Malamnya.
"Revan, ayo kita berangkat sekarang!" Ajak Mirna dari balik pintu kamar anaknya itu.
"Iya mah tunggu bentar!" Ujar Revan seraya merapikan pakaiannya lagi, lalu menyisir rambutnya kembali. Setelah itu barulah dia berjalan ke arah pintu kamarnya untuk membuka pintu.
"Aduh anaknya mama ganteng banget deh, mama yakin sekali kalau calon istri kamu pasti akan senang sekali bisa dapat cowok setampan kamu." Ujar Mirna memuji saat melihat penampilan anaknya yang begitu berbeda dari biasanya itu.
"Tentu dong ma, mama kan tahu sendiri, kalau putra mama ini paling di gilai para gadis!" Ujar Revan seraya tersenyum bangga ke arah mamanya.
"Entah gadis itu cantik, atau sederhana, yang paling terpenting adalah, aku harus menunjukan pesonaku padanya," Batin Revan.
Sementara itu, Mirna hanya tersenyum melihat tingkah Anak bujangnya itu, lalu mengacak-ngacak rambut anaknya karena gemas.
"Ma, udahan dong! nanti rambutnya Revan jadi berantakan lagi karena ulah mama, nanti kalau Revan gak kelihat sempurna lagi gimana?" Ujar Revan sambil cemberut.
Sementara Mirna, hanya terkekeh menanggapinya.
"Ya udah Sayank ayo berangkat! bercandanya udahan!" Ajak Mirna seraya menapaki tangga rumahnya untuk turun bawah. Revan pun juga turut mengekori mamanya dari arah belakang.
"Duh, kalau papa ngelihat anak papa tampan kayak gini, kayaknya pas waktu masa mudanya papa dulu, papa kalah telak di bandingin sama anak papa yang super tampan seperti ini," Puji Utomo, saat melihat penampilan anaknya itu.
"Tentu dong pa, anak papa memang harus lebih tampan dari papa," Sahut Revan sembari tersenyum bangga ke arah papanya itu, sambil memamerkan gigi-gigi putihnya yang rata.
"Ya, setidaknya kau adalah keturanan papa satu-satunya, jadi banyak sedikitnya kau bisa setampan ini juga berkat papa," Jawab Utomo.
"Ya, ya, baiklah, Revan mengakuinya," Jawab Revan akhirnya. Setelah itu, mereka semua pun sudah terlihat masuk ke dalam mobil, guna untuk melaksana pertunangan itu.
*******
"Alisa, buka pintunya sebentar nak!" Pinta Lena dari balik pintu.
"Bentar!" Ujar Alisa seraya berjalan ke arah pintu kamarnya lalu membukanya.
"Kenapa Ma?" Tanya Alisa saat sudah berdiri di hadapan mamanya itu.
"Sayank kamu pakai Dress ini ya, supaya calon Mantu mama jatuh cinta sama kamu!" Ujar Lena seraya langsung menyerahkan Dress berwarna Soft Pink ke arah tangan anaknya itu. Dengan terpaksa Alisa pun langsung menerima Dress pemberian mamanya itu.
"Dan ingatlah untuk berdandan secepatnya! karena saat ini calon suamimu sudah dalam perjalanan kemari, Satu Jam lagi mereka akan segera tiba di sini," Ujar Lena memberitahu.
"Iya ma," Jawab Alisa singkat.
Setelah mengatakan itu pada anaknya, Lena pun langsung kembali ke kamarnya untuk segera bersiap-siap.
********
Ting..Tong...Ting Tong..
"Bik, bukain pintunya!" Perintah Lena pada Bik Asih pembantunya.
"Baik Nyah." Ujar Asih seraya melangkahkan kakinya ke arah pintu.
"Silahkan masuk Tuan, Nyoya, Den!" Ujar Asih seraya membungkuk hormat pada tamu majikannya itu. Mereka sekeluarga pun langsung masuk ke dalam rumah.
"Ya ampun jeng, udah lama sekali ya kita gak bertemu?" Sapa Lena seraya berdiri dari duduknya, untuk menghampiri tamu kehormatannya itu. Setelah itu keduanya langsung berpelukan untuk melepaskan rindu satu sama lain.
"Ah iya Jeng, saya benar-benar rindu ngobrol-ngborol sama jeng lagi?" Balas Mirna, seraya duduk di kursi Meja makan yang bersebelahan dengan calon besannya itu.
Sementara itu Revan pun langsung di kode oleh Mamanya, agar segera mencium tangan kedua calon besannya itu.
"Ya ampun Revan, lama gak ketemu, makin tambah tampan aja." Puji Lena pada Calon mantunya yang tengah mengenakan pakaian yang terlihat mahal dan menawan itu. Di tambah lagi dengan hidung mancung dan juga wajah mulusnya itu, akan membuat hati gadis mana pun seketika luluh saat menatapnya.
"Terima kasih tan," Jawab Revan lembut.
"Kalau tante masih muda kayak dulu, pasti tante yang bakal ngejar-ngejar kamu buat jadi suaminya tante sayang?" Ujar Lena lagi, seraya mengedipkan sebelah matanya ke arah pria itu. Revan pun hanya tersenyum menanggapinya.
"Ma, emang waktu papa muda dulu, papa gak setampan Revan ya?" Ujar Sahid cemberut saat mendengar ucapan istrinya itu.
"Tentu saja Papa adalah orang yang paling tertampan di hati Lena, buktinya papa bisa memukul mundur semua saingan papa saat muda dulu?" Ujar Lena seraya tersenyum genit ke arah suaminya itu.
"Terus, kenapa mama bilang kayak gitu sama calon menantunya kita? papa kan jadi cemburu," Ujar Sahid seraya makin memuncungkan bibirnya ke arah Istrinya itu karena kesal.
"Mama kan cuma ngegodain calon mantu kita Pa, papa gimana sih? sama calon menantu sendiri kok cemburuan." Ujar Lena seraya mengeleng-gelengkan kepalanya.
"Papa bukan cemburu sama calon mantu kita ma, tapi papa gak bisa terima kalau mama memuji laki-laki lain lebih tampan, dari pada papa!" Ujar Sahid seraya membuang wajahnya ke arah lain karena kesal dengan istrinya itu.
Semua orang yang tengah berada di sana pun, spontan langsung tertawa secara bersamaan, saat mendengar ucapan konyol dari pria paruh baya itu barusan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Verrel Diandra
kok alisa y bukan nya audry...
2022-04-05
0
Foua Umi Aan Af
Lanjut kak, bagus!
2021-12-27
1
Ira Maya
next
2021-11-29
1