Tanpa menjawab sopir tersebut keluar dari mobil begitu pula dengan kernetnya. Saat itu di dalam angkutan umum hanya tinggal Julia dan Miko sedangkan penumpang lainnya sudah turun di tempat tujuan.
Julia dan Miko saling menatap dan merasa kalau sopir dan kenek ingin bertindak mesum membuat Julia dan Miko keluar dari mobil sambil menatap ke arah ke dua pria tersebut dengan tatapan tajam.
"Kalian berdua ternyata cantik juga." Ucap ke dua pria tersebut bersamaan.
Selesai mengatakan hal itu, salah satu pria tersebut yang bekerja sebagai sopir angkutan umum bersiul dan tiba-tiba dari semak muncul dua belas preman bertampang sangar hal itu tentu saja membuat Julia dan Miko memasang kuda-kuda.
"Cihhhhh... beraninya keroyokan." Ucap Miko.
"Dasar kalian ban*i." sambung Julia.
"Sepertinya ke dua gadis ini bisa bertarung, serangga!" perintah pria tersebut yang merupakan sopir angkutan tersebut.
"Serang, kali bos." celetuk tiga belas anak buahnya.
"Maksudku itu, serang ke dua gadis itu." ucap pria tersebut.
Julia menurunkan kelinci tersebut ke tanah kemudian bersiap untuk bertarung. Perkembangan yang tidak seimbang di mana empat preman bertampang sangar menyerang Julia dan empat preman lainnya menyerang Miko sisanya enam menatap Julia dan Miko.
Julia dan Miko membalas pukulan dan tendangan masing-masing dari empat pria tersebut hingga lima belas menit kemudian Julia dan Miko mulai terdesak.
Di saat krisis datang dua pemuda tampan yang entah dari mana datangnya tiba-tiba muncul dan menolong Julia dan Miko.
Bantuan Mereka sangat berarti dan tidak membutuhkan waktu lama ke empat belas pria tersebut babak belur.
"Terima kasih atas bantuannya." Ucap Julia dan Miko bersamaan.
Ke dua pemuda tampan tersebut hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengeluarkan suara sedikitpun.
'Julia, bagaimana Kita pulang?' Tanya Miko sambil berbisik dengan wajah bingung.
'Kita tunggu di sini saja siapa tahu ada mobil atau angkutan umum lewat.' bisik Julia yang ikutan berbisik.
'Baiklah.' jawab Miko pasrah.
"Kalian kok berdiri di sini?" Tanya salah satu pemuda tampan tersebut.
Deg
Jantung Miko berdetak kencang karena suara pemuda tampan tersebut sangat familiar di teringat membuat Miko menatap wajah tampan pemuda tersebut.
"Suara Kakak mirip seperti suara seseorang di mana Kita mengobrol sambil menatap api unggun waktu kemping." Ucap Miko memastikan.
"Oh iya Aku baru ingat Kita pernah bertemu waktu Aku menemanimu karena ke empat temanmu pergi dan akhirnya Kita berpisah ketika ke empat temanmu meninggal dunia karena Aku pulang bersama temanku." Ucap pemuda tampan tersebut berbohong.
Miko tidak tahu sejak Mereka berkenalan dan mengobrol, pemuda tampan tersebut selalu mengikuti Miko ke manapun Miko pergi bahkan selalu hadir dalam mimpi Miko hanya saja wajahnya sengaja di buat tidak begitu jelas di alam mimpinya.
"Syukurlah Kakak masih ingat, Kakak tahu tadi polisi bertanya tentang Kakak dan Aku jawab tidak tahu kemana Kakak pergi." Ucap Miko.
"Kenapa mencari Kakak?" Tanya pemuda tampan tersebut pura-pura tidak tahu.
"Untuk mengetahui apa yang terjadi dengan ke empat teman Kami." Jawab Miko.
"Maaf menyela, Kakak - Kakak tadi ke sini naik apa? soalnya sepanjang jalan ini jalanan lumayan sepi." Tanya Julia.
"Kami naik mobil, mau bareng?" Tanya pemuda tampan tersebut menawarkan tumpangan.
"Boleh." Jawab Miko dan Julia bersamaan.
Mereka terpaksa menerima bantuan orang asing karena tidak ada pilihan lain. Julia dan Miko kemudian mengambil tas ranselnya yang berada di dalam mobil angkutan umum.
Ketika Mereka berempat berjalan ke arah mobil milik salah satu pemuda tampan tiba-tiba Julia ingat akan kelincinya membuat Julia menghentikan langkahnya.
"Ada apa Julia?" Tanya Miko sambil ikut menghentikan langkahnya.
"Aku ingat dengan si putih." Jawab Julia sambil meletakkan tasnya di rumputan.
"Putih." Panggil Julia sambil mencari kelinci kesayangannya.
"Mungkin Putih bertemu dengan teman - temannya makanya pergi." Ucap Miko.
"Tidak mungkin, pasti Putih bersembunyi di suatu tempat." Ucap Julia dengan suara tercekat.
"Putih, kembalilah Aku sangat takut Kamu terluka lagi." Ucap Julia dengan mata berkaca-kaca.
Tes Tes Tes
Julia mengeluarkan air matanya sambil mencari dan memanggil namanya Putih.
"Julia, Putih sudah pergi. Kita pulang yuk." Ajak Miko.
"Hiks... Hiks ... Hiks ... Aku mohon beri waktu sepuluh menit untuk mencari keberadaan Putih." Mohon Julia sambil terisak.
Entah kenapa Julia sangat takut kehilangan kelinci yang sangat disayanginya. Selesai mengatakan hal itu Julia mencari kelinci dengan di bantu Miko sedangkan ke dua pemuda tampan hanya saling menatap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Kinan Rosa
pasti pemuda itu jelmaan dari kelinci tsb
2023-06-28
0
Desyi Alawiyah
fix...bener ini,pasti kedua pemuda itu ada hubungannya dengan pangeran kelinci,bisa sahabat atau keluarga mungkin
2023-06-18
0
Desyi Alawiyah
apa pemuda itu teman dari pangeran kelinci itu...🤔
2023-06-17
0