"Iya, bagusnya kebangetan, pokoknya gue harus bisa jadi orang pertama yang dapetin jam tangannya," Sahut temannya lagi dengan penuh antusias.
"Percuma kalau lo beli itu, karena hasilnya gak akan sebagus ketika Alisa yang memakainya," Sambung Revan sembari terus melanjutkan perjalanannya ke arah kelasnya.
Duarr...duarrrr...
Bagai di sambar petir di siang bolong, semua gadis itu hanya bisa terpaku ketika mendengar penuturan pria itu barusan. Baru kali ini Revan mengajak mereka berbicara, walaupun mereka sudah begitu lama mengenalnya.
"Pleaseee cubitin pipinya gue!" Pinta gadis itu pada temannya.
"Gue juga dong, siapa tau aja ini cuman mimpi gue doang," Sahut yang lainnya lagi. Karena masih merasa tak percaya atas apa yang mereka alami tersebut.
"Akh, gue gila ya! kok bisa-bisanya gue masih belain tu cewek walaupun dia udah permaluin gue kemarin," Batin Revan frustasi.
************
Di lain sisi.
"Bik panggilin Alisa gih!" Perintah Lena pada pembantunya itu. Saat mendapati anaknya yang tak kunjung-kunjung turun untuk sarapan, walaupun waktu sudah menunjukan pukul 06:45 Wib tersebut.
"Baik nyah," Jawab bik Asih. Lalu bergegas pergi dari sana.
Tok....tokkk....
"Non Alisa, bukain pintunya non!" Pinta bik Asih. Setelah tiba di depan pintu kamar nonanya itu.
"Non Alisa!?" panggil bik Asih lagi. Saat tak kunjung mendapat jawaban dari nona rumahnya itu.
Ceklek...
Rupanya pintu kamar gadis itu sudah tidak terkunci. Bik Asik pun segera bergegas masuk ke dalam, untuk mengecek kondisi nona rumahnya itu.
"Lo non, non Alisa sakit?" Tanya bik Asih panik saat melihat gadis itu tampak terbaring lemah di atas ranjangnya tersebut. Tubuhnya sudah menghampiri gadis itu, sembari langsung merabakan tangannya ke arah kening gadis itu, untuk mencek kondisinya.
"Ya ampun non, tubuh non panas sekali, mana wajahnya pucat sekali lagi," Ucap bik Asih panik. Sementara Alisa hanya menanggapinya dengan senyuman lemahnya.
"Ya udah, tunggu bentar ya non, bibik mau laporin ke ibu dulu," Ucap bik Asih lagi. Wajahnya tampak begitu khawatir atas kondisi yang menimpa gadis itu. Kakinya sudah melangkah, ingin bergegas keluar dari sana.
"Bik!" Panggil Alisa pelan.
"Ya non, ada apa, bibik di sini," jawab bik Asih cepat. Lalu menghampiri gadis itu kembali.
"Gak usah di laporin sama mama bik, Alisa udah minum obat kok tadi, bentar lagi pasti udah sembuh," Jawab Alisa. Sembari menunjukan wajah penuh keyakinan dengan kata-katanya itu.
"Akh, non ini bagaimana sih, kalau non kenapa-napa kan nanti yang di salahin pasti bibik," Ucap bik Asih. Lalu langsung cepat-cepat pergi dari sana untuk melapor pada nyonyanya itu.
"Yes!" Batin Alisa senang. Karena sepertinya rencananya itu akan berjalan dengan mulus.
"Lo bik, Alisanya mana?" Tanya Lena.
Saat melihat pembantunya itu muncul hanya seorang diri. Apa lagi saat melihat ke arah Arloji yang ada di pergelangan tangannya tersebut. Lena semakin tampak khawatir, takutnya anak gadisnya itu akan datang terlambat saat ke sekolah.
"Non, non Alisa sakit nyah, badanya terasa panas, bahkan wajahnya juga nampak pucat," Ucap bik Asih memberitahu.
"Sakit?" Ucap Lena terkejut.
"Iya nya," Ucap bik Asih membetulkan. Tanpa banyak berkata-kata lagi Lena pun langsung bergegas melangkahkan kakinya untuk mencek kondisi anak gadisnya itu.
"Ma," Sapa Alis pelan, sembari tersenyum lemah saat melihat siapa yang datang ke kamarnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Ika Sartika
maksudnya apa ya 🤔🤔
2021-08-20
1
Wati Simangunsong
mksd audry ap y
2021-08-11
2
kuswati 0784
kira2 ap ya rencana Alisa
2021-03-22
1