Bela, Kelik, Ririn dan Alex kini tubuhnya ditutup dengan menggunakan tikar milik orang yang sedang kemping karena tubuh mereka polos tanpa sehelai benangpun.
"Sudah telepon polisi?" Tanya Julia.
"Sudah." Jawab salah satu warga.
"Lebih baik Kalian yang melakukan kemping pulang ke rumah masing-masing karena sebentar lagi polisi datang kecuali untuk Nona berdua karena Kalian berdua adalah temannya." Ucap Kepala suku desa yang dekat dengan hutan.
"Kami berdua tidak tahu apa-apa dan Kami tidak bersalah." Ucap Miko dengan wajah pucat pasi karena dirinya tidak mau di tangkap terlebih dirinya tidak bersalah.
Grep
"Mereka tahu Kita tidak bersalah dan tidak melakukan apa-apa. Kita sementara di sini karena mau diinterogasi sama polisi sebagai saksi. Benar begitu Pak?" Tanya Julia.
"Benar Nona, jadi Nona-Nona tidak perlu takut." Jawab Kepala suku desa.
"Baiklah kalau begitu Aku akan hubungi keluarganya untuk memberitahukan apa yang terjadi." Ucap Julia sambil membalikan badannya dan berjalan ke arah tenda diikuti oleh Miko.
"Aku juga." ucap Miko.
"Kamu hubungi orang tua Bela dan Ririn sedangkan Aku hubungi Kelik dan Alex." sambung Miko.
"Ok." Jawab Julia singkat.
Semua orang yang melakukan kemping mulai merapikan peralatan mereka karena mereka akan pergi dari hutan tersebut sedangkan Julia dan Miko belum merapikan karena menunggu kedatangan polisi.
"Tidak ada signal." Ucap Julia dan Miko bersamaan.
"Sekarang apa yang harus Kita lakukan ?" Tanya Miko.
"Lebih baik merapikan tenda sambil menunggu kedatangan polisi." Jawab Julia sambil mengambil tas ransel untuk memasukkan bantal dan selimut.
"Lalu tenda milik Alex, bagaimana?" tanya .
Tubuh Miko masih gemetar karena sejujurnya baru pertama kali dirinya melihat mayat tepat di depan matanya dan tidak tanggung-tanggung ada empat mayat dan mayat itu adalah teman kerjanya sekaligus teman yang sering mengajaknya pergi kemping.
Sejujurnya tubuh Julia juga gemetaran dan juga sangat takut melihat mayat terlebih ini pertama kalinya melihat empat mayat sekaligus yang merupakan sahabatnya yang suka kemping seperti dirinya tapi Julia berusaha menutupinya karena dirinya tidak tega melihat sahabatnya yang masih ketakutan.
Grep
"Aku saja yang merapikan tendanya sekaligus merapikan barang mereka." Jawab Julia sambil memeluk tubuh Miko agar tidak gemetaran.
Miko membalas pelukan Julia hingga tanda sadar Miko melihat kelinci yang mereka temukan tadi malam berbaring di samping Julia. Hal itu membuat Julia menatap tajam sambil melepaskan pelukannya dan mendorong Julia agar melepaskan pelukannya.
"Ada apa?" Tanya Julia dengan wajah bingung.
"Kelinci pembawa sial lebih baik di bunuh saja." Ucap Miko sambil ke dua tangannya bersiap menangkap kelinci tersebut.
Plak
"Pembawa sial bagaimana?" Tanya Julia dengan nada kesal sambil menepis ke dua tangan Miko.
"Gara-gara menemukan kelinci itu ke empat teman Kita meninggal dan Aku sangat yakin sekali kalau kelinci ini pembawa sial." Jawab Miko.
"Kamu tidak dengar ucapan penduduk kalau ke empat teman Kita meninggal dikarenakan mereka melakukan hubungan suami istri di hutan ini jadi ini tidak ada hubungannya dengan kematian ke empat teman Kita." Ucap Julia dengan nada tegas.
"Tapi apa Kamu tidak berpikir sejak Kita menemukan kelinci ke empat teman Kita langsung meninggal ketika melakukan hal itu?" Tanya Miko.
"Sekali lagi Aku tekan kan kalau kelinci ini tidak bersalah." Jawab Julia.
"Apalagi sebelum kejadian seperti ini di mana Kita pergi ke kemping ,apakah pernah Mereka melakukan hubungan suami istri?" Tanya Julia.
"Tidak pernah." Jawab Miko.
"Karena itulah ketika Mereka melakukan hubungan suami istri, Mereka langsung terkena hukuman oleh penghuni hutan atau makhluk halus penunggu hutan ini." Ucap Julia.
"Apa mungkin penghuni hutan atau makhluk halus penunggu hutan ini ada?" Tanya Miko yang tidak percaya dengan hal-hal gaib.
"Tentu saja ada dan hanya orang yang punya indra ke enam yang bisa melihat keberadaan mereka." Jawab Julia.
"Sudah ah ... Aku ingin membereskan semua barang-barangku dan juga barang-barang milik Bela, Kelik, Ririn dan Alex." Sambung Julia.
"Aku bantu biar cepat." Ucap Miko.
Julia hanya menganggukkan kepalanya kemudian ke dua gadis tersebut mulai merapikan peralatan milik mereka. Setelah hampir lima belas menit mereka keluar dari tenda tersebut sambil mengeluarkan tas milik Julia dan Miko serta milik Bela dan Ririn.
Julia menggendong kelinci tersebut kemudian diletakkan di atas tas ranselnya karena Julia ingin merobohkan tendanya.
"Nanti kalau kelincinya buang air kecil di tasmu bagaimana?" Tanya Miko.
"Tinggal di cuci, gampangkan." jawab Julia dengan nada santai.
Miko hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan hingga tiba-tiba seseorang memanggil mereka.
"Maaf Nona - Nona." Panggil seorang pria.
Julia dan Miko serentak menghentikan membongkar tenda kemudian membalikkan badannya. Mereka melihat dua polisi sedang menatap mereka hal itu tentu saja membuat tubuh Miko bergetar hebat. Julia yang melihat tubuh Miko gemetar membuat Julia memeluk tubuh Miko.
"Ada yang bisa saya bantu Pak?" Tanya Julia.
"Apakah Kalian mengenal ke empat teman Kalian yang sudah meninggal?" Tanya salah satu polisi tersebut.
"Mereka teman Kami Pak sekaligus teman satu kantor, namanya Bela, Kelik, Ririn dan Alex." Jawab Julia.
"Terakhir melihat Mereka di mana?" Tanya polisi tersebut sedangkan temannya mencatat percakapan mereka.
"Ketika Kami mencari kayu bakar untuk membuat api unggun, Kami menemukan kelinci ini dalam keadaan terluka dan Aku langsung membawanya pulang meninggalkan ke lima temanku untuk mengobati lukanya setelah itu Aku tidur dan tahu-tahu Aku dibangunkan sama temanku." Jawab Julia panjang lebar sambil menatap ke arah Miko.
"Nona yang terakhir melihat ke empat teman korban, coba ceritakan secara detail apa yang terjadi selanjutnya." Pinta polisi tersebut sambil menatap ke arah Miko.
"Jangan takut, ceritakan apa yang terjadi waktu Aku pergi." Ucap Julia sambil mengusap bahu Miko.
"Ketika Julia pergi untuk mengobati kelinci yang terluka, Kami melanjutkan kembali mencari kayu bakar setelah mendapatkannya Kami pulang ke tenda dan Kami langsung membuat api unggun." Ucap Miko.
"Lalu?" Tanya polisi tersebut.
"Setelah api unggun menyala tiba-tiba Bela, Kelik, Ririn dan Alex berpamitan katanya mau pergi mencari buah. Aku terpaksa menunggu mereka hingga ada seorang pemuda menemaniku untuk mengobrol." Jawab Miko.
"Hingga lima belas menit kemudian Aku mendengar empat suara teriakan dan Aku mengenal suara itu. Mereka adalah Bela, Kelik, Ririn dan Alex hal itu membuatku berlari begitu pula dengan pemuda yang mengajakku mengobrol ke arah sumber suara." Sambung Miko.
"Lalu?" Tanya polisi itu lagi.
"Aku dan pemuda itu melihat ke empat temanku berteriak minta tolong sambil berusaha melepaskan diri karena milik mereka menempel dan tidak mau lepas." Jawab Miko.
"Aku yang sangat terkejut melihat kejadian itu langsung tidak sadarkan diri dan tahu-tahu Aku dibangunkan oleh salah satu penduduk. Kemudian Aku berlari ke arah tenda menemui Julia untuk memberitahukan apa yang telah terjadi." Sambung Miko.
"Lalu?" Tanya polisi lagi.
"Aku dan Julia langsung ke lokasi kejadian dan mengobrol dengan penduduk desa setelah itu Kami kembali ke tenda." Jawab Miko.
"Apakah Kamu mengenal jelas wajah pemuda yang mengajakmu mengobrol?" Tanya polisi tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Kinan Rosa
apakah pemuda itu jelmaan dari kelinci itu ya 🤔
2023-06-28
0
Desyi Alawiyah
jangan lama" yah kak up nya,,
semangat 💪💪💪
2023-06-15
0
Desyi Alawiyah
wah jangan" pemuda yg ngajak ngobrol Miko.....ah sudahlah...aku ga mau nebak" 🤭🤭🤭
lanjut kak author...kira" siapa pemuda itu 🤔😌😌😌🙈
2023-06-15
0