Julia dan Miko memegangi pipi kirinya karena tangan kanan Julia memegang kelinci sedangkan Miko memegang plastik yang berisi makanan yang tadi di belinya.
"Gara-gara Kalian berdua ponakan kesayanganku meninggal dunia." Ucap ke empat orang tersebut bersamaan.
"Ponakan Kalian meninggal dunia? Maksudnya?" Tanya Julia dengan wajah bingung begitu pula dengan Miko.
"Bela / Kelik / Ririn / Alex adalah ponakan Kami." jawab ke empat orang tersebut bersamaan namun memanggil namanya berbeda.
"Kalian keluarga Bela, Kelik, Ririn dan Alex?" Tanya Julia.
"Betul, gara-gara ulah kalian ponakanku meninggal dunia karena itulah Aku menampar Kalian." Ucap salah satu wanita tersebut.
"Betul" Ucap ke tiga wanita tersebut bersamaan sambil menahan amarahnya.
"Gara-gara Kalian, suamiku meninggal." Ucap salah satu wanita yang tiba - tiba datang sambil berjalan ke arah Julia dan Miko.
"Betul, calon suamiku juga meninggal gara-gara ulah Kalian." sambung seorang gadis cantik sambil memegang perutnya yang mulai membuncit.
"Mereka meninggal karena melakukan hubungan suami istri di hutan angker karena itulah Mereka meninggal." Ucap Julia dengan nada tegas.
"Apa yang dikatakan temanku benar jadi Kami tidak ada hubungan dengan kematian ke empat teman Kami." Sambung Miko.
Julia terpaksa mengatakan kebenarannya karena banyak warga yang menonton kejadian tersebut membuat Julia tidak ada pilihan lain begitu pula dengan Miko.
"Cihhhhh... Kalau memang benar lalu kenapa Kalian berdua juga tidak mati? Bukankah Kalian juga melakukan hubungan suami istri bersama pria yang ada di sana?" Tanya kekasihnya Kelik dengan nada menghina sambil menatap tajam ke arah Julia dan Miko.
"Kami tidak serendah dirimu melakukan hubungan suami istri sebelum Kami resmi menikah." jawab Julia sambil menunjuk ke arah perut kekasihnya Kelik.
"Sebelum merendahkan Kami, introspeksi dulu Kami atau Anda yang melakukan hubungan suami istri sebelum menikah." Sambung Miko.
"Apa maksud Kalian?" Tanya kekasihnya Kelik dengan nada kesal.
'Si*l, gara-gara Kelik ma x ti
"Anda dan Kelik belum menikah tapi perutnya sudah buncit duluan." Jawab Miko dengan wajah sinis.
Tanpa menjawab kekasihnya Kelik mengangkat tangannya dan bersiap menampar Miko namun tangannya di tahan oleh Miko.
"Jangan sentuh tangan kotor mu menyentuh wajahku." Ucap Miko sambil masih menahannya kemudian menekuknya.
"Akhhhhhhhh... Sakitttt ... Lepas!" teriak kekasihnya Kelik.
Miko melepaskan tangannya kemudian mendorongnya dengan pelan namun kekasihnya Kelik sengaja menjatuhkan tubuhnya ke aspal jalan.
"Akhhhhhhhh... Sakitttt ..." teriak kekasihnya Kelik.
Akibatnya darah segar keluar dari sela-sela ke dua pahanya membuat orang yang ada di situ sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya.
"Anakku!" teriak kekasihnya Kelik dengan wajah pura-pura sedih.
"Aku mendorongnya pelan kok." Ucap Miko dengan wajah merasa bersalah.
"Kalian bisa lihat sendiri kalau ke dua wanita ini adalah siluman yang berwajah manusia di mana Salah satu dari Mereka dengan teganya mendorong seorang wanita yang sedang hamil sampai pendarahan. Ponakan kesayanganku meninggal dunia karena ulah Mereka jadi sudah sepantasnya Mereka mati." Ucap salah satu wanita tersebut.
"Betul sekali, bunuh ke dua wanita pembawa si*l ini!" teriak para wanita yang kehilangan Bela, Kelik, Ririn dan Alex.
"Bunuh Mereka!" teriak para warga.
"Julia, bagaimana ini?" Tanya Miko sambil berlari begitu pula dengan Julia.
"Kita lari saja menuju ke kontrakan Kita." Jawab Julia.
Julia dan Miko terpaksa melarikan diri karena tidak mungkin melawan orang sebanyak itu karena yang ada mereka akan mati konyol.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Aditya HP/bunda lia
pacarnya si Kelik mau anaknya mati tuh jadi ngedrama ...
2023-06-19
0
Desyi Alawiyah
hmmm aku heran deh smaa perbuatan warga yg seperti itu,sukanya main hakim sendiri...harusnya kan cari tau dulu kebenerannya kaya gmana,baru bertindak...
yok lanjut kak...😅👌
2023-06-19
1
Desyi Alawiyah
dihhh...jelas mereka yg salah malah menyalahkan orang lain...😏
2023-06-19
1