Jadi tukang pijat dadakan

Ardi juga melambaikan tangannya dan kemudian dia membalikkan tubuhnya, melangkahkan kaki meninggalkan keluarganya yang dengan setia masih menatap ke arah Ardi, hingga laki-laki itu hilang dari pandangan mereka.

"Ira, sekarang kamu menjadi tanggung jawab aku sampai suami kamu pulang dari Korea." ucap Tuan Agung Jaya yang menatap ke arah Ira.

"Iya pa!" balas Ira dengan sopan.

"Dan kamu istriku Karla, perlakukanlah dengan baik. Aku tak mau jika ada keributan diantara kalian!" seru Tuan Agung Jaya yang menatap Nyonya Karla dengan tajam.

"Oh, saya tahu itu pa!" seru Karla yang kemudian melangkahkan kaki mendahului Tuan Agung Jaya, sementara Ira dan Tuangagung Jaya saling memandang dan keduanya juga terbengong, lalu menarik napas mereka dalam-dalam.

Kemudian mereka melangkahkahkan kaki menuju ke tempat di mana mobil yang membawa mereka kembali ke rumah besar dan megah kediaman tuan Agung Jaya.

Suasana dirumah besar itu normal seperti sedia kala, tak terjadi sesuatu. Hingga pada saat pagi hari setelah sarapan dan tuan Agung Jaya berangkat ke kantor, Tuan Harja dan juga Marko yang juga berangkat sesuai keperluan masing-masing, keadaan di rumah hanya tinggal nyonya Karla, Ira dan juga mbok Surti dan juga Pak Tejo.

Saat ini yang ada di ruang tamu hanya ada Ira dan juga Nyonya Karla. Di saat Ira hendak melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya, tiba-tiba langkahnya dihentikan oleh nyonya Karla.

"Ira, apakah kamu bisa memijat?" tanya Nyonya Karla yang menatap ke arah Ira.

"Saya bukan ahli pijat M, tapi kalau mama capek bisa saya pijat. Karena kadang kalau ayah capek, saya yang akan memijat beliau." jawab Ira yang menawarkan diri.

"Oh, begitu. Bisa kamu ke kamar saya sebentar?" tanya nyonya Karla yang masih menatap ke arah Ira.

"Bisa Ma." jawab Ira seraya menganggukkan kepalanya.

Nyonya Karla melangkahkan kakinya terlebih dahulu, dan kemudian Ira mengikutinya di belakangnya.

"Apakah Mama punya minyak urutnya?" tanya Ira yang berusaha mensejajarkan langkahnya dengan mama tiri suaminya itu.

"Coba kamu minta pada mbok Surti!"seru Nyonya Karla yang tetap melangkahkan kakinya ke arah kamarnya, sementara Ira membalikkan badannya menuju ke dapur dimana mbok Surti berada disana, karena sedang menyiangi sayuran yang akan dimasaknya.

"Mbok Surti...!" panggil Ira pada saat sudah sampai di dapur.

"Ada apa nak Ira?" tanya Mbok Surti yang menoleh ke arah Ira dengan rasa penasaran.

"Apakah mbok Surti punya minyak urut?" tanya Ira seraya menatap ke arah mbok Surti.

"Minyak urut? ada nak, minyak urutnya buat siapa?" tanya mbok Surti yang penasaran dan menghentikan aktifitasnya menyiangi sayuran.

"Buat mama Karla mbok, tadi dia minta diurut katanya!" jawab Ira yang apa adanya.

"Oh, tumben? biasanya juga minta simbok yang mengurut kalau dia sedang pegal-pegal?" tanya mbok Surti yang penasaran.

"Entahlah mbok, begitulah permintaan dia!" kata Ira yang menarik napasnya dan berusaha untuk tetap tersenyum.

"Nak Ira disini dulu ya, mbok akan ambilkan di kamar simbok!" seru mbok Surti yang menatap wajah Ira.

"Iya mbok!" jawab Ira yang kemudian mengambil sebuah gelas dan kemudian dia melangkahkan kaki menuju ke dispenser. Istri Ardi Jaya itu menekan kran dingin dan teruslah gelasnya dengan air mineral yang dingin.

Setelah terisi, Ira segera meminumnya, dan tenggorokannya yang semula kering kini sudah basah kembali.

Sementara itu mbok Surti melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya dengan tergopoh-gopoh, karena usianya yang sudah setengah baya.

Beberapa menit kemudian mbok Surti telah kembali dari kamarnya dan melangkahkan kaki kembali ke dapur untuk menemui Ira dengan membawa satu botol kecil minyak urut.

"Nak Ira, ini minyak urutnya." ucap mbok Surti yang seraya memberikan minyak urut itu pada Ira.

"Oiya nak Ira, apakah nak Ira tahu tentang arti pijat itu sendiri?" tanya Mbok Surti yang sedikit menguji pengetahuan Ira.

"Setahu saya, pijat merupakan salah satu bentuk terapi alternatif yang banyak digunakan untuk meredakan gejala penyakit tertentu. Terapi ini tidak hanya dapat memberikan efek relaksasi, tetapi juga efektif untuk mengatasi stres dan meredakan nyeri. Pijat juga merupakan aktivitas memberi tekanan pada anggota tubuh, terutama kulit, otot, dan urat, dengan teknik atau metode tertentu." jelas Ira dengan menatap mbok Surti yang menatapnya serta menganggukan kepalanya.

"Saya mau menambahi sedikit nak Ira, pijat yang akan kamu lakukan pada nyonya Karla itu termasuk Pijay tradiaonal. Karena pijat tradisional dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. Pijat adalah teknik perawatan tubuh dengan mengusap, menekan, meremas/mencubit, menepuk, dan menggetarkan menggunakan tangan tanpa atau dengan alat bantu lain berbentuk tumpul." kata Mbok Surti dan Ira menyimak dengan setianya.

"Saat ini, masyarakat dunia pun mempunyai kecenderungan untuk kembali ke alam dalam menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Oleh sebab itu, pijat juga bisa ditemui di beberapa negara. Pijat tradisional merupakan teknik pijat yang paling dikenal di Indonesia. Pijat tradisional dipercaya bisa merelaksasi tubuh dan menyembuhkan masuk angin." ucap Mbok Surti yang menarik napasnya dalam-dalam dan mengeluarkannya secara pelan-pelan.

"Yang saya tahu tentang praktek pijat tradisional, pemijat akan menekan tubuh pasien menggunakan telapak tangan dan ibu jari dengan kuat. Teknik lain yang bisa dilakukan adalah tekniklkerok dengan alat

Bahan pelengkap yang biasa digunakan untuk pijat ataupun kerok adalah minyak kelapa. Umumnya, hanya bermodalkan sebuah ruangan, kasur ataupun sebatas kursi pijat dan meja pijat."

"Tidak membutuhkan segala macam alat lainnya, sebab prosesnya hanya menggunakan tangan secara manual. Mengutip situs Kemenkes RI, umumnya, pijat tradisional di Indonesia menggunakan minyak kelapa yang ada kalanya diperkaya ramuan tradisional khas Indonesia. yang sudah dikenal sejak berabad-abad lalu." lanjut mbok Surti.

"Terima kasih atas penjelasannya, mbok Surti." ucap Ira seraya mengulas senyumnya.

"Sama-sama nak!" jawab mbok Surti yang membalas senyum Ira.

Kemudian Ira melangkahkan kaki menuju ke arah kamar mama tiri suaminya.

"Tokk...tokk....tokk....!"

"Assalamu'alaikum....!" ucap salam Ira pada saat sampai di depan pintu kamar nyonya Karla.

"Wa'alaikumsalam...! masuk saja tidak dikunci!" balas Nyonya Karla dan Ira bergegas membuka pintu kamar tersebut dan kemudian dia masuk lalu menutup pintu kamar tersebut.

"Sudah dapat minyak urutnya?" tanya nyonya Karla yang sudah siap duduk diatas karpet di lantai samping tempat tidurnya, dengan memakai kain Jarik yang melilit tubuhnya.

"Su..sudah ma!" jawab Ira seraya melangkahkan kaki menghampiri nyonya Karla seraya memandang kamar yang begitu mewahnya, seperti kamar para raja-raja yang membuat Ira jelas terkagum-kagum itu.

"Memangnya kamu tahu manfaat dari pijat tradisional, Ira?" tanya Nyonya Karla yang tampaknya mau menguji pengetahuan menantunya itu.

...~¥~...

...Mohon dukungannya dan terima kasih telah memberikan Like/komentar/rate 5/gift maupun votenya untuk novel Sangkar Emas Suami Buruk Rupa ini....

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...Bersambung...

...  ...

... ...

Terpopuler

Comments

Yu Lee

Yu Lee

mau dong dipijitin🙈

2023-07-09

1

Naba rumi

Naba rumi

Typo Thor🙏

2023-07-05

2

lihat semua
Episodes
1 Malam Pertama Tidur di atas Lantai
2 Cemong-Cemong
3 Berdua di kamar Mandi
4 Berdua di kamar Mandi ll
5 Sarapan Nasi Sangit
6 Benci Kok Demen Begituan
7 Kesepakatan Ira dan Ardi
8 Perubahan Sikap Ardi
9 Singkong Bakar
10 Minta Janji Kesepakatan Bersama
11 Bercanda di Atas Sofa
12 Balik Ke Kota
13 Suasana Kamar Suami
14 Sarapan bersama keluarga Suami
15 Makan Siang Berdua di Teras Belakang
16 Melepas Kepergian Suami
17 Jadi tukang pijat dadakan
18 Benar-benar di uji oleh Mama tiri Suami
19 Kepulangan Tuan Agung yang Mendadak
20 Bertemu Mantan Kekasih Suami
21 Kecurigaan Ira
22 Jessica, Ternyata dia....
23 Menjemput Adik di Kampung I
24 Menjemput Adik di Kampung ll
25 Marko ketua geng Motor
26 Melawan atau Ditawan
27 Bantuan Datang
28 Mengintai Mobil Nyonya Karla
29 Berada di Rumah Sakit
30 Hasil Pemeriksaan Tuan Agung
31 Menuju ke kampung halaman.
32 Rencana Balik ke rumah Mertua
33 Ardy Jaya sudah Pulang
34 Perubahan Sikap Ardi
35 Perlakuan Kejam Suami
36 Suara Ira Kembali
37 Ardi mengintai Ira
38 Terulang Kembali
39 Terulang Kembali ll
40 Perasaan Yang Berubah
41 Ira di Rumah Sakit
42 Kekasih Gelap
43 Demi Kepuasan
44 Dua Jenazah Kecelakaan
45 Sedang Berduka
46 Saling Mencinta
47 Kecurigaan Ardi Jaya
48 Kericuhan pun Terjadi
49 Kemunculan Papa Mertua, Ayah dan Adik
50 Akhirnya Kembali Sedia Kala
51 Berita Perselingkuhan Suami
52 Penolakan Ira
53 Rencana Ira
54 Bertandang ke Rumah wanita itu
55 Berusaha Bersikap Biasa Saja
56 Kegelisahan Ira
57 Demi Memenuhi Amanat Kembaran
58 Akhirnya Perpisahan Terjadi
59 Kembali ke Asalnya
60 Menanti kabar dari Erlan
61 Meminta Bantuan Sahabat Karib
62 Bantuan Dari Reza
63 Selalu Bersama Reza
64 Masih Bersama Reza
65 Membawa Reza ke Rumah
66 Reza Berdiskusi dengan Erlan
67 Perbincangan Erlan Dan Juga Reza
68 Berada di dalam Mobil bersama Reza
69 Telepon Misterius
70 Menjenguk Reza di Rumah Sakit
71 Terbongkarnya Rahasia Reza
72 Keadaan Ardi Jaya yang Miris
73 Jalan Penyelesaian
74 Cinta Masa Remaja Yang tak Bersatu
75 Hati terpaut di ruang rawat inap
76 Akhirnya Menikah
77 Trauma ; teringat kenangan buruk
78 Trauma ; teringat kenangan buruk ll
79 Liburan ke Pulau Bali
80 Pengumuman Kuliah Kerja Nyata
81 Pertemuan Erlan dengan Krisanti dan Kinanthi
82 Persiapan Kuliah Kerja Nyata
83 Pesona di dalam Bus
84 Perjalanan Menuju ke lokasi KKN
85 Posko KKN
86 Di Depan Kamar Mandi
87 Hasil Rapat
88 Tugas Pertama Divisi Pertanian
89 Giliran Erlan Dan Krisanti yang mengajar
90 Dibawah Derasnya Hujan
91 Es Teh
92 Nyanyian di Kamar Mandi
93 Refressing
94 Aku Bercanda Kie...!
95 Kuliah Kerja Nyata Berakhir
96 Keputusan Krisanti
97 Akhirnya Menikah juga
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Malam Pertama Tidur di atas Lantai
2
Cemong-Cemong
3
Berdua di kamar Mandi
4
Berdua di kamar Mandi ll
5
Sarapan Nasi Sangit
6
Benci Kok Demen Begituan
7
Kesepakatan Ira dan Ardi
8
Perubahan Sikap Ardi
9
Singkong Bakar
10
Minta Janji Kesepakatan Bersama
11
Bercanda di Atas Sofa
12
Balik Ke Kota
13
Suasana Kamar Suami
14
Sarapan bersama keluarga Suami
15
Makan Siang Berdua di Teras Belakang
16
Melepas Kepergian Suami
17
Jadi tukang pijat dadakan
18
Benar-benar di uji oleh Mama tiri Suami
19
Kepulangan Tuan Agung yang Mendadak
20
Bertemu Mantan Kekasih Suami
21
Kecurigaan Ira
22
Jessica, Ternyata dia....
23
Menjemput Adik di Kampung I
24
Menjemput Adik di Kampung ll
25
Marko ketua geng Motor
26
Melawan atau Ditawan
27
Bantuan Datang
28
Mengintai Mobil Nyonya Karla
29
Berada di Rumah Sakit
30
Hasil Pemeriksaan Tuan Agung
31
Menuju ke kampung halaman.
32
Rencana Balik ke rumah Mertua
33
Ardy Jaya sudah Pulang
34
Perubahan Sikap Ardi
35
Perlakuan Kejam Suami
36
Suara Ira Kembali
37
Ardi mengintai Ira
38
Terulang Kembali
39
Terulang Kembali ll
40
Perasaan Yang Berubah
41
Ira di Rumah Sakit
42
Kekasih Gelap
43
Demi Kepuasan
44
Dua Jenazah Kecelakaan
45
Sedang Berduka
46
Saling Mencinta
47
Kecurigaan Ardi Jaya
48
Kericuhan pun Terjadi
49
Kemunculan Papa Mertua, Ayah dan Adik
50
Akhirnya Kembali Sedia Kala
51
Berita Perselingkuhan Suami
52
Penolakan Ira
53
Rencana Ira
54
Bertandang ke Rumah wanita itu
55
Berusaha Bersikap Biasa Saja
56
Kegelisahan Ira
57
Demi Memenuhi Amanat Kembaran
58
Akhirnya Perpisahan Terjadi
59
Kembali ke Asalnya
60
Menanti kabar dari Erlan
61
Meminta Bantuan Sahabat Karib
62
Bantuan Dari Reza
63
Selalu Bersama Reza
64
Masih Bersama Reza
65
Membawa Reza ke Rumah
66
Reza Berdiskusi dengan Erlan
67
Perbincangan Erlan Dan Juga Reza
68
Berada di dalam Mobil bersama Reza
69
Telepon Misterius
70
Menjenguk Reza di Rumah Sakit
71
Terbongkarnya Rahasia Reza
72
Keadaan Ardi Jaya yang Miris
73
Jalan Penyelesaian
74
Cinta Masa Remaja Yang tak Bersatu
75
Hati terpaut di ruang rawat inap
76
Akhirnya Menikah
77
Trauma ; teringat kenangan buruk
78
Trauma ; teringat kenangan buruk ll
79
Liburan ke Pulau Bali
80
Pengumuman Kuliah Kerja Nyata
81
Pertemuan Erlan dengan Krisanti dan Kinanthi
82
Persiapan Kuliah Kerja Nyata
83
Pesona di dalam Bus
84
Perjalanan Menuju ke lokasi KKN
85
Posko KKN
86
Di Depan Kamar Mandi
87
Hasil Rapat
88
Tugas Pertama Divisi Pertanian
89
Giliran Erlan Dan Krisanti yang mengajar
90
Dibawah Derasnya Hujan
91
Es Teh
92
Nyanyian di Kamar Mandi
93
Refressing
94
Aku Bercanda Kie...!
95
Kuliah Kerja Nyata Berakhir
96
Keputusan Krisanti
97
Akhirnya Menikah juga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!