"Ya ampun, anak mama kok, bisa gini sih sayang?" Ucap Lena panik sembari merabakan tangannya ke arah kening anak gadisnya itu, untuk membuktikan apa kata-kata pembantunya itu tadi.
"Mungkin karena Alisa terlalu lelah saat bekerja kemarin ma," Ujar Alisa.
"Ya udah, mama telponin dokter dulu ya, biar kamu bisa di suntik?" Tawar Lena.
"Engg... enggak usah ma, Alisa kan udah minum obat tadi, cukup di ajak istirahat aja pasti bentar lagi bakal sembuh kok," Ujar Alisa.
"Yakin gak usah?" Tanya Lena sekali lagi.
"Iya ma."
""Ya udah kalau gitu, sebaiknya kamu istirahat aja sekarang! mama bakalan suruh bik Asih untuk buatin kamu bubur," Ucap Lena. Sementara Alisa pun hanya menanggapinya dengan menganggukan kepalanya.
Ceklek..
Suara pintu kamar Alisa terkunci dari luar.
"Yes....yessss," Ucap Alisa girang sembari melompat-lompat di atas kasurnya. Karena merasa bahagia, mamanya itu bisa ikut tertipu juga dengan bualannya.
"Akhirnyaaaaa, gue gak jadi ketemu tu cowok cecunguk hari ini hahaaaa," Batin Alisa senang.
Untung saja saat dia tiba di rumah kemarin, secara tanpa sengaja, dia sempat mendengar pembicaraan mamanya dan juga calon mertuanya itu lewat telepon, jadi dia bisa menyusun rencana lebih awal sebelum waktu itu tiba. Terlebih saat mengingat betapa narsisnya cecunguk itu saat mengajak seorang Alisa berkenalan kemarin. Dirinya semakin di buat mual jika bertemu dengan pria itu lagi.
******
Kring.....kriinggg..kriing
Bel berbunyi, pertanda waktu istirahat sudah tiba.
Pukkk...
Sebuah tepukan sudah mendarat di bahunya Revan, karena pria itu terus saja melamun sampai tak mendengar suara bel istirahat berbunyi. Biasanya, di antara gengnya tersebut, dia lah yang paling bersemangat saat mendengar suara bel istirahat berbunyi.
"Apaan sih?" Ucap Revan kesal. Karena Andra sudah membuatnya menjadi kaget karena ulahnya itu.
"Lo yang kenapa, dari tadi melamun terus?" Tanya Andra. Karena penasaran dengan tingkah pria itu yang berbeda dari biasanya itu.
"Gak kenapa-kenapa kok, gue cuman lagi heran aja, tu cupu tumben-tumbennya gak masuk sekolah," Ucap Revan jujur.
"Jadi dari tadi, lo ngelamun, cuman mikirin si cupu itu?" Sela Iqbal yang duduk bersebelah dengan pria itu.
"Apaan sih, kan gue cuma penasaran," Dalih Revan.
"Hahaahaaaa...." Kali ini justru yang terdengar adalah tawa Andra dan juga Iqbal secara berbarengan. Saat tahu apa yang menjadi beban pikiran pria itu ketika melamun.
"Jangan-jangan!" Tuduh Iqbal dan Andra secara berbarengan. Keduanya saling mengedipkan mata, saat memikirkan apa yang ada di kepala mereka tersebut.
"Jangan-jangan apa?" Selidik Revan.
"Lo berdua mau bilang, kalau gue naksir sama si tu cupu gitu?" Tebak Revan yakin.
"Nah itu lo tau," Jawab Andra dan Iqbal secara berbarengan lagi.
"Saraf kali ya otak lu berdua," Ucap Revan kesal. Sembari memiringkan jarinya sekilas di depan wajahnya pada kedua temannya itu.
"Lahhh, kok kita yang di bilang saraf, yang ada lo kali yang saraf," Tuduh Iqbal balik.
"Iya, pake tuduh kita segala lagi, ya enggak?" Ujar Andra membetulkan.
"Iya," Jawab Uqbal. Sementara Revan sudah melengos keluar, tidak mendengar apapun lagi yang mereka ucapkan.
"Dry kok lo gak sekolah hari ini?" Tanya Firda lewat chatt pada sahabatnya itu.
Wajahnya tampak khawatir, takutnya terjadi apa-apa pada sahabatnya itu karena tak pergi sekolah hari ini, biasanya gadis itu paling rajin sekolah, walaupun pemotretannya terus menyibukannya di ke setiap harinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Purwaningsih Subiyono
penasaran pinggin tau reaksi Revan saattau Audrey itu alisa
2021-08-27
3
Ika Sartika
lanjut lagi
2021-08-20
1
Faidah Faidah
kyaknya Audriy dn Alisa 1 org atau org yg sama
2021-08-16
1