutu, saat mendengar ancaman pria itu. Walaupun expresi semua orang yang berada di sana juga menunjukan keterkejutan dengan tingkah pria itu. Tapi mereka memilih untuk diam saja dari pada ikut campur urusan mereka.

"Lo udah gila ya!?" Bentak Audry. Semakin merasa kesal karena perbuatan pria itu. Sementara Revan hanya melemparkan seringaiannya pada gadis itu.

"Sa, pindah ke tempat gue!" Ucap Audry pada Salsa yang duduk di bangku pojok ruangan kelasnya itu.

"Sorry dry, gue gak bisa," Sahut Salsa.

Saat melihat tatapan tajam yang di lemparkan oleh Revan padanya tersebut. Walaupun betapa dia mengingikannya agar bisa berdekatan dan menghirup aroma wangi yang berasal dari tubuh pria itu, tapi dia terpaksa menahannya. Apa lagi saat mengingat Revan yang sudah mencampakannya itu.

Bukk..

Kali ini Audry justru sudah melemparkan bukunya ke arah kepala pria itu karena kesal.

"Lho!" Tunjuk Revan. Baru saja dia akan melemparkan Buku itu pada Audry kembali. Seseorang sudah terlebih dahulu menegur mereka.

"Audry, Revan! silahkan berdiri di luar, sampai kelas ibu usai!" Perintah Buk Monik geram. Saat melihat ulah kedua muridnya tersebut.

"Ibuk," Ucap Revan dan Audry berbarengan, karena terkejut, gurunya itu sudah memasuki kelas mereka.

"Tunggu apa lagi? ayo keluar!" Ucap buk Monik.

"Baik buk," Jawab Keduanya. Lalu terpaksa menurutinya dan berjalan dengan gontainya ke arah luar kelas. Sementara teman-temannya hanya bisa menatap mereka iba. Sementara Buk Monik, sudah terlihat memulai pelajarannya.

"Ini semua gara-gara lo cupu!?" Tuding Revan pada Audry.

"Gara-gara lo!" Jawab Audry geram.

"Audry, Revan, apa hukuman kalian mau ibuk tambah lagi!?" Tawar Buk Monik. Saat mendengar pertengkaran keduanya itu.

"Jangan buk," Jawab keduanya.

"Kalau begitu, diamlah!" Ujar Buk Monik.

"Baik buk," Sahut keduanya. Kali ini mereka hanya bisa saling melemparkan tatapan permusuhan satu sama lainnya. Agar tak mendapat masalah kembali.

********

Di Kantin.

"Eh Cha lo udah dengar belum kalau kak Revan di hukum pagi ini?" Tanya Sinta temannya Icha.

Bel istirahat baru saja berdentang sekitar beberapa menit yang lalu, namun semua anak-anak Sekolah SMA kusuma 1 sudah mengetahuinya. Tampaknya Berita itu tersebar dengan cepat, karena alasan, betapa terkenalnya kedua tokoh tersebut di sekolahnya.

"Di hukum, kok bisa?" Tanya Icha. Karena selama ini pria itu selalu menjadi kesayangan para guru karena status keluarga dan juga kepintaran yang ia miliki. Jadi, akan terdengar aneh bila pria itu di hukum oleh gurunya.

"Gue dengar-dengar sih gara-gara bertengkar sama si tu cupu," Ujar Sinta memberitahu.

"Si cupu kulit super gelap itu maksud lo?" Ujar Icha memastikan.

"He'eh," Ujar Sinta membenarkan.

"Heh punya nyali juga tu cewek cari gegara sama kita!" Ucap Icha sembari menyerigai sinis.

Di sekolah ini siapa yang tak kenal Icha, dia adalah pengagum berat seorang Revan, wanita lemah manapun yang berani berhubungan dengan pria itu, pasti akan selalu di persulit olehnya.

Terpopuler

Comments

olive buchacha

olive buchacha

lebih banyak ya thor nangung banget bacanya

2021-09-19

1

Ika Sartika

Ika Sartika

lanjut Thorrr

2021-08-19

1

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

jngn nyesal y revann

2021-08-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!