"Aku juga tidak tahu kenapa Kita sampai di rumah kontrakan Kita. Aku hanya tahu pas bangun dari tidur, pemuda yang bernama Kak Arlando duduk di sisi ranjang dan mengatakan kalau Aku dan Kamu tidur jadi Mereka membawa Kita ke kamar masing-masing.'' Jawab Miko.
"Lalu kemana Mereka?" Tanya Julia.
"Mereka pulang karena tidak sopan dan tidak enak sama tetangga kalau melihat dua pria berada di dalam rumah dua gadis." Jawab Miko.
"Kenapa Mereka tidak berpamitan denganku?" Tanya Julia.
"Kata pria itu Kamu sangat lelah karena itulah tidak enak mengganggu istirahat mu." Jawab Miko.
Julia hanya menganggukan kepalanya namun terlihat wajah sedihnya sedangkan Miko tahu kalau Julia sedih kehilangan kelinci kesayangannya.
"Kamu sedih karena kelincinya hilangkan?" Tanya Miko.
"Iya." Jawab Julia singkat.
"Besok pagi Kita pergi ke sana lagi mencari kelinci tapi sampai siang karena besok siang Aku mau pulang menemui ke dua orang tua ku." Ucap Miko.
"Terima kasih banyak sudah mau membantu mencari kelinciku." Ucap Julia terharu.
"Kita kan bersahabat dan sesama sahabat harus saling tolong menolong." Jawab Miko sambil tersenyum.
Julia membalas senyuman Miko hingga beberapa saat Mereka terdiam. Hingga Miko tanpa sengaja melihat tas milik Julia bergerak - gerak membuat mata Miko membulat sempurna.
"Julia, kenapa tas ransel mu gerak - gerak?" Tanya Miko dengan wajah ketakutan sambil menunjuk ke arah tas milik Julia yang berada di dekat lemari pakaian.
Julia langsung memalingkan wajahnya ke arah tasnya dan memang benar tasnya bergerak-gerak. Julia yang penasaran turun dari ranjang begitu pula dengan Miko.
Miko mengambil sapu lidi yang berada dekat dengan ranjang untuk bersiap memukul jika seandainya yang bergerak - gerak itu adalah seekor ular.
Julia berjongkok kemudian menyentuh tasnya yang bergerak-gerak dan Julia menyentuhnya dengan perlahan dan merasakan kalau itu bukan ular.
Julia menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian memberanikan diri membuka resleting tasnya. Hingga mata Julia membulat sempurna karena kelinci yang dicarinya ada di dalam tas nya ketika kepala kelinci tersebut nongol keluar dari tas milik Julia.
"Putih, kenapa Kamu ada di dalam tasku? Aku sedih tahu ketika Kamu hilang." Ucap Julia sambil membuka resleting tersebut hingga terbuka semuanya.
Julia langsung mengangkat nya kemudian menggendongnya sambil menatap sepasang mata kelinci tersebut.
"Aku takut sekali sekaligus sedih ketika Kamu hilang." Ucap Julia sambil memeluknya.
Setelah beberapa saat Julia melepaskan pelukannya kemudian mencium wajah kelinci tersebut bersamaan wajah kelinci tersebut bersemu merah.
"Putih, Kamu sakit lagi?" Tanya Julia penasaran sambil menyatukan wajahnya ke wajah kelinci tersebut.
"Sakit lagi? Memang kelincinya sakit apa?" Tanya Miko yang sejak tadi diam.
"Lihatlah wajahnya memerah." Jawab Julia sambil memperlihatkan kelincinya.
"Sepertinya kelinci itu tidak sakit dan wajahnya bukan memerah karena sakit tapi bersemu merah karena kelinci itu Kamu cium. Sepertinya kelinci itu jantan jadi setiap Kamu cium makanya wajahnya bersemu merah." Ucap Miko.
"Masa sih?" Tanya Julia penasaran.
Julia berdiri kemudian berjalan ke arah ranjang sambil menggendong kelinci tersebut diikuti oleh Miko.
Julia membaringkan kelinci tersebut dengan posisi terlentang dan dengan usilnya memainkan adik kecilnya milik kelinci tersebut.
"Apa yang Kamu lakukan Julia?" Tanya Miko yang melihat Julia memainkan adik kecil milik kelinci tersebut.
"Aku hanya ini tahu kira-kira kelinci ini laki-laki atau perempuan." Jawab Julia sambil masih memainkan nya.
"Usil banget." Ucap Miko.
"Hehehehe ..." Tawa Julia.
"Lihat Julia, wajahnya semakin bersemu merah." Ucap Miko.
Julia menatap ke arah kelinci tersebut dan memang benar wajahnya semakin bersemu merah terlebih Julia merasakan adik kecil milik kelinci tersebut mulai mengeras.
"Sepertinya benar katamu kalau kelinci ini laki-laki." Ucap Julia.
"Tapi aneh saja masa Aku cium wajahnya bersemu merah kan dia bukan manusia." Ucap Julia sambil berpikir dan berhenti memainkan adik kecil milik kelinci tersebut.
"Kelinci ajaib kali." Ucap Miko sambil berjalan ke arah pintu.
"Kamu mau ke kamar ingin mandi terus mencari makanan, mau ikut tidak?" Tanya Miko.
"Boleh, Aku juga mau mandi karena badanku lengket." Jawab Julia.
"Ok, aku tunggu di ruang keluarga." Ucap Miko sambil berjalan meninggalkan kamar Julia.
Julia turun dari ranjang meninggalkan kelinci tersebut kemudian berjalan ke arah kamar mandi sambil melepaskan satu persatu pakaiannya hingga tubuhnya polos tanpa sehelai benangpun.
'Akan Aku balas Kamu Julia.' Ucap Pangeran William dalam hati dengan nada kesal sambil berusaha menidurkan adik kecilnya yang sudah tegang akibat ulah Julia.
Kelinci itupun berubah wujud menjadi Pangeran William namun tidak terlihat. Pangeran William berjalan ke arah pintu kamar mandi dan tanpa membukanya langsung masuk ke dalam kamar mandi karena Pangeran William bisa nembus baik pintu maupun tembok.
Pangeran William melihat Julia mandi menggunakan air shower dan membelakangi dirinya. Pangeran William berjalan dengan santai hingga menghentikan langkahnya tepat di belakang Julia.
Pangeran William menjentikkan jarinya dan otomatis tubuhnya ikut polos lalu memeluk tubuh polos Julia sambil memainkan dua gunung kembar milik Julia.
"Ahhhhhhhhhhh..." keluar suara merdu dari mulut Julia.
Julia merasakan kalau bo x kong x nya ada yang mengganjal namun Julia membiarkannya karena dirinya merasakan nyaman ketika tubuhnya di peluk terlebih dua gunung kembarnya dimainkan oleh Pangeran William.
'Aku ingin sekali melakukannya tapi Aku tidak bisa karena Kita belum resmi menikah. Aku hanya bisa melakukannya seperti ini.' Ucap Pangeran William sambil menggerakkan pinggulnya secara berulang-ulang tanpa memasukkan wortel importnya.
"Ahhhhhhhhhhh..."
Julia dan Pangeran William sama - sama mengeluarkan suara merdunya tanda mereka mendapatkan pelepasan hingga keluarlah lahar milik Pangeran William untuk pertama kalinya.
Hanya saja suara merdu Pangeran William tidak di dengar oleh Julia karena untuk saat ini Pangeran William belum menampakkan dirinya kecuali waktu tidur.
Pangeran William kemudian melepaskan pelukannya kemudian menghilang dan berubah wujud kembali menjadi seekor kelinci.
"Apa yang terjadi? Kenapa Aku seperti melakukan hubungan suami istri?" Tanya Julia sambil membalikan badannya namun tidak ada orang lain selain dirinya.
"Aku merasakan tubuhku di peluk dan Aku sangat nyaman ketika tubuhku di peluk." ucap Julia.
"Sudahlah, mungkin hanya perasaanku saja. Lebih baik Aku melanjutkan mandi terus bersiap untuk pergi mencari makanan karena Aku sudah lapar." Ucap Julia.
Julia pun melanjutkan mandi setelah lima belas belas menit kemudian Julia sudah selesai mandi dan memakai pakaian santai.
Kini Julia dan Miko keluar dari rumah kontrakan untuk mencari makanan karena ke dua gadis tersebut sudah lapar.
Mereka masuk ke dalam warung tenda kemudian memesan ayam goreng. Sambil menunggu Julia dan Miko mengobrol sambil sesekali Julia membelai kelinci tersebut.
"Aku hampir lupa, lebih baik bungkus saja." Ucap Julia yang tiba-tiba ingat kalau kelincinya tidak suka wortel tapi makanan yang di makan oleh Julia.
'Aku tidak tahu apakah kelinciku suka makan yang Aku beli, jika tidak suka maka Aku mencari makanan yang waktu itu Aku beli.' Sambung Julia dalam hati.
"Kenapa tidak makan di sini?" Tanya Miko.
"Perutku mendadak tidak enak." Jawab Julia untuk pertama kalinya berbohong.
"Ya ampun, kenapa tidak bilang?" Tanya Miko dengan nada terkejut.
"Maaf." jawab Julia.
"Tidak apa-apa hanya saja lain kali bilang saja." ucap Miko.
"Ok." Jawab Julia singkat.
'Maaf kalau Aku berbohong.' sambung Julia dalam hati.
"Paman, ayam gorengnya di bungkus saja." Ucap Miko.
"Ok." Jawab pedagang kaki lima.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya pesanan Mereka sudah matang dan sudah di bungkus kemudian Miko membayar pesanan Mereka.
Julia dan Miko selalu gantian untuk membayar baik makanan maupun untuk keperluan sehari-hari misalnya odol, sabun mandi, sabun cuci piring dan sabun untuk mencuci pakaian.
"Oh ya kebutuhan sehari-hari sudah habis besok giliran Aku belanja bulanan." Ucap Julia.
"Ok, berarti besok giliran Aku yang belanja sayuran dan daging." Ucap Miko.
"Ok." Jawab Julia singkat.
Julia dan Miko tidak pernah perhitungan dengan uang karena itulah persahabatan Mereka sangat awet dan tidak pernah bertengkar sejak mereka sekolah dasar hingga sekarang ini.
Ketika Mereka asyik mengobrol sambil berjalan dengan santai menuju ke rumah kontrakan tiba-tiba datang empat orang menghalangi langkah ke dua gadis tersebut.
"Kalian siapa?" Tanya Julia dan Miko bersamaan.
Tanpa menjawab pertanyaan Julia dan Miko ke empat orang tersebut menampar pipi Julia dan Miko masing-masing pipi kiri dan pipi kanan.
"Kenapa Kalian menampar Kami?" Tanya Julia dan Miko bersamaan dengan wajah terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Desyi Alawiyah
lanjut kak author...semangat yah...😇😇👍👍👍
2023-06-19
0
Desyi Alawiyah
wah siapa yah ke empat orang itu...
2023-06-19
0
Desyi Alawiyah
Kelinci bisa gitu yah,wajahnya memerah ketika di cium 🤭 eh..tp nanti gmana reaksi Julia yah ketika tau klo Kelinci itu adalah Pangeran William...
2023-06-18
2